• Inkompetensi serviks atau ketidaksanggupan mulut rahim menahan janin. Kalau janin telanjur besar dan inkompetensi terlambat dideteksi, blasanya ibu hamil diminta melakukan bed rest total hingga masa persallnan.
• Adanya vlek yang disertai rasa mulas pada saat usia kehamilan muda. Vlek yang berlanjut ke perdarahan yang mengucur deras, dapat dijadikan indikasi janin akan gugur. Diharapkan dengan bed rest maka aliran darah ke dalam rahim akan semakin baik sehingga perdarahan jadi berkurang dan ari-ari menempel kembali.
• Ketuban pecah. Untuk mencegah agar jumlah cairan ketuban yang keluar tidak lebih banyak, perlu dilakukan bed rest. Dengan demikian, lapisan kantung yang sebelumnya terbuka pun akan menutup kembali. Cairan ketuban akan dibentuk kembali oleh amnion (kantong ketuban), sehingga janin bisa tumbuh lebih 'matang' lagi.
• Preeklamsia atau keracunan kehamilan. Penyakit ini hanya terjadi pada wanita hamil. Umumnya terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Ada beberapa kehamilan yang berisiko terkena gangguan ini, yaitu kehamilan pertama, kehamilan bayi kembar, kehamilan dengan diabetes, kehamilan pada ibu yang memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil, dan ibu yang memiliki masalah dengan ginjalnya, serta hamil pertama kali di bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun. Istirahat total bertujuan mengurangi kerja jantung ibu karena aktivitas yang meningkat akan meningkatkan tekanan darah. Suplai darah ke rahim pun lebih terjaga kecukupannya. Berbaringlah menghadap ke sebelah kiri untuk meningkatkan aliran darah pada janin.
• Penderita migren. Cukup dengan bed rest atau tidur di tempat tidur sambil memejamkan mata, dapat mengurangi sakit kepala yang diderita.
• Masa pemulihan. Umumnya setelah mendapat tindakan operasi, pasien diwajibkan untuk beristirahat di tempat tides Lamanya dan jenis bed rest yang harus dilakukan sangat bergantung pada kondisi penderita. Bed rest memang berdampak pada kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan karena ibu tak bisa leluasa lagi melakukan kegiatan. Ada tiga keuntungan bed rest, yaitu sebagai berikut.
• Mengurangi tekanan pada janin. Istirahat di tempat tidur dapat mengurangi tekanan terhadap janin. Tekanan pada rahim ini dapat ditimbulkan oleh kontraksi, awal keguguran, dan perdarahan.
• Menambah oksigen dan nutrisi untuk janin. Bed rest dapat melancarkan aliran darah ke plasenta. Dengan begitu janin akan mendapatkan oksigen dan nutrisi dengan lebih maksimal.
• Memperbaiki fungsi kerja organ-organ pada tubuh. Bed rest membantu organ-organ ibu untuk dapat bekerja lebih efektif. Misalnya, dapat membantu jantung dan ginjal agar berfungsi dengan balk sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
Pustaka
Panduan Super Lengkap Hamil Sehat Oleh Dr. Suwignyo Siswosuharjo, Sp.OG., M.Kes., Fitrio Chakrawati, S. Sos.,MM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar