Infeksi intrapartum (IIP) ialah suatu keadaan infeksi yang terjadi pada kehamilan viable pada saat persalinan berlangsung.
Infeksi dapat pula terjadi ante partuni dan keadaan ini disebut sebagai Chorioamnionitis, yang sering kali justru terjadi secara asimtomatik
KRITERIA DIAGNOSIS
IIP biasanya terjadi pada keadaan KPD, khususnya bila KPD telah terjadi lama.
Tiga kriteria utama IIP ialah:
• Hitung leukosit/WBC >15.000/ml.
• Suhu tubuh >38°C.
• Air ketuban hijau keruh dan yang penting telah berbau seperti tinja (fecal odor).
Jika hanya satu dari ketiga kriteria itu positif, disebut dengan cenderung IIP dan keadaan ini telah memberikan suatu indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan.
Jika terdapat dua dari ketiga kriteria itu positif, disebut sebagai IIP.
Faktor Predisposisi
• Distosia atau persalinan sulit/lama.
• Ketuban pecah dini.
• Pemeriksaan dalam (vaginal toucher) berulang-ulang >3 kali.
• Keadaan umum maupun status gizi buruk.
• Adanya servisitis ataupun vaginitis.
TATALAKSANA/TERAPI
a. Pemberian antibiotika dosis tinggi, biasanya secara kombinasi dari preparat penisilin, gentamisin dan metronidasol (tergantung berat ringannya IIP tersebut)
b. Penanganan obstetri:
• Harus diusahakan agar persalinan tetap per vaginam.
• Seksio sesarea hanya atas indikasi obstetrik: CPD, letak lintang/sungsang.
• Jika dilakukan seksio sesarea dipasang drain
intraperitoneal, biasanya di kavum Douglasi (cul de sac).
PERAWATAN RUMAH SAKIT
Pasien dengan IIP perlu segera dirawat di rumah sakit untuk segera dilakukan tindakan pengakhiran kehamilan, menurut syarat dan indikasi yang terpenuhi.
PENYULIT
• Sepsis atau syok septik sampai dengan kematian.
• Luka episiotomi terbuka (partus per vaginam).
• Luka operasi (seksio sesarea) terbuka sampai dengan burst abdomen.
• Perdarahan.
INFORMED CONSENT
Informed consent diperlukan untuk penjelasan mengenai pelbagai alternatif tindakan yang akan diambil dan kemungkinan keberhasilan maupun kegagalannya (prognosisnya).
TINGKAT KEWENANGAN
Semua tindakan per vaginam dapat dilakukan oleh dokter umum, tetapi tindakan pembedahan (seksio sesarea maupun laparotomi) hanya boleh dilakukan oleh dokter spesialis (SpOG).
LAMA PERAWATAN
• Partus per vaginam dengan komplikasi: perlu tambahan observasi selama dua hari.
• Seksio sesarea juga perlu observasi tambahan selama dua hari.
• Pada prinsipnya, pasien dapat dipulangkan setelah bebas panas/febris tiga hari.
MASA PEMULIHAN
Masa pemulihan ini ditentukan oleh:
• Berat ringannya infeksi.
• Jenis tindakan pada saat pengakhiran kehamilan.
• Komplikasi yang terjadi.
• Obat-obatan dan fasilitas perawatan yang tersedia.
Pustaka
Obsteri & Ginekologi Oleh Dr. Chrisdiono M. Achadiat Sp. OG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar