Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus abnormal tanpa bukti atau penyebab organis. Perdarahan ini bukan merupakan diagnosis.
II. Insidens
A. Lima puluh persen penderita berusia antara 40-50 tahun.
B. Dua puluh persen penderita adalah remaja.
III. Etiologi
A. Anovulasi—merupakan penyebab paling umum
B. Defek koagulasi
C. Perimenopause
1. Pemendekan fase proliferasi
2. Disfungsi korpus luteum
IV. Uji Laboratorium
A. Pap smear; biopsi endometrium, quantitative beta human chorionic gonadotropin (QBHCG), hitung darah lengkap, uji koagulasi, TSH, FSH, dan DHEAS bila ada maskulinisasi
B. Ultrasonografi (USG)
V. Diagnosis Banding
A. Patologi kehamilan
1. Kehamilan ektopik
a. Uji hCG positif
b. Nyeri unilateral
c. Perdarahan
2. Abortus
a. Mengancam
b. Inkomplet
c. Janin telah lama mati dalam rahim (missed)
3. Penyakit trofoblastik—kadar QBHCG sangat tinggi
4. Kondisi pascapartum
a. Subinvolusi
b. Produk konsepsi yang tertinggal
c. Infeksi
B. Malignansi
1. Kanker serviks
2. Kanker uterus
3. Kanker tuba falopii
C. Endometritis kronik
1. Bercak intermenstruasi episodik
2. Tuberkulosis endometritis
D. Defek uterus
1. Fibroid
2. Polip endometrium
E. Patologi serviks, vagina, dan ovarium
1. Polip serviks
2. Infeksi berat
3. Disfungsi korpus luteum
4. Tumor ovarium, terutama tumor penyekresi-hormon
F. Penyakit sistemik
1. Defek koagulasi
a. Penyakit Von Willebrand
b. Leukemia
c. Sepsis berat
2. Hipotiroidisme—peningkatan TSH
3. Insufisiensi adrenal
a. Penyebab umum oligomenore atau amenore
b. Penyebab jarang dari kasus perdarahan vagina ireguler
4. Sirosis
a. Penurunan kapasitas hati untuk memetabolisme
estrogen
b. Kemungkinan disertai hipoprotrombinemia
5. Penyebab iatrogen
a. Pil KB
b. Depo-Provera
c. Terapi sulih hormon (HRT)
d. Danazol
e. Agonis hormon pelepas-gonadotropin (gonadotropin-releasing hormone, GnRH)
(1) Synarel
(2) Lupron
f. Obat penenang
g. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)
VI. Penatalaksanaan
A. Evaluasi
1. Riwayat dan pemeriksaan fisik
a. Hari pertama haid terakhir (HPHT)
b. Periode menstruasi sebelumnya (previous menstrual period, PMP)
c. Dismenore
d. Menoragia
2. Kehamilan
3. Kontrasepsi
4. Trauma
B. Terapi yang mungkin
1. Pil KB
2. Provera
3. Premarin dan Provera
4. Clomid bila menginginkan kehamilan
5. Mirena atau Progestasert AKDR yang akan mengurangi perdarahan dan kram berulang
C. Rujuk, sesuai kecocokan
1. Histeroskopi
2. Dilatasi dan kuretase
3. Ablasi uterus
4. Histerektomi dengan atau tanpa salpingostomi bilateral
Pustaka
Obstetri dan ginekologi Panduan praktis Oleh Geri Morgan & Carole Hamilton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar