Biasanya dilakukan pada umur kehamilan 16 minggu. Sel-sel yang diperoleh dari cairan dibiakkan di laboratorium sampai stadium pembelahan. Pada pembelahan inilah kromosomnya dipelajari. AFP dapat diukur dalam cairan amnion untuk membantu diagnosis peninggian AFP darah ibu. Kehilangan kehamilan normal akibat amniosentesis 1 : 100.
Indikasi untuk Amniosentesis
1. Pemeriksaan kariotipe berdasarkan pada anamnesis keluarga, perorangan, umur ibu, risiko tinggi, atau kelainan pada ultrasonik.
2. Penyakit hemolisis.
3. Kelainan saluran saraf.
4. Gangguan metabolisme.
5. Penentuan maturitas paru.
CHORIONIC VILLOUS SAMPLING (CVS)
Dilakukan pada umur kehamilan 8-12 minggu. Sampel dari tepi plasenta diambil, caranya menyedot dengan kateter.
Jarumnva dapat dimasukkan ke dalam uterus melalui serviks (8-10 minggu) atau transabdominal (10-12 minggu).
Teknik ini memungkinkan kita menegakkan berbagai diagnosis. Dari bahan yang diperoleh dapat dilakukan analisis DNA. Tes ini dapal menyebabkan abortus (4%).
Indikasi
1. Pemeriksaan kariotipe.
2. Kelainan metabolisme
3. Analisis DNA
4. Infeksi transplasenta, misalnya toksoplasinosis.
KORDOSENTESIS (TRANSABDOMINAL UMBILICAL BLOOD SAMPLING)
Teknik ini memungkinkan kita melakukan pemeriksaan kariotipe (2-3 hari) dengan cara mengambil 2-3 cc darah janin dari vena umbilikalis secara transabdominal, jarum di tusukkan ke perut ibu menembus uterus menuju tali pusat.
Pustaka
Obstetri Patologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar