Abnormalitas kromosom biasanya disebabkan oleh salah satu dari tiga kondisi: usia parental lanjut; pemajanan radiasi dari ibu, bapak atau janin; atau masalah dalam regulasi gen.
"Usia parental lanjut" biasanya mengacu pada usia ibu, namun penelitian juga telah menunjukkan bahwa usia ayah juga mempunyai dampak dalam hal ini. Usia merupakan faktor penentu pada wanita karena wanita dilahirkan dengan semua jumlah sel telur yang akan is miliki. Mereka terpajan terhadap radiasi dan teratogen lainnya dalam lingkungan sepanjang hidup. Pemajanan mempunyai efek aditif makin banyak wanita terpajan pada teratogen, makin besar kansnya untuk mengalami kerusakan sel telur yang dimilikinya.
Sabtu, 03 Desember 2011
Definisi Bidan
Bidan adalah profesi yang diakui secara nasional maupun intemasional oleh sejumlah praktisi di seluruh dunia. Definisi bidan menurut International Confederation of Midwives (ICM) tahun 1972 dan International Federation of Gynaecologist and Obstetritian tahun 1973, dan WHO: A midwife is a person who having been regularly admitted to a midwifery educational program fully recognized in the country in which it is located, has successfully completed the prescribed course of studies in midwifery and has acquired the requiste qualifications to be registered and/or legally licensed to practice midwifery. She must be able to give the necessary supervision, care, and advice to women during pregnancy labor, and postpartum to conduct deliveries on her own responsibility and to care for the newborn and the infant. This care includes preventive measure, the detection of abnormal condition in mother and child. The procurement of medical assistance, and the execution of emergency measures in the absence of medical help. She has an important task in counseling and education, not only for patients, but also within the family and community. Their work should involve antenatal education and preparation for parenthood and extend to certain areas of gynecology, family planning and child care. She may practice in hospitals, clinics, health units, domiciliary conditions or any other service (bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktik kebidanan di negeri tersebut, Ia harus mampu memberi supervisi, asuhan, dan memberi nasihat yang dibutuhkan wanita selama hamil, persalinan, dan masa pascapersalinan, memimpin persalinan atas tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan anak. Asuhan ini termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal pada ibu dan bayi, dan mengupayakan bantuan medis serta melakukan tindakan pertolongan gawat-darurat pada saat tidak ada tenaga medis lain. Bidan mempunyai tugas penting dalam konsultasi dan pendidikan kesehatan, tidak hanya untuk wanita tersebut, tetapi juga termasuk keluarga dan komunitasnya. Pekerjaan itu termasuk pendidikan antenatal, dan persiapan menjadi orang tua dan meluas ke daerah tertentu dari ginekologi, keluarga berencana, dan asuhan anak. Bidan bisa berpraktik di rumah sakit, klinik unit kesehatan, rumah perawatan atau tempat pelayanan lain.)
Selasa, 22 November 2011
Kram pada kaki saat hamil muda
Keluhan kram kaki terutama betis sering disampaikan oleh ibu hamil muda. Kejadian kram betis berkaitan dengan mual, muntah, kurangnya makan, sehingga terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium, dan natrium yang menyebabkan terjadi perubahan berkelanjutan dalam darah dan cairan tubuh. Ditambah makanan yang masuk berkurang sehingga terjadi perubahan metabolisme tubuh yang menjurus ke arah pembakaran lemak dan protein dengan menimbulkan badan keton.
Hamil Anggur
Sudah dibahas di halaman sebelum ini kalau hamil anggur bukan sesungguhnya hamil. Yang terbentuk dalam rongga rahim serenceng gelembung-gelembung menyerupai buah anggur. Tanda-tanda dan gejala kehamilannya sebagaimana layaknya kehamilan normal. Namun, mungkin perut membuncit melebihi ukuran normal, dan tes kehamilan positif kuat. Semakin tua kehamilan anggurnya, semakin tinggi kadar positif kehamilannya. Dari tes kehamilan yang semakin kuat, dan membuncitnya perut melebihi umur kehamilan, dokter mencurigai adanya hamil anggur.
Label:
buah anggur,
Hamil Anggur,
kurang gizi,
Penyakit ObsGin,
sel telur
Peran Ayah Terhadap Bayi
Berikut merupakan beberapa peran yang bisa dilakukan ayah selain untuk mendekatkan diri dengan bayi, tetapi juga berinteraksi dengan bayi.
- Sebisa mungkin selalu berada disamping istri dan menjadi orang pertama yang memberi dorongan ketika istri sedang dalam proses persalinan maupun pascapersalinan. Selama proses kehamilan, persalinan dan pascapersalinan, ibu seringkali merasa emosinya tidak stabil. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan penuh dari suami.
- Melibatkan diri dalam perawatan si kecil.
Ikutlah ambit bagian dalam merawat si kecil. Apalagi saat ibu harus beristirahat. Membantu menggantikan popok, menggendong, dan menenangkannya saat rewel akan sangat membuat ibu merasa terbantu dan didukung.
- Sebisa mungkin selalu berada disamping istri dan menjadi orang pertama yang memberi dorongan ketika istri sedang dalam proses persalinan maupun pascapersalinan. Selama proses kehamilan, persalinan dan pascapersalinan, ibu seringkali merasa emosinya tidak stabil. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan penuh dari suami.
- Melibatkan diri dalam perawatan si kecil.
Ikutlah ambit bagian dalam merawat si kecil. Apalagi saat ibu harus beristirahat. Membantu menggantikan popok, menggendong, dan menenangkannya saat rewel akan sangat membuat ibu merasa terbantu dan didukung.
Label:
ayah,
bayi,
Perawatan Obstetri,
proses kehamilan,
proses persalinan
Senin, 11 Juli 2011
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal (APN)
60 Langkah Persalinan Normal
I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA
1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua.
- Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
- Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya.
- Perineum menonjol.
- Vulva-vagina dan sfingter anal membuka.
I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA
1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua.
- Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
- Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan/atau vaginanya.
- Perineum menonjol.
- Vulva-vagina dan sfingter anal membuka.
Label:
air bersih,
ampul,
handuk,
janin,
obat obatan,
partus,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
perhiasan,
perineum,
rektum,
sarung tangan,
steril,
tekanan,
Vulva
Persalinan Aktif Memanjang
APA YANG DISEBUT PERSALINAN AKTIF MEMANJANG?
Persalinan fase aktif (atau persalinan aktif) biasanya mengacu pada pembukaan serviks lebih dari 3 cm disertai kontraksi yang mengalami kemajuan, yakni kontraksi yang menjadi semakin lama, kuat dan sering. Perlu diketahui bahwa pada multipara terkadang pembukaan mencapai 3, 4 atau bahkan 5 cm tanpa kontraksi yang mengalami kemajuan. Mereka belum memasuki persalinan sampai dengan mereka mengalami kontraksi dengan kemajuan dan serviks membuka semakin lebar seiring dengan kontraksi tersebut.
Persalinan fase aktif (atau persalinan aktif) biasanya mengacu pada pembukaan serviks lebih dari 3 cm disertai kontraksi yang mengalami kemajuan, yakni kontraksi yang menjadi semakin lama, kuat dan sering. Perlu diketahui bahwa pada multipara terkadang pembukaan mencapai 3, 4 atau bahkan 5 cm tanpa kontraksi yang mengalami kemajuan. Mereka belum memasuki persalinan sampai dengan mereka mengalami kontraksi dengan kemajuan dan serviks membuka semakin lebar seiring dengan kontraksi tersebut.
Label:
Kasus Obgin,
multipara,
national maternity hospital,
oksitosin,
persalinan,
Primigravida,
seksio sesarea,
Serviks,
vagina
Kondiloma Akuminata
- Kondiloma akuminata merupakan proliferasi epitelial jinak yang disebabkan oleh human papillomauirus (HPV), khususnya tipe 6 dan 11.
- Kondiloma akuminata dapat mengenai permukaan mukokutaneus genitalia laki-laki maupun perempuan; hubungan seksual merupakan cara penularan yang paling sering terjadi. Infeksi ini paling sering timbul setelah usia pubertas; keberadaan kondiloma akuminata pada anak-anak prapubertas harus membangkitkan kecurigaan terhadap kemungkinan pelecehan seksual.
- Kondiloma akuminata dapat mengenai permukaan mukokutaneus genitalia laki-laki maupun perempuan; hubungan seksual merupakan cara penularan yang paling sering terjadi. Infeksi ini paling sering timbul setelah usia pubertas; keberadaan kondiloma akuminata pada anak-anak prapubertas harus membangkitkan kecurigaan terhadap kemungkinan pelecehan seksual.
Angka kematian ibu tahun 2010
Situasi dan Kondisi Kesehatan Reproduksi Perempuan
Kenyataan menunjukkan bahwa walaupun telah demikian banyaknya ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan global maupun nasional, tetapi angka kematian ibu masih tetap tinggi yaitu 397/100.000 kelahiran hidup. (SKRT, DepKes, 2002).
Keberhasilan perlindungan dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dilihat dari turun atau tidaknya Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu dilihat pada "kematian selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah persalinan, terlepas dari lama dan letak kehamilan dari setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan". (WHO 1998).
Kenyataan menunjukkan bahwa walaupun telah demikian banyaknya ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan global maupun nasional, tetapi angka kematian ibu masih tetap tinggi yaitu 397/100.000 kelahiran hidup. (SKRT, DepKes, 2002).
Keberhasilan perlindungan dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dilihat dari turun atau tidaknya Angka Kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu dilihat pada "kematian selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah persalinan, terlepas dari lama dan letak kehamilan dari setiap penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh kehamilan atau penanganannya tetapi bukan karena kecelakaan". (WHO 1998).
Label:
Aborsi,
angka kematian ibu,
ante natal care,
kehamilan,
kelahiran,
kesehatan masyarakat,
kesehatan reproduksi,
pelayanan kesehatan,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
target goal
Kamis, 07 Juli 2011
Penanganan infertilitas pada wanita
Penanganan infertilitas dapat dibedakan penanganan pada pria. Penanganan pada wanita dapat dibagi dalarn 7 (tujuh) langkah yang digambarkan sebagai berikut:
- Langkah I (anamnesis), cara yang terbaik untuk mencari penyebab infertilitas pada wanita. Banyak faktor penting yang berkaitan dengan infertilitas dapat ditanyakan pada pasien. Anamnesis meliputi hal-hal berikut:
1. Lama fertilitas.
2. Riwayat haid, ovulasi, dan dismenorea.
3. Riwayat sanggama, frekuensi sanggama, dispareunia.
4. Riwayat komplikasi pascapartum, abortus, kehamilan ektopik, kehamilan terakhir.
5. Konstrasepsi yang pernah digunakan.
- Langkah I (anamnesis), cara yang terbaik untuk mencari penyebab infertilitas pada wanita. Banyak faktor penting yang berkaitan dengan infertilitas dapat ditanyakan pada pasien. Anamnesis meliputi hal-hal berikut:
1. Lama fertilitas.
2. Riwayat haid, ovulasi, dan dismenorea.
3. Riwayat sanggama, frekuensi sanggama, dispareunia.
4. Riwayat komplikasi pascapartum, abortus, kehamilan ektopik, kehamilan terakhir.
5. Konstrasepsi yang pernah digunakan.
Label:
abortus,
analisis fase luteal,
analisis hormonal,
analisis sperma,
diabetes melitus,
dispareunia,
gangguan haid,
hipofisis,
infeksi,
infertil,
infertilitas,
kehamilan ektopik,
leukorea,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
penilaian ovulasi,
prolaktin,
sanggama,
tiroid
Perawatan Pascaoperasi Obstetri
Untuk menghindari kemungkinan komplikasi pascaoperasi, perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Evaluasi indikasi tindakan operasi yang tepat.
b. Persiapan operasi yang tepat.
c. Tindakan dilakukan dengan nontraumatis dan dengan keterampilan.
d. Melakukan tindakan profilaksis pascaoperasi
• rehidrasi,
• transfusi,
• pemberian antibiotika yang adekuat,
• evaluasi berkala sehingga dapat diketahui komplikasi secara dini.
a. Evaluasi indikasi tindakan operasi yang tepat.
b. Persiapan operasi yang tepat.
c. Tindakan dilakukan dengan nontraumatis dan dengan keterampilan.
d. Melakukan tindakan profilaksis pascaoperasi
• rehidrasi,
• transfusi,
• pemberian antibiotika yang adekuat,
• evaluasi berkala sehingga dapat diketahui komplikasi secara dini.
Label:
antibiotika,
EVALUASI,
Morbiditas,
Mortalitas,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
perinatal,
persalinan,
pertolongan persalinan,
seksio sesarea,
sterilisasi,
vasektomi,
well born baby,
well health mother
Penatalaksanaan Anafilaktik pada Kedaruratan Obgin
Epinefrin menjadi terapi awal terpilib dan umumnya merupakan terapi yang paling efektif. Dosis 0,3 sampai 1,0 mg diberikan secara subkutan atau intramuskuler (0,3 sampai 1,0 ml epinefrin 1:1000). Jika syoknya dalam, maka 1,0 ml larutan epinefrin 1:10.000 diberikan secara intravena (0,1 ml larutan 1:1000 dicampur dengan 10 ml larutan garam fisiologis). Perlu terapi segera. Torniket dapat dipasang proksimal dan tempat suntikan, atau epinefrin dapat disuntik lokal pada tempat suntikan untuk memperlambat absorpsi antigen.
Ventilasi dan oksigenasi adekuat bersifat penting. Intubasi atau trakeostomi harus dipertimbangkan bila pasien menunjukkan bukti-bukti obstruksi jalan napas.
Ventilasi dan oksigenasi adekuat bersifat penting. Intubasi atau trakeostomi harus dipertimbangkan bila pasien menunjukkan bukti-bukti obstruksi jalan napas.
Label:
antihistamin,
benadryl,
epinefrin,
hipotensi,
Hipotensi berat,
histamin,
infus,
Kedaruratan Ginekologi,
kortikosteroid,
status asmatikus,
tekanan darah,
trakeostomi
Gangguan menstruasi
a. Pembagian gangguan menstruasi dapat dijabarkan sebagai berikut.
1) Gangguan dalam jumlah darah
- Hipermenorea (menoragia)
- Darah banyak keluar saat menstruasi.
- Jumlah napkin lebih dari 5 buah/hari.
- Hipomenorea
- Darah kurang dengan siklus normal.
- Jumlah napkin kurang dari 3 buah/hari.
1) Gangguan dalam jumlah darah
- Hipermenorea (menoragia)
- Darah banyak keluar saat menstruasi.
- Jumlah napkin lebih dari 5 buah/hari.
- Hipomenorea
- Darah kurang dengan siklus normal.
- Jumlah napkin kurang dari 3 buah/hari.
Label:
Edema,
estrogen,
Kasus Obgin,
mastalgia,
natrium,
ovulasi,
payudara,
reproduksi
Senin, 04 Juli 2011
Apakah kontrasepsi IUD dapat menyebabkan kanker serviks?
Kontrasepsi IUD tidak menyebabkan kanker seviks. Keuntungan menggunakan IUD adalah karena perlindungan tahan lama untuk mencegah kehamilan, IUD adalah salah satu jenis yang paling populer pengendalian kelahiran di seluruh dunia. Banyak wanita menyukainya sebab mereka tidak perlu khawatir mengenai kontrasepsi. Selain itu, IUD memberikan kontrol kelahiran bentuk non-hormonal kontrasepsi, IUD copper (tembaga) sama sekali tidak mengganggu dengan kadar hormon.
Label:
cervical cancer,
IUD copper,
iud paragard,
kanker serviks,
Kontrasepsi IUD,
mencegah kehamilan,
menstruasi,
Penyakit ObsGin
Apakah ada tanda-tandanya kita mengidap virus HPV?
Infeksi virus HPV biasanya tidak menimbulkan gejala dan tanda. Daerah yang terinfeksi dari tubuh Anda tetap benar-benar normal (yang disebut infeksi laten atau tidak aktif). Anda mungkin tidak pernah tahu tentang itu, tapi Anda dapat memberikan infeksi kepada orang lain. Kekebalan tubuh Anda biasanya dapat menghilangkan atau membersihkan infeksi HPV dengan sendirinya.
Keluhan dan gejala kanker rahim
Keluhan dan gejala
- Perdarahan menstruasi tidak wajar. Seperti perdarahan di luar siklus (metrorhagia) atau perdarahan banyak (menorrhagia) atau keduanya (menometrorhagia).
- Perdarahan sedikit sedikit setelah menopause.
- Rasa sakit pada bagian bawah perut atau rasa kramp pada rongga panggul.
- Perdarahan menstruasi tidak wajar. Seperti perdarahan di luar siklus (metrorhagia) atau perdarahan banyak (menorrhagia) atau keduanya (menometrorhagia).
- Perdarahan sedikit sedikit setelah menopause.
- Rasa sakit pada bagian bawah perut atau rasa kramp pada rongga panggul.
Label:
endometrium,
gejala kanker rahim,
menorrhagia,
menstruasi,
pap smear,
penyakit kandungan,
Penyakit ObsGin
Sabtu, 25 Juni 2011
Istilah-istilah yang berkaitan dengan tugas kader di masyarakat
Istilah-istilah yang berkaitan dengan tugas kader di masyarakat di antaranya sebagai berikut.
ASI = air susu ibu
BADuTA = bawah dua tahun
BGM = bawah garis merah
BKB = bina keluarga balita
BALITA = bawah lima tahun
BATITA = bawah tiga tahun
BUMIL RISTI = ibu hamil risiko tinggi
BUTEKI = iBu meneteki
ASI = air susu ibu
BADuTA = bawah dua tahun
BGM = bawah garis merah
BKB = bina keluarga balita
BALITA = bawah lima tahun
BATITA = bawah tiga tahun
BUMIL RISTI = ibu hamil risiko tinggi
BUTEKI = iBu meneteki
Label:
air susu ibu,
bina keluarga balita,
demam berdarah,
gizi masyarakat,
gula garam,
makanan tambahan,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
penyediaan air bersih,
tempat penitipan anak
Kartini dan Keprihatinan Kesehatan ibu
Tahun ini kembali kita memperingati Hari Kaitini. Mengenang seorang ibu yang hidup pada masa lebih dari seabad yang lalu, antara akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kehidupan Ibu Kartini untuk menjadi teladan kita sebagai bangsa Indonesia. Satu pelajaran penting yang kami paparkan dalam tulisan ini adalah mengenai kematian Ibu Kartini, yang saat ini juga menjadi isu bangsa Indonesia, yakni tingginya angka kematian ibu.
Label:
angka kematian ibu,
harapan hidup,
ibu kartini,
kehamilan,
meninggal dunia,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
proses persalinan,
teknologi kedokteran,
tenaga kerja
Teknik Episiotomi (Perineotomi)
Episiotomi (perineotomi) adalah insisi perineum untuk memperlebar ruang pada lubang-keluar jalan-lahir sehingga memudahkan kelahiran anak. Fielding Ould, pada tahun 1872, mungkin merupakan dokter ahli kebidanan pertama yang melaksanakan episiotomi.
Keuntungannya bagi ibu mencakup hal-hal berikut:
1. Luka insisi yang lurus (rata) lebih mudah diperbaiki dan lebih cepat sembuh dibanding luka laserasi yang compang-camping serta tidak terkendali.
2. Dengan melakukan episiotomi sebelum otot dan fascia teregang berlebihan kekuatan pada dasar panggul dapat dipertahankan dan insidensi prolapsus uteri, cystocele serta rectocele bisa dikurangi.
3. Struktur di sebelah depan maupun di sebelah belakang akan terlindungi. Dengan menambah ruang yang ada di sebelah posterior, peregangan dan kerusakan akan menjadi lebih kecil pada bagian anterior dinding vagina. kandung kemih, urethra dan pada jaringan periclitoris.
4. Robekan ke dalam rectum dapat dielakkan.
Keuntungannya bagi ibu mencakup hal-hal berikut:
1. Luka insisi yang lurus (rata) lebih mudah diperbaiki dan lebih cepat sembuh dibanding luka laserasi yang compang-camping serta tidak terkendali.
2. Dengan melakukan episiotomi sebelum otot dan fascia teregang berlebihan kekuatan pada dasar panggul dapat dipertahankan dan insidensi prolapsus uteri, cystocele serta rectocele bisa dikurangi.
3. Struktur di sebelah depan maupun di sebelah belakang akan terlindungi. Dengan menambah ruang yang ada di sebelah posterior, peregangan dan kerusakan akan menjadi lebih kecil pada bagian anterior dinding vagina. kandung kemih, urethra dan pada jaringan periclitoris.
4. Robekan ke dalam rectum dapat dielakkan.
Label:
episiotomi,
erythroblastosis,
Indikasi Episiotomi,
kelahiran anak,
Keuntungan Episiotomi,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
perineotomi,
persalinan
Pemeriksaan Fisik Pada Bayi Dan Balita
Pemeriksaan fisik pada bayi terdiri atas beberapa hal yang menyangkut fungsi pada sistem tubuh bayi.
Pemeriksaan fisik pada bayi
Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi. Adapun petneriksaan fisik yang dapat dilakukan pada bayi antara lain sebagai berikut:
Hitung Frekuensi Napas
Pemeriksaan frekuensi napas ini dilakukan dengan menghitung rata-rata pernapasan dalam satu menit. Pemeriksaan ini dikatakan normal pada bayi baru lahir apabila frekuensinya antara 30-60 kali per menit, tanpa adanya retraksi dada dan suara merintih saat ekspirasi, tetapi apabila bayi dalam keadaan lahir kurang dari 2.500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu, kemungkinan terdapat adanya retraksi dada ringan. Jika pernapasan berhenti beberapa detik secara periodik, maka masih dikatakan dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik pada bayi
Merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah sakit. Dalam melakukan pemeriksaan ini sebaiknya bayi dalam keadaan telanjang di bawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas. Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri ke dalam kehidupan ekstrauteri serta mencari kelainan pada bayi. Adapun petneriksaan fisik yang dapat dilakukan pada bayi antara lain sebagai berikut:
Hitung Frekuensi Napas
Pemeriksaan frekuensi napas ini dilakukan dengan menghitung rata-rata pernapasan dalam satu menit. Pemeriksaan ini dikatakan normal pada bayi baru lahir apabila frekuensinya antara 30-60 kali per menit, tanpa adanya retraksi dada dan suara merintih saat ekspirasi, tetapi apabila bayi dalam keadaan lahir kurang dari 2.500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu, kemungkinan terdapat adanya retraksi dada ringan. Jika pernapasan berhenti beberapa detik secara periodik, maka masih dikatakan dalam batas normal.
Label:
aterm,
bayi,
berat badan lahir rendah,
bidan,
caput succedaneum,
cephal hematom,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pemeriksaan abdomen,
Referensi teknik pemeriksaan fisik,
usia kehamilan
Selasa, 21 Juni 2011
Kista vagina
Kista vagina sebagian besar dijumpai secara kehetulan. Kista vagina berasal dari sisa duktus Gartner atau duktus Muller. Pada kista vagina yang tidak terlalu besar tidak memerlukan pengobatan dan dapat dibiarkan serta tidak akan mengganggu kehidupan rumah tangga. Bila pada saat persalinan terjadi gangguan penurunan bagian terendah karena kista vagina, kista tersebut dapat dipungsi sehingga cairannya keluar dan selanjutnya memperlancar proses persalinannya.
Fistula rekto-vaginal atau vesiko-vaginal dan utero-vaginal.
Kejadian fistula ini sudah jarang dijumpai karena persalinan kasep yang makin jarang terjadi. Fistula terjadi karena tekanan langsung jaringan lunak antara kepala janin yang telah berada di dasar panggul dengan jalan lahir tulang. Oleh karena itu, setelah melakukan pertolongan persalinan kasep perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari kemungkinan robckan jalan lahir yang dapat menjadi fistula.
Label:
bidan,
fistula,
ibu hamil,
kateter,
keluarga berencana,
Morbiditas,
Mortalitas,
nekrosis,
penyakit kandungan,
Penyakit ObsGin,
pertolongan persalinan,
seksio sesarea
Hematoma Vagina dan Vulva
Pecahnya pembuluh darah vena yang menyebabkan perdarahan dapat terjadi pada saat kehamilan berlangsung atau yang lebih sering pada saat persalinan. Hematoma vulva dan vagina dapat besar, disertai bekuan darah bahkan perdarahan yang masih aktif. Hematoma yang besar harus dilakukan eksisi untuk mengeluarkan bekuan darah dan mengikat pembuluh darah yang pecah. Hematoma yang terjadi pada pertolongan persalinan saat ini sudah jarang terjadi apalagi kehamilan grandemultipara sangat berkurang. Bidan yang dalam pertolongan persalinan menghadapi hematoma sehaiknya mengirimkan penderita ke tempat yang dapat memberikan pertolongan yang adekuat.
Label:
hematoma,
Hematoma Vagina,
pembuluh darah,
Penyakit ObsGin,
pertolongan persalinan,
vagina,
Vulva
Manajemen nyeri kanker
Pengertian
Manajemen nyeri kanker adalah pengelolaan menyeluruh untuk mengatasi nyeri kanker. Pengertian nyeri kanker adalah nyeri yang dirasakan oleh penderita kanker karena keluhan subjektif, pertumbuhan kanker yang progresif, kanker yang kronis, atau multifaktorial.
Etiologi Nyeri
Nyeri kanker atau yang lebih dikenal dengan sindroma nyeri kanker dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
Manajemen nyeri kanker adalah pengelolaan menyeluruh untuk mengatasi nyeri kanker. Pengertian nyeri kanker adalah nyeri yang dirasakan oleh penderita kanker karena keluhan subjektif, pertumbuhan kanker yang progresif, kanker yang kronis, atau multifaktorial.
Etiologi Nyeri
Nyeri kanker atau yang lebih dikenal dengan sindroma nyeri kanker dapat disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini:
Label:
emboli,
fibrosis,
infiltrasi,
kejang otot,
kronis,
nekrosis,
neuralgia,
nyeri otot,
Perawatan Obstetri,
tekanan intrakranial,
trombosis,
tumor
Panduan Prosedur Tindakan Terapi Paliatif Pada Kanker Serviks
Pengertian
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya.
Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya.
Label:
gagal ginjal,
harapan hidup,
kanker,
kualitas hidup,
malnutrisi,
Penyakit ObsGin,
perawatan paliatif,
sindrom
Kamis, 09 Juni 2011
Mood swing atau sindrom pre-baby blues
Mood swing atau sindrom pre-baby blues berarti keadaan emosi yang naik turun dari seorang wanita hard. Ada yang mengalaminya dalam batas yang masih ringan dan masih bisa diatasi sendiri, namun ada juga yang sampai mengalami depresi karena emosi yang tidak terkendali. Mood swing bisa terjadi karena adanya perubahan tubuh dan hormon dari calon ibu. lni juga bisa terjadi karena pengaruh kondisi lingkungan sekitar yang kurang mendukung, misalnya ada permasalahan keluarga, suami atau bahkan Anda sendiri belum menginginkan kehadiran seorang bayi, dan sebagainya. Mood swing harus segera diatasi karena jika tidak, bisa mengakibatkan depresi atau bahkan baby blues.
Label:
depresi,
emosi,
gizi dan istirahat,
janin,
Kasus Obgin,
kehamilan,
mood swing,
psikolog,
sindrom pre-baby blues
Penatalaksanaan Mamografi
MAMOGRAFI
I. Definisi. Mamografi merupakan pemeriksaan radiografi
payudara. Pemeriksaan ini reliabel untuk mendeteksi kanker payudara sebelum massa tersebut dapat dipalpasi.
II. Indikasi
A. Skrining
B. Evaluasi massa payudara yang mencurigakan
C. Tindak lanjut setelah terapi
I. Definisi. Mamografi merupakan pemeriksaan radiografi
payudara. Pemeriksaan ini reliabel untuk mendeteksi kanker payudara sebelum massa tersebut dapat dipalpasi.
II. Indikasi
A. Skrining
B. Evaluasi massa payudara yang mencurigakan
C. Tindak lanjut setelah terapi
Sabtu, 28 Mei 2011
Proses Terjadinya Sepsis Puerperalis
Sepsis puerperalis dapat terjadi di masa intrapartum atau postpartum.
Sebelum kelahiran, membran amniotik dan membran korionik dapat terinfeksi jika ketuban pecah (ruptur membran) terjadi berjam - jam sebelum persalinan dimulai.
Bakteri kemudian mempunyai cukup waktu untuk berjalan dari vagina ke dalam uterus dan menginfeksi membran, plasenta, bayi, dan ibu. Korioamnionitis merupakan suatu masalah yang sangat serius dan dapat membahayakan hidup ibu dan bayinya.
Setelah persalinan, sepsis puerperalis mungkin terlokalisasi di perineum, vagina, serviks, atau uterus. Infeksi pada uterus dapat menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan infeksi pada tuba fallopi atau ovarium, parametritis, peritonitis, dan menyebar ke pembuluh limfe, yang kemudian akan menyebabkan septikemia jika masuk ke aliran darah.
Sebelum kelahiran, membran amniotik dan membran korionik dapat terinfeksi jika ketuban pecah (ruptur membran) terjadi berjam - jam sebelum persalinan dimulai.
Bakteri kemudian mempunyai cukup waktu untuk berjalan dari vagina ke dalam uterus dan menginfeksi membran, plasenta, bayi, dan ibu. Korioamnionitis merupakan suatu masalah yang sangat serius dan dapat membahayakan hidup ibu dan bayinya.
Setelah persalinan, sepsis puerperalis mungkin terlokalisasi di perineum, vagina, serviks, atau uterus. Infeksi pada uterus dapat menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan infeksi pada tuba fallopi atau ovarium, parametritis, peritonitis, dan menyebar ke pembuluh limfe, yang kemudian akan menyebabkan septikemia jika masuk ke aliran darah.
Label:
bayi,
DIC,
intrapartum,
Kasus Obgin,
korioamnionitis,
lingkungan,
membran,
ovarium,
pembiakan,
pembuluh darah,
perineum,
peritonitis,
plasenta,
ruptur,
sepsis,
Syok
Sabtu, 21 Mei 2011
Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan janin
Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan dalam pertumbuhan:
1. Kelainan kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom sel.
2. Lingkungan kurang sempurna
- Endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.
- Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendck jarak kehamilan.
3. Pengaruh dari luar
- Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerirna hasil konsepsi.
- Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan basil konsepsi terganggu.
1. Kelainan kromosom
Gangguan terjadi sejak semula pertemuan kromosom, termasuk kromosom sel.
2. Lingkungan kurang sempurna
- Endometrium belum siap untuk menerima implantasi hasil konsepsi.
- Gizi ibu kurang karena anemia atau terlalu pendck jarak kehamilan.
3. Pengaruh dari luar
- Infeksi endometrium, endometrium tidak siap menerirna hasil konsepsi.
- Hasil konsepsi terpengaruh oleh obat dan radiasi menyebabkan pertumbuhan basil konsepsi terganggu.
Label:
abortus,
anemia,
diabetes melitus,
endometrium,
hipertensi,
keguguran,
kehamilan,
kelainan kromosom,
kematian,
lingkungan,
malaria,
Penyakit ObsGin,
peredaran darah,
pertumbuhan janin,
pneumonia,
radiasi,
uteri
Mola Hidatidosa (Hamil Anggur)
Hamil anggur merupakan kondisi kehamilan yang tidak normal, di mana perkembangan sel telur yang menjadi cikal-bakal janin terhenti, namun justru sel-sel trofoblas (sel-sel yang kelak menjadi plasenta) berkembang. Kelompok sel-sel ini kemudian membengkak menjadi gelembung berisi cairan yang mirip buah anggur.
Label:
buah anggur,
complete mole,
Hormon Chorionic Gonadotropin,
janin,
Jenis pemeriksaan Mola Hidatidosa,
Kasus hamil anggur,
Metode kuretase,
Metode tindak lanjut,
muntah,
partial mole,
patologi anatomi,
pendarahan,
Pengobatan Hamil Anggur,
Penyakit ObsGin,
sel telur,
snow flake,
tiroid,
ultrasonografi,
usia kehamilan
Takut Hamil
Soalan
Saya akan mendirikan rumah tangga tidak lama lagi. Tetapi, pelbagai persoalan bermain di fikiran saya sekarang ini, terutamanya apabila memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran anak. Jika saya dikurniakan anak secepat mungkin, saya amat bersyukur. Tetapi, kadangkala saya bimbang jika anak yang Bakal dilahirkan itu mengalami kekurangan. Ini kerana, dalam keluarga saya, ada anak saudara yang mengalami masalah sejak dilahirkan dan akhirnya meninggal dunia. Kami sangat sedih dengan pemergian anak saudara saya itu. Buat pengetahuan doktor, anak saudara saya itu mengalami masalah hidrosefalus (berkepala besar kerana lebihan air). Apakah yang menyebabkan keadaan seumpama itu dan bagaimanakah cara mengelakkannya? Saya harap doktor dapat membantu melenyapkan kebuntuan saya ini.
Saya akan mendirikan rumah tangga tidak lama lagi. Tetapi, pelbagai persoalan bermain di fikiran saya sekarang ini, terutamanya apabila memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kelahiran anak. Jika saya dikurniakan anak secepat mungkin, saya amat bersyukur. Tetapi, kadangkala saya bimbang jika anak yang Bakal dilahirkan itu mengalami kekurangan. Ini kerana, dalam keluarga saya, ada anak saudara yang mengalami masalah sejak dilahirkan dan akhirnya meninggal dunia. Kami sangat sedih dengan pemergian anak saudara saya itu. Buat pengetahuan doktor, anak saudara saya itu mengalami masalah hidrosefalus (berkepala besar kerana lebihan air). Apakah yang menyebabkan keadaan seumpama itu dan bagaimanakah cara mengelakkannya? Saya harap doktor dapat membantu melenyapkan kebuntuan saya ini.
Label:
ginjal,
hidrosefalus,
ibu hamil,
Kasus Obgin,
kelahiran anak,
kromosom,
meninggal dunia,
rubela,
rumah tangga,
ujian darah
Penggunaan Umum Amniosintesis
AMNIOSINTESIS
Dengan ultrasonografi sebagai pedoman, diambil 1/2 sampai 1 ons cairan ketuban dari salah satu bagian kantung ketuban yang mengeliling bayi. Ultrasonografi membuat prosedur ini tidak terlalu berisiko karena dokter bisa melihat dengan pasti letak bayi, plasenta, tali pusar dan kantung ketuban.
Bius lokal yang disuntikkan untuk membuat kulit mati rasa, menjadikan prosedur ini hampir tak terasa sakit. Sebagian besar wanita merasakan adanya tekanan saat jarum yang lebih panjang masuk, namun tidak terasa sakit. Prosedur ini memakan waktu 10-15 menit.
Dengan ultrasonografi sebagai pedoman, diambil 1/2 sampai 1 ons cairan ketuban dari salah satu bagian kantung ketuban yang mengeliling bayi. Ultrasonografi membuat prosedur ini tidak terlalu berisiko karena dokter bisa melihat dengan pasti letak bayi, plasenta, tali pusar dan kantung ketuban.
Bius lokal yang disuntikkan untuk membuat kulit mati rasa, menjadikan prosedur ini hampir tak terasa sakit. Sebagian besar wanita merasakan adanya tekanan saat jarum yang lebih panjang masuk, namun tidak terasa sakit. Prosedur ini memakan waktu 10-15 menit.
Label:
amniosintesis,
Bedah Ginekologi,
genetika,
janin,
kelahiran,
kelainan kromosom,
mongolisme,
penyakit keturunan,
plasenta,
sindrom,
tay sachs,
tulang belakang,
usia kehamilan
Selasa, 17 Mei 2011
Definisi, Etiologi dan Faktor Resiko Sepsis Puerperalis
Pendahuluan
Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah sepsis puerperalis, yang menyebabkan 15% dari seluruh kematian ibu yang terjadi di negara berkembang. Jika tidak menyebabkan kematian, sepsis puerperalis dapat menyebabkan masalah - masalah kesehatan menahun seperti penyakit radang panggul kronis (pelvic inflammatory disease (PID) dan infertilitas.
Salah satu penyebab utama kematian ibu adalah sepsis puerperalis, yang menyebabkan 15% dari seluruh kematian ibu yang terjadi di negara berkembang. Jika tidak menyebabkan kematian, sepsis puerperalis dapat menyebabkan masalah - masalah kesehatan menahun seperti penyakit radang panggul kronis (pelvic inflammatory disease (PID) dan infertilitas.
Label:
abortus,
clostridium welchii,
demam,
escherichia coli,
gejala,
genitalia,
infeksi,
infertilitas,
Kedaruratan Ginekologi,
kematian ibu,
membran,
pelvic inflammatory disease,
penyakit menular seksual,
persalinan,
PID,
puerperalis,
radang,
rektum,
resiko,
sepsis
Senin, 16 Mei 2011
MASALAH NASIONAL KEGANASAN PADA WANITA
Keberhasilan pembangunan dengan bertambahnya usia harapan hidup, menyebabkan manusia makin menghadapi kemungkinan keganasan. Di samping itu, meningkatnya kejadian keganasan dapat disebabkan kontak dengan bahan karsinogenik semakin tinggi, akibat perkembangan industri.
Keadaan yang eronis adalah datangnya masyarakat untuk memeriksakan diri, yang sebagian besar sudah dalam stadia lanjut sehingga pengobatan adekuat tidak dapat diberikan.
Prinsip dasar penanganan keganasan masih tetap, yaitu:
a. Operasi radikal.
b. Tambahan pengobatan:
0 Radiasi eksternal.
Memberikan kemoterapi.
Motto: diagnosis dini menyelamatkan jiwa penderita.
Dapat dikemukakan perkembangan usaha mengatasi keganasan sebagai berikut:
1. Tahun 1940
a. Upaya pemisahan stadia keganasan dengan tujuan: Dapat dilakukan operasi.
0 Tidak mungkin operasi.
b. Keberhasilan operasi didukung oleh: 0 Kemajuan transfusi.
Pemberian antibiotik.
Keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Tahun 1950
• George N. Papanicolaou, MD, PhD, pada tahun 1924 menemukan sitologi abnormal pada penderita keganasan serviks.
• Bekerja sama dengan Herbert Tranut, mencanangkan skrining sitoloei dengan PAP smear sebagai dasar diagnosis dini.
• Tahun 1957, di canane,kan sebagai Uterine Cancer Year.
3. Tahun 1960
• Perkembangan biologi sel karsinoma.
• Perkembangan fisiologi sel karsinoma, dalam hubungannya dengan ke-mungkinan pengobatan kemoterapi.
• Perkembangan biologi radioterapi sehingga dapat memisahkan karsinoma yang sensitif, terhadap pengobatan radiasi.
• Perkembangan tentang imunologi sel sehingga diharapkan menemukan vaksinasi untuk menceeah karsinoma.
• Pengetahuan tentang peranan hormon steroid, terhadap kemungkinan keganasan endorgannya.
• Keganasan konsep masyarakat, dengan risiko tinggi menderita keganasan.
Perkembangan penemuan biologi dasar pada tahun 1960, makin mengarahkan pakar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjadikan landasan aktivitas sehingga dapat menjabarkan:
I. Upaya penapisan keganasan ginekologi
a. Mengenal gejala klinik stadia muda.
b. Melakukan pemcriksaan dan penapisan dengan jalan:
• Sitologi PAP smear.
• Kolposkopi.
• Uji Schiller diikuti biopsi.
2. Meningkatkan upaya penapisan keganasan ginekologi
• Preventif dan promotif.
• Deteksi awal pada kanker.
• Kemajuan pengobatan.
• Tindak lanjut dan rehabilitasi.
3: Meningkatkan keikutsertaan tenaga medis
• Memberikan KIE dan KIM tentang keganasan.
• Pusat penemu dini kemungkinan keganasan.
• Pusat dan matarantai rujukan sistem dalam upaya mengatasi keganasan ginekologis.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, dapat mengatasi keganasan dan meningkatkan efektivitas pengobatan dengan harapan kesembuhan sempurna atau YSR, makin tinggi.
Faktor-faktor yang perlu ditimbangkan dalam upaya tersebut, diantaranya:
• Perubahan perilaku seksual sehirmga membesarkan kemungkinan infeksi (virus HPV Tipe II ), sebagai batu loncatan terjadinya keganasan serviks.
• Keterlambatan datang dalam stadia lanjut, mengakibatkan pengobatan tidak dapat dilanjutkan memuaskan.
• Biaya yang diperlukan cukup tinggi, sedangkan sebagian besar tergolong sosial ekonomi lemah.
• Konsep pengobatan stadia lanjut, seperti operasi diikuti tambahan peng-obatan radiasi atau kemoterapi tidak dapat dijalankan.
Sebagian besar pasien yang datang dalam stadia lanjut, mengakibatkan prognosis pengobatan tidak memuaskan karena faktor:
• Keadaan umum saat pengobatan diberikan tidak memuaskan.
• Kelanjutan pengobatan tidak terjarnin karena keadaan sosial ekonomi lemah.
• Umur relatif lanjut dengan paritas tinggi.
• Tingkat trombositosis darah saat pengobatan.
• Sudah terjadi metastase luas.
Penapisan keganasan ginekologi sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:
• Merupakan penyakit serius secara individu dan masyarakat.
• Gejala dini atau laten dapat diajarkan.
• Pengobatan dapat diterima masyarakat.
Keberhasilan pembangunan dengan bertambahnya usia harapan hidup, menyebabkan manusia makin menghadapi kemungkinan keganasan. Di samping itu, meningkatnya kejadian keganasan dapat disebabkan kontak dengan bahan karsinogenik semakin tinggi, akibat perkembangan industri.
Keadaan yang eronis adalah datangnya masyarakat untuk memeriksakan diri, yang sebagian besar sudah dalam stadia lanjut sehingga pengobatan adekuat tidak dapat diberikan.
Prinsip dasar penanganan keganasan masih tetap, yaitu:
a. Operasi radikal.
b. Tambahan pengobatan:
0 Radiasi eksternal.
Memberikan kemoterapi.
Motto: diagnosis dini menyelamatkan jiwa penderita.
Dapat dikemukakan perkembangan usaha mengatasi keganasan sebagai berikut:
1. Tahun 1940
a. Upaya pemisahan stadia keganasan dengan tujuan: Dapat dilakukan operasi.
0 Tidak mungkin operasi.
b. Keberhasilan operasi didukung oleh: 0 Kemajuan transfusi.
Pemberian antibiotik.
Keseimbangan cairan dan elektrolit.
2. Tahun 1950
• George N. Papanicolaou, MD, PhD, pada tahun 1924 menemukan sitologi abnormal pada penderita keganasan serviks.
• Bekerja sama dengan Herbert Tranut, mencanangkan skrining sitoloei dengan PAP smear sebagai dasar diagnosis dini.
• Tahun 1957, di canane,kan sebagai Uterine Cancer Year.
3. Tahun 1960
• Perkembangan biologi sel karsinoma.
• Perkembangan fisiologi sel karsinoma, dalam hubungannya dengan ke-mungkinan pengobatan kemoterapi.
• Perkembangan biologi radioterapi sehingga dapat memisahkan karsinoma yang sensitif, terhadap pengobatan radiasi.
• Perkembangan tentang imunologi sel sehingga diharapkan menemukan vaksinasi untuk menceeah karsinoma.
• Pengetahuan tentang peranan hormon steroid, terhadap kemungkinan keganasan endorgannya.
• Keganasan konsep masyarakat, dengan risiko tinggi menderita keganasan.
Perkembangan penemuan biologi dasar pada tahun 1960, makin mengarahkan pakar ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjadikan landasan aktivitas sehingga dapat menjabarkan:
I. Upaya penapisan keganasan ginekologi
a. Mengenal gejala klinik stadia muda.
b. Melakukan pemcriksaan dan penapisan dengan jalan:
• Sitologi PAP smear.
• Kolposkopi.
• Uji Schiller diikuti biopsi.
2. Meningkatkan upaya penapisan keganasan ginekologi
• Preventif dan promotif.
• Deteksi awal pada kanker.
• Kemajuan pengobatan.
• Tindak lanjut dan rehabilitasi.
3: Meningkatkan keikutsertaan tenaga medis
• Memberikan KIE dan KIM tentang keganasan.
• Pusat penemu dini kemungkinan keganasan.
• Pusat dan matarantai rujukan sistem dalam upaya mengatasi keganasan ginekologis.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, dapat mengatasi keganasan dan meningkatkan efektivitas pengobatan dengan harapan kesembuhan sempurna atau YSR, makin tinggi.
Faktor-faktor yang perlu ditimbangkan dalam upaya tersebut, diantaranya:
• Perubahan perilaku seksual sehirmga membesarkan kemungkinan infeksi (virus HPV Tipe II ), sebagai batu loncatan terjadinya keganasan serviks.
• Keterlambatan datang dalam stadia lanjut, mengakibatkan pengobatan tidak dapat dilanjutkan memuaskan.
• Biaya yang diperlukan cukup tinggi, sedangkan sebagian besar tergolong sosial ekonomi lemah.
• Konsep pengobatan stadia lanjut, seperti operasi diikuti tambahan peng-obatan radiasi atau kemoterapi tidak dapat dijalankan.
Sebagian besar pasien yang datang dalam stadia lanjut, mengakibatkan prognosis pengobatan tidak memuaskan karena faktor:
• Keadaan umum saat pengobatan diberikan tidak memuaskan.
• Kelanjutan pengobatan tidak terjarnin karena keadaan sosial ekonomi lemah.
• Umur relatif lanjut dengan paritas tinggi.
• Tingkat trombositosis darah saat pengobatan.
• Sudah terjadi metastase luas.
Penapisan keganasan ginekologi sebaiknya memenuhi syarat sebagai berikut:
• Merupakan penyakit serius secara individu dan masyarakat.
• Gejala dini atau laten dapat diajarkan.
• Pengobatan dapat diterima masyarakat.
Pemeriksaan penyakit trofoblas gestasional
Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan dan bagaimanakah penatalaksanaannya bila saya menderita penyakit trofoblas gestasional?
Pemeriksaan yang diperlukan pada pasien dengan mola hidatidosa adalah sebagai berikut:
- Pemeriksaan klinis termasuk pemeriksaan saraf, tekanan darah, pemeriksaan saraf mata, pemeriksaan juga dilakukan untuk melihat adanya penyebaran pada vagina atau tidak.
- Foto röntgen dada untuk melihat adanya penyebaran atau tidak.
- Darah lengkap termasuk jumlah trombosit, fungsi ginjal, fungsi hati, golongan darah, tes fungsi tiroid, PT, PTT, protrombin, fibrinogen jika secara klinis mendukung.
Label:
biopsi,
ct scan,
fibrinogen,
ft3 ft4,
fungsi ginjal,
hormon tiroid,
immunoassay,
metastasis,
Mola Hidatidosa,
pembekuan darah,
Perawatan Obstetri,
perdarahan,
pt ptt,
tekanan darah,
trofoblas gestasional,
trombosit
Asal Ginjal dan Ureter
Tiga tahap yang menandai perkembangan alat-alat ekskresi ginjal manusia.
1. Pronefros (atau ginjal primordial), saluran transisional inkomplit dengan tubulus vestigial lateral, berkembang pada mesoderm posterior lateral selama minggu ketiga dan keempat. Saluran ini dapat membawa sedikit cairan selomik. Saluran ini sendiri bertahan menjadi duktus mesonefrikus (Wollfii).
2. Mesonefios (ginjal tengah) membentuk ke arah kaudal dari pronefros di se-panjang duktus mesonefrikus, yang akhirnya memanjang sampai kloaka. Sepanjang duktus ini, tubulus mesonefros, masing-masing dengan sebuah arteriola dan venula, membentuk glomerulus primordial. Mesonefros, berkembang pada minggu ketujuh, menyaring produk sampah dari darah dan cairan selomik. Pada minggu kesembilan, tubulus berdegencrasi. Duktus mesonefrikus menjadi rudimenter pada wanita, tetapi pada laki-laki akan menjadi epididimis dan vas deferens.
1. Pronefros (atau ginjal primordial), saluran transisional inkomplit dengan tubulus vestigial lateral, berkembang pada mesoderm posterior lateral selama minggu ketiga dan keempat. Saluran ini dapat membawa sedikit cairan selomik. Saluran ini sendiri bertahan menjadi duktus mesonefrikus (Wollfii).
2. Mesonefios (ginjal tengah) membentuk ke arah kaudal dari pronefros di se-panjang duktus mesonefrikus, yang akhirnya memanjang sampai kloaka. Sepanjang duktus ini, tubulus mesonefros, masing-masing dengan sebuah arteriola dan venula, membentuk glomerulus primordial. Mesonefros, berkembang pada minggu ketujuh, menyaring produk sampah dari darah dan cairan selomik. Pada minggu kesembilan, tubulus berdegencrasi. Duktus mesonefrikus menjadi rudimenter pada wanita, tetapi pada laki-laki akan menjadi epididimis dan vas deferens.
Label:
allantois,
Anatomi Obstetri Ginekologi,
epididimis,
ginjal,
korteks,
laki laki,
ovarium,
peredaran darah,
sinus urogenital,
suprarenal,
ureter,
uretra,
wanita
Jumat, 13 Mei 2011
Kehamilan Ganda (Lebih dari Satu Janin atau Multifetus)
Kehamilan ganda (multifetus) adalah kehamilan yang terdiri dari dua janin atau lebih. Kehamilan ganda dapat menghasilkan anak kembar dua kembar tiga (triplet kembar empat (quadruplet), kembar lima (quintriplet), dan kembar enam (sextuplet). Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kehamilan ganda:
- Bangsa, frekuensi kehamilan ganda beberapa bangsa cenderung lebih tinggi, misalnya pada wanita kulit hitam.
- Umur, makin tinggi umur makin tinggi frekuensi kehamilan gandanya. Frekuensi ini akan menurun kembali setelah umur 40 tahun.
- Paritas ibu, semakin tinggi frekuensi persalinan maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya kehamilan gandanya.
- Faktor obat-obatan perangsang ovulasi, seperti protertil, clomid dan harmon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan kembar dizigotik (dua janin berasal dari dua telur) dan kembar lebih dari dua.
Faktor keturunan bayi kembar lebih sering terjadi pada ibu yang kembar daripada ayah yang kembar.
- Faktor-faktor lain, misalnya fertilisasi invitro, yaitu pembuahan yang di tanam langsung dalam rahim. Cara ini dapat menghasilkan anak kembar tiga.
- Bangsa, frekuensi kehamilan ganda beberapa bangsa cenderung lebih tinggi, misalnya pada wanita kulit hitam.
- Umur, makin tinggi umur makin tinggi frekuensi kehamilan gandanya. Frekuensi ini akan menurun kembali setelah umur 40 tahun.
- Paritas ibu, semakin tinggi frekuensi persalinan maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya kehamilan gandanya.
- Faktor obat-obatan perangsang ovulasi, seperti protertil, clomid dan harmon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan kembar dizigotik (dua janin berasal dari dua telur) dan kembar lebih dari dua.
Faktor keturunan bayi kembar lebih sering terjadi pada ibu yang kembar daripada ayah yang kembar.
- Faktor-faktor lain, misalnya fertilisasi invitro, yaitu pembuahan yang di tanam langsung dalam rahim. Cara ini dapat menghasilkan anak kembar tiga.
Penyakit endokrin pada kehamilan
Penyakit endokrin yang sering dijumpai adalah kelainan kelenjar pankreas dan kelainan kelenjar tiroid
(1) Kelainan kelenjar pankreas
Kelainan kelenjar pankreas dapat menyebabkan terganggunya produksi hormon insulin. Jika produksi hormon ini terganggu akan menyebabkan timbulnya penyakit gula. Penyakit gula ini ditunjukkan dengan kurangnya atau tidak terbentuknya hormon imam. Jika hormon insulin tidak terbentuk, kadar gula dalam darah akan tinggi pada wanita hamil, kondisi ini sangat mempengaruhi metabolisme tubuh ibu secara menyeluruh, pertumbuhan, dan perkembangan janin. Jika tidak ditangani segera, pertumbuhan dan perkembangan janin akan terganggu, terjadi abortus, persalinan prematur, kematian dalam rahim, dan ukuran bayi besar (lebih dan 4000 gram).
(1) Kelainan kelenjar pankreas
Kelainan kelenjar pankreas dapat menyebabkan terganggunya produksi hormon insulin. Jika produksi hormon ini terganggu akan menyebabkan timbulnya penyakit gula. Penyakit gula ini ditunjukkan dengan kurangnya atau tidak terbentuknya hormon imam. Jika hormon insulin tidak terbentuk, kadar gula dalam darah akan tinggi pada wanita hamil, kondisi ini sangat mempengaruhi metabolisme tubuh ibu secara menyeluruh, pertumbuhan, dan perkembangan janin. Jika tidak ditangani segera, pertumbuhan dan perkembangan janin akan terganggu, terjadi abortus, persalinan prematur, kematian dalam rahim, dan ukuran bayi besar (lebih dan 4000 gram).
Label:
hipertiroidismus,
hipotiroidismus,
hormon,
Kelainan kelenjar pankreas,
Kelainan kelenjar tiroid,
metabolisme,
Mixedema,
Morbus basedowi,
penyakit gula,
penyakit keturunan,
Penyakit ObsGin,
perkembangan janin,
proses penyembuhan luka,
proses persalinan,
wanita hamil
Injeksi Kontrasepsi Depo-Provera
A. Definisi: Injeksi ini mengandung larutan medroksiprogesteron asetat (depot medroxyprogesterone acetate [DMPA]).
B. Keefektifan: Kurang dari 1% pasien yang menggunakan Depo-Provera akan tetap hamil selama mereka mendapat injeksi setiap 12 minggu.
C. Keuntungan
1. Tidak mengandung estrogen
2. Memberi perlindungan selama 12 minggu dengan pemberian injeksi IM 150 mg
3. Nyaman digunakan
4. Bersifat reversibel: 66% pengguna Depo-Provera diharapkan dapat hamil kembali 1 tahun setelah injeksi terakhir. Sebesar 93% wanita akan hamil dalam 24 bulan.
5. Dapat digunakan oleh ibu yang sedang menyusui
6. Cenderung tidak menimbulkan peningkatan tekanan darah, kejang berulang, dan migrain
7. Direkomendasikan bagi pasien yang merokok lebih dari 10 batang per hari, terutama yang berusia lebih dari 35 tahun
B. Keefektifan: Kurang dari 1% pasien yang menggunakan Depo-Provera akan tetap hamil selama mereka mendapat injeksi setiap 12 minggu.
C. Keuntungan
1. Tidak mengandung estrogen
2. Memberi perlindungan selama 12 minggu dengan pemberian injeksi IM 150 mg
3. Nyaman digunakan
4. Bersifat reversibel: 66% pengguna Depo-Provera diharapkan dapat hamil kembali 1 tahun setelah injeksi terakhir. Sebesar 93% wanita akan hamil dalam 24 bulan.
5. Dapat digunakan oleh ibu yang sedang menyusui
6. Cenderung tidak menimbulkan peningkatan tekanan darah, kejang berulang, dan migrain
7. Direkomendasikan bagi pasien yang merokok lebih dari 10 batang per hari, terutama yang berusia lebih dari 35 tahun
Label:
alergi,
amenore,
berat badan,
depo provera,
depot medroxyprogesterone acetate,
estrogen,
hubungan seksual,
Kontrasepsi,
medroxyprogesterone,
mengandung,
menstruasi,
menyusui,
merokok,
migrain,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
sakit kepala
Kamis, 12 Mei 2011
Bagaimana Proses Terjadinya Kehamilan normal?
Konsep kehamilan normal
Peningkatan tekanan intrafolikel terjadi setelah folikel de graaf matang dengan mengeluarkan estrogen dan atas pengaruh FSH yang menurun dan merangsang LH surge, sehingga terjadi pula ruptura dengan melemparkan ovum yang dibungkus oleh komulus oophorus dan korona radiata. Sementara makin meningkatnya estrogen, terjadi gerakan putar batik ovarium pada sumbunya, dan fimbriae tuba makin mendekati ovarium yang kedua gerakan tersebut selalu dapat mengelilingi ovarium.
Dengan demikian, seluruh permukaan ovarium seolah - olah tertutup oleh fimbriae sehingga saat terjadi ovulasi ovum selalu dapat ditangkap oleh fimbriae yang disebut ovum picked mechanism. Estrogen yang dikeluarkan dapat mempengaruhi tuba dan sel dengan vilinya sehingga menimbulkan aliran cairannya menuju uterus.
Peningkatan tekanan intrafolikel terjadi setelah folikel de graaf matang dengan mengeluarkan estrogen dan atas pengaruh FSH yang menurun dan merangsang LH surge, sehingga terjadi pula ruptura dengan melemparkan ovum yang dibungkus oleh komulus oophorus dan korona radiata. Sementara makin meningkatnya estrogen, terjadi gerakan putar batik ovarium pada sumbunya, dan fimbriae tuba makin mendekati ovarium yang kedua gerakan tersebut selalu dapat mengelilingi ovarium.
Dengan demikian, seluruh permukaan ovarium seolah - olah tertutup oleh fimbriae sehingga saat terjadi ovulasi ovum selalu dapat ditangkap oleh fimbriae yang disebut ovum picked mechanism. Estrogen yang dikeluarkan dapat mempengaruhi tuba dan sel dengan vilinya sehingga menimbulkan aliran cairannya menuju uterus.
Label:
ampula,
anamnesa,
Bedah Ginekologi,
desidua,
early pregnancy factor,
endometrium,
fimbriae,
hormon,
konsepsi,
korona radiata,
lendir,
ovulasi,
plasenta,
progesteron,
stomata,
ultrasonografi
Rabu, 11 Mei 2011
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Pada Neonatus
KEGAWATDARURATAN NEONATUS
Neonatus adalah organisme yang berada pada periode adaptasi kehidupan intrauterin ke ekstrauterin. Masa neonatus adalah periode selama satu bulan tepat 4 minggu atau 28 hari setelah lahir).
Kondisi neonatus yang memerlukan resusitasi :
1. Sumbatan jalan napas akibat lendir / darah, mekonium atau akibat dah yang jatuh ke posterior.
2. Kondisi depresi pernapasan akibat obat - obatan yang diberikan kepada ibu. Misalnya, obat anestesik, analgetik lokal, narkotik, diazepam, magnesium sulfat, dan sebagainya.
3. Kerusakan neurologis.
4. Kelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan / atau kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan / sirkulasi.
5. Syok hipovolemik, misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan.
Neonatus adalah organisme yang berada pada periode adaptasi kehidupan intrauterin ke ekstrauterin. Masa neonatus adalah periode selama satu bulan tepat 4 minggu atau 28 hari setelah lahir).
Kondisi neonatus yang memerlukan resusitasi :
1. Sumbatan jalan napas akibat lendir / darah, mekonium atau akibat dah yang jatuh ke posterior.
2. Kondisi depresi pernapasan akibat obat - obatan yang diberikan kepada ibu. Misalnya, obat anestesik, analgetik lokal, narkotik, diazepam, magnesium sulfat, dan sebagainya.
3. Kerusakan neurologis.
4. Kelainan / kerusakan saluran napas atau kardiovaskular atau susunan saraf pusat, dan / atau kelainan kongenital yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan / sirkulasi.
5. Syok hipovolemik, misalnya akibat kompresi tali pusat atau perdarahan.
Label:
asfiksia,
diazepam,
evaporasi,
gangguan pernapasan,
hipotermia,
kardiovaskular,
Kedaruratan Ginekologi,
konduksi,
konveksi,
megap,
neonatus,
perinatal,
radiasi,
saluran napas,
Suhu,
syok hipovolemik
Minggu, 08 Mei 2011
Masalah Kesalahan Profesi Medis
Saat ini seorang dokter dipandang sebagai ilmuwan. Pengetahuannya sangat diperlukan guna meningkatkan kesehatan dan untuk tujuan kesembuhan atau meringankan penderitaan. Kedudukan dan peranan dokter di tengah masyarakat tetap mendapatkan kehormatan, tetapi tidak disertai pemujaan.
Kepada seorang dokter, dituntut untuk tetap memelihara dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah sedemikian majunya, sehingga menambah kemampuan dokter untuk memberikan pelayanan dalam arti luas, tetapi diikuti permintaan etik yang makin tinggi sehingga tidak terjadi penyimpangan dari keluhuran tujuan profesi atau "erosi etik profesi".
Standar penilaian dari keluhuran tujuan profesi dijabarkan dalam Lafal Sumpah Dokter (PP 26/1960), Kode Etik Kedokteran Indonesia (SK Men.Kes RI 434/Men.Kes/ SK/X/1993), dan Standar Profesi Medis (SPM) dengan tekanan memberikan tingkat pelayanan tertinggi.
Kepada seorang dokter, dituntut untuk tetap memelihara dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah sedemikian majunya, sehingga menambah kemampuan dokter untuk memberikan pelayanan dalam arti luas, tetapi diikuti permintaan etik yang makin tinggi sehingga tidak terjadi penyimpangan dari keluhuran tujuan profesi atau "erosi etik profesi".
Standar penilaian dari keluhuran tujuan profesi dijabarkan dalam Lafal Sumpah Dokter (PP 26/1960), Kode Etik Kedokteran Indonesia (SK Men.Kes RI 434/Men.Kes/ SK/X/1993), dan Standar Profesi Medis (SPM) dengan tekanan memberikan tingkat pelayanan tertinggi.
Label:
batasan,
darurat,
enukleasi mata,
etik,
informed consent,
kesehatan,
konsultasi,
lafal sumpah dokter,
malpraktek,
medis,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pengobatan,
teknologi kedokteran
Sabtu, 07 Mei 2011
Keuntungan dan Kerugian Intervensi Medis dalam Obstetri dan Ginekologi
Penjabaran faktor - faktor yang mempengaruhi intervensi medis sebagai berikut :
1. Penderita adalah wanita
Wanita selalu menuntut "privasi" yang lebih tinggi sehingga dalam melaksanakan profesi obstetri dan ginekologi diperhatikan :
• Terdapat seorang wanita lain, untuk membantu persiapan pemeriksaan.
• Terdapat "toilet".
• Peralatan sederhana, tetapi cukup memadai.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hubungan dokter dan penderita menjurus ke arah setingkat, sehingga dari dokter diperlukan kemampuan "profesional" dengan selalu meningkatkan diri sehingga dapat memberikan pelayanan up to date mempergunakan teknologi modern.
1. Penderita adalah wanita
Wanita selalu menuntut "privasi" yang lebih tinggi sehingga dalam melaksanakan profesi obstetri dan ginekologi diperhatikan :
• Terdapat seorang wanita lain, untuk membantu persiapan pemeriksaan.
• Terdapat "toilet".
• Peralatan sederhana, tetapi cukup memadai.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hubungan dokter dan penderita menjurus ke arah setingkat, sehingga dari dokter diperlukan kemampuan "profesional" dengan selalu meningkatkan diri sehingga dapat memberikan pelayanan up to date mempergunakan teknologi modern.
Label:
health,
hubungan dokter,
hukum,
human being,
informed consent,
intervensi,
klinik,
medis,
obstetri dan ginekologi,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pertolongan persalinan,
Primum noncere first do no harm,
seksio sesarea,
standar profesi
Kamis, 05 Mei 2011
Hiperplasia Glandulare dan Karsinoma Endometrium Uteri
Hormon estrogen yang dominan tanpa diselingi oleh progesteron dapat menimbulkan berbagai kelainan "endorgan" dalam bentuk:
• Mama : menimbulkan mama karsinoma.
• Otot rahim : menimbulkan mioma uteri dan pedunculated mioma melalui rangsangan "sel nest".
• Endometrium : hiperplasia glandulare sampai karsinoma endometrium atau endometrial polip.
Hiperplasia Glandulare Endometrium
Hiperplasia glandulare dan karsinoma endometrium merupakan kelainan yang terjadi karena rangsangan yang terus menerus dari estogen, tanpa terjadi selingan progesteron sehingga terjadi perdarahan lucut.
Manifestasi rangsangan terus menerus "estrogen" dalam bentuk perdarahan abnormal :
1. Sekitar menarche
• Perdarahan anovulatoar.
• Menstruasi dalam bentuk perdarahan ireguler.
• Perdarahan abnormal yang terus menerus atau profuse dalam bentuk DUB.
• Mama : menimbulkan mama karsinoma.
• Otot rahim : menimbulkan mioma uteri dan pedunculated mioma melalui rangsangan "sel nest".
• Endometrium : hiperplasia glandulare sampai karsinoma endometrium atau endometrial polip.
Hiperplasia Glandulare Endometrium
Hiperplasia glandulare dan karsinoma endometrium merupakan kelainan yang terjadi karena rangsangan yang terus menerus dari estogen, tanpa terjadi selingan progesteron sehingga terjadi perdarahan lucut.
Manifestasi rangsangan terus menerus "estrogen" dalam bentuk perdarahan abnormal :
1. Sekitar menarche
• Perdarahan anovulatoar.
• Menstruasi dalam bentuk perdarahan ireguler.
• Perdarahan abnormal yang terus menerus atau profuse dalam bentuk DUB.
Label:
granulosa,
hormon estrogen,
menarche,
menopause,
menstruasi,
mioma uteri,
otot,
ovarium,
Penyakit ObsGin,
polip,
progesteron,
tekanan,
uterus
Rabu, 04 Mei 2011
Aspek - Aspek Etik Dalam Profesi Obstetri dan Ginekologi
Hipokrates (469 - 377 SM) merupakan tokoh kedokteran dan filsafat Yunani, yang dianggap Bapak Ilmu Kedokteran Modern, dengan menegakkan diagnosis secara sistematis, mempelajari gejala penyakit, dan berusaha mencari jalan pengobatan dengan metode empiric dan rasional.
Dengan demikian, Hipokrateslah yang telah berusaha untuk memisahkan bahwa penyakit bukan disebabkan oleh kutukan / hukuman Dewa atau kekuatan lainnya. Akan tetapi, dalam pengobatan tetap memperhatikan aspek agama yang dapat mempengaruhinya.
Aesculapius, dianggap sebagai Dewa penyembuh Yunani, bila dalam pengobatan bermimpi didatangi oleh "ular lambang jiwa Aesculapius", berarti sembuh.
Lambang kedokteran :
Dengan demikian, Hipokrateslah yang telah berusaha untuk memisahkan bahwa penyakit bukan disebabkan oleh kutukan / hukuman Dewa atau kekuatan lainnya. Akan tetapi, dalam pengobatan tetap memperhatikan aspek agama yang dapat mempengaruhinya.
Aesculapius, dianggap sebagai Dewa penyembuh Yunani, bila dalam pengobatan bermimpi didatangi oleh "ular lambang jiwa Aesculapius", berarti sembuh.
Lambang kedokteran :
Label:
aesculapius,
ayurvedic college,
Bedah Ginekologi,
dewa,
etika profesi,
filsafat,
holistik,
ilmu pengetahuan dan teknologi,
kutukan,
lintah,
pengobatan,
penyakit,
rasional,
sumpah dokter,
tokoh kedokteran,
yunani
Selasa, 03 Mei 2011
ASI tetap yang utama
Menghadapi perkembangan revolusi dalam hubungan seks, dengan akibat kemungkinan terjadi penyakit hubungan seksual yang makin meningkat, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan intensif sebelum kawin dan menjelang kehamilan, sehingga tercapai kesehatan prima. Dalam evolusi emansipasi wanita dan kesempatan mendapatkan pekerjaan baik dalam meniti karier, seolah-olah wanita akan lebih bernilai bila meninggalkan kodratnya memberi ASI.
Label:
emansipasi wanita,
gizi ibu hamil,
imunisasi,
kesehatan bayi,
melahirkan,
penyakit diare,
Perawatan Obstetri,
rumah sakit,
tenaga kesehatan,
tentang kehamilan,
tumbuh kembang bayi
Sabtu, 30 April 2011
Etika Pasangan Infertilitas
Perkembangan penanganan pasangan infertilitas telah mendorong untuk menegakkan etika pelaksanaan. Ketetapan etika penanganan pasangan infertilitas sebaiknya dapat menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1) Siapakah yang berhak menangarti pasangan infertilitas?
2) Siapakah yang berhak melakukan inseminasi buatan?
3) Bagaimana sikap dalam menghadapi pelaksanaan bayi tabung?
4) Dapatkah dibenarkan jika hamil dengan ibu pengganti?
5) Bagaimana sikap bila gagal memberikan pelayanan?
6) Bagaimana sikap menghadapi rekayasa bayi ala Frankenstein?
1) Siapakah yang berhak menangarti pasangan infertilitas?
2) Siapakah yang berhak melakukan inseminasi buatan?
3) Bagaimana sikap dalam menghadapi pelaksanaan bayi tabung?
4) Dapatkah dibenarkan jika hamil dengan ibu pengganti?
5) Bagaimana sikap bila gagal memberikan pelayanan?
6) Bagaimana sikap menghadapi rekayasa bayi ala Frankenstein?
Label:
andrologi,
dokter,
ginekologi,
inseminasi buatan,
janin,
Kasus Obgin,
kehamilan,
kelamin,
medis,
patologi anatomi,
perkawinan,
radiologi,
Serviks,
spermatozoa,
urologi,
vagina
Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Inisiasi menyusui dini (IMD) merupakan kemampuan bayi rnulai menyusu sendiri segera setelah dia dilahirkan. Cara melakukan IMD ini disebut pula breast crawl atau merangkak untuk mencari puting ibu secara alamiah. Pada prinsipnya IMD merupakan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi, bayi ditengkgrapkan di dada atau di perut ibu selekas mungkin setelah seluruh badan dikeringkan (bukan dimandikan), kecuali pada telapak tangannya. Kedua telapak tangan bayi dibiarkan tetap terkena air ketuban karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau yang dikeluarkan payudara ibu, dengan demikian ini menuntun bayi untuk menemukan puting. Lemak (verniks) yang menyamankan kulit bayi sebaiknya dibiarkan tetap menempel. Kontak antarkulit ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.
Label:
bayi bayi,
Cara melakukan IMD,
epidural,
ibu dan bayi,
IMD Setelah Bedah Cesar,
kematian bayi,
Manfaat IMD,
menghisap,
merangsang,
payudara,
Perawatan Obstetri,
persalinan,
perut,
plasenta,
proses kelahiran,
rahim,
rileks,
telapak
Jumat, 29 April 2011
Aspek - Aspek Etik Dalam Profesi Obstetri dan Ginekologi
Hipokrates (469 - 377 SM) merupakan tokoh kedokteran dan filsafat Yunani, yang dianggap Bapak Ilmu Kedokteran Modern, dengan menegakkan diagnosis secara sistematis, mempelajari gejala penyakit, dan berusaha mencari jalan pengobatan dengan metode empiris dan rasional.
Dengan demikian, Hipokrateslah yang telah berusaha untuk memisahkan bahwa penyakit bukan disebabkan oleh kutukan / hukuman Dewa atau kekuatan lainnya. Akan tetapi, dalam pengobatan tetap memperhatikan aspek agama yang dapat mempengaruhinya.
Aesculapius, dianggap sebagai Dewa penyembuh Yunani, bila dalam pengobatan bermimpi didatangi oleh "ular lambang jiwa Aesculapius", berarti sembuh.
Lambang kedokteran :
• Gelas berisi air kehidupan.
• Dililit ular yang melambangkan Dewa kesembuhan Yunani.
Dewa Dhavantari, di India dianggap menerima langsung wahyu ilmu dan teknologi kedokteran "Ayurweda dari Bhatara Indra / Siwa.
Dewa Dhavantari digambarkan :
• Tangan kiri : Memegang kendi berisi air kehidupan.
• Tangan kanan : Setangkai daun (lambang tumbuh - tumbuhan sumber obat), Kitab (lambang iptek kedokteran), Lintah (lambang binatang pengisap racun dalam tubuh), dan Pisau (lambang penyakit yang dapat disembuhkan dengan tindakan operasi).
Pada setiap Ayurvedic college di india, akan dijumpai patung yang melambangkan Dewa Dhavantari.
Dengan memperhatikan kedua lambang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, gambaran Dewa Dhavantari lebih mencerminkan perkembangan IPTEK Kedokteran modern.
Dalam pelayanan kesehatan kini kembali memandang menusia seutuhnya sehingga pengobatan secara "holistik" makin mendapat perhatian.
Pengertian aspek agama dalam pengobatan, terutama dalam etika dan estetika sehingga Hipokrates mengemukakan, ilmu kedokteran adalah ilmu yang mulia sehingga hanya orang - orang yang sanggup menjunjung tinggi kehormatan diri dan kemampuan profesinya layak menjadi dokter.
Demikianlah dalam menjalankan profesi kedokteran yang didasari oleh "kepercayaan" dan penuh "kerahasiaan" aspek etika profesi sangat penting.
Untuk dapat menjunjung tinggi martabat profesi, diperlukan kemampuan kontrol profesi yang berlandaskan norma masyarakat, norma hukum, dan norma profesi dokter.
Sumpah dokter yang bersumber dari "Sumpah Hipokrates" merupakan dasar motivasi dan sumber etika profesi dokter, sehingga pemahaman terhadap hakekat dan makna sumpah dokter merupakan modal utama dalam menjalankan profesi dokter.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah meningkatkan peranan profesi, dalam upaya meningkatkan kemampuan profesi mulai diagnosis dini sampai terapi yang canggih. Dampak dari perkembangan tersebut telah menyebabkan ketergantungan kemampuan intelektual terhadap teknologi kedokteran yang dapat disebut sebagai "erosi intelektual".
Penggunaan perkembangan teknologi yang sangat mahal dan memerlukan biaya operasional perlu diatur, sehingga tidak menimbulkan dampak merugikan dan overutilasi yang memberikan kesan terjadi "erosi etika profesi".
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan telah mendorong masyarakat ikut serta mempersoalkan kesehatannya dan merasa mendapatkan hak dan perlindungan hukum. Masyarakat merasa berhak untuk mendapatkan penjelasan medis sebelum transaksi terapeutik dilaksanakan, terutama dalam tindakan operasi dan mengikatkan diri mempergunakan informed consent.
Menghadapi masalah obstetri dan ginekologi berbagai faktor etik yang ikut serta mempengaruhi intervensi medis perlu dipertimbangkan, diantaranya :
a. Penderita adalah wanita.
b. Keuntungan dan kerugian intervensi medis.
c. Dalam bidang obstetri perlu dipertimbangkan janin sebagai penderita atau bahkan human being.
Kapan hidup dimulai.
• Maternal-fetal konfliks.
• Etika genetik reproduksi.
• Masalah abortus.
• Etika tatalaksana anomali janin trimester ketiga.
d. Etika penanganan pasangan infertilitas.
e. Etika pelayanan ultrasonografi.
f. Etika menghadapi penderita terminal.
g. Etika tuntutan kelahiran well born baby dan well health mother.
h. Etika pelayanan gerakan keluarga berencana.
i. Etika pemeriksaan laboratorium.
j. Etika menghadapi kehamilan dengan kecanduan.
k. Etika dalam penelitian klinik.
Ruang gerak pekerjaan dokter sangat dibatasi oleh kaidah - kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan kaidah profesi, yaitu :
• Kaidah etika masyarakat yang menilai apakah seorang dokter telah menjalankan profesinya sesuai dengan tata susila yang berlaku dalam masyarakat.
• Kaidah hukum menunjukkan bahwa dokter tidak kebal hukum, tetapi dapat dituntut hukum, bila melakukan pelanggaran.
• Kaidah profesi yang dilandasi oleh Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia
Dengan demikian seorang dokter diperlukan kemampuan adaptasi dalam ruang gerak yang sempit, tetapi dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang bernilai tinggi.
Bila dikaji dalam sumpah dokter terdapat tiga hal pokok yang menjadi dasar transaksi medis dalam obstetri, yaitu :
• Saya akan membuktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
• Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.
• Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
Pustaka
Dengan demikian, Hipokrateslah yang telah berusaha untuk memisahkan bahwa penyakit bukan disebabkan oleh kutukan / hukuman Dewa atau kekuatan lainnya. Akan tetapi, dalam pengobatan tetap memperhatikan aspek agama yang dapat mempengaruhinya.
Aesculapius, dianggap sebagai Dewa penyembuh Yunani, bila dalam pengobatan bermimpi didatangi oleh "ular lambang jiwa Aesculapius", berarti sembuh.
Lambang kedokteran :
• Gelas berisi air kehidupan.
• Dililit ular yang melambangkan Dewa kesembuhan Yunani.
Dewa Dhavantari, di India dianggap menerima langsung wahyu ilmu dan teknologi kedokteran "Ayurweda dari Bhatara Indra / Siwa.
Dewa Dhavantari digambarkan :
• Tangan kiri : Memegang kendi berisi air kehidupan.
• Tangan kanan : Setangkai daun (lambang tumbuh - tumbuhan sumber obat), Kitab (lambang iptek kedokteran), Lintah (lambang binatang pengisap racun dalam tubuh), dan Pisau (lambang penyakit yang dapat disembuhkan dengan tindakan operasi).
Pada setiap Ayurvedic college di india, akan dijumpai patung yang melambangkan Dewa Dhavantari.
Dengan memperhatikan kedua lambang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, gambaran Dewa Dhavantari lebih mencerminkan perkembangan IPTEK Kedokteran modern.
Dalam pelayanan kesehatan kini kembali memandang menusia seutuhnya sehingga pengobatan secara "holistik" makin mendapat perhatian.
Pengertian aspek agama dalam pengobatan, terutama dalam etika dan estetika sehingga Hipokrates mengemukakan, ilmu kedokteran adalah ilmu yang mulia sehingga hanya orang - orang yang sanggup menjunjung tinggi kehormatan diri dan kemampuan profesinya layak menjadi dokter.
Demikianlah dalam menjalankan profesi kedokteran yang didasari oleh "kepercayaan" dan penuh "kerahasiaan" aspek etika profesi sangat penting.
Untuk dapat menjunjung tinggi martabat profesi, diperlukan kemampuan kontrol profesi yang berlandaskan norma masyarakat, norma hukum, dan norma profesi dokter.
Sumpah dokter yang bersumber dari "Sumpah Hipokrates" merupakan dasar motivasi dan sumber etika profesi dokter, sehingga pemahaman terhadap hakekat dan makna sumpah dokter merupakan modal utama dalam menjalankan profesi dokter.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran telah meningkatkan peranan profesi, dalam upaya meningkatkan kemampuan profesi mulai diagnosis dini sampai terapi yang canggih. Dampak dari perkembangan tersebut telah menyebabkan ketergantungan kemampuan intelektual terhadap teknologi kedokteran yang dapat disebut sebagai "erosi intelektual".
Penggunaan perkembangan teknologi yang sangat mahal dan memerlukan biaya operasional perlu diatur, sehingga tidak menimbulkan dampak merugikan dan overutilasi yang memberikan kesan terjadi "erosi etika profesi".
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan telah mendorong masyarakat ikut serta mempersoalkan kesehatannya dan merasa mendapatkan hak dan perlindungan hukum. Masyarakat merasa berhak untuk mendapatkan penjelasan medis sebelum transaksi terapeutik dilaksanakan, terutama dalam tindakan operasi dan mengikatkan diri mempergunakan informed consent.
Menghadapi masalah obstetri dan ginekologi berbagai faktor etik yang ikut serta mempengaruhi intervensi medis perlu dipertimbangkan, diantaranya :
a. Penderita adalah wanita.
b. Keuntungan dan kerugian intervensi medis.
c. Dalam bidang obstetri perlu dipertimbangkan janin sebagai penderita atau bahkan human being.
Kapan hidup dimulai.
• Maternal-fetal konfliks.
• Etika genetik reproduksi.
• Masalah abortus.
• Etika tatalaksana anomali janin trimester ketiga.
d. Etika penanganan pasangan infertilitas.
e. Etika pelayanan ultrasonografi.
f. Etika menghadapi penderita terminal.
g. Etika tuntutan kelahiran well born baby dan well health mother.
h. Etika pelayanan gerakan keluarga berencana.
i. Etika pemeriksaan laboratorium.
j. Etika menghadapi kehamilan dengan kecanduan.
k. Etika dalam penelitian klinik.
Ruang gerak pekerjaan dokter sangat dibatasi oleh kaidah - kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan kaidah profesi, yaitu :
• Kaidah etika masyarakat yang menilai apakah seorang dokter telah menjalankan profesinya sesuai dengan tata susila yang berlaku dalam masyarakat.
• Kaidah hukum menunjukkan bahwa dokter tidak kebal hukum, tetapi dapat dituntut hukum, bila melakukan pelanggaran.
• Kaidah profesi yang dilandasi oleh Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia
Dengan demikian seorang dokter diperlukan kemampuan adaptasi dalam ruang gerak yang sempit, tetapi dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang bernilai tinggi.
Bila dikaji dalam sumpah dokter terdapat tiga hal pokok yang menjadi dasar transaksi medis dalam obstetri, yaitu :
• Saya akan membuktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan.
• Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan.
• Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
Pustaka
Akselerasi Pematangan Seksual Komplit dan Inkomplit
Akselerasi Pematangan Seksual
Prekoksia seksual didefinisikan sebagai onset pematangan seksual lebih dari atau sama dengan 2,5 SD atau lebih awal dibanding usia normal (misal, onset ciri seks sekunder < usia 8 tahun atau menarke < usia 10 tahun). Akselerasi pematangan seksual dapat komplit atau inkomplit.
Akselerasi Pematangan Seksual Inkomplit
Telarche Prematur Perkembangan jaringan payudara tersendiri (satu atau kedua payudara) sebelum usia 8 tahun (diluar periode neonatus) dianggap sebagai telarche prematur dan seringkali terjadi antara usia 1 dan 3 tahun. Tidak ada perubahan pada pertumbuhan tulang dan tidak ada efek estrogen pada vagina. Biopsi payudara sebaiknya tidak dilakukan, dan tidak ada terapi khusus yang diindikasikan.
Prekoksia seksual didefinisikan sebagai onset pematangan seksual lebih dari atau sama dengan 2,5 SD atau lebih awal dibanding usia normal (misal, onset ciri seks sekunder < usia 8 tahun atau menarke < usia 10 tahun). Akselerasi pematangan seksual dapat komplit atau inkomplit.
Akselerasi Pematangan Seksual Inkomplit
Telarche Prematur Perkembangan jaringan payudara tersendiri (satu atau kedua payudara) sebelum usia 8 tahun (diluar periode neonatus) dianggap sebagai telarche prematur dan seringkali terjadi antara usia 1 dan 3 tahun. Tidak ada perubahan pada pertumbuhan tulang dan tidak ada efek estrogen pada vagina. Biopsi payudara sebaiknya tidak dilakukan, dan tidak ada terapi khusus yang diindikasikan.
Label:
androgen,
Bedah Ginekologi,
displasia,
estrogen,
hipofisis,
infertil,
kesuburan,
komplit,
menarche,
meningitis,
menstruasi,
metabolisme,
neonatus,
seksual,
terapi
Penyebab Kematian Janin
Kematian Janin
Angka lahir matt untuk berat badan lahir 500 g atau lebih telah jauh menurun selama dekade terakhir. Bersama dengan penurunan angka lahir mati, pola kausa lahir mati juga berubah bermakna. Dengan kemajuan dalam bidang obstetrik, genetika klinik, ilmu kedokteran feto-maternal dan neonatus, dan patologi perinatal, semakin banyak kasus lahir mati yang sernula dikategorikan sebagai "tidak diketahui sebabnya" sekarang dikaitkan dengan kausa tertentu. Informasi semacam ini dapat meningkatkan penatalaksanaan kehamilan berikutnya.
Kausa kematian janin vang umum adalah infeksi, malformasi, hambatan pertumbuhan janin, dan solusio plasenta. Akan tetapi, lebih dan seperempat kematian janin tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Angka lahir matt untuk berat badan lahir 500 g atau lebih telah jauh menurun selama dekade terakhir. Bersama dengan penurunan angka lahir mati, pola kausa lahir mati juga berubah bermakna. Dengan kemajuan dalam bidang obstetrik, genetika klinik, ilmu kedokteran feto-maternal dan neonatus, dan patologi perinatal, semakin banyak kasus lahir mati yang sernula dikategorikan sebagai "tidak diketahui sebabnya" sekarang dikaitkan dengan kausa tertentu. Informasi semacam ini dapat meningkatkan penatalaksanaan kehamilan berikutnya.
Kausa kematian janin vang umum adalah infeksi, malformasi, hambatan pertumbuhan janin, dan solusio plasenta. Akan tetapi, lebih dan seperempat kematian janin tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Kamis, 28 April 2011
Proses Perubahan Anak Menuju Masa Pubertas
Sebelum masa remaja, tidak terjadi pelepasan gonadotropin releasing hormone (GnRH) normal secara pulsatil, yang disebut juga luteinizing hormone - releasing hormone (LHRH). Dengan dimulainya akitivitas hipotalamus ini, hipofisis mengeluarkan FSH, dan proses stimulasi ovarium akan menghasilkan estrogen.
Respons organ target terhadap meningkatnya estrogen secara bertahap dan akhirnya progesteron, menentukan perubahan yang terjadi selama masa remaja, sehingga terjadi pubertas.
Pematangan seksual dapat mengalami kemajuan melalui serangkaian kejadian khas selama 2 - 4 tahun atau dapat dipercepat atau terlambat secara abnormal.
Pada awal proses menuju pubertas, sistem genital mengalami perubahan - perubahan yang terlihat jelas.
• Genitalia eksterna secara bertahap mendekati bentuk dewasa.
• Mukosa vagina berkembang pesat menjadi lebih tebal, menjadi lebih berbeda dari serviks dan mencapai ukuran panjang dewasa (10 - 12 cm).
• Vagina juga menjadi lebih dapat meregang dan lebih lembab dan asam disertai munculnya kembali lakrobasilus.
• Korpus ureri membesar dua kali panjang serviks, dan ovarium turun ke dalam pelvis minor.
• Premenarche lanjut ditandai dengan pertumbuhan somatik yang cepat dan seringkali ditandai pula dengan perubahan ciri seks sekunder yang cepat.
Respons organ target terhadap meningkatnya estrogen secara bertahap dan akhirnya progesteron, menentukan perubahan yang terjadi selama masa remaja, sehingga terjadi pubertas.
Pematangan seksual dapat mengalami kemajuan melalui serangkaian kejadian khas selama 2 - 4 tahun atau dapat dipercepat atau terlambat secara abnormal.
Pada awal proses menuju pubertas, sistem genital mengalami perubahan - perubahan yang terlihat jelas.
• Genitalia eksterna secara bertahap mendekati bentuk dewasa.
• Mukosa vagina berkembang pesat menjadi lebih tebal, menjadi lebih berbeda dari serviks dan mencapai ukuran panjang dewasa (10 - 12 cm).
• Vagina juga menjadi lebih dapat meregang dan lebih lembab dan asam disertai munculnya kembali lakrobasilus.
• Korpus ureri membesar dua kali panjang serviks, dan ovarium turun ke dalam pelvis minor.
• Premenarche lanjut ditandai dengan pertumbuhan somatik yang cepat dan seringkali ditandai pula dengan perubahan ciri seks sekunder yang cepat.
Label:
Bedah Ginekologi,
ciri,
endokrin,
genetalia,
korpus,
luteinizing hormone,
menarche,
ovarium,
ovulasi,
payudara,
pelvis,
pubarche,
pubertas,
pubis,
releasing hormone,
seksual,
telarche
Kamis, 21 April 2011
Kelainan Ginekologis Pada Anak Pramenarche
Vulvovaginitis
Vulvovaginitis mungkin merupakan masalah ginekologis yang paling sering terjadi pada masa kanak - kanak. Anak perempuan mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap infeksi karena mukosa vagina yang atrofi dan tipis (kekurangan stimulasi estrogen), tercemar oleh feces (higiene yang buruk), dan mekanisme imunitas vagina yang relatif terganggu.
Vulvovaginitis non spesifik merupakan infeksi polimikroba yang menyebabkan gangguan homeostasis, biasanya terjadi secara sekunder akibat higiene yang buruk atau benda asing. Vulvovaginitis akibat inokulasi sekunder berasal dari darah atau karena inokulasi kontak kuman patogen yang menginfeksi bagian tubuh lain dengan vagina (misal, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan atas).
Vulvovaginitis mungkin merupakan masalah ginekologis yang paling sering terjadi pada masa kanak - kanak. Anak perempuan mempunyai kerentanan yang tinggi terhadap infeksi karena mukosa vagina yang atrofi dan tipis (kekurangan stimulasi estrogen), tercemar oleh feces (higiene yang buruk), dan mekanisme imunitas vagina yang relatif terganggu.
Vulvovaginitis non spesifik merupakan infeksi polimikroba yang menyebabkan gangguan homeostasis, biasanya terjadi secara sekunder akibat higiene yang buruk atau benda asing. Vulvovaginitis akibat inokulasi sekunder berasal dari darah atau karena inokulasi kontak kuman patogen yang menginfeksi bagian tubuh lain dengan vagina (misal, infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan atas).
Label:
Bedah Ginekologi,
biopsi,
genital,
hemangioma,
herpes simpleks,
histerektomi,
infeksi saluran kemih,
neisseria gonorrhoeae,
patogen,
sarkoma,
tipis,
treponema pallidum,
tumor ganas,
ulkus
Depresi pascanatal
Depresi pascanatal merupakan episode depresi nonpsikotik yang dimulai atau memanjang hingga periode pascapartum. Gambaran klinis depresi pascanatal dapat disamakan dengan depresi yang terjadi di luar pengalaman melahirkan dan mencakup: mudah berurai air mata, letargi, mudah tersinggung, cemas, terlalu sensitif, gangguan pola tidur, harga diri rendah, dan ketakutan yang tidak rasional. Sebaliknya, dinyatakan bahwa tanda dan gejala yang disebutkan tersebut dapat dianggap sebagai respons normal terhadap tuntutan kebutuhan untuk menjadi seorang ibu (Paradice 1995). Episode depresi pascanatal dapat dimulai antara 2-4 minggu setelah melahirkan dan dapat berlangsung selama 2-6 bulan, biasanya pulih dalam waktu 1 tahun. Penyelidikan Rahasia di Inggris tentang Kematian Maternal melaporkan bahwa kematian akibat sakit mental merupakan penyebab utama kedua mortalitas maternal.
Label:
bunuh diri,
cemas,
depresi,
Episode depresi pascanatal,
Gambaran klinis depresi pascanatal,
kehamilan,
Penyakit ObsGin,
penyakit psikiatrik pascanatal,
rasional,
riwayat menyakiti diri sendiri,
sensitif,
tidur
Model Charting By Exception (CBE) Dalam Dokumentasi Kebidanan
Model Charting by Exeption (CBE) merupakan model dalam dokumentasi kebidanan yang terdiri dari beberapa unsur inti di antaranya lembar alur (flowsheet), catatan standar praktik, protokol instruksi, data dasar kebidanan, rencana kebidanan herdasarkan diagnosis kebidanan, dan catatan perkembangan SOAP.
1. Lembar alur
Lembar alur (flowsheet) sering digunakan dalam kebidanan umumnya untuk mendokumentasikan pengkajian fisik. Lembar alur dalam CBE dapat berupa lembar instruksi dokter, catatan grafik, catatan penyuluhan, dan catatan pemulangan yang kesemuanya dalam satu lembar.
2. Standar praktik
Dalam sistem CBE juga terdapat standar praktik kebidanan. Standar praktik dapat mengurangi kesalahan dalam pendokumentasian yang sesuai dengan lingkup praktik bidan.
1. Lembar alur
Lembar alur (flowsheet) sering digunakan dalam kebidanan umumnya untuk mendokumentasikan pengkajian fisik. Lembar alur dalam CBE dapat berupa lembar instruksi dokter, catatan grafik, catatan penyuluhan, dan catatan pemulangan yang kesemuanya dalam satu lembar.
2. Standar praktik
Dalam sistem CBE juga terdapat standar praktik kebidanan. Standar praktik dapat mengurangi kesalahan dalam pendokumentasian yang sesuai dengan lingkup praktik bidan.
Rabu, 20 April 2011
Anomali Kongenital Pada Vagina
Septum Vagina
Septum vagina dapat transversal atau longitudinal. Septum transversal terbentuk akibat kesalahan kanalisasi vagina embrionik dan dapat terjadi pada tingkat mana pun. Septum pada bagian atas biasanya terbuka, sedangkan septum di bagian bawah vagina mungkin tidak berlubang dan menimbulkan mukokolpos atau hematokolpos.
Septum inkomplit dapat didiamkan hingga menarche, ketika eksisi komplit dapat lebih mudah dilakukan. Septum transversal komplit sebaiknya diinsisi pada saat didiagnosis agar terjadi drainase hingga menarche, ketika eksisi komplit septum yang tersisa dan pelekatannya berupa jaringan ikat subepitel yang padat dapat dilakukan.
Septum vagina dapat transversal atau longitudinal. Septum transversal terbentuk akibat kesalahan kanalisasi vagina embrionik dan dapat terjadi pada tingkat mana pun. Septum pada bagian atas biasanya terbuka, sedangkan septum di bagian bawah vagina mungkin tidak berlubang dan menimbulkan mukokolpos atau hematokolpos.
Septum inkomplit dapat didiamkan hingga menarche, ketika eksisi komplit dapat lebih mudah dilakukan. Septum transversal komplit sebaiknya diinsisi pada saat didiagnosis agar terjadi drainase hingga menarche, ketika eksisi komplit septum yang tersisa dan pelekatannya berupa jaringan ikat subepitel yang padat dapat dilakukan.
Label:
agenesis,
genitalia,
himen,
Kasus Obgin,
menarche,
septum,
sinus urogenital,
tuba,
usg,
uterus bikornu,
vagina,
Vulva
Selasa, 19 April 2011
Pemeriksaan Ginekologi Pada Bayi Baru Lahir, Anak dan Remaja Muda
PEMERIKSAAN GINEKOLOGI
Bayi Baru Lahir
Karena pemeriksaan dalam biasanya tidak diperlukan dan sulit dilakukan pada usia ini, pemeriksaan terbatas pada genitalia eksterna saja. Nilai penampakan keseluruhan, sambil mencari kelainan selain ambiquitas diferensiasi kelamin.
Klitoris yang abnormal atau membesar mendukung adanya hiperplasia adrenal kongenital. Lakukan inspeksi patensi himen untuk menyingkirkan adanya himen imperforata atau agenesis vagina. Pada pemeriksaan rektum dapat teraba serviks, tetapi normalnya tidak ada organ rcproduksi lain yang akan teraba.
Anak
Hindari penggunaan alat penunjang kaki untuk pemeriksaan ginekologis (stirrup), karena genitalia dapat terlihat dengan baik bila anak pada posisi kaki katak (lutut fleksi, kaki abduksi penuh) di atas meja periksa atau pangkuan ibu.
Bayi Baru Lahir
Karena pemeriksaan dalam biasanya tidak diperlukan dan sulit dilakukan pada usia ini, pemeriksaan terbatas pada genitalia eksterna saja. Nilai penampakan keseluruhan, sambil mencari kelainan selain ambiquitas diferensiasi kelamin.
Klitoris yang abnormal atau membesar mendukung adanya hiperplasia adrenal kongenital. Lakukan inspeksi patensi himen untuk menyingkirkan adanya himen imperforata atau agenesis vagina. Pada pemeriksaan rektum dapat teraba serviks, tetapi normalnya tidak ada organ rcproduksi lain yang akan teraba.
Anak
Hindari penggunaan alat penunjang kaki untuk pemeriksaan ginekologis (stirrup), karena genitalia dapat terlihat dengan baik bila anak pada posisi kaki katak (lutut fleksi, kaki abduksi penuh) di atas meja periksa atau pangkuan ibu.
Label:
anamnesis,
Anatomi Obstetri Ginekologi,
genitalia,
ginekologi,
himen,
payudara,
Pemeriksaan Fisik,
rektum,
tumor ovarium,
vagina
Perbedaan Sistem Reproduksi Anak dan Remaja
GINEKOLOGI ANAK DAN REMAJA
Sistem reproduksi pada pasien anak dan remaja berbeda dengan pasien dewasa, sehingga memerlukan teknik dan perlengkapan khusus untuk pemeriksaan. Masalah ginekologis pada anak dan remaja dapat sangat berbeda dibanding wanita dewasa tetapi mungkin tidak kalah serius.
Baik anatomi maupun fisiologi sistem reproduksi akan berubah dari keadaan terstimulasi hormon pada bayi baru lahir menjadi keadaan relatif bebas estrogen pada anak kecil hingga berkembangnya kewanitaan selama masa remaja.
PERTIMBANGAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS
Bayi baru lahir
Sistem reproduksi bayi perempuan yang baru lahir sudah mengalami stimulasi berkepanjangan oleh hormon ibu yang didapat secara transplasenta.
Sistem reproduksi pada pasien anak dan remaja berbeda dengan pasien dewasa, sehingga memerlukan teknik dan perlengkapan khusus untuk pemeriksaan. Masalah ginekologis pada anak dan remaja dapat sangat berbeda dibanding wanita dewasa tetapi mungkin tidak kalah serius.
Baik anatomi maupun fisiologi sistem reproduksi akan berubah dari keadaan terstimulasi hormon pada bayi baru lahir menjadi keadaan relatif bebas estrogen pada anak kecil hingga berkembangnya kewanitaan selama masa remaja.
PERTIMBANGAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS
Bayi baru lahir
Sistem reproduksi bayi perempuan yang baru lahir sudah mengalami stimulasi berkepanjangan oleh hormon ibu yang didapat secara transplasenta.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
endometrium,
ginekologi,
himen,
infeksi,
keputihan,
klitoris,
labia mayora,
lendir,
ovarium,
sistem reproduksi,
uterus
Senin, 18 April 2011
ASKEB Antenatal
Asuhan kebidanan antenatal meliputi beberapa langkah, yaitu pengkajian, diagnosis, identifikasi tindakan segera, rencana/intervensi, implementasi, dan evaluasi.
PENGKAJIAN (LANGKAH I)
Pengkajian meliputi anamnesis, riwayat psikososial, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
Anamnesis
Anamnesis tritium meliputi nama, umur, alamat, pekerjaan, kebangsaan/suku, tingkat pendidikan, agama, harapan terhadap kehamilan, tingkat kehidupan ekonomi, kebiasaan yang diyakini tentang kehamilan atau pandangan tentang kehamilan, pandangan tentang sistem pelayanan kesehatan, perkawinan, dan usia menikah. Anamnesis keluarga meliputi penyakit dalam keluarga yang dapat memengaruhi kehamilan, baik langsung maupun tidak. Sebagai contoh, penyakit menular (mis., tuberkulosis), epilepsi, lepra, malaria, penyakit kelamin, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi, dan kelainan darah. Anamnesis medis untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami dan penyakit yang pernah dialami ibu, baik langsung maupun tidak langsung, yang memengaruhi kehamilan, persalinan, dan nifas. Anamnesis kebidanan meliputi data tentang haid (menarke, siklus, dan HPMT); kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya; riwayat ginekologi; serta riwayat kehamilan sekarang.
PENGKAJIAN (LANGKAH I)
Pengkajian meliputi anamnesis, riwayat psikososial, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
Anamnesis
Anamnesis tritium meliputi nama, umur, alamat, pekerjaan, kebangsaan/suku, tingkat pendidikan, agama, harapan terhadap kehamilan, tingkat kehidupan ekonomi, kebiasaan yang diyakini tentang kehamilan atau pandangan tentang kehamilan, pandangan tentang sistem pelayanan kesehatan, perkawinan, dan usia menikah. Anamnesis keluarga meliputi penyakit dalam keluarga yang dapat memengaruhi kehamilan, baik langsung maupun tidak. Sebagai contoh, penyakit menular (mis., tuberkulosis), epilepsi, lepra, malaria, penyakit kelamin, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi, dan kelainan darah. Anamnesis medis untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami dan penyakit yang pernah dialami ibu, baik langsung maupun tidak langsung, yang memengaruhi kehamilan, persalinan, dan nifas. Anamnesis kebidanan meliputi data tentang haid (menarke, siklus, dan HPMT); kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya; riwayat ginekologi; serta riwayat kehamilan sekarang.
Label:
anamnesis,
diabetes melitus,
EVALUASI,
IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA,
IMPLEMENTASI,
intervensi
Penyebab Terjadinya Kehamilan Ektopik
Perjalanan hasil konsepsi dapat terganggu dalam perjalanan sehingga tersangkut dalam lumen tuba. Tuba fallopii tidak mempunyai kemampuan untuk berkembang dan menampung pertumbuhan janin sehingga setiap saat, kehamilan yang terjadi terancam pecah.
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm. Perjalanan klinik kehamilan ektopik bervariasi, sehingga bidan dapat dimintai pertolongan pertama.
Oleh karena itu, bidan di daerah pedesaan perlu mengetahui kemungkinan terganggunya kehamilan ektopik, sehingga dapat melakukan rujukan medis.
Terdapat dua pengertian yang perlu mendapat perhatian, yaitu kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium normal dan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang berimplantasi di luar uterus.
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang berbahaya karena tempat implantasinya tidak memberikan kesempatan untuk tumbuh kembang mencapai aterm. Perjalanan klinik kehamilan ektopik bervariasi, sehingga bidan dapat dimintai pertolongan pertama.
Oleh karena itu, bidan di daerah pedesaan perlu mengetahui kemungkinan terganggunya kehamilan ektopik, sehingga dapat melakukan rujukan medis.
Terdapat dua pengertian yang perlu mendapat perhatian, yaitu kehamilan ektopik adalah kehamilan yang berimplantasi di luar endometrium normal dan kehamilan ekstrauterin adalah kehamilan yang berimplantasi di luar uterus.
Label:
abdomen,
abortus,
antibiotika,
ekstrauterin,
gejala,
hamil,
Kasus Obgin,
kehamilan ektopik,
lumen,
ovarium,
pars,
tuba
Sabtu, 16 April 2011
KPD dan 6 Faktor Penyebabnya
Ketuban Pecah Dini
Ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang memenuhi rahim yang diproduksi sel - sel trofoblas. Cairan ini merupakan sumber makanan janin dalam kandungan. Sejak berusia 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan mengeluarkannya melalui air seni. Cairan itu berada dalam kantung, yang disebut kantung ketuban, yang terdiri dari jaringan tipis kurang dari 1 milimeter.
Dinding kantung ketuban tidak berisi pembuluh darah sehingga tidak ada perdarahan ketika pecah. Ketika usia kehamilan semakin tua, dinding ketuban semakin tipis namun masih cukup kuat menahan tekanan yang semakin besar dari janin, sampai saat waktu persalinan. Bahkan ada dinding ketuban yang harus dipecahkan dokter bila saat persalinan ketuban belum pecah.
Ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang memenuhi rahim yang diproduksi sel - sel trofoblas. Cairan ini merupakan sumber makanan janin dalam kandungan. Sejak berusia 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan mengeluarkannya melalui air seni. Cairan itu berada dalam kantung, yang disebut kantung ketuban, yang terdiri dari jaringan tipis kurang dari 1 milimeter.
Dinding kantung ketuban tidak berisi pembuluh darah sehingga tidak ada perdarahan ketika pecah. Ketika usia kehamilan semakin tua, dinding ketuban semakin tipis namun masih cukup kuat menahan tekanan yang semakin besar dari janin, sampai saat waktu persalinan. Bahkan ada dinding ketuban yang harus dipecahkan dokter bila saat persalinan ketuban belum pecah.
Label:
aterm,
infeksi,
Kasus Obgin,
kehamilan kembar,
kolagen,
KPD,
persalinan,
plasenta,
posisi,
premature rupture of membrane,
rahim,
tipis
Kamis, 14 April 2011
Amenorhea Hingga Dewasa? Curigai Hymen Imperforatus
Selaput dara tak berlubang (Hymen imperforatus)
Kasus ini memang tidak banyak dan langka. Namun, apabila anak perempuan sudah masanya menstruasi, ternyata belum juga memperolehnya, harus dicurigai kemungkinan selaput daranya tak berlubang.
Normalnya, selaput dara harus berlubang. Lubang ini diperlukan agar darah haid bisa mengalir keluar dari liang rahim. Jika selaput dara rapat tanpa lubang, kendati menstruasi sudah berlangsung, namun darah haidnya tidak mungkin dapat keluar dari vagina, sehingga tertahan di belakang selaput dara lalu menumpuk di dalam saluran vagina.
Kasus ini memang tidak banyak dan langka. Namun, apabila anak perempuan sudah masanya menstruasi, ternyata belum juga memperolehnya, harus dicurigai kemungkinan selaput daranya tak berlubang.
Normalnya, selaput dara harus berlubang. Lubang ini diperlukan agar darah haid bisa mengalir keluar dari liang rahim. Jika selaput dara rapat tanpa lubang, kendati menstruasi sudah berlangsung, namun darah haidnya tidak mungkin dapat keluar dari vagina, sehingga tertahan di belakang selaput dara lalu menumpuk di dalam saluran vagina.
Label:
abnormal,
haid,
hymen,
kemaluan,
menarche,
Penyakit ObsGin,
rahim,
saluran reproduksi,
selaput dara,
vagina,
wanita
Kehamilan Pada Anak-Anak Dan Remaja
Kehamilan prekoks atau kehamilan muda terjadi pada anak perempuan dengan pubertas prekoks dan pernah dilaporkan terjadi pada usia kurang dari 6 tahun. Sebagian besar kasus melibatkan kekerasan seksual atau inses. Terdapat peningkatan insiden persalinan prematur, hipertensi diinduksi kehamilan, dan abortus spontan jika pasien berusia kurang dari 9 tahun, persalinan abnormal terjadi pada >50 % kasus dan kematian neonatal mencapai 35 %.
Penanganan Preeklamsia ringan, sedang, berat, dan Eklamsia
TATA LAKSANA
Preeklamsia ringan dan sedang
a. Bisa rawat jalan dengan anjuran untuk banyak istirahat/ tirah baring.
b. Diet rendah garam dan tinggi protein.
c. Pemberian medikamentosa: sedativa (diazepam), anti hipertensi: alfa metil DOPA (R: dopamet, aldomet) dan anti agregasi platelet asam metil salisilat (R: aspirin, aspilets). Anti hipertensi dan anti agregasi platelet diberikan menurut indikasi.
Pasien preeklamsia ringan yang dilakukan rawat inap, bila penyakit membaik dapat dilakukan rawat jalan; sedangkan jika penyakit menetap atau memburuk, kehamilan dapat diakhiri pada usia kehamilan 37 minggu.
Preeklamsia ringan dan sedang
a. Bisa rawat jalan dengan anjuran untuk banyak istirahat/ tirah baring.
b. Diet rendah garam dan tinggi protein.
c. Pemberian medikamentosa: sedativa (diazepam), anti hipertensi: alfa metil DOPA (R: dopamet, aldomet) dan anti agregasi platelet asam metil salisilat (R: aspirin, aspilets). Anti hipertensi dan anti agregasi platelet diberikan menurut indikasi.
Pasien preeklamsia ringan yang dilakukan rawat inap, bila penyakit membaik dapat dilakukan rawat jalan; sedangkan jika penyakit menetap atau memburuk, kehamilan dapat diakhiri pada usia kehamilan 37 minggu.
Label:
anti hipertensi,
impending eklamsia,
kortikosteroid,
metil salisilat,
MgSO4,
Penyakit ObsGin,
Preeklamsia,
protein c,
rawat inap,
Sindroma HELLP,
usia kehamilan
Rabu, 13 April 2011
Klasifikasi Bahaya Pada Kehamilan Lanjut
Bahaya pada kehamilan lanjut, meliputi perdarahan per vaginam, sakit kepala hebat, penglihatan kabur, bengkak di wajah dan jari - jari tangan, pengeluaran cairan per vaginam, gerakan janin tidak terasa, dan sakit perut hebat
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan per vaginam pada usia kehamilan di atas 28 minggu atau lebih.
Klasifikasi
1. Perdarahan yang berhubungan dengan kehamilan
• Plasenta previa
• Solusio plasenta
• Perdarahan pada plasenta letak rendah
• Pecahnya sinus marginalis
• Pecahnya vasa previa
PERDARAHAN ANTEPARTUM
Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan per vaginam pada usia kehamilan di atas 28 minggu atau lebih.
Klasifikasi
1. Perdarahan yang berhubungan dengan kehamilan
• Plasenta previa
• Solusio plasenta
• Perdarahan pada plasenta letak rendah
• Pecahnya sinus marginalis
• Pecahnya vasa previa
Label:
intervensi,
Kedaruratan Ginekologi,
koma,
ostium uteri internum,
Perdarahan Antepartum,
plasenta previa,
SC,
Serviks,
Syok,
usg,
vasa previa
Selasa, 12 April 2011
Terapi Perdarahan Pada Masa Nifas
Perdarahan pada Masa Nifas
DEFINISI
Perdarahan pada masa nifas ialah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan 2 minggu (14 hari) atau lebih setelah kelahiran, perdarahan bisa banyak ataupun sedikit.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Perdarahan berulang dan biasanya menetap.
• Biasanya disertai demamlfebris, frekuensi nadi meningkat, bahkan kadang - kadang sampai syok dan anemis.
• Fundus uteri biasanya masih tinggi, disertai kontraksi uterus yang lemah.
• Ginekologik : uterus masih besar, disertai nyeri tekan (jika ada infeksi), lembek, perdarahan per vaginam. Acapkali dijumpai sisa plasenta di kavum uteri.
DEFINISI
Perdarahan pada masa nifas ialah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan 2 minggu (14 hari) atau lebih setelah kelahiran, perdarahan bisa banyak ataupun sedikit.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Perdarahan berulang dan biasanya menetap.
• Biasanya disertai demamlfebris, frekuensi nadi meningkat, bahkan kadang - kadang sampai syok dan anemis.
• Fundus uteri biasanya masih tinggi, disertai kontraksi uterus yang lemah.
• Ginekologik : uterus masih besar, disertai nyeri tekan (jika ada infeksi), lembek, perdarahan per vaginam. Acapkali dijumpai sisa plasenta di kavum uteri.
Label:
atonia uteri,
frekuensi,
histerektomi,
infeksi,
kreatinin,
pasca,
Perawatan Obstetri,
plasenta,
Syok,
ultrasonografi,
uteritonika
Kriteria Penegakan Diagnosis Asfiksia Intrauterin
DEFINISI
Asfiksia intrauterin adalah suatu keadaan dimana janin dalam rahim kekurangan oksigen dan kemudian diikuti dengan penimbunan asam asetat serta karbon dioksida (CO2) sehingga mengakibatkan keadaan asidosis intrauterin. Biasanya, keadaan ini terjadi karena terjadi gangguan dalam pertukaran gas (gas exchange), bisa terjadi secara akut (misalnya kompresi tali pusat) dan juga secara kronik (misalnya kehamilan post-term).
Asfiksia intrauterin adalah suatu keadaan dimana janin dalam rahim kekurangan oksigen dan kemudian diikuti dengan penimbunan asam asetat serta karbon dioksida (CO2) sehingga mengakibatkan keadaan asidosis intrauterin. Biasanya, keadaan ini terjadi karena terjadi gangguan dalam pertukaran gas (gas exchange), bisa terjadi secara akut (misalnya kompresi tali pusat) dan juga secara kronik (misalnya kehamilan post-term).
Label:
asfiksia,
gas exchange,
gerakan janin,
high risk pregnancy,
informed consent,
jantung,
Kasus Obgin,
kehamilan,
konsultasi,
kronik,
persalinan,
variabel
Komplikasi Postoperasi Sterilisasi Laparoskopi
Kauterisasi tuba falopii di bawah penglihatan laparoskopi adalah salah satu metode sterilisasi permanen. Sering pasien dipulangkan segera setelah tindakan selesai. Kemungkinan komplikasi yang dapat memerlukan perawatan gawat darurat mencakup perdarahan intraabdomen, infeksi postoperasi dan luka bakar usus.
Pada kasus luka bakar usus, gejala dapat tidak timbul sampai tiga sampai tujuh hari setelah operasi. Biasanya pasien mengeluh nausea dan anoreksia progresif sampai nyeri abdomen bawah yang bersifat kram. Dcmam ringan dapat merupakan gejala penyerta. Gejala terus bertambah hebat sampai vomitus dikombinasi dengan ileus dan peritonitis yang nyata.
Pada kasus luka bakar usus, gejala dapat tidak timbul sampai tiga sampai tujuh hari setelah operasi. Biasanya pasien mengeluh nausea dan anoreksia progresif sampai nyeri abdomen bawah yang bersifat kram. Dcmam ringan dapat merupakan gejala penyerta. Gejala terus bertambah hebat sampai vomitus dikombinasi dengan ileus dan peritonitis yang nyata.
Minggu, 10 April 2011
Penatalaksanaan kedaruratan apa yang menjadi prioritas dalam trauma obstetrik?
Penatalaksanaan kedaruratan apa yang menjadi prioritas dalam trauma obstetrik?
a. ABC. Prioritas resusitasi yang segera adalah sama tanpa memedulikan keadaan kehamilan pasien. Penatalaksanaan awal ditujukan pada tindakan resusitasi dan stabilisasi ibu, mengingat jiwa janin bergantung sepenuhnya pada ibu.
a. ABC. Prioritas resusitasi yang segera adalah sama tanpa memedulikan keadaan kehamilan pasien. Penatalaksanaan awal ditujukan pada tindakan resusitasi dan stabilisasi ibu, mengingat jiwa janin bergantung sepenuhnya pada ibu.
Label:
ABC,
cross match,
Hipotensi berat,
janin,
keamanan,
Kedaruratan Ginekologi,
kehamilan,
keperawatan,
masker bag-valve,
PASG,
pemasangan chest tube,
pneumatic anti-shock garment,
resusitasi,
ringer laktat,
tekanan osmotik,
Trauma dada,
wanita hamil
Penentuan Taksiran Partus (Tp)
PENENTUAN TAKSIRAN PARTUS (TP)
Definisi
Taksiran partus (TP) biasanya 280 hari, atau 40 minggu setelah hari pertama haid terakhir (HPHT) normal. Taksiran ini mungkin dihitung selama 266 hari, atau 38 minggu dari ovulasi terakhir pada siklus normal 28 hari. TP dapat ditentukan secara matematis dengan menggunakan aturan Nagele: Bulan HPHT dikurang 3, lalu tanggal HPHT ditambah 7.
Definisi
Taksiran partus (TP) biasanya 280 hari, atau 40 minggu setelah hari pertama haid terakhir (HPHT) normal. Taksiran ini mungkin dihitung selama 266 hari, atau 38 minggu dari ovulasi terakhir pada siklus normal 28 hari. TP dapat ditentukan secara matematis dengan menggunakan aturan Nagele: Bulan HPHT dikurang 3, lalu tanggal HPHT ditambah 7.
Label:
aturan Nagele,
berat badan,
DJJ,
doptone,
gejala kehamilan,
hari pertama haid terakhir,
hubungan seksual,
janin,
malnutrisi,
nyeri,
Perawatan Obstetri
Jumat, 08 April 2011
Diameter-diameter kepala janin
Diameter-diameter tersebut adalah jarak antara titik-titik tertentu pada tengkorak janin. Ukurannya bervariasi dan teristimewa diameter anteroposterior yang masuk kedalam panggul ibu tergantung pada berat ringannya flexi atau extensi kepala janin.
1. Diameter biparietalis adalah antara tuber parietale kanan kiri. Diameter biparietalis adalah diameter transversa yang terbesar dan berukuran 9.5 cm.
2. Diameter bitemporalis terletak di antara os temporalis. Panjangnya 8.0 cm dan merupakan diameter transversa yang terpendek.
3. Diameter suboccipitobregmatica berjalan dari pertemuan antara permukaan bawah os occipitale dengan leher ke pusat bregma.
1. Diameter biparietalis adalah antara tuber parietale kanan kiri. Diameter biparietalis adalah diameter transversa yang terbesar dan berukuran 9.5 cm.
2. Diameter bitemporalis terletak di antara os temporalis. Panjangnya 8.0 cm dan merupakan diameter transversa yang terpendek.
3. Diameter suboccipitobregmatica berjalan dari pertemuan antara permukaan bawah os occipitale dengan leher ke pusat bregma.
Konsep Dasar Asuhan Antenatal Pada Penapisan Antenatal
Penapisan Antenatal (Antenatal Screening)
Konsep dasar pada pemberian asuhan antenatal didasarkan pada tes dan pengkajian untuk mendeteksi kemungkinan masalah atau penyimpangan dengan segera guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif. Beberapa profesional kesehatan berharap bahwa wanita harus mengambil semua pilihan skrining dan, jika suatu kelainan ditemukan, kehamilan harus dihentikan atau wanita tersebut harus menjalani pembedahan intrauteri invasif. Hal ini sangat sulit, keputusan yang sangat bersifat individual. Trauma dan stres dapat menetap selama bertahun-tahun, terlepas dari hasil akhirnya. Keterbukaan tentang tes dan investigasi membantu penerapan teknologi dan menyiapkan wanita untuk menghadapi kemungkinan hasil tes.
Konsep dasar pada pemberian asuhan antenatal didasarkan pada tes dan pengkajian untuk mendeteksi kemungkinan masalah atau penyimpangan dengan segera guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif. Beberapa profesional kesehatan berharap bahwa wanita harus mengambil semua pilihan skrining dan, jika suatu kelainan ditemukan, kehamilan harus dihentikan atau wanita tersebut harus menjalani pembedahan intrauteri invasif. Hal ini sangat sulit, keputusan yang sangat bersifat individual. Trauma dan stres dapat menetap selama bertahun-tahun, terlepas dari hasil akhirnya. Keterbukaan tentang tes dan investigasi membantu penerapan teknologi dan menyiapkan wanita untuk menghadapi kemungkinan hasil tes.
Label:
Amniosentesis,
Antenatal Screening,
asuhan antenatal,
Changing Childbirth,
kebidanan,
kehamilan,
Konsep Dasar Asuhan Antenatal,
Penapisan Antenatal,
penelitian,
Perawatan Obstetri
Selasa, 05 April 2011
Persalinan Percobaan (Test Of Labor)
Persalinan percobaan adalah percobaan persalinan yang dilakukan untuk membuktikan apakah persalinan dapat berlangsung per vaginam atau harus dilakukan melalui seksio sesarea dengan memperhatikan:
- penurunan kepala janin;
- terjadinya moulage kepala.
- penurunan kepala janin;
- terjadinya moulage kepala.
Penggunaan obat-obatan pada masa hamil
Mengidentifikasi penggunaan obat pada masa hamil sangat penting, paling tidak untuk tiga alasan berikut: membantu wanita yang ingin berhenti merokok, mengidentifikasi janin dan bayi berisiko, dan mengidentifikasi wanita yang berisiko terinfeksi HIV. Wanita yang menggunakan obat obatan tidak akan tertolong, kecuali mereka diidentifikasi. Jika klinisi tidak menanyakan penggunaan obat-obatan, persepsi tenaga kesehatan tersebut dikenal sebagai fenomena NIMO (bukan urusan saya [not in my office]). Klinisi ini yakin bahwa kliennya tidak menggunakan obat-obatan.
Label:
berhenti merokok,
HIV,
infeksi hiv,
janin,
Kasus Obgin,
kematian,
medis,
nimo,
obat obatan,
rumah sakit,
tenaga kesehatan,
wanita hamil
Dispareunia: rasa nyeri saat berhubungan
Seperti yang dimunculkan dalam bagian terakhir, kemampuan wanita untuk menikmati hubungan seksual sering digunakan sebagai petunjuk penyembuhan perineum. Jadi, pertama-tama kita sebaiknya mempertimbangkan faktor patofisiologis yang dikaitkan dengan dispareunia pascanatal yang terjadi pada sebagian besar ibu baru (Hay-Smith & Mantle, 1996). Faktor yang sangat dikenali berpotensi menyebabkan rasa nyeri pada hubungan seksual wanita adalah kurangnya lubrikasi vagina, yang terjadi pada berbagai waktu dalam kehidupannya. Kekeringan ini dikaitkan dengan 'nyeri dan iritasi' selama hubungan seksual atau setelahnya. yang menunjukkan bahwa hal itu kurang berat untuk mencegah penetrasi. Kekeringan vagina pascanatal dan memanjang sampai laktasi, diakibatkan oleh defisiensi estrogen. Dengan demikian, dinding vagina tidak hanya menjadi lebih kering. tetapi juga lebih tipis, menyebabkannya relatif atrofi (Bancroft, 1994).
Label:
dispareunia,
episiotomi,
estrogen,
hubungan seksual,
Kasus Obgin,
perineum
Persalinan Macet
Pada kasus-kasus distosia, terdapat tujuan penting lain selain memperbaiki kemajuan persalinan. Yakni membantu agar nyeri yang dialami wanita selalu dalam batas-batas yang dapat ditoleransi, jika memungkinkan, tanpa mengganggu kemampuan wanita dalam bergerak bebas. Kadangkala hal ini dapat dicapai dengan tindakan mengurangi rasa nyeri tanpa pemberian obat.
Label:
bidan,
distosia,
epidural,
intervensi,
janin,
Kasus Obgin,
kecemasan,
nyaman,
nyeri punggung,
persalinan,
tekanan hidrostatik,
wanita
Senin, 04 April 2011
Mioma Uteri Dan Kehamilan
Salah satu penyebab infertilitas adalah karena mioma uteri yang terletak sedemikian rupa sehingga terjadi:
- mendekati introitus tuba internum yang mengakibatkan tuba
buntu dan menghalangi pertemuan ovum dan spermatozoa;
- servikal yang mengakibatkan migrasi spermatozoa sangat terhalang sehingga jumlah dan kualitasnya tidak cukup untuk mampu melaksanakan tugas konsepsi;
- submokosa yang dapat mengganggu terjadinya nidasi atau terjadi abortus sehingga kehamilan gagal.
Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus
- Tidak ada gangguan migrasi atau perjalanan antara ovum dan spermatozoa.
- Tidak terjadi gangguan untuk nidasi sehingga kehamilan dapat berlangsung.
- mendekati introitus tuba internum yang mengakibatkan tuba
buntu dan menghalangi pertemuan ovum dan spermatozoa;
- servikal yang mengakibatkan migrasi spermatozoa sangat terhalang sehingga jumlah dan kualitasnya tidak cukup untuk mampu melaksanakan tugas konsepsi;
- submokosa yang dapat mengganggu terjadinya nidasi atau terjadi abortus sehingga kehamilan gagal.
Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus
- Tidak ada gangguan migrasi atau perjalanan antara ovum dan spermatozoa.
- Tidak terjadi gangguan untuk nidasi sehingga kehamilan dapat berlangsung.
Label:
atonia uteri,
Bahaya mioma terhadap kehamilan,
infertilitas,
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri,
mioma uteri,
Penyakit ObsGin,
persalinan,
persalinan prematuritas IUGR,
Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus,
Seksio sesarea pada kombinasi hamil dan mioma uteri
Kehamilan Ektopik
Ovum yang dibuahi (blastokista) biasanya tertanam di lapisan endometrium rongga uterus. Implantasi di tempat lain disebut kehamilan ektopik. Lebih dan 1 dalam setiap 100 kehamilan di Amerika Serikat adalah kehamilan ektopik, dan lebih dari 95% kehamilan ektopik terjadi di tuba falopii.
Tipe kehamilan ektopik lainnya adalah implantasi trofoblas di serviks (kehamilan serviks) atau ovarium (kehamilan ovarium). Kehamilan abdomen terjadi jika plasenta yang sedang tumbuh di dalam tuba fallopii pecah ke dalam rongga peritoneum dan terjadi implantasi di struktur panggul, termasuk uterus, usus, atau dinding samping panggul.
Tipe kehamilan ektopik lainnya adalah implantasi trofoblas di serviks (kehamilan serviks) atau ovarium (kehamilan ovarium). Kehamilan abdomen terjadi jika plasenta yang sedang tumbuh di dalam tuba fallopii pecah ke dalam rongga peritoneum dan terjadi implantasi di struktur panggul, termasuk uterus, usus, atau dinding samping panggul.
Komplikasi yang ditimbulkan mioma uteri
Komplikasi yang ditimbulkan mioma uteri, antara lain:
- Perdarahan pervagina yang berat juga menimbulkan kondisi kurang darah (anemi), yang boleh diatasi dengan pemberian obat preparat besi (iron).
- Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan sulit buang air besar (konstipasi) atau hemorroid. Gejala ini bisa dikurangi dengan makan sayur dan buah setiap hari disertai minum air banyak sehari-hari serta makanan banyak biji-bijian. Bila perlu boleh diberikan obat pencahar untuk mengatasi keluhan konstipasi.
- Perdarahan pervagina yang berat juga menimbulkan kondisi kurang darah (anemi), yang boleh diatasi dengan pemberian obat preparat besi (iron).
- Gejala penekanan tumor fibroid bisa menimbulkan keluhan sulit buang air besar (konstipasi) atau hemorroid. Gejala ini bisa dikurangi dengan makan sayur dan buah setiap hari disertai minum air banyak sehari-hari serta makanan banyak biji-bijian. Bila perlu boleh diberikan obat pencahar untuk mengatasi keluhan konstipasi.
Label:
Kanker Rahim,
kebidanan,
kehamilan ektopik,
kemandulan,
mioma uteri,
myoma,
penyakit kandungan,
Penyakit ObsGin
Sabtu, 02 April 2011
Komplikasi tindakan operasi kebidanan
Persalinan normal belakang kepala mempunyai komplikasi minimal, sehingga dapat diatasi oleh ibu maupun bayinya untuk mencapai kesehatan optimal. Komplikasi ringan bayi lahir spontan B adalah:
- Maulage ringan tulang kepala, tanpa bahaya pada susunan saraf pusat
- Kaput suksedaneum, yang akan menghilang dalam waktu 3 sampai 5 hari
- Menelan air ketuban dan dapat dikeluarkan saat membersihkan jalan napas.
Komplikasi ringan pada ibu adalah luka episiotomi atau ruptura perineum dan perlukaan pada portio. Seluruh komplikasi persalinan spontan belakang kepala (B) dapat diatasi, sehingga tidak mengganggu fungsi alat vital. Berbeda dengan komplikasi tindakan operasi kebidanan menimbulkan bahaya berkelanjutan sampai dengan kematian.
- Maulage ringan tulang kepala, tanpa bahaya pada susunan saraf pusat
- Kaput suksedaneum, yang akan menghilang dalam waktu 3 sampai 5 hari
- Menelan air ketuban dan dapat dikeluarkan saat membersihkan jalan napas.
Komplikasi ringan pada ibu adalah luka episiotomi atau ruptura perineum dan perlukaan pada portio. Seluruh komplikasi persalinan spontan belakang kepala (B) dapat diatasi, sehingga tidak mengganggu fungsi alat vital. Berbeda dengan komplikasi tindakan operasi kebidanan menimbulkan bahaya berkelanjutan sampai dengan kematian.
Label:
asfiksia,
atonia uteri,
Bedah Ginekologi,
episiotomi,
Mola Hidatidosa,
Partograf,
perineum,
pertolongan persalinan,
portio,
Retensio Plasenta,
Robekan Perineum,
seksio sesarea,
sepsis,
Serviks,
Solusio Plasenta,
transfusi darah,
vagina
Amniosentesis, Chorionic Villous Sampling Dan Kordosentesis
AMNIOSENTESIS
Biasanya dilakukan pada umur kehamilan 16 minggu. Sel-sel yang diperoleh dari cairan dibiakkan di laboratorium sampai stadium pembelahan. Pada pembelahan inilah kromosomnya dipelajari. AFP dapat diukur dalam cairan amnion untuk membantu diagnosis peninggian AFP darah ibu. Kehilangan kehamilan normal akibat amniosentesis 1 : 100.
Biasanya dilakukan pada umur kehamilan 16 minggu. Sel-sel yang diperoleh dari cairan dibiakkan di laboratorium sampai stadium pembelahan. Pada pembelahan inilah kromosomnya dipelajari. AFP dapat diukur dalam cairan amnion untuk membantu diagnosis peninggian AFP darah ibu. Kehilangan kehamilan normal akibat amniosentesis 1 : 100.
Label:
Amniosentesis,
anamnesis,
Bedah Ginekologi,
blood sampling,
Chorionic Villous Sampling,
diagnosis,
dna,
gangguan metabolisme,
kariotipe,
Kordosentesis,
laboratorium,
uterus
Gambaran klinik tetanus neonatorum
Tetanus neonatorum menyebabkan kematian bayi yang tinggi di negara berkembang karena pemotongan tali masih banyak menggunakan alat-alat tradisional. Masuknya kuman tetanus—klostridium tetani—sebagian besar melalui tali pusat. Masa inkubasinya sekitar 3 sampai 10 hari, dan makin pendek masa inkubasinya penyakit makin fatal. Tetanus neonatorum menyebabkan kerusakan pada pusat matorik, jaringan otak, pusat pernapasan, dan jantung.
Gambaran klinik tetanus neonatorum adalah:
- Kejang-kejang sampai pada otot pernapasan
- Leher kaku diikuti spasma umum
- Dinding abdomen keras
- Mulut mencucu seperti mulut ikan.
- Angka kematian yang tinggi disebabkan oleh aspirasi pneumonia dan sepsis.
Gambaran klinik tetanus neonatorum adalah:
- Kejang-kejang sampai pada otot pernapasan
- Leher kaku diikuti spasma umum
- Dinding abdomen keras
- Mulut mencucu seperti mulut ikan.
- Angka kematian yang tinggi disebabkan oleh aspirasi pneumonia dan sepsis.
Jumat, 01 April 2011
Indikasi dan syarat persalinan di rumah
Indikasi dilakukannya persalinan di rumah adalah sebagai berikut:
1. Multipara. Umumnya ibu yang baru pertama kali bersalin dianjurkan bersalin di rumah sakit atau di klinik bersalin. Jika pada waktu melahirkan bayi pertama itu tidak mengalami kesulitan, melahirkan bayi berikutnya di rumah sendiri dapat diizinkan.
2. Selama melakukan asuhan antenatal tidak didapati adanya kelainan atau penyakit yang akan menyulitkan proses persalinan.
3. Jauh dari tempat pelayanan kesehatan (tinggal di pemukiman pedesaan).
1. Multipara. Umumnya ibu yang baru pertama kali bersalin dianjurkan bersalin di rumah sakit atau di klinik bersalin. Jika pada waktu melahirkan bayi pertama itu tidak mengalami kesulitan, melahirkan bayi berikutnya di rumah sendiri dapat diizinkan.
2. Selama melakukan asuhan antenatal tidak didapati adanya kelainan atau penyakit yang akan menyulitkan proses persalinan.
3. Jauh dari tempat pelayanan kesehatan (tinggal di pemukiman pedesaan).
Label:
air hangat,
asuhan antenatal,
bidan,
cuci tangan,
kepribadian,
klinik bersalin,
maturitas,
melahirkan,
melahirkan bayi,
minyak kelapa,
multipara,
pelayanan kesehatan,
pengetahuan,
Perawatan Obstetri,
persalinan,
pertolongan persalinan,
proses persalinan,
psikologi,
tempat tidur
Diagnosis dan intervensi perdarahan plasenta letak rendah
Diagnosis
1. Pada pemeriksaan dalam, jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah plasenta.
2. Perdarahan akan terjadi bila pembukaan hampir lengkap, sehingga memberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya dapat mengambil tindakan definitif.
1. Pada pemeriksaan dalam, jari tangan yang dimasukkan dapat mencapai tepi bawah plasenta.
2. Perdarahan akan terjadi bila pembukaan hampir lengkap, sehingga memberi petunjuk untuk melakukan pemeriksaan dalam dan selanjutnya dapat mengambil tindakan definitif.
Label:
diagnosis,
induksi persalinan,
Kasus Obgin,
perdarahan,
plasenta,
plasenta letak rendah,
proses persalinan
Hidrat arang sebagai unsur nutrisi ASI
Zat hidrat arang dalam ASI dalam bentuk laktosa yang jumlahnya akan berubah-ubah setiap hart menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Misalnya, hidrat arang dalam kolostrum untuk dap 100 ml ASI adalah 5,3 g, dalam ASI peralihan 6,42 g, ASI hari ke-9 6,72 g, ASI hari ke-30 7 g, ASI minggu ke-34 7,11 g. Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI (pengganti ASI) adalah 7:4 yang berarti ASI terasa lebih manis bila dibandingkan dengan PASI. Kondisi ini yang menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI (langkah awal sukses memberikan ASI).
Label:
ASI eksklusif,
fosfor,
galaktosa,
glukosamin,
kolostrum,
lactobacilus,
laktosa,
mielin,
Perawatan Obstetri,
perkembangan bayi,
pertumbuhan tulang,
susu buatan,
tumbuh kembang bayi
Kamis, 31 Maret 2011
Variasi Abnormal pada Plasenta
Variasi Abnormal pada Plasenta:
1. Infark plasenta: Pada awalnya berwarna merah gelap, kemudian berubah menjadi kuning, coklat seperti terbakar matahari, dan berwarna keputih-putihan. Infark pada plasenta bayi prematur, pada dasar plasenta maternal (sindrom yang kembali terjadi), atau pada pusar plasenta adalah tidak normal.
2. Terkotori mekonium, berbau, berwarna pucat (dapat menyertai anemia pada janin), atau kemerahan gelap (dapat mengesankan polisitemia), plasenta berukuran besar (dikaitkan dengan penyakit seperti sifilis, diabetes, dan eritroblastosis fecalis).
3. Lobus succenturiate (asesori): Dapat di indikasikan dengan adanya pembuluh darah yang robek pada selaput ketuban. Pada bagian tempat implantasi kurang dari optimal dan atrofi terjadi sehingga mengisolasi suatu lobus.
4. Edema, indurasi, atau kista: Banyak lesi dapat dipalpasi, tetapi tidak terlihat, lakukan palpasi plasenta untuk melihat homogenitasnya.
5. Plasenta yang mengalami gangguan secara keseluruhan: Dapat mengesankan plasenta akreta, yang harus didiagnosis dari suatu spesimen uterus setelah dilakukan histerektomi.
1. Infark plasenta: Pada awalnya berwarna merah gelap, kemudian berubah menjadi kuning, coklat seperti terbakar matahari, dan berwarna keputih-putihan. Infark pada plasenta bayi prematur, pada dasar plasenta maternal (sindrom yang kembali terjadi), atau pada pusar plasenta adalah tidak normal.
2. Terkotori mekonium, berbau, berwarna pucat (dapat menyertai anemia pada janin), atau kemerahan gelap (dapat mengesankan polisitemia), plasenta berukuran besar (dikaitkan dengan penyakit seperti sifilis, diabetes, dan eritroblastosis fecalis).
3. Lobus succenturiate (asesori): Dapat di indikasikan dengan adanya pembuluh darah yang robek pada selaput ketuban. Pada bagian tempat implantasi kurang dari optimal dan atrofi terjadi sehingga mengisolasi suatu lobus.
4. Edema, indurasi, atau kista: Banyak lesi dapat dipalpasi, tetapi tidak terlihat, lakukan palpasi plasenta untuk melihat homogenitasnya.
5. Plasenta yang mengalami gangguan secara keseluruhan: Dapat mengesankan plasenta akreta, yang harus didiagnosis dari suatu spesimen uterus setelah dilakukan histerektomi.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
Bentuk plasenta yang tidak serasi,
Edema,
hemangioma plasenta,
indurasi,
Infark plasenta,
kista,
Korioangioma,
lasenta membranosa,
Lobus succenturiate,
mekonium,
Plasenta berbentuk cincin,
Plasenta bipartite,
plasenta difusa,
plasenta dwilobus,
Plasenta ekstrakorialis,
Plasenta fenestrasi,
Plasenta sirkummarginal,
Plasenta sirkumvalata,
Trombosis pembuluh darah janin
Penanganan gawat janin akut
Gawat janin akut biasanya disebabkan oleh gangguan pernapasan janin yang mengancam jiwa dan merupakan kedaruratan medis sejati. Jika tidak diambil langkah-langkah tertentu, janin kemungkinan mati atau mengalami bahaya berat. Karena icu, petugas kesehatan harus mempunyai rencana pengobatan yang teratur dan jelas. Gawat Janin, yang paling akut terdeteksi selama persalinan. Seringkali EFM akan memperlihatkan penurunan perfusi plasenta saat terjadi kontraksi. Sebagian besar kriteria gawat janin didasarkan pada keterangan EFM. Pengobatan gawat janin (penyelamatan) berusaha mengembalikan atau mempertahankan aliran darah uteroplasenta-janin dan keseimbangan asam basa. Pengobatan gawat janin sudah jelas. Namun demikian, prognosis sangat tergansung pada penyebab gawat janin yang mendasari dan keadaan janin saat ini.
Label:
asam basa,
Gawat janin,
Hiperoksigenasi,
Kedaruratan Ginekologi,
Kurangi aktivitas uterus,
Pastikan diagnosis,
pengobatan,
Perbaiki hipotensi,
Perbaiki ketidakseimbangan metabolik,
persalinan,
Siapkan tenaga keadaan darurat,
Ubah posisi ibu
Permasalahan perinatologi di negara berkembang
Di negara maju—industri dengan penghasilan tinggi, masalah perinatologi yang mendapat sorotan adalah tingginya kelainan kongenital yang menyebahkan kematian. Di samping itu, kemampuan untuk memberikan perawatan dan pelayanan medis terhadap kelahiran dengan berat badan lahir rendah, sudah memuaskan sehingga kematiannya dapat ditekan serendah mungkin.
Label:
Kasus Obgin,
kehamilan,
Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah,
Kelainan kongenital,
Morbiditas,
Mortalitas,
pelayanan kesehatan,
pelayanan medis,
perinatologi,
perkembangan janin dalam rahim,
persalinan lama,
persalinan terlantar,
well born baby
Indikasi Fetal
Indikasi Fetal:
Gawat janin: Gawat janin, yang ditunjukkan dengan adanya bradycardia berat, irregularitas denyut jantung anak atau adanya pola deselerasi yang terlambat, kadang-kadang menyebabkan perlunya sectio caesarea darurat. Angka sectio caesarea tinggi pada pasien-pasien yang dimonitor. Hal ini tidak mengherankan karena indikasi utama untuk tindakan monitoring adalah kasus-kasus dengan predisposisi hipoksia janin. Namun demikian, gawat janin bukanlah alalan utama bagi meningkatnya angka sectio caesarea. Permasalahan yang disertai dystocia merupakan indikasi utama bagi persalinan per abdominam. Suatu indikasi sectio caesarea yang baru disebut sebagai intoleransi janin pada persalinan /feral intolerance of labor). Keadaan ini terlihat pada pasien-pasien yang persalinannya tidak menentu. Stimulasi dengan oxytocin menghasilkan abnormalitas pada frekuensi denyut jantung anak. Dikerjakan sectio caesarea dan dilahirkan bayi normal tanpa gejala kegawatan.
Gawat janin: Gawat janin, yang ditunjukkan dengan adanya bradycardia berat, irregularitas denyut jantung anak atau adanya pola deselerasi yang terlambat, kadang-kadang menyebabkan perlunya sectio caesarea darurat. Angka sectio caesarea tinggi pada pasien-pasien yang dimonitor. Hal ini tidak mengherankan karena indikasi utama untuk tindakan monitoring adalah kasus-kasus dengan predisposisi hipoksia janin. Namun demikian, gawat janin bukanlah alalan utama bagi meningkatnya angka sectio caesarea. Permasalahan yang disertai dystocia merupakan indikasi utama bagi persalinan per abdominam. Suatu indikasi sectio caesarea yang baru disebut sebagai intoleransi janin pada persalinan /feral intolerance of labor). Keadaan ini terlihat pada pasien-pasien yang persalinannya tidak menentu. Stimulasi dengan oxytocin menghasilkan abnormalitas pada frekuensi denyut jantung anak. Dikerjakan sectio caesarea dan dilahirkan bayi normal tanpa gejala kegawatan.
Label:
Diabetes maternal,
dystocia,
funiculus,
Gawat janin,
hipoksia,
induksi persalinan,
Inkompatibilitas rhesus,
Insulisiensi placenta,
Kedaruratan Ginekologi,
kematian janin,
melahirkan bayi,
oxytocin,
persalinan,
Postmortem caesarean,
prematur,
Prolapsus litniculus umbilicalis,
sectio caesarea
Senin, 28 Maret 2011
Konsep Rumah Sakit Sayang Bayi
Konsep lama, yang pernaj melanda Indonesia, bahwa bayi harus dilatih minum berjadwal dan mandiri dengan pemberian "susu formula" ternyata sangat merugikan karena angka kematian semakin tinggi. Dengan kembali pada konsep "bayi minum sesuai dengan kemampuannya", terbukti morbiditas dais mortalitas menurun. Untuk Meningkatkan perhatian dan pelayanan terhadap bayi untuk menurunkan AKP, pelaksanaan "Rumah Sakit Sayang Bayi" diperlombakan di tingkat Nasional.
Tujuan rumah sakit sayang bayi
1. Mengupayakan penurunan angka kematian neonatus, dengan jalan meningkatkan antenatal care dalam arti luas.
2. Memberikan pertolongan persalinan demi well born baby. Untuk Menurunkan angka kematian neonatus, penggunaan ASI ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan anjuran Bapak Soeharto tanggal 22 Desember 1990. Pemberian asi merupakan titik awal peningkatan peranan perempuan sebagai seorang ibu sejati.
Tujuan rumah sakit sayang bayi
1. Mengupayakan penurunan angka kematian neonatus, dengan jalan meningkatkan antenatal care dalam arti luas.
2. Memberikan pertolongan persalinan demi well born baby. Untuk Menurunkan angka kematian neonatus, penggunaan ASI ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan anjuran Bapak Soeharto tanggal 22 Desember 1990. Pemberian asi merupakan titik awal peningkatan peranan perempuan sebagai seorang ibu sejati.
Label:
10 Langkah Menuju Rumah Sakit Sayang Bayi,
antenatal care,
dukun beranak,
ekstraksi,
ibu hamil,
imunisasi,
kolostrum,
Konsep rooming in,
mencegah kehamilan,
pelayanan kesehatan,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pertolongan persalinan,
Posyandu,
rumah sakit,
seksio sesarea,
susu formula,
Tujuan rumah sakit sayang bayi,
vaksin,
well born baby
Minggu, 27 Maret 2011
Efek samping kontrasepsi oral
Penggunaan utama estrogen dan progestin ialah untuk kontrasepsi oral. Banyak jenis sediaan di pasaran yang dikemas sedemikian rupa sehingga penggunaannya mudah. Umumnya sediaan ini sangat efektif bila digunakan dengan tepat dan menurut aturan, dan kemungkinan konsepsi sangat kecil. Kehamilan hanya terjadi pada 0,5-1% dengan sediaan kombinasi dan agak lebih tinggi pada sediaan sekuensial.
Bila preparat ini digunakan tidak menurut aturan dan sate atau 2 kali terlupakan, kemungkinan untuk hamil cukup besar. Hal ini terutama terjadi pada sediaan sekuensial dibandingkan dengan sediaan kombinasi. Karena itu, bila ingin menghindari kehamilan, penggunaan sediaan kombinasi adalah lebih baik dibandingkan sediaan sekuensial.
Bila preparat ini digunakan tidak menurut aturan dan sate atau 2 kali terlupakan, kemungkinan untuk hamil cukup besar. Hal ini terutama terjadi pada sediaan sekuensial dibandingkan dengan sediaan kombinasi. Karena itu, bila ingin menghindari kehamilan, penggunaan sediaan kombinasi adalah lebih baik dibandingkan sediaan sekuensial.
Label:
amenore,
anabolik,
estrogen,
fenomena tromboembolik,
hamil,
hirsutisme,
IUS,
kehamilan,
kelainan serebrovaskular,
masa kehamilan,
mastalgia,
menstruasi,
metabolisme,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pil kb,
progestin,
tekanan darah,
testosteron,
tromboflebitis,
wanita
Jenis-jenis kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi merupakan upaya untuk menunda kehamilan. Bagi Anda yang ingin menunda kehamilan karena berbagai alasan, ada beberapa cara yang bisa kontrasepsi. Ada dua jenis kontrasepsi, yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang menggunakan hormon, sebaliknya nonhormonal berarti tidak menggunakan hormon. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis kontrasepsi hormonal serta penggunaanya yang mungkin akan membuat Anda tertarik untuk memilihnya.
Label:
hormon levonorgestrel,
Intra Uterine System,
IUD,
IUS,
kehamilan,
kesuburan,
Kontrasepsi,
kontrasepsi hormonal,
kurang darah,
lendir,
nyeri haid,
ovulasi,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
penyakit kanker,
pil kb,
Pil KB Kombinasi,
sakit kepala,
sel telur,
Suntik KB,
Susuk KB
Persalinan dengan ekstraktor vakum
Di Amerika Serikat, alat yang digunakan untuk melakukan penyedotan-tarikan pada kulit kepala janin untuk membantu pelahirannya disebut sebagai ekstraktor vakum. Di Eropa, alat ini disebut sebagai venlouse.
Keunggulan teoritis ekstraktor vakum dibandingkan dengan forsep antara lain adalah:
(1) tidak adanya sendok baja yang mengambil ruang di dalam vagina,
(2) kita tidak perlu memosisikan secara tepat sendok baja pada kepala janin,
(3) kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, dan
(4) tekanan intrakranium yang lebih rendah selama tarikan.
Keunggulan teoritis ekstraktor vakum dibandingkan dengan forsep antara lain adalah:
(1) tidak adanya sendok baja yang mengambil ruang di dalam vagina,
(2) kita tidak perlu memosisikan secara tepat sendok baja pada kepala janin,
(3) kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, dan
(4) tekanan intrakranium yang lebih rendah selama tarikan.
Jumat, 25 Maret 2011
Manfaat USG
Dengan teknologi gelombang bunyi berfrekuensi tinggi dok¬ter dapat mengukur janin agar tanggal persalinan diketahui, melihat jumlah janin yang ada di rahim, mengetahui komplikasi dengan melihat anggota tubuh, organ, otak dan tulang belakang serta melihat posisi janin dan letak plasenta. Lewat USG pun dokter bisa melihat kelainan-kelainan di rahim ibu, misalnya kista, myoma atau lainnya. Manfaat lain pemeriksaan USG untuk mendeteksi apakah kehamilan terjadi di dalam atau di luar kandungan. Kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau disebut juga kehamilan ektopik merupakan kehamilan tidak normal dan perlu ditangani segera.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
bayi,
gelombang bunyi,
haid,
ibu hamil,
janin,
kehamilan,
kelainan kromosom,
kista,
myoma,
persalinan,
plasenta,
rahim,
teknologi,
tulang belakang,
usg
Peranan Bidan dalam Sistem Kesehatan Nasional
Peranan bidan dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih pada Sistem Kesehatan Nasional adalah memberi pelayanan sebagai tenaga terlatih, meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat, meningkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana, memberi pendidikan "dukun beranak", dan meningkatkan sistem rujukan.
Memberi pelayanan dengan tenaga terlatih.
Di Indonesia persalinan dukun sebesar 50-60% terutama di daerah pedesaan. Pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan berbagai masalah dan penyebab utama tingginya angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal. Dukun tidak dapat mengetahui tandatanda bahaya perjalanan persalinan. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat dapat terjadi persalinan kasep, kematian janin dalam rahim, ruptur uteri, perdarahan (akibat pertolongan salah, robekan jalan lahir, retensio plasenta, plasenta rest), dan bayi mengalami asfiksia, infeksi, atau trauma persalinan.
Memberi pelayanan dengan tenaga terlatih.
Di Indonesia persalinan dukun sebesar 50-60% terutama di daerah pedesaan. Pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan berbagai masalah dan penyebab utama tingginya angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal. Dukun tidak dapat mengetahui tandatanda bahaya perjalanan persalinan. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat dapat terjadi persalinan kasep, kematian janin dalam rahim, ruptur uteri, perdarahan (akibat pertolongan salah, robekan jalan lahir, retensio plasenta, plasenta rest), dan bayi mengalami asfiksia, infeksi, atau trauma persalinan.
Label:
angka kematian,
asfiksia,
bidan,
dukun beranak,
ibu hamil
Pertolongan Persalinan Bekas Seksio Sesarea
Diktum tentang "once a cesarean always a cesarean" mendominasi praktik obstetri sampai sekitar tahun 1970. Konsep ini mengalami perubahan sekitar 25-30 tahun dengan memperkenalkan "trial of labor" yang menyatakan bahwa ternyata tidak selalu harus melakukan seksio sesarea. Pada kasus yang memiliki panggul normal dalam indikasi seksio sesarea tidak bersifat permanen, trial of labor mempunyai tempat khusus dan hasilnya makin banyak dilaporkan persalinan per vaginam setelah persalinan seksio sesarea profilaksis plasenta previa, sungsang, lintang, atau hamil ganda.
Label:
informed consent,
Kasus Obgin,
Ketuban pecah,
pertolongan persalinan,
plasenta previa,
seksio sesarea,
sungsang,
transvaginal,
trial of labor,
uteri,
vagina,
well born baby,
well health mother
ERITROBLASTOSIS FETALIS
Eritroblastosis fetalis merupakan komplikasi hemolitik karena Rh isoimunisasi, ibu yang mengandung mempunyai Rh negatif, sedangkan suaminya Rh positif.
Setiap invasi eritrosit janin ke dalam darah ibunya, selalu menimbulkan reaksi untuk membentuk anti-Rh.
Kelahiran anak pertama, beelum memberikan akibat yang serius, tetapi kehamilan berikutnya menimbulkan komplikasi klinis yang dapat menyebabkan:
• Kematian intrauterin.
• Serebral palsi.
• Ikterus neonatorum.
• Pembesaran pada lever dan limpa.
Setiap invasi eritrosit janin ke dalam darah ibunya, selalu menimbulkan reaksi untuk membentuk anti-Rh.
Kelahiran anak pertama, beelum memberikan akibat yang serius, tetapi kehamilan berikutnya menimbulkan komplikasi klinis yang dapat menyebabkan:
• Kematian intrauterin.
• Serebral palsi.
• Ikterus neonatorum.
• Pembesaran pada lever dan limpa.
Label:
eritrosit,
ginjal,
ibu hamil,
kehamilan,
kelahiran anak,
kernikterus,
Penyakit ObsGin,
rhesus negatif,
rhesus positif,
rhogam,
serebral palsi
Kamis, 24 Maret 2011
ABORTUS TERTUNDA (MISSED ABORTION)
Apabila buah kehamilan yang telah mati tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih. Dengan pemeriksaan USG tampak janin tidak utuh, dan membentuk gambaran kompleks, diagnosis USG tidak selalu harus tertahan 8 minggu.
Label:
amenore,
bunyi jantung,
fibrinogen,
kehamilan,
laminaria stift,
Penyakit ObsGin,
trombosit,
usg
Infertilitas Pria: Penyebab Spermatogenesis defektif
Dua masalah utama spermatogenesis ialah bahwa sperma terlalu sedikit diproduksi atau motilitas sperma buruk. Produksi sperma yang rendah (oligospermia, didefinisikan sebagai jumlah sperma yang lebih kecil dari 20 x 106 per ml) atau kegagalan memproduksi sperma (azoospermia) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Supaya sperma dalam kondisi normal dapat dihasilkan, jumlah testosteron perlu dipertahankan pada kadar yang adekuat, dan karena produksi testosteron bergantung kepada kadar FSH dan LH, setiap disfungsi kelenjar hipofisis dan hipotalamus, yang mengontrol kadar hormon-hormon ini, pada akhirnya memengaruhi spermatogenesis.
Label:
antibiotik,
endokrin,
fsh,
Kasus Obgin,
kelenjar hipofisis,
kelenjar tiroid,
merokok,
oligospermia,
pria,
Spermatogenesis defektif,
Terapi hormon,
testis,
testosteron,
varikokel,
wanita
Gambaran Klinis dan Diagnostik Kehamilan Mola Hidatidosa
Gambaran Klinis Kehamilan Mola
Gambaran klinis sebagian besar kehamilan mola telah berubah selama 20 tahun terakhir karena pemeriksaan ultrasonografi transvagina dan pengukuran kadar hCG serum telah menyebabkan diagnosis dapat ditegakkan lebih Perdarahan uterus hampir selalu terjadi dan dapat bervariasi dan sekedar bercak hingga perdarahan hebat. Pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diperkirakan. Biasanya tidak dijumpai aktivitas jantung janin.
Gambaran klinis sebagian besar kehamilan mola telah berubah selama 20 tahun terakhir karena pemeriksaan ultrasonografi transvagina dan pengukuran kadar hCG serum telah menyebabkan diagnosis dapat ditegakkan lebih Perdarahan uterus hampir selalu terjadi dan dapat bervariasi dan sekedar bercak hingga perdarahan hebat. Pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diperkirakan. Biasanya tidak dijumpai aktivitas jantung janin.
Label:
bunyi jantung,
Bunyi jantung janin,
Hamil Anggur,
hiperemesis gravidarum,
Mola Hidatidosa,
Mual,
muntah,
Penyakit ObsGin,
Preeklamsia,
ultrasonografi,
usia kehamilan
Auskultasi bunyi jantung janin
Jantung janin merupakan observasi esensial tentang kesejahteraan janin dan harus diauskultasi pada setiap pemeriksaan abdomen dan setelah pemeriksaan apapun. Bunyi jantung janin terdengar paling jelas di bahu janin (skapula). Terkadang dapat didengar pada dinding dada, bergantung pada posisi janin.
Rabu, 23 Maret 2011
Tujuan mempelajari ilmu kebidanan
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
anemia pada ibu hamil,
angka kematian ibu,
angka kematian ibu dan bayi,
asfiksia neonatorum,
cacat bawaan,
ilmu kebidanan,
kematian bayi,
tentang kehamilan
Penyakit paru-paru pada kehamilan
Umumnya, penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan, dan setelah persalinan, kecuali jika penyakit yang diderita tidak terkontrol, tambah berat, disertai dengan sesak napas. Selama kehamilan fungsi paru paru sangat panting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam hal ini akan menjadi proses pertukaran CO2 don 02 antara ibu dan janinnya. Gangguan fungsi paru-paru yang cukup berat akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin.
Label:
asma,
bcg,
kehamilan,
Penyakit ObsGin,
penyakit paru paru,
perkembangan janin,
pernapasan,
pertumbuhan janin,
pneumonia,
proses persalinan,
radang paru paru,
sesak napas,
tbc,
test mantoux,
vaksin
Kehamilan Pada Remaja
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja. Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relatif muda (20 tahun) dan kedua, makin derasnya arus informasi yang dapat mcnimbulkan rangsangan seksual remaja terutama remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah di mana pada akhirnya memberikan dampak pada terjadinya penyakit hubungan seks dan kehamilan di luar perkawinan pada remaja.
Label:
hamil di luar nikah,
hubungan seksual,
kalangan remaja,
Kasus Obgin,
kawin,
kehamilan pada remaja,
liberalisasi,
masalah kehamilan,
menikah,
perkawinan,
seks pranikah
Konsep Pemeriksaan Obstetri
KONSEP PEMERIKSAAN OBSTETRI
Keluhan yang menyebabkan kedatangan untuk memeriksakan diri:
a. Berkaitan dengan kehamilan.
• Ingin mengetahui tentang terjadinya kehamilan. 0 Ingin menggugurkan kehamilan dengan alasan khusus.
• Terjadi penyulit hamil muda:
• Gangguan mual muntah berlebihan.
• Terjadi perdarahan.
• Sakit pada perut.
Keluhan yang menyebabkan kedatangan untuk memeriksakan diri:
a. Berkaitan dengan kehamilan.
• Ingin mengetahui tentang terjadinya kehamilan. 0 Ingin menggugurkan kehamilan dengan alasan khusus.
• Terjadi penyulit hamil muda:
• Gangguan mual muntah berlebihan.
• Terjadi perdarahan.
• Sakit pada perut.
Senin, 21 Maret 2011
Kanker Rahim (Indung Telur)
Penyebab atau etiologi penyakit kanker rahim belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, Mac Gawan menduga kondisi ini berhubungan dengan pengeluaran hormon dari kelenjar pituari. Beberapa faktor epidemiologis yang berhubungan dengan penyakit adalah infertilitas, pembengkakan payudara abnormal, kanker payudara, multiparitas, wanita bujangan, dan faktor lingkungan. Sekitar 70-80% tumor indung telur adalah tumor pada jaringan epitel. Tumor yang paling umum dari kanker indung telur adalah kistadenokarsinoma serasa. Terhitung kurang lebih separuh dari semua keganasan yang terdapat pada indung telur adalah karena virus tersebut.
Label:
Indung Telur,
jaringan epitel,
kanker payudara,
Kanker Rahim,
kelenjar pituari,
kemoterapi,
kistadenokarsinoma serasa,
pembengkakan payudara,
pendarahan rahim abnormal,
Penyakit ObsGin,
tumor
Alasan bed rest pada ibu dengan penyakit obstetri ginekologi
Upaya untuk mengurangi aktivitas dengan beristirahat di tempat tidur. Umumnya, dokter akan memberi petunjuk mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest dan tentunya bergantung pada penyakit yang diderita. Ada bermacam-macam katagori bed rest. Ada yang memang benar-benar harus beristirahat di tempat tidur dan tidak boleh melakukan aktivitas apa pun. Ada yang diizinkan untuk ke kamar mandi sendiri. Bahkan, ada yang hanya diminta untuk mengurangi aktivitasnya dan hanya beristirahat di tempat tidur dalam periode yang lebih singkat.
Label:
Inkompetensi serviks,
keracunan kehamilan,
Ketuban pecah,
Masa pemulihan,
Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh,
Mengurangi tekanan pada janin,
migren,
nutrisi untuk janin,
Perawatan Obstetri,
Preeklamsia,
vlek
Cara Mengukur Sendiri Suhu Basal Tubuh
CARA MENGUKUR SENDIRI SUHU BASAL TUBUH
Yang Anda perlukan adalah termometer basal yang mudah dibeli di apotek. Prosedurnya sebagai berikut:
• Guncang termometer hingga di bawah 36 derajat Celsius, dan siapkan di dekat tempat tidur Anda sebelum tidur.
• Saat terbangun di pagi hari, letakkan termometer di mulut Anda (termometer oral) selama 10 menit. Penting diingat agar Anda tidak banyak bergerak. Tetap berbaring dan istirahat dengan mata tertutup adalah cara yang terbaik. Jangan bangun selama 10 menit hingga selesai pengukuran.
Yang Anda perlukan adalah termometer basal yang mudah dibeli di apotek. Prosedurnya sebagai berikut:
• Guncang termometer hingga di bawah 36 derajat Celsius, dan siapkan di dekat tempat tidur Anda sebelum tidur.
• Saat terbangun di pagi hari, letakkan termometer di mulut Anda (termometer oral) selama 10 menit. Penting diingat agar Anda tidak banyak bergerak. Tetap berbaring dan istirahat dengan mata tertutup adalah cara yang terbaik. Jangan bangun selama 10 menit hingga selesai pengukuran.
Label:
apotek,
dokter,
Perawatan Obstetri,
Suhu Basal Tubuh,
suhu tubuh,
termometer
Jumat, 18 Maret 2011
Kontraksi uterus
Kontraksi uterus selama persalinan sama dengan gelombang di pantai. Kontraksi tersebut berirama, teratur, dan involunter, serta mengikuti pola yang berulang.
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase:
1. Increment—ketika intensitas terbentuk
2. Acme—puncak atau maksimum
3. Decement—ketika otot relaksasi
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase:
1. Increment—ketika intensitas terbentuk
2. Acme—puncak atau maksimum
3. Decement—ketika otot relaksasi
Metode Mempersiapkan Servik dan Induksi Persalinan
- Stimulasi puling susu
Gunakan pedoman CST untuk stimulasi payudara. Pantau DJJ dengan auskultasi atau pernantauan janin elektronik. Observasi adanya hiperstimulasi pada uterus.
- Hubungan seksual
Hanya dilakukan apabila ketuban dalam keadaan utuh. Orgasme pada wanita akan menyebabkan kontraksi uterus. Semen mengandung prostaglandin.
Gunakan pedoman CST untuk stimulasi payudara. Pantau DJJ dengan auskultasi atau pernantauan janin elektronik. Observasi adanya hiperstimulasi pada uterus.
- Hubungan seksual
Hanya dilakukan apabila ketuban dalam keadaan utuh. Orgasme pada wanita akan menyebabkan kontraksi uterus. Semen mengandung prostaglandin.
Label:
Amniotomi,
cairan,
Cervidil,
CST,
Cystotec,
dilator,
DJJ,
hubungan seksual,
infus,
misoprostol,
multipara,
Perawatan Obstetri,
persalinan,
prostaglandin,
prostaglandin e2,
sintosinon,
vagina,
vasa previa
Perdarahan Uterus Disfungsional
I. Definisi.
Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus abnormal tanpa bukti atau penyebab organis. Perdarahan ini bukan merupakan diagnosis.
II. Insidens
A. Lima puluh persen penderita berusia antara 40-50 tahun.
B. Dua puluh persen penderita adalah remaja.
Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus abnormal tanpa bukti atau penyebab organis. Perdarahan ini bukan merupakan diagnosis.
II. Insidens
A. Lima puluh persen penderita berusia antara 40-50 tahun.
B. Dua puluh persen penderita adalah remaja.
Label:
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim,
chorionic gonadotropin,
depo provera,
endometritis,
kanker,
kanker serviks,
pap smear,
Penyakit ObsGin,
perimenopause,
tuberkulosis,
tumor ovarium,
ultrasonografi
Kamis, 17 Maret 2011
3 cara membersihkan vulva periode pascanatal
Membersihkan vulva
Membersihkan vulva merupakan prosedur yang dilakukan pada ibu yang berada pada periode pascanatal awal, terutama setelah seksio sesaria atau persalinan menggunakan alat. Melakukan higine perineum juga dapat menjadi tindakan analgesik yang menenangkan, dan oleh karena itu sedikit berbeda dengan pembersihan perineum saat memandikan ibu di tempat tidur. Bidan mencatat aspek asuhan ini dan harus mematuhi kebijakan tentang pengendalian infeksi. Prosedur ini dapar dilakukan oleh bidan atau diajarkan pada ibu untuk melakukannya sendiri. Gunakan air bersih; Sleep & Grant (1988) mengemukakan bahwa air bersih memiliki efek menyembuhkan dan menenangkan yang sama dengan larutan garam atau Savlon.
Membersihkan vulva merupakan prosedur yang dilakukan pada ibu yang berada pada periode pascanatal awal, terutama setelah seksio sesaria atau persalinan menggunakan alat. Melakukan higine perineum juga dapat menjadi tindakan analgesik yang menenangkan, dan oleh karena itu sedikit berbeda dengan pembersihan perineum saat memandikan ibu di tempat tidur. Bidan mencatat aspek asuhan ini dan harus mematuhi kebijakan tentang pengendalian infeksi. Prosedur ini dapar dilakukan oleh bidan atau diajarkan pada ibu untuk melakukannya sendiri. Gunakan air bersih; Sleep & Grant (1988) mengemukakan bahwa air bersih memiliki efek menyembuhkan dan menenangkan yang sama dengan larutan garam atau Savlon.
Label:
air hangat,
analgesik,
bidan,
infeksi,
Perawatan Obstetri,
perineum,
persalinan,
savlon,
tempat tidur,
vagina,
Vulva
Mengapa perlu mengajar posisi pada masa kehamilan?
Postur tubuh tegak dan mobilitas pada kala satu persalinan telah terbukti meningkatkan efisiensi kontraksi dan menurunkan kebutuhan akan pereda nyeri farmakologis. Selain itu, memperpendek kala dua dan mengurangi episode nyeri hebat (Enkit et al., 2000, hlm. 263-4, 291). Selain itu, banyak wanita yang merasa lebih berenergi dan merasa lebih baik, baik secara emosional maupun secara fisik, bila posisi kepala mereka di atas rahim baik secara harfiah maupun kiasan. Kebanyakan wanita sedikit sekali mengambil posisi tegak dan bergerak di masa persalinan mereka, dan, bergantung pada pilihan mereka dan pandangan pendamping persalinannya, sebagian besar wanita bersalin tetap seperti itu.
Label:
masa kehamilan,
mobilitas,
Perawatan Obstetri,
persalinan,
rahim,
wanita bersalin,
wanita hamil
Biopsi Serviks
Tujuan
Tujuannya adalah untuk diagnosis pasti keganasan dan/atau mengetahui jenis histopatologik kanker serviks.
Indikasi
1. Hasil sitologi seviks yang meragukan
2. Hasil kolposkopi tidak memuaskan
3. Lesi abnormal pada serviks terlihat secara makros.
Tujuannya adalah untuk diagnosis pasti keganasan dan/atau mengetahui jenis histopatologik kanker serviks.
Indikasi
1. Hasil sitologi seviks yang meragukan
2. Hasil kolposkopi tidak memuaskan
3. Lesi abnormal pada serviks terlihat secara makros.
Label:
Bedah Ginekologi,
diagnosis,
formalin,
informed consent,
kanker serviks,
patologi anatomi,
specimen
Rabu, 16 Maret 2011
Penelitian Cam Dalam Asuhan Maternitas
Hanya sedikit riset yang telah dilakukan mengenai efektivitas terapi dan teknik CAM selama kehamilan dan melahirkan, dan sering kali jumlah subjeknya sedikit, kurangnya kelompok kontrol dalam studi atau terdapat kekhawatiran lain mengenai metodologi. Kadang kala sulit memastikan apakah hasil positif disebabkan oleh intervensi CAM atau apakah sifat hubungan klien-terapis (atau pada banyak terapi, hanya menggunakan sentuhan kemanusiaan) memiliki hubungan dengan persepsi pasien tentang efektivitas (Kiernan, 2002).
Perawatan Infeksi Intrapartum (IIP)
DEFINISI
Infeksi intrapartum (IIP) ialah suatu keadaan infeksi yang terjadi pada kehamilan viable pada saat persalinan berlangsung.
Infeksi dapat pula terjadi ante partuni dan keadaan ini disebut sebagai Chorioamnionitis, yang sering kali justru terjadi secara asimtomatik
KRITERIA DIAGNOSIS
IIP biasanya terjadi pada keadaan KPD, khususnya bila KPD telah terjadi lama.
Tiga kriteria utama IIP ialah:
• Hitung leukosit/WBC >15.000/ml.
• Suhu tubuh >38°C.
• Air ketuban hijau keruh dan yang penting telah berbau seperti tinja (fecal odor).
Jika hanya satu dari ketiga kriteria itu positif, disebut dengan cenderung IIP dan keadaan ini telah memberikan suatu indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan.
Jika terdapat dua dari ketiga kriteria itu positif, disebut sebagai IIP.
Infeksi intrapartum (IIP) ialah suatu keadaan infeksi yang terjadi pada kehamilan viable pada saat persalinan berlangsung.
Infeksi dapat pula terjadi ante partuni dan keadaan ini disebut sebagai Chorioamnionitis, yang sering kali justru terjadi secara asimtomatik
KRITERIA DIAGNOSIS
IIP biasanya terjadi pada keadaan KPD, khususnya bila KPD telah terjadi lama.
Tiga kriteria utama IIP ialah:
• Hitung leukosit/WBC >15.000/ml.
• Suhu tubuh >38°C.
• Air ketuban hijau keruh dan yang penting telah berbau seperti tinja (fecal odor).
Jika hanya satu dari ketiga kriteria itu positif, disebut dengan cenderung IIP dan keadaan ini telah memberikan suatu indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan.
Jika terdapat dua dari ketiga kriteria itu positif, disebut sebagai IIP.
Label:
chorioamnionitis,
cul de sac,
distosia,
fecal odor,
informed consent,
intrapartum,
Ketuban Pecah Dini,
penisilin,
Perawatan Obstetri,
sepsis,
Syok,
wbc
Penggunaan alkohol oleh wanita selama kehamilan
Di Amerika Serikat terdapat lebih dari dua juta wanita alkoholik. Kebanyakan adalah wanita yang sedang mengandung. Sindrom alkohol janin (fetal alcohol syndrome (FAS)), suatu sindrom gambaran wajah yang abnormal, pertumbuhan kerdil, masalah perilaku, dan kecacatan intelektual dengan berbagai tingkat keparahan merupakan akibat dari konsumsi alkohol berlebihan selama masa hamil dan merupakan penyebab retardasi mental kongenital. Ketika anak FAS beranjak dewasa, biasanya mereka memiliki masalah dengan daya ingat, pemikiran dan penilaian yang abstrak, serta kontrol impuls. Perhatian mereka mudah beralih, mereka hipersensitif terhadap kritik, dan sulit mengikuti/menyelesaikan tugas. Masalah psikososial menetap sampai dewasa.
Label:
alkoholik,
bayi,
developmental disorder,
fetal alcohol effects,
fetal alcohol syndrome,
janin,
Kasus Obgin,
metabolisme,
sindrom,
wanita hamil
Minggu, 13 Maret 2011
Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan
Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang cukup serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan. Dengan perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat berjalan dengan lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat saja terjadi. Beberapa penyakit yang perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh wanita hamil diuraikan berikut ini:
Label:
AIDS,
awal kehamilan,
cairan dan elektrolit,
hipertensi,
HIV,
hubungan seksual,
ibu hamil,
infeksi hiv,
janin,
kematian ibu,
melahirkan,
mulut,
pengobatan,
penyakit jantung,
Penyakit ObsGin,
persalinan,
sesak napas,
Solusio Plasenta,
tekanan darah,
wanita hamil
Kamis, 10 Maret 2011
Ginekologi Remaja
Bayi wanita yang baru lahir dalam ovariumnya dijumpai data sebagai berikut:
• Baru lahir : 750.000 primer ovum.
• Umur 6-15 tahun : 439.000 primer ovum.
• Umur 16-25 tahun : 159.000 primer ovum.
• Umur 26-35 tahun : 59.000 primer ovum.
• Umur 36-45 tahun : 34.000 primer ovum.
• Menopause: menghilang semuanya
• Baru lahir : 750.000 primer ovum.
• Umur 6-15 tahun : 439.000 primer ovum.
• Umur 16-25 tahun : 159.000 primer ovum.
• Umur 26-35 tahun : 59.000 primer ovum.
• Umur 36-45 tahun : 34.000 primer ovum.
• Menopause: menghilang semuanya
Pereda Nyeri untuk Luka Perineum dan Hemoroid
Proses kelahiran merupakan suatu stresor bagi jaringan lunak di perineum. Jaringan tersebut dapat menjadi memar, bengkak ataupun infeksi. Jaringan ini akan mengalami stres yang lebih berat, dengan kemungkinan timbulnya memar, edema, dan nyeri pada perineum apabila terjadi laserasi atau episiotomi pada waktu melahirkan. Klien mungkin juga mendapatkan hemoroid selama kehamilan, yang akan memberat akibat proses mendorong bayi selama persalinan. Tindakan-Tindakan penolong dan obat-obat topikal terpilih mungkin dapat meringankan.
Label:
alergi,
hemoroid,
kehamilan,
nyeri,
Perawatan Obstetri,
perineum,
proses kelahiran
Rabu, 09 Maret 2011
Penanganan Ruptura Uteri
Penyebab
1) Tindakan obstetri (versi)
2) Ketakseimbangan fetopelvik
3) Letak lintang yang diabaikan (kasep)
4) Kelebihan dosis obat bagi nyeri persalinan atau induksi persalinan
5) Jaringan parut pada uterus: keadaan setelah seksio sesaria, miomenukleasi, operasi Strassmann, eksisi baji suatu tuba
6) Kecelakaan (kecelakaan lalu lintas), sangat jarang "Kasus klasik" pada ruptura uterus (1-3) jarang terjadi.
1) Tindakan obstetri (versi)
2) Ketakseimbangan fetopelvik
3) Letak lintang yang diabaikan (kasep)
4) Kelebihan dosis obat bagi nyeri persalinan atau induksi persalinan
5) Jaringan parut pada uterus: keadaan setelah seksio sesaria, miomenukleasi, operasi Strassmann, eksisi baji suatu tuba
6) Kecelakaan (kecelakaan lalu lintas), sangat jarang "Kasus klasik" pada ruptura uterus (1-3) jarang terjadi.
Sejarah Histerektomi
Istilah histerektomi berasal dan bahasa latin histera yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi yang berarti memotong. Jadi, histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahim yang dilakukan oleh ahli kandungan. Dikatakan histerektomi total jika prosedur pembedahan mengangkat seluruh rahim termasuk serviks/ mulut rahim, korpus dan fundus uteri. Dikatakan histerektomi parsial jika prosedur pembedahan mengangkat rahim, tetapi meninggalkan serviks uteri atau mulut rahim. Dalam prosedur pembedahan tersebut, dapat dikerjakan juga pengangkatan ovarium dan tuba falopi.
Minggu, 06 Maret 2011
Kehamilan Dengan Diabetes Melitus
Berdasarkan pola makanan di Indonesia, tidak banyak dijumpai kehamilan disertai diabetes melitus, hanya sekitar 0,7-1%. Kecurigaan terhadap kemungkinan hamil dengan diabetes melitus:
1. Sejarah kehamilan:
• Penderita gemuk, sejarah keluarga banyak diabetes melitus.
• Persalinan dengan berat bayi di atas 4 kg.
• Kejadian abortus berulang tanpa sebab, sampai terjadi kematian janin dalam rahim.
2. Pada pemeriksaan akan dijumpai:
a. Umur hamil di atas 30 tahun.
b. Disertai:
- Gemuk dan berat badan lebih.
- Hipertensi.
- Kehamilan dengan komplikasi:
• Hidramnion.
• Kesan makrosomia.
• Pre-eklampsia-eklampsia.
c. Komplikasi dapat terjadi:
• Nefropati.
• Retinopati.
• Penyakit jantung koroner.
• Gagal ginjal-total.
1. Sejarah kehamilan:
• Penderita gemuk, sejarah keluarga banyak diabetes melitus.
• Persalinan dengan berat bayi di atas 4 kg.
• Kejadian abortus berulang tanpa sebab, sampai terjadi kematian janin dalam rahim.
2. Pada pemeriksaan akan dijumpai:
a. Umur hamil di atas 30 tahun.
b. Disertai:
- Gemuk dan berat badan lebih.
- Hipertensi.
- Kehamilan dengan komplikasi:
• Hidramnion.
• Kesan makrosomia.
• Pre-eklampsia-eklampsia.
c. Komplikasi dapat terjadi:
• Nefropati.
• Retinopati.
• Penyakit jantung koroner.
• Gagal ginjal-total.
Label:
diabetes melitus,
hidramnion,
hiperemesis gravidarum,
hipoglisemia,
Kasus Obgin,
penyakit jantung,
pre eklampsia
Fase-fase persalinan
Persalinan merupakan proses saat janin dan plasenta serta membrannya keluar dari uterus ke dunia luar. Persalinan didefinisikan sebagai kontraksi uterus yang teratur yang menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks sehingga hasil konsepsi dapat keluar dari uterus. Persalinan meliputi tiga proses kunci: (i) perubahan aktivitas miometrium, dari pola kontraksi iregular yang lama dengan frekuensi rendah yang disebut kontraktur menjadi pola yang regular, sering, dan berintensitas tinggi yang disebut 'kontraksi'; (ii) perlunakan dan dilatasi serviks; dan (iii) pecahnya membran janin. Walaupun persalinan pada awalnya menampakkan ketiga elemen ini secara terpisah. namun peristiwa-peristiwa fisiologis yang mendasar biasanya terjadi secara simultan.
Label:
calcitonin gene,
gap junction,
intestinal peptide,
parathyroid,
parathyroid hormone-related peptide,
Perawatan Obstetri,
prostaglandin,
vasoactive intestinal peptide
Keluhan dan Gejala Endometriosis
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana terdapat bercak-bercak selaput lendir rahim (endometrium) di jaringan di luar rahim. Padahal normalnya hanya terdapat di dalam jaringan rahim.
Keluhan dan gejala
• Meningkat periode rasa nyeri pada waktu menstruasi.
• Rasa nyeri bagian bawah perut, kadang-kadang rasa nyeri malahan seperti kramp perut, yang dikeluhkan seminggu atau dua minggu sebelum hari siklus menstruasi atau rasa sakit selama menstruasi.
• Rasa nyeri daerah bagian bawah pinggang yang terjadi selama waktu menstruasi.
• Rasa nyeri sewaktu berhubungan seksual.
• Rasa nyeri sewaktu buang air besar.
• Keluar bercak darah melalui vagina sebelum hari siklus menstruasi.
• Mandul.
Keluhan dan gejala
• Meningkat periode rasa nyeri pada waktu menstruasi.
• Rasa nyeri bagian bawah perut, kadang-kadang rasa nyeri malahan seperti kramp perut, yang dikeluhkan seminggu atau dua minggu sebelum hari siklus menstruasi atau rasa sakit selama menstruasi.
• Rasa nyeri daerah bagian bawah pinggang yang terjadi selama waktu menstruasi.
• Rasa nyeri sewaktu berhubungan seksual.
• Rasa nyeri sewaktu buang air besar.
• Keluar bercak darah melalui vagina sebelum hari siklus menstruasi.
• Mandul.
Partograf Model WHO
Berdasarkan pengamatan WHO, angka kematian ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan. Kejadian kematian ibu dan bayi sebagian besar terdapat di negara berkembang yaitu sekitar 98% sampai 99%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan kematian ibu dan bayi di negara berkembang 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju.
Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah trial klasik (perdarahan, infeksi, gestosis). Sedangkan penyebab kematian perinatal adalah asfiksia neonatorum, trauma persalinan, prematuritas atau berat bayi lahir rendah (BBLR), dan infeksi neonatorum.
Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah trial klasik (perdarahan, infeksi, gestosis). Sedangkan penyebab kematian perinatal adalah asfiksia neonatorum, trauma persalinan, prematuritas atau berat bayi lahir rendah (BBLR), dan infeksi neonatorum.
Selasa, 01 Maret 2011
Penyakit Herpes Zoster (Penyakit sinaga)
Tanda-tanda Penyakit Herpes Zoster
Penyakit sinaga ini ditandai dengan segaris atau sekelompok lepuhan-lepuhan kecil yang sakit dan timbul secara tiba-tiba pada salah satu sisi tubuh. Penyakit ini paling sering terjadi pada bagian belakang, dada, leher atau wajah. Biasanya lepuhan-lepuhan tersebut berlangsung selama 2 atau 3 minggu, kemudian menghilang sendiri. Kadang-kadang rasa sakit berlangsung terus atau timbul kembali setelah lepuhan-lepuhannya lenyap.
Penyakit sinaga ini ditandai dengan segaris atau sekelompok lepuhan-lepuhan kecil yang sakit dan timbul secara tiba-tiba pada salah satu sisi tubuh. Penyakit ini paling sering terjadi pada bagian belakang, dada, leher atau wajah. Biasanya lepuhan-lepuhan tersebut berlangsung selama 2 atau 3 minggu, kemudian menghilang sendiri. Kadang-kadang rasa sakit berlangsung terus atau timbul kembali setelah lepuhan-lepuhannya lenyap.
Label:
antibiotik,
aspirin,
cacar air,
herpes,
Penyakit ObsGin,
Penyakit sinaga,
virus penyakit,
zoster
Minggu, 27 Februari 2011
Mengapa haid terganggu?
Irama hidup wanita itu diatur oleh pasang-surut gelombang hormon tubuhnya. Saat hormon yang satu sedang pasang yang lain surut. Di saat subur, hormon juga yang bikin wanita menjadi sangat cantik, kulitnya mulus, dan tubuhnya wangi. Hal itu diperlukan agar lawan jenis terpikat mendekati tak ubahnya naluri purba yang masih dimiliki hewan. Daya pikat seks hewan mengandalkan bau badan (pheromones). Pada manusia sebetulnya bau badan masih ada, namun sudah tidak difungsikan buat memikat lawan jenis. Parfum, tata Has, dan mode berbusana, menjadi bentuk daya pikat seks pada manusia modern.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
anovulatoir,
gangguan haid,
Gangguan hormon,
kemandulan,
magnetic resonance imaging,
menstruasi,
ovulatoir,
pheromones,
vagina,
waktu subur perempuan
Morning Sickness, Mual Muntah
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual ini mulai dialami sejak awal kehamilan. Mual muntah saat hamil muda sering disebut morning sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya akan berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga, tapi ini jarang terjadi.
Rasa mual biasanya timbul karena perut ibu hamil kosong setelah beberapa jam, makan makanan tertentu. atau bahkan hanya karena mencium ban makanan atau bau-bauan lainnya. Penyebab mual muntah awal kehamilan ini karena adanya peningkatan hormonal dan penyesuaian tubuh terhadap perubahan hormonal tubuh.
Rasa mual biasanya timbul karena perut ibu hamil kosong setelah beberapa jam, makan makanan tertentu. atau bahkan hanya karena mencium ban makanan atau bau-bauan lainnya. Penyebab mual muntah awal kehamilan ini karena adanya peningkatan hormonal dan penyesuaian tubuh terhadap perubahan hormonal tubuh.
Label:
awal kehamilan,
dehidrasi,
emesis,
hiperemesis gravidarum,
ibu hamil,
morning sickness,
muntah,
Perawatan Obstetri,
wanita hamil
Selasa, 22 Februari 2011
Translokasi AKDR (IUD)
DEFINISI
Translokasi AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) ialah suatu keadaan dimana AKDR berada di luar kavum uteri pada akseptor AKDR.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Tidak dijumpai filamen/benang AKDR pada pemeriksaan in speculo maupun vaginal toucher.
• AKDR juga tidak teraba pada pemeriksaan sondase.
• Tidak ada gambaran ekhogenik (dengan USG) dalam rahim.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
AKDR intrauterin.
Translokasi AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) ialah suatu keadaan dimana AKDR berada di luar kavum uteri pada akseptor AKDR.
KRITERIA DIAGNOSIS
• Tidak dijumpai filamen/benang AKDR pada pemeriksaan in speculo maupun vaginal toucher.
• AKDR juga tidak teraba pada pemeriksaan sondase.
• Tidak ada gambaran ekhogenik (dengan USG) dalam rahim.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
AKDR intrauterin.
Senin, 21 Februari 2011
Letak Lintang Janin
Penyebab
Kesukaran dalam presentasi (plasenta previa, tumor, anomali uterus); bagian lunak atoni, persalinan prematur; persalinan multipel
Peringatan: Sering ada kombinasi letak lintang dan plasenta previa
Diagnosis
Uterus oval melintang
Dapat diraba kepala ke arah samping (kanan atau kiri) Bunyi jantung di daerah umbilikus
Pemeriksaan vagina: pelvis minor kosong
Kesukaran dalam presentasi (plasenta previa, tumor, anomali uterus); bagian lunak atoni, persalinan prematur; persalinan multipel
Peringatan: Sering ada kombinasi letak lintang dan plasenta previa
Diagnosis
Uterus oval melintang
Dapat diraba kepala ke arah samping (kanan atau kiri) Bunyi jantung di daerah umbilikus
Pemeriksaan vagina: pelvis minor kosong
Label:
demerol,
halotan,
Kedaruratan Ginekologi,
pelvis,
plasenta previa,
uteri
Distosia Karena Kelainan Alat Kandungan
VULVA
Atresia vulva (tertutupnya vulva) ada yang bawaan dan ada yang diperoleh, misalnya karena radang atau trauma. Tentu atresia yang sempurna menyebabkan kemandulan, dan yang menye-babkan distosia hanya atresia yang inkomplit.
VAGINA
Pada vagina dapat terjadi: atresi, adanya sekat, dan tumor vagina.
Atresia vulva (tertutupnya vulva) ada yang bawaan dan ada yang diperoleh, misalnya karena radang atau trauma. Tentu atresia yang sempurna menyebabkan kemandulan, dan yang menye-babkan distosia hanya atresia yang inkomplit.
VAGINA
Pada vagina dapat terjadi: atresi, adanya sekat, dan tumor vagina.
Label:
distosia,
Kasus Obgin,
kehamilan,
kemandulan,
persalinan,
uterus,
vagina,
Vulva
Selasa, 15 Februari 2011
Nasihat Praktis untuk Ibu Menyusui
Nasihat perlu diberikan, terutama pada ibu yang baru pertama kali mempunyai anak dan belum mengetahui cara menyusui yang benar.
1. Dukungan psikologis. Agar menyusui lebih berhasil, seorang ibu memerlukan rasa pereaya diri, yaitu:
a. Ibu yakin bahwa ia dapat menyusui dan ASI adalah yang terbaik untuk bayinya. Ibu juga harus yakin bahwa ASI akan meneukupi kebutuhan bayinya, terutama pada awal bulan setelah lahir. Produksi
ASI tidak bergantung pada ukuran payudara.
b. Diperlukan dukungan psikologis dari:
• Keluarga dekat, terutama wanita seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita, atau teman wanita lain yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menyusui
• Suami yang mengerti bahwa ASI adalah makanan yang baik untuk bayinya merupakan pendukung yang baik demi keberhasilan menyusui
• Kelompok pendukung ASI (KPASI)
• Petugas kesehatan
1. Dukungan psikologis. Agar menyusui lebih berhasil, seorang ibu memerlukan rasa pereaya diri, yaitu:
a. Ibu yakin bahwa ia dapat menyusui dan ASI adalah yang terbaik untuk bayinya. Ibu juga harus yakin bahwa ASI akan meneukupi kebutuhan bayinya, terutama pada awal bulan setelah lahir. Produksi
ASI tidak bergantung pada ukuran payudara.
b. Diperlukan dukungan psikologis dari:
• Keluarga dekat, terutama wanita seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita, atau teman wanita lain yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menyusui
• Suami yang mengerti bahwa ASI adalah makanan yang baik untuk bayinya merupakan pendukung yang baik demi keberhasilan menyusui
• Kelompok pendukung ASI (KPASI)
• Petugas kesehatan
Label:
areola,
ASI,
bayi,
formula 3,
gizi ibu hamil,
kolostrum,
Perawatan Obstetri,
susu formula,
ukuran payudara
Minggu, 30 Januari 2011
Abrupsio Plasenta (pelepasan plasenta prematur)
Abrupslo plasenta (pelepasan plasenta prematur) didefinisikan sebagai lepasnya plasenta yang tertanam normal dari dinding uterus baik lengkap maupun parsial pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih. Sinonimnya adalah perdarahan asidental, ablasio plasentae, dan apopleksi plasenta.
Insiden pelepasan plasenta prematur berkisar antara 1 dalam 55-250 persalinan, tergantung pada kriteria diagnostik. Semua derajat pelepasan prematur plasenta dapat terjadi, dari suatu pelepasan yang berdiameter hanya beberapa milimeter sampai pelepasan seluruh plasenta. Pelepasan plasenta yang cukup berat untuk menyebab: kematiar janin dapat terjadi pada sekitar 1 dalam 400 kelabiran.
Insiden pelepasan plasenta prematur berkisar antara 1 dalam 55-250 persalinan, tergantung pada kriteria diagnostik. Semua derajat pelepasan prematur plasenta dapat terjadi, dari suatu pelepasan yang berdiameter hanya beberapa milimeter sampai pelepasan seluruh plasenta. Pelepasan plasenta yang cukup berat untuk menyebab: kematiar janin dapat terjadi pada sekitar 1 dalam 400 kelabiran.
Pedoman Bagi Penggunaan Antibiotika Tertentu
1. Sebelum anda menyuntikkan penicillin atau ampicillin, sediakan selalu ampul Adrenalin (epinephrin) untuk mengatasi reaksi alergi jika terjadi.
2. Bagi orang yang alergi terhadap penicillin, gunakanlah antibiotika lainnya seperti erythromycin atau sulfa.
3. Jangan menggunakan tetracyclin atau antibiotika berspektrum luas lain untuk penyakit yang mungkin dapat diatasi dengan penicillin atau antibiotika berspektrum sempit lain.
2. Bagi orang yang alergi terhadap penicillin, gunakanlah antibiotika lainnya seperti erythromycin atau sulfa.
3. Jangan menggunakan tetracyclin atau antibiotika berspektrum luas lain untuk penyakit yang mungkin dapat diatasi dengan penicillin atau antibiotika berspektrum sempit lain.
Label:
adrenalin,
ampicillin,
batuk,
erythromycin,
infeksi,
penicillin,
Perawatan Obstetri,
pernapasan,
streptomycin,
tifus,
tuberkulosis,
usus buntu
Selasa, 25 Januari 2011
Fisiologi Mual dan Muntah
Dalam ilmu kebidanan, emesis ditemukan pada kehamilan dini, persalinan dan periode pascabedah. Keadaan ini bukan saja menimbulkan distres tetapi juga dapat membawa konsekuensi fisiologis yang serius. Istilah hiperemesis gravidarum berlaku bila muntah menyebabkan kekurangan cairan, elektrolit atau gizi (Friedman & Isselbacher, 1991).
Label:
emesis,
Mual,
muntah,
Penyakit ObsGin
Kamis, 20 Januari 2011
Pemeriksaan Abdomen Selama Pascanatal
Fisiologi involusi
Involusi adalah proses kembalinya ukuran, posisi dan tones uterus ke keadaan sebelum hamil. Hal ini termasuk penurunan hems dari 1000 g menjadi 60 g dan pengecilan ukuran dari 15 x 11 x 7,5 cm menjadi 7,5 x 5 x 2,5 cm.
Autolisis adalah digesti serat otot yang berlebihan oleh enzim proteolitik, sebuah proses yang dibantu dengan kontraksi dan retraksi uterus yang kontinu yang dimulai selama persalinan. Setelah uterus mengecil, desidua dikeluarkan bersama lokia (rabas vagina yang menyertai kelahiran bayi) dan endometrium barn mulai tumbuh dari lapisan dasar endometrium. Endometrium baru tumbuh pada hari ke-10 setelah persalinan, dalam 6 minggu endometrium selesai dibentuk.
Involusi adalah proses kembalinya ukuran, posisi dan tones uterus ke keadaan sebelum hamil. Hal ini termasuk penurunan hems dari 1000 g menjadi 60 g dan pengecilan ukuran dari 15 x 11 x 7,5 cm menjadi 7,5 x 5 x 2,5 cm.
Autolisis adalah digesti serat otot yang berlebihan oleh enzim proteolitik, sebuah proses yang dibantu dengan kontraksi dan retraksi uterus yang kontinu yang dimulai selama persalinan. Setelah uterus mengecil, desidua dikeluarkan bersama lokia (rabas vagina yang menyertai kelahiran bayi) dan endometrium barn mulai tumbuh dari lapisan dasar endometrium. Endometrium baru tumbuh pada hari ke-10 setelah persalinan, dalam 6 minggu endometrium selesai dibentuk.
Label:
Amnion,
endometrium,
kelahiran bayi,
Korion,
Perawatan Obstetri,
puerperium,
vagina
Rabu, 12 Januari 2011
Tali Pusat Menumbung
Tali Pusat Menumbung adalah keadaan tali pusat ada di samping atau di bawah bagian terbawah janin. Meskipun merupakan komplikasi yang jarang - kurang dari 1 persen (0.3 sampai 0.6 persen) - tetapi artinya besar sekali oleh karena angka kematian janin yang tinggi dan bahaya untuk ibu bertambah besar akibat tindakan operatif yang digunakan dalam penanganannya.
Penekanan tali pusat antara bagian terbawah janin dengan panggul ibu mengurangi atau menghentikan aliran darah ke janin dan bila tidak dikoreksi akan menyebabkan kematian bayi.
Penekanan tali pusat antara bagian terbawah janin dengan panggul ibu mengurangi atau menghentikan aliran darah ke janin dan bila tidak dikoreksi akan menyebabkan kematian bayi.
Label:
Amnion,
bokong,
hydramnion,
janin,
Kasus Obgin,
kehamilan ganda,
oligohidramnion,
Polihidramnion,
sectio caesarea,
tali pusat,
vagina,
Vulva
Sabtu, 08 Januari 2011
Indikasi dan bahaya versi luar
Versi dan Ekstraksi
Definisi
Versi adalah tindakan untuk memutar janin dalam uterus dengan tujuan mengubah presentasi.
Versi cephalic: Versi cephalic menghasilkan presentasi kepala.
Versi podalic: Versi podalic menghasilkan presentasi bokong.
Versi luar: Semua upaya manipulasi dilakukan lewat dinding abdomen.
Versi dalam: Tindakan dilakukan dengan tangan atau jari berada di dalam uterus. Pada kebanyakan kasus, manipulasi dilanjutkan oleh tangan lainnya yang bekerja lewat dinding abdomen.
Ekstraksi: Ekstraksi adalah tindakan untuk melahirkan bayi dengan segera dan memakai kekuatan.
Definisi
Versi adalah tindakan untuk memutar janin dalam uterus dengan tujuan mengubah presentasi.
Versi cephalic: Versi cephalic menghasilkan presentasi kepala.
Versi podalic: Versi podalic menghasilkan presentasi bokong.
Versi luar: Semua upaya manipulasi dilakukan lewat dinding abdomen.
Versi dalam: Tindakan dilakukan dengan tangan atau jari berada di dalam uterus. Pada kebanyakan kasus, manipulasi dilanjutkan oleh tangan lainnya yang bekerja lewat dinding abdomen.
Ekstraksi: Ekstraksi adalah tindakan untuk melahirkan bayi dengan segera dan memakai kekuatan.
Langkah-langkah Senam Hamil
Senam hamil bertujuan mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Manfaat gerak badan selama hamil adalah sirkulasi darah menjadi balk, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang selama hamil.
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit pernapasan, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), riwayat abortus berulang, dan kehamilan disertai anemia.
Syarat mengikuti senam hamil adalah:
1. Ibu hamil cukup sehat
2. Kehamilan tidak ada komplikasi (seperti abortus berulang, kehamilan dengan perdarahan)
3. Tidak boleh latihan dengan menahan napas
4. Lakukan latihan secara teratur dengan instruktur senam hamil
5. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu.
Langkah-langkah Senam Hamil
1. Jalan-jalan saat hamil
Jalan-jalan saat hamil pada pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam posisi optimal atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan.
2. Senam pernapasan
Bertujuan meningkatkan pertukaran CO, dan 02 dalam paru dan melatih otot dinding perut dan diafragma sehingga lebih berfungsi saat persalinan.
Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang menyertai kehamilan, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit pernapasan, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan gestosis, hamil dengan kelainan letak), riwayat abortus berulang, dan kehamilan disertai anemia.
Syarat mengikuti senam hamil adalah:
1. Ibu hamil cukup sehat
2. Kehamilan tidak ada komplikasi (seperti abortus berulang, kehamilan dengan perdarahan)
3. Tidak boleh latihan dengan menahan napas
4. Lakukan latihan secara teratur dengan instruktur senam hamil
5. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24-28 minggu.
Langkah-langkah Senam Hamil
1. Jalan-jalan saat hamil
Jalan-jalan saat hamil pada pagi hari mempunyai arti penting untuk dapat menghirup udara pagi yang bersih dan segar, menguatkan otot dasar panggul, dapat mempercepat turunnya kepala bayi ke dalam posisi optimal atau normal, dan mempersiapkan mental menghadapi persalinan.
2. Senam pernapasan
Bertujuan meningkatkan pertukaran CO, dan 02 dalam paru dan melatih otot dinding perut dan diafragma sehingga lebih berfungsi saat persalinan.
Langganan:
Postingan (Atom)
Topik
Penyakit ObsGin
(56)
Kasus Obgin
(43)
Perawatan Obstetri
(42)
kehamilan
(27)
persalinan
(27)
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi
(21)
Kedaruratan Ginekologi
(20)
Bedah Ginekologi
(17)
vagina
(15)
ibu hamil
(14)
janin
(13)
Anatomi Obstetri Ginekologi
(12)
infeksi
(11)
pertolongan persalinan
(11)
wanita hamil
(11)
plasenta previa
(10)
plasenta
(9)
proses persalinan
(9)
bayi
(8)
bidan
(8)
menstruasi
(8)
seksio sesarea
(8)
Vulva
(7)
hubungan seksual
(7)
informed consent
(7)
pembuluh darah
(7)
well born baby
(7)
Serviks
(6)
asfiksia
(6)
diabetes melitus
(6)
distosia
(6)
endometrium
(6)
muntah
(6)
ovarium
(6)
perineum
(6)
ultrasonografi
(6)
usia kehamilan
(6)
Amnion
(5)
Syok
(5)
abortus
(5)
atonia uteri
(5)
berat badan
(5)
estrogen
(5)
hipertensi
(5)
medis
(5)
menarche
(5)
peritonitis
(5)
rahim
(5)
uterus
(5)
wanita
(5)
well health mother
(5)
ASI
(4)
KPD
(4)
Ketuban Pecah Dini
(4)
Primigravida
(4)
Solusio Plasenta
(4)
air susu ibu
(4)
amenore
(4)
anamnesis
(4)
antibiotik
(4)
diagnosis
(4)
ginekologi
(4)
hiperemesis gravidarum
(4)
intervensi
(4)
kanker serviks
(4)
kematian ibu
(4)
kolostrum
(4)
kontraksi otot
(4)
melahirkan
(4)
metabolisme
(4)
multipara
(4)
oligohidramnion
(4)
ovulasi
(4)
payudara
(4)
pelayanan kesehatan
(4)
pengobatan
(4)
penyakit kandungan
(4)
pre eklampsia
(4)
sepsis
(4)
tekanan darah
(4)
tumor ovarium
(4)
usg
(4)
HIV
(3)
Hamil Anggur
(3)
Mola Hidatidosa
(3)
Morbiditas
(3)
Mortalitas
(3)
Perdarahan Antepartum
(3)
Polihidramnion
(3)
Preeklamsia
(3)
Retensio Plasenta
(3)
Robekan Perineum
(3)
angka kematian ibu
(3)
antibiotika
(3)
aterm
(3)
berat badan lahir rendah
(3)
biopsi
(3)
dehidrasi
(3)
dispareunia
(3)
dukun beranak
(3)
emesis
(3)
endokrin
(3)
episiotomi
(3)
gangguan haid
(3)
genitalia
(3)
ginjal
(3)
hemoroid
(3)
hidramnion
(3)
himen
(3)
histerektomi
(3)
induksi persalinan
(3)
infeksi hiv
(3)
infertilitas
(3)
kehamilan ektopik
(3)
kehamilan ganda
(3)
kelahiran anak
(3)
kelainan kromosom
(3)
kemandulan
(3)
kematian bayi
(3)
lendir
(3)
melahirkan bayi
(3)
mioma uteri
(3)
nyeri
(3)
obat obatan
(3)
patologi anatomi
(3)
pemeriksaan abdomen
(3)
penyakit jantung
(3)
peredaran darah
(3)
progesteron
(3)
rektum
(3)
rumah sakit
(3)
sectio caesarea
(3)
sel telur
(3)
sindrom
(3)
tiroid
(3)
tulang belakang
(3)
uteri
(3)
AIDS
(2)
ASI eksklusif
(2)
Aborsi
(2)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(2)
Amniosentesis
(2)
Bunyi jantung janin
(2)
Contraction stress test
(2)
DJJ
(2)
EVALUASI
(2)
Edema
(2)
Gawat janin
(2)
Hipotensi berat
(2)
IUD
(2)
IUS
(2)
Inversio Uteri
(2)
Kanker Rahim
(2)
Kasus Kedaruratan Ginekologi
(2)
Ketuban pecah
(2)
Kontrasepsi
(2)
Korion
(2)
Mual
(2)
Multigravida
(2)
Partograf
(2)
Perdarahan post partum
(2)
Plasenta Manual
(2)
SOAP
(2)
abnormal
(2)
air hangat
(2)
alergi
(2)
analisis fase luteal
(2)
analisis hormonal
(2)
analisis sperma
(2)
anamnesa
(2)
angka kematian ibu dan bayi
(2)
asuhan antenatal
(2)
awal kehamilan
(2)
bakteri patogen
(2)
bartholin
(2)
buah anggur
(2)
bunyi jantung
(2)
cairan dan elektrolit
(2)
cairan tubuh
(2)
cervix
(2)
denyut jantung
(2)
depo provera
(2)
depresi
(2)
dokter
(2)
dokumentasi kebidanan
(2)
epidural
(2)
fibrinogen
(2)
gejala
(2)
gizi ibu hamil
(2)
haid
(2)
hamil
(2)
harapan hidup
(2)
hipofisis
(2)
hipotensi
(2)
hirsutisme
(2)
hormon
(2)
hydramnion
(2)
ibu dan bayi
(2)
imunisasi
(2)
infertil
(2)
infus
(2)
intrapartum
(2)
kanker
(2)
kanker payudara
(2)
kebidanan
(2)
kelahiran
(2)
kelahiran bayi
(2)
keluarga berencana
(2)
kematian
(2)
kematian janin
(2)
kesuburan
(2)
kista
(2)
konsultasi
(2)
kortikosteroid
(2)
leukorea
(2)
lingkungan
(2)
malnutrisi
(2)
masa kehamilan
(2)
mastalgia
(2)
membran
(2)
mencegah kehamilan
(2)
meninggal dunia
(2)
menyusui
(2)
merokok
(2)
metronidazol
(2)
myoma
(2)
nekrosis
(2)
neonatus
(2)
obstetri dan ginekologi
(2)
oxytocin
(2)
pap smear
(2)
pelayanan medis
(2)
pelepasan prematur plasenta
(2)
pelvis
(2)
penilaian ovulasi
(2)
penyakit keturunan
(2)
penyakit malaria
(2)
perdarahan
(2)
perinatal
(2)
perkawinan
(2)
perkembangan bayi
(2)
perkembangan janin
(2)
pernapasan
(2)
pertumbuhan janin
(2)
pethidine
(2)
pil kb
(2)
pneumonia
(2)
proses kelahiran
(2)
prostaglandin
(2)
pubertas
(2)
puting susu
(2)
radiasi
(2)
rasional
(2)
sakit kepala
(2)
sanggama
(2)
seksual
(2)
sesak napas
(2)
sinus urogenital
(2)
sungsang
(2)
susu formula
(2)
syok hipovolemik
(2)
tekanan
(2)
teknologi kedokteran
(2)
tempat tidur
(2)
tenaga kesehatan
(2)
tentang kehamilan
(2)
terapi antibiotik
(2)
testosteron
(2)
tipis
(2)
trombosit
(2)
tuba
(2)
tuberkulosis
(2)
tumbuh kembang bayi
(2)
tumor
(2)
vaksin
(2)
vasa previa
(2)
10 Langkah Menuju Rumah Sakit Sayang Bayi
(1)
ABC
(1)
AKDR
(1)
Abortus provocatus
(1)
Abrupsio Plasenta
(1)
Amniocentesis
(1)
Amniotomi
(1)
Antenatal Screening
(1)
Aspek hukum dari tindakan abortus buatan
(1)
Bahaya mioma terhadap kehamilan
(1)
Beberapa tanda yang menunjukkan kehamilan ganda
(1)
Bentuk plasenta yang tidak serasi
(1)
CMI Tender Touch
(1)
CST
(1)
Cancer Surgery
(1)
Cara melakukan IMD
(1)
Cervidil
(1)
Changing Childbirth
(1)
Chorionic Villous Sampling
(1)
Cystotec
(1)
DIC
(1)
Diabetes maternal
(1)
Diameter biparietalis
(1)
Diameter bitemporalis
(1)
Diameter occipitofrontalis
(1)
Diameter submentobregmatica
(1)
Diameter suboccipitobregmatica
(1)
Diameter verticomentalis
(1)
Doppler Warna dan Berpulsa
(1)
Early rupture of membrane
(1)
Edema Vulva
(1)
Endometrial Cancer
(1)
Episode depresi pascanatal
(1)
Eritroblastosis fetalis
(1)
Estriol urine
(1)
Female Pelvic Anatomy
(1)
Gambaran klinik tetanus neonatorum
(1)
Gambaran klinis depresi pascanatal
(1)
Gangguan hormon
(1)
Glomerulonefritis
(1)
Gum disease
(1)
Haid Abnormal
(1)
Hematokrit
(1)
Hematoma Vagina
(1)
Hematoma vulva
(1)
Hiperoksigenasi
(1)
Hitung Leukosit
(1)
Hormon Chorionic Gonadotropin
(1)
IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
(1)
IMD Setelah Bedah Cesar
(1)
IMPLEMENTASI
(1)
IUD copper
(1)
IUGR
(1)
Imunoglobulin Anti-D
(1)
Indikasi Episiotomi
(1)
Indung Telur
(1)
Infark plasenta
(1)
Infeksi Pelvis
(1)
Infeksi Toksoplasma
(1)
Infertilitas sekunder
(1)
Inkompatibilitas rhesus
(1)
Inkompetensi serviks
(1)
Inkontinensia Uteri
(1)
Insulisiensi placenta
(1)
Intra Uterine System
(1)
Istilah Kebidanan
(1)
Jenis pemeriksaan Mola Hidatidosa
(1)
Kasus hamil anggur
(1)
Kauterisasi tuba falopii
(1)
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri
(1)
Kehamilan prekoks
(1)
Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah
(1)
Kelainan Air Ketuban
(1)
Kelainan kelenjar pankreas
(1)
Kelainan kelenjar tiroid
(1)
Kelainan kongenital
(1)
Kerugian Kontap
(1)
Keuntungan Episiotomi
(1)
Keuntungan Kontap
(1)
Konsep Dasar Asuhan Antenatal
(1)
Konsep rooming in
(1)
Kontrasepsi IUD
(1)
Kordosentesis
(1)
Korioangioma
(1)
Kurangi aktivitas uterus
(1)
Kutil vulva
(1)
Leiomioma Degenerasi Merah
(1)
Lingkup asuhan kebidanan
(1)
Lobus succenturiate
(1)
Malaria berat
(1)
Manfaat IMD
(1)
Masa pemulihan
(1)
Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh
(1)
Mengurangi tekanan pada janin
(1)
Metode kuretase
(1)
Metode tindak lanjut
(1)
MgSO4
(1)
Mixedema
(1)
Mola kruenta
(1)
Mola tuberosa
(1)
Morbus basedowi
(1)
Nilai Skor Bishop
(1)
Observasi bayi
(1)
P3
(1)
PASG
(1)
PID
(1)
Parametritis
(1)
Partus Terlantar
(1)
Partus kasep
(1)
Partus lama
(1)
Pastikan diagnosis
(1)
Pelvic Lymphadenectomy
(1)
Pembengkakan vulva
(1)
Pemeriksaan Fisik
(1)
Penapisan Antenatal
(1)
Pengobatan Hamil Anggur
(1)
Pengukuran-serf ultrasonik
(1)
Penyakit gusi
(1)
Penyakit sinaga
(1)
Perbaiki hipotensi
(1)
Perbaiki ketidakseimbangan metabolik
(1)
Perdarahan Kanker Serviks
(1)
Persalinan percobaan
(1)
Pil KB Kombinasi
(1)
Plasenta berbentuk cincin
(1)
Plasenta bipartite
(1)
Plasenta ekstrakorialis
(1)
Plasenta fenestrasi
(1)
Plasenta sirkummarginal
(1)
Plasenta sirkumvalata
(1)
Postmortem caesarean
(1)
Posyandu
(1)
Primum noncere first do no harm
(1)
Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus
(1)
Prolaps Uteri
(1)
Prolapsus litniculus umbilicalis
(1)
Pruritus vulva
(1)
Radical Hysterectomy
(1)
Radical vaginal trachelectomie
(1)
Referensi teknik pemeriksaan fisik
(1)
Rekanalisasi Kontap
(1)
Riwayat Kesehatan
(1)
Riwayat haid
(1)
SC
(1)
Salpingo-ooforitis
(1)
Sasaran pengembangan desa siaga
(1)
Seksio sesarea pada kombinasi hamil dan mioma uteri
(1)
Siapkan tenaga keadaan darurat
(1)
Sikatriks Vulva
(1)
Sindroma Down
(1)
Sindroma HELLP
(1)
Spermatogenesis defektif
(1)
Suhu
(1)
Suhu Basal Tubuh
(1)
Suntik KB
(1)
Susuk KB
(1)
Teknologi Obstetri
(1)
Terapi hormon
(1)
Test nonstress
(1)
Toksikum eritema
(1)
Torsi tumor adneksa
(1)
Trachelectomie
(1)
Trauma dada
(1)
Trisomy 13
(1)
Trisomy 18
(1)
Trombosis pembuluh darah janin
(1)
Tujuan rumah sakit sayang bayi
(1)
Tujuan umum desa siaga
(1)
Tumor Adneksa Permagna
(1)
Ubah posisi ibu
(1)
Varises vena
(1)
WHO
(1)
abdomen
(1)
abdominal contents
(1)
ablasio plasenta
(1)
abortus spontan
(1)
adrenalin
(1)
aerobik
(1)
aesculapius
(1)
agenesis
(1)
air bersih
(1)
alkoholik
(1)
allantois
(1)
american cancer society
(1)
amniosintesis
(1)
ampicillin
(1)
ampul
(1)
ampula
(1)
anabolik
(1)
analgesik
(1)
anc
(1)
androgen
(1)
andrologi
(1)
anemia
(1)
anemia berat
(1)
anemia pada ibu hamil
(1)
aneuploidi
(1)
angka kematian
(1)
angka kematian bayi
(1)
anomali
(1)
anomali kongenital
(1)
anovulatoir
(1)
ante natal care
(1)
antenatal care
(1)
anti hipertensi
(1)
antihistamin
(1)
antineoplastic agents
(1)
apotek
(1)
apusan Papanicolaou
(1)
areola
(1)
asam basa
(1)
asfiksia neonatorum
(1)
asinklitismus
(1)
asites
(1)
asma
(1)
aspirasi pneumonia
(1)
aspirin
(1)
aturan Nagele
(1)
ayah
(1)
ayurvedic college
(1)
bartolin
(1)
batasan
(1)
batuk
(1)
bayi bayi
(1)
bayi kembar
(1)
bcg
(1)
benadryl
(1)
berat badan bayi
(1)
berenang
(1)
berhenti merokok
(1)
bersih dan sehat
(1)
bina keluarga balita
(1)
bkkbn
(1)
blighted ovum
(1)
blood sampling
(1)
bnf
(1)
bokong
(1)
breech presentation
(1)
broad spectrum antibiotics
(1)
buah buahan
(1)
bunuh diri
(1)
cacar air
(1)
cacat bawaan
(1)
cacing tambang
(1)
cairan
(1)
calcitonin gene
(1)
caput succedaneum
(1)
carcinoma
(1)
cedera saraf kranialis
(1)
cemas
(1)
cephal hematom
(1)
cervical cancer
(1)
charting by exception
(1)
chignon
(1)
chorioamnionitis
(1)
chorionic gonadotropin
(1)
ciri
(1)
ciri-ciri desa siaga
(1)
clostridium welchii
(1)
complete mole
(1)
cross match
(1)
ct scan
(1)
ctg
(1)
cuci tangan
(1)
cul de sac
(1)
curcuma domestica
(1)
daging
(1)
darurat
(1)
decrement
(1)
demam
(1)
demam berdarah
(1)
demerol
(1)
depot medroxyprogesterone acetate
(1)
desa siaga
(1)
desidua
(1)
developmental disorder
(1)
dewa
(1)
diagnosis tuba falopii
(1)
diameter kepala janin
(1)
diazepam
(1)
dilator
(1)
displasia
(1)
distosia bahu
(1)
distribusi
(1)
dna
(1)
dokter anak
(1)
donor darah
(1)
doptone
(1)
downward trend
(1)
dystocia
(1)
early pregnancy factor
(1)
ekstraksi
(1)
ekstrauterin
(1)
emansipasi wanita
(1)
emboli
(1)
emosi
(1)
endometriosis
(1)
endometritis
(1)
ensefalitis
(1)
enukleasi mata
(1)
epididimis
(1)
epinefrin
(1)
ergometrine
(1)
ergotrate
(1)
eritrosit
(1)
erythroblastosis
(1)
erythromycin
(1)
escherichia coli
(1)
etik
(1)
etika profesi
(1)
evaporasi
(1)
evisceration
(1)
fecal odor
(1)
fenomena tromboembolik
(1)
fetal alcohol effects
(1)
fetal alcohol syndrome
(1)
fetal heart rate
(1)
fetoscope
(1)
fibrosis
(1)
figure of eight
(1)
filament nylon
(1)
filsafat
(1)
fimbriae
(1)
fistula
(1)
flowsheet
(1)
foetus compressus
(1)
foetus papyraceus
(1)
footling presentation
(1)
formalin
(1)
formula 3
(1)
fosfor
(1)
four pillars
(1)
frank breech
(1)
freenulum linguae
(1)
frekuensi
(1)
fsh
(1)
ft3 ft4
(1)
fundus
(1)
fungsi ginjal
(1)
funiculus
(1)
gagal ginjal
(1)
galaktosa
(1)
gangguan asam-basa
(1)
gangguan metabolisme
(1)
gangguan pernapasan
(1)
gap junction
(1)
gas exchange
(1)
gejala kanker rahim
(1)
gejala kehamilan
(1)
gelombang bunyi
(1)
genetalia
(1)
genetika
(1)
genital
(1)
gerakan janin
(1)
gizi dan istirahat
(1)
gizi masyarakat
(1)
glukosamin
(1)
gram negatif
(1)
granulosa
(1)
gula garam
(1)
halotan
(1)
hambatan pertumbuhan janin
(1)
hamil di luar nikah
(1)
handuk
(1)
hari pertama haid terakhir
(1)
health
(1)
hemangioma
(1)
hemangioma plasenta
(1)
hematoma
(1)
herbal vitamin
(1)
herpes
(1)
herpes genitalis
(1)
herpes simpleks
(1)
hidrosefalus
(1)
high risk pregnancy
(1)
hiperkeratosis
(1)
hiperplasia
(1)
hipertensi kehamilan
(1)
hipertiroidismus
(1)
hipnotis
(1)
hipoglisemia
(1)
hipoksia
(1)
hipotermia
(1)
hipotiroidismus
(1)
hipovolemia
(1)
histamin
(1)
holistik
(1)
hormon estrogen
(1)
hormon levonorgestrel
(1)
hormon tiroid
(1)
hpv
(1)
hubungan dokter
(1)
hukum
(1)
human being
(1)
hymen
(1)
ibu kartini
(1)
ibu melahirkan
(1)
ilmu kebidanan
(1)
ilmu pengetahuan dan teknologi
(1)
immunoassay
(1)
impending eklamsia
(1)
increment
(1)
induction of labor
(1)
indurasi
(1)
infeksi saluran kemih
(1)
infiltrasi
(1)
inseminasi buatan
(1)
insulin diabetes
(1)
intestinal peptide
(1)
intra uterine growth retardation
(1)
iud paragard
(1)
jagung
(1)
jantung
(1)
jaringan epitel
(1)
journal of obstetrics
(1)
kalangan remaja
(1)
kanker endometrium
(1)
kardiovaskular
(1)
kariotipe
(1)
kateter
(1)
kateter Foley
(1)
kawin
(1)
keamanan
(1)
kecemasan
(1)
keguguran
(1)
kehamilan kembar
(1)
kehamilan pada remaja
(1)
kehamilan pertama
(1)
kejang otot
(1)
keju
(1)
kekurangan kalsium
(1)
kekurangan vitamin
(1)
kelainan serebrovaskular
(1)
kelamin
(1)
kelenjar hipofisis
(1)
kelenjar pituari
(1)
kelenjar tiroid
(1)
kemaluan
(1)
kematian bayi baru lahir
(1)
kematian ibu hamil
(1)
kembar siam
(1)
kemoterapi
(1)
keperawatan
(1)
kepribadian
(1)
keputihan
(1)
keracunan kehamilan
(1)
kernikterus
(1)
kesehatan
(1)
kesehatan bayi
(1)
kesehatan lingkungan
(1)
kesehatan masyarakat
(1)
kesehatan reproduksi
(1)
keseimbangan cairan dan elektrolit
(1)
kista ovarium
(1)
kistadenokarsinoma serasa
(1)
klamidia
(1)
klinik
(1)
klinik bersalin
(1)
klitoris
(1)
klostridium tetani
(1)
kolagen
(1)
koma
(1)
komplit
(1)
konduksi
(1)
konsepsi
(1)
konsultasi dokter
(1)
kontrasepsi hormonal
(1)
konveksi
(1)
korioamnionitis
(1)
korona radiata
(1)
korpus
(1)
korteks
(1)
kreatinin
(1)
kromosom
(1)
kronik
(1)
kronis
(1)
kualitas hidup
(1)
kurang darah
(1)
kurang gizi
(1)
kuret
(1)
kutukan
(1)
labia mayora
(1)
labia minora
(1)
laboratorium
(1)
lactobacilus
(1)
lafal sumpah dokter
(1)
laki laki
(1)
laktosa
(1)
laminaria stift
(1)
lasenta membranosa
(1)
lepra
(1)
liberalisasi
(1)
lintah
(1)
lokia
(1)
lumen
(1)
luteinizing hormone
(1)
magnetic resonance imaging
(1)
makanan bergizi
(1)
makanan tambahan
(1)
malaria
(1)
malaria falciparum
(1)
malaria kongenital
(1)
malaria serebral
(1)
malpraktek
(1)
masa nifas
(1)
masalah kehamilan
(1)
masker bag-valve
(1)
maternity care
(1)
maturitas
(1)
medroxyprogesterone
(1)
megap
(1)
meig
(1)
meig syndrome
(1)
mekonium
(1)
meneteki
(1)
mengandung
(1)
menghisap
(1)
menikah
(1)
meningitis
(1)
menometroragia
(1)
menopause
(1)
menorrhagia
(1)
merangsang
(1)
metabolisme tubuh
(1)
metastasis
(1)
metil salisilat
(1)
metode kontrasepsi
(1)
midwifery
(1)
mielin
(1)
migrain
(1)
migren
(1)
minyak kelapa
(1)
misoprostol
(1)
mobilitas
(1)
mongolisme
(1)
moniliasis
(1)
mood swing
(1)
morning sickness
(1)
mortality rate
(1)
moulage
(1)
multiple pregnancy
(1)
mulut
(1)
national maternity hospital
(1)
natrium
(1)
neglected labour
(1)
neisseria gonorrhoeae
(1)
neuralgia
(1)
nimo
(1)
non stress test
(1)
nutrisi
(1)
nutrisi untuk janin
(1)
nyaman
(1)
nyeri haid
(1)
nyeri otot
(1)
nyeri persalinan
(1)
nyeri punggung
(1)
obat kencing manis
(1)
oksitosin
(1)
olahraga
(1)
oligospermia
(1)
ostium
(1)
ostium uteri internum
(1)
otot
(1)
ovariotomi
(1)
overstreet
(1)
ovulatoir
(1)
parametrium
(1)
parathyroid
(1)
parathyroid hormone-related peptide
(1)
pars
(1)
partial mole
(1)
partogram
(1)
partus
(1)
pasca
(1)
patogen
(1)
pelecehan seksual
(1)
pelvic inflammatory disease
(1)
pemasangan chest tube
(1)
pembekuan darah
(1)
pembengkakan payudara
(1)
pembiakan
(1)
pemeriksaan bakteriologi
(1)
pemeriksaan pap smear
(1)
pendarahan
(1)
pendarahan rahim abnormal
(1)
pendarahan spontan
(1)
penelitian
(1)
pengetahuan
(1)
pengobatan alternatif
(1)
penicillin
(1)
penisilin
(1)
penyakit
(1)
penyakit diabetes
(1)
penyakit diare
(1)
penyakit genitalia
(1)
penyakit gula
(1)
penyakit infeksi
(1)
penyakit kanker
(1)
penyakit kencing manis
(1)
penyakit menular seksual
(1)
penyakit paru paru
(1)
penyakit psikiatrik pascanatal
(1)
penyebaran infeksi
(1)
penyediaan air bersih
(1)
perawatan bayi
(1)
perawatan paliatif
(1)
perawatan tali pusat
(1)
perdarahan aksidental
(1)
perhiasan
(1)
perilaku seksual remaja
(1)
perimenopause
(1)
perinatologi
(1)
perineotomi
(1)
peritonium
(1)
perkembangan janin dalam rahim
(1)
persalinan lama
(1)
persalinan per vaginam
(1)
persalinan prematuritas IUGR
(1)
persalinan terlantar
(1)
pertumbuhan tulang
(1)
pertumhuhan janin terhambat
(1)
perut
(1)
pheromones
(1)
pitocin
(1)
placenta
(1)
plasenta difusa
(1)
plasenta dwilobus
(1)
plasenta letak rendah
(1)
plasmodium falciparum
(1)
pneumatic anti-shock garment
(1)
polip
(1)
polip endometrium
(1)
portio
(1)
posisi
(1)
preeklamsi berat
(1)
prematur
(1)
premature rupture of membrane
(1)
prevost
(1)
pria
(1)
primipara
(1)
progestin
(1)
program Kontap
(1)
prolaktin
(1)
proses kehamilan
(1)
proses menstruasi
(1)
proses penyembuhan luka
(1)
prostaglandin e2
(1)
protein c
(1)
protrusion
(1)
psikolog
(1)
psikologi
(1)
pt ptt
(1)
pubarche
(1)
pubis
(1)
puerperalis
(1)
puerperium
(1)
puting
(1)
radang
(1)
radang paru paru
(1)
radiologi
(1)
rawat inap
(1)
refleksologi
(1)
releasing hormone
(1)
reproduksi
(1)
resiko
(1)
resistensi insulin
(1)
resusitasi
(1)
rhesus negatif
(1)
rhesus positif
(1)
rhogam
(1)
rigor mortis
(1)
rileks
(1)
ringer laktat
(1)
riwayat menyakiti diri sendiri
(1)
rubela
(1)
rumah tangga
(1)
ruptur
(1)
safety efficacy
(1)
saluran napas
(1)
saluran reproduksi
(1)
sarkoma
(1)
sarung tangan
(1)
savlon
(1)
sayuran
(1)
seks pranikah
(1)
selaput dara
(1)
sensitif
(1)
sepeda
(1)
septum
(1)
serebral palsi
(1)
sesak nafas
(1)
siklus kreb
(1)
siklus menstruasi
(1)
sindrom pre-baby blues
(1)
sindroma Edward
(1)
sindroma Patau
(1)
sintosinon
(1)
sistem pembiayaan kesehatan
(1)
sistem reproduksi
(1)
snow flake
(1)
solusio Burowi
(1)
sonicaid
(1)
specimen
(1)
spermatozoa
(1)
standar profesi
(1)
status asmatikus
(1)
stein leventhal
(1)
steril
(1)
sterilisasi
(1)
stetoskop
(1)
stetoskop Pinard
(1)
stomata
(1)
streptomycin
(1)
suhu tubuh
(1)
sumpah dokter
(1)
suprarenal
(1)
susu buatan
(1)
susu ibu
(1)
tali pusat
(1)
tanda Naujoke
(1)
tanda Spalding
(1)
target goal
(1)
tay sachs
(1)
tbc
(1)
tekanan hidrostatik
(1)
tekanan intrakranial
(1)
tekanan osmotik
(1)
teknologi
(1)
telapak
(1)
telarche
(1)
telor
(1)
tempat penitipan anak
(1)
tenaga kerja
(1)
tengkorak janin
(1)
terapi
(1)
termometer
(1)
test mantoux
(1)
testis
(1)
tetanus neonatorum
(1)
tidur
(1)
tifus
(1)
tinospora crispa
(1)
tokoh kedokteran
(1)
trakeostomi
(1)
transfusi darah
(1)
transvaginal
(1)
transverse incision
(1)
trauma
(1)
treponema pallidum
(1)
trial of labor
(1)
trofoblas gestasional
(1)
tromboflebitis
(1)
trombosis
(1)
tumor ganas
(1)
uji pasca-sanggama
(1)
ujian darah
(1)
ujian kompetensi dokter
(1)
ukcc
(1)
ukuran payudara
(1)
ulkus
(1)
ureter
(1)
uretra
(1)
urologi
(1)
usus buntu
(1)
uteritonika
(1)
uterus bikornu
(1)
vakum
(1)
vanished twin
(1)
variabel
(1)
varikokel
(1)
vascular bed
(1)
vasektomi
(1)
vasoactive intestinal peptide
(1)
vili korialis
(1)
virus hpv
(1)
virus penyakit
(1)
visera
(1)
vitamin yang larut dalam lemak
(1)
vlek
(1)
vulvar disease
(1)
waktu subur perempuan
(1)
wanita bersalin
(1)
wbc
(1)
wound closure
(1)
wound dehiscence
(1)
yunani
(1)
zoster
(1)