Gunakan pedoman CST untuk stimulasi payudara. Pantau DJJ dengan auskultasi atau pernantauan janin elektronik. Observasi adanya hiperstimulasi pada uterus.
- Hubungan seksual
Hanya dilakukan apabila ketuban dalam keadaan utuh. Orgasme pada wanita akan menyebabkan kontraksi uterus. Semen mengandung prostaglandin.
- Minyak Castor
Digunakan pada servik yang telah "siap", terutama pada multipara. Satu sampai 2 ons minyak Castor diminum dicampur atau diikuti dengan jus jeruk atau minuman lain sesuai pilihan wanita. Anjurkan banyak minum setelah digunakan.
- Menekan selaput ketuban dengan jari
Tindakan ini merupakan prosedur steril. Waspadalah agar tidak terjadi pecah ketuban. Prosedur ini merangsang pelepasan prostaglandin
- Amniotomi
Hanya dilakukan apabila bayi telah siap untuk dilahirkan. Periksa terlebih dahulu melalui ketuban: bagian presentasi, untaian tali pusat dan vasa previa (tidak selalu dapat dirasakan). Catat warna atau cairan ketuban. Evaluasi adanya tali pusat dan periksa DJJ setelah amniotomi.
- Dilator higropik sintetik
- Prostaglandin
Jell prostaglandin E2 sebanyak 2.5 ml (prostaglandin 0.5 mg) dimasukkan secara endoservikal. Dapat diulangi setiap 6 jam selama 3 kali. Obat yang dimasukkan dalam vagina, dinoproston (Cervidil) sebanyak 10 mg digunakan pada fornix posterior. Angkat seiring terjadinya persalinan atau setelah 12 jam. Misoprostol (Cystotec) 25-50 mikrogram dimasukkan dalam fornix posterior setiap 4 jam sampai 24 jam.
- Oksitosin
Hormon hipofisis posterior sintetis (pitosin, sintosinon, oksitosin), diberikan secara IV disertai pemantauan selang. Dosisnya bervariasi, dengan rentang awal antara 0.5-2 mU/menit, sampai rentang incrementi dinaikkan antara 1-2 mU/menit setiap 15-60 menit, dan maksimum 20-40 mU/menit.
Kemungkinan efek samping yang timbul, menyebabkan infus oksitosin harus segera dihentikan :
- Hiperstimulasi uterus
- Distres janin atau pola DJJ yang tidak dapat dipastikan
- Intoksikasi air
- Gejala adanya ruptur uterus
Penting untuk mengetahui aturan pemberian oksitosin di tempat praktek anda, sama dengan aturan yang berlaku di rumah sakit saat oksitosin digunakan atau tenaga klinis dalam persalinan dan kelahiran. EFM yang berkelanjutan biasanya direkomendasikan selama dilakukan induksi oksitosin atau pada persalinan yang lama.
Pustaka
Bidan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar