Senin, 18 April 2011

ASKEB Antenatal

Asuhan kebidanan antenatal meliputi beberapa langkah, yaitu pengkajian, diagnosis, identifikasi tindakan segera, rencana/intervensi, implementasi, dan evaluasi.

PENGKAJIAN (LANGKAH I)
Pengkajian meliputi anamnesis, riwayat psikososial, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.

Anamnesis
Anamnesis tritium meliputi nama, umur, alamat, pekerjaan, kebangsaan/suku, tingkat pendidikan, agama, harapan terhadap kehamilan, tingkat kehidupan ekonomi, kebiasaan yang diyakini tentang kehamilan atau pandangan tentang kehamilan, pandangan tentang sistem pelayanan kesehatan, perkawinan, dan usia menikah. Anamnesis keluarga meliputi penyakit dalam keluarga yang dapat memengaruhi kehamilan, baik langsung maupun tidak. Sebagai contoh, penyakit menular (mis., tuberkulosis), epilepsi, lepra, malaria, penyakit kelamin, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertensi, dan kelainan darah. Anamnesis medis untuk mengetahui penyakit yang sedang dialami dan penyakit yang pernah dialami ibu, baik langsung maupun tidak langsung, yang memengaruhi kehamilan, persalinan, dan nifas. Anamnesis kebidanan meliputi data tentang haid (menarke, siklus, dan HPMT); kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya; riwayat ginekologi; serta riwayat kehamilan sekarang.

Riwayat Psikososial
Keadaan psikososial. Kaji keadaan psikis klien saat ini, hubung-an klien dengan keluarga dan tetangga, bagaimana kehamilannya saat ini—diharapkan atau tidak. Jika kehamilan diharapkan, jenis kelamin yang diinginkan laki-Iaki atau perempuan. Hal yang perlu ditanyakan berkaitan dengan kebudayaan adalah kebiasaan ibu minum jamu selama hamil, pantangan makanan bagi ibu, dan adat budaya yang mengikat. Selama hamil, apakah diadakan selamatan. Perlu juga diketahui susunan keluarga yang tinggal serumah dan rencana tempat, serta penolong kelahiran. Selain itu, perlu juga diketahui kebiasaan keluarga yang menunjang, kebiasaan keluarga yang menghambat, dan kebiasaan pijat ke dukun.

Riwayat Kesehatan
Pola nutrisi juga perlu dikaji. Hal yang perlu dikaji adalah nafsu makan, porsi makan dalam sehari, jumlah minum, dan pola makan selama hamil. Hal ini perlu ditanyakan karena makanan dan minuman merupakan salah satu faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempertahankan kondisi klien. Oleh karena itu, makanan dan minuman yang bermutu dan cukup mengandung gizi sangat diperlukan.

Pola eliminasi. Kaji keluhan berkemih atau defekasi ibu selama hamil dan sebelum hamil. Perlu juga diketahui frekuensinya dalam sehari.
Higiene personal. Kaji cara ibu menjaga kebersihan tubuh dalam keseharian, misalnya kebiasaan mandi, berganti pakaian, menggosok gigi, dan mencuci rambut.
Polo aktivitas. Data yang perlu dikaji adalah frekuensi hubungan seksual sebelum hamil dan selama hamil. Perlu juga diketahui keluhan dalam melakukan hubungan seksual. Selain itu, jenis pekerjaan sehari-hari yang dilakukan.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi pengukuran tinggi badan yang dilakukan pada ibu yang pendek (45 cm) karena terdapat risiko tinggi. Pengukuran berat badan dilakukan setiap ibu memeriksakan kehamilannya. Pertambahan berat badan pada ibu hamil berasal dari plasenta dan janin, uterus dan payudara yang membesar, serta volume darah yang bertambah. Pemeriksaan lain meliputi pemeriksaan jantung dan paru oleh dokter serta pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahui apakah ada gejala keracunan kehamilan. Pemeriksaan edema dapat dilakukan pada wajah, kelopak mata, perut, dan kaki.
Pemeriksaan melalui inspeksi dengan urutan:
1. Wajah (misalnya, kloasma gravidarum dan kesembapan/ edema).
2. Mata (misalnya, warna sklera dan konjungtiva).
3. Mulut (misalnya, kebersihan mulut, lidah, gigi, karies gigi, bibir pucat/tidak, dan gigi palsu).,
4. Rambut (misalnya, kebersihan, warna, dan kesuburan).
5. Telinga (misalnya, kebersihan dan kelainan).
6. Leher (misalnya, pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran vena jugularis).
7. Payudara (misalnya, kebersihan, hiperpigmentasi pada areola, puting susu menonjol, vena membayang, bekas operasi, dan kelenjar montgomery menonjol).
8. Perut (misalnya, pembesaran perut, adanya linea, stria, gerakan janin, dan bekas luka operasi).
9. Vulva (misalnya, warna, varises, perineum, fluor albus, prolaps dinding vagina, kondiloma, dan kelenjar bartolin).
10. Anus (misalnya, hemoroid).
11. Tungkai (misalnya, varises dan edema).

Pemeriksaan dengan palpasi (terutama abdomen) dilakukan untuk menentukan:
1. Bagian janin yang baru dapat diraba pada kehamilan 20 minggu. Bagian yang mudah diraba adalah kepala, bokong, punggung, dan bagian kecil janin.
2. Letak janin dalam uterus.
3. Masuknya bagian terendah.
4. Umur kehamilan.
5. Keseimbangan antara bagian terendah janin dengan panggul.

Palpasi abdomen menggunakan cara Leopold dibagi dalam empat tahap. Sebagai pedoman untuk mengukur tinggi fundus uteri, digunakan tiga bagian tubuh, yaitu prosesus xifoideus, simfisis, dan pusat.

Palpasi abdomen cara Leopold

Leopold I
- Menentukan tinggi fundus uteri.
- Menentukan bagian yang terdapat pada fundus uteri.

Leopold II
- Menentukan letak punggung dan bagian kecil janin.

Leopold III
- Menentukan bagian yang terdapat pada bagian bawah uterus dan apakah masih dapat digerakkan.

Leopold IV
- Menentukan seberapa dalam bagian terendah yang telah masuk pintu atas panggul.
Perbedaan antara bokong dan kepala saat diraba antara lain bokong teraba besar, padat, tidak rata, dan tidak ada balotemen, sedangkan kepala teraba besar, keras, rata, dan ada balotemen.
Pemeriksaan melalui auskultasi dilakukan untuk mendengar denyut jantung janin. Alat yang digunakan adalah stetoskop monokuler yang dapat mendengar denyut jantung janin pada umur kehamilan 18-20 minggu ke atas. Dengan terdengarnya denyut jantung janin, dapat dipastikan adanya kehamilan, janin hidup, dan letak janin dalam uterus. Suara auskultasi yang dapat ditangkap dari pihak janin adalah denyut jantung janin, gerakan janin, dan bising tali pusat, sedangkan dari pihak ibu adalah denyut aorta, bising uterus, dan bising usus.

Menghitung denyut jantung janin
- Dihitung dalam 5 detik dan dilakukan sampai 3 kali. Hasilnya dijumlah dan dikalikan 4.
- Denyut jantung janin normal: 120-152 denyut/menit
- Daerah yang paling jelas untuk mendengarkan denyut jantung
janin disebut punctum maksimum. Ketika mendengarkan denyut jantung janin, perhatikan frekuensi dan irama.

Pemeriksaan panggul dilakukan pada panggul dalam dan panggul luar. Ukuran yang diperiksa:
1. Distantia spinae (23-26 cm)
2. Distantia cristae (26-29 cm)
3. Distantia trochanterica
4. Baudelocque/konjugata eksterna pelvis (18-20 cm)
5. Lingkar panggul (80-90 cm)
6. Distantia tuber (10-11 cm)

Pemeriksaan ini pertama kali dilakukan pada wanita hamil untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan. Hasil pemeriksaan ditentukan oleh kesan dari panggul dalam dan dilakukan pada primigravida (kehamilan 34-36 minggu) serta multigravida (kehamilan 36-38 minggu). Bagian yang diperiksa adalah promontorium, spina iskiadika, konjugata diagonalis, diameter interspina, konjugata vera, sakrum, linea inominata, arkus pubis, dan dinding samping.

Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil meliputi pemeriksaan terhadap urine (protein, reduksi), darah (Hb, VDRL, golongan darah [jika perlu]), dan USG (jika diperlukan). Jika hasil pemeriksaan urine menunjukkan proteinmpositif, kemungkinan terjadi pre-eklampsia dan radang kandung kemih. Jika reduksi urine positif, kemungkinan terjadi diabetes melitus.

DIAGNOSIS MASALAH DAN KEBUTUHAN (LANGKAH II)
Diagnosis masalah dan kebutuhan ibu hamil ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menginterpretasi data yang telah dikumpulkan.
Diagnosis wanita hamil normal meliputi gestasi paritas (GP), umur kehamilan, letak kepala, intra-uteri, tunggal, hidup, keadaan jalan lahir normal, dan keadaan umum baik. Masalah pada ibu hamil meliputi sakit pinggang, nyeri epigastrium, sering berkemih, pusing, obstipasi, lemah, sulit tidur, kejang, cemas menghadapi persalinan, mulas, kurang informasi, muntah, tidak pernah melakukan perawatan antenatal, kaki bengkak, kram pada kaki, perdarahan per vagina, keputihan, belum siap menjadi ibu, dan sakit perut bagian bawah kanan dan kiri. Pada umumnya, data dasar ini diperoleh dari anamnesis pasien. Tanda bahaya pada kehamilan meliputi penglihatan kabur, nyeri epigastrium, bengkak pada wajah dan kaki, perdarahan per vagina, kejang, bayi tidak/kurang bergerak, demam, dan keluar cairan per vagina.

Kebutuhan ibu hamil meliputi perawatan payudara, senam hamil, makanan, aktivitas, imunisasi, pemeriksaan, higiene personal, dan keluarga berencana.

POTENSIAL DIAGNOSIS/MASALAH (LANGKAH III)
Potensial diagnosis/masalah meliputi: Diagnosis: • potensial terjadi partus lama
- potensial terjadi anemia
- potensial terjadi hereditary pyropoikilocytosis (HPP)
- potensial terjadi abortus
- potenssal terjadi infeksi nifas
- potensial terjadi prematur
- potensial terjadi atonia uteri
- potensial terjadi pre-eklampsia
- invertio uteri
- potensial terjadi eklampsia

Masalah potensial:
- cemas karena pengalaman sebelumnya
- pusing
- sulit tidur

IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA (LANGKAH IV)
Identifikasi tindakan segera dilakukan terhadap kejang, sesakmnapas, dan perdarahan.

RENCANA/INTERVENSI (LANGKAH V)
Diagnosis G P , kehamilan minggu, janin hidup, tunggal intra-uteri, panggul normal, dan keadaan umum baik.
Tujuan intervensi: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit, klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas.
Kriteria: klien mengerti tentang penjelasan yang diberikan petugas.

Intervensi:
1. Lakukan pendekatan pada klien. Dengan pendekatan, terjalin kerja sama dan kepercayaan terhadap bidan.
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan standar "5T".
Pemeriksaan "5T" merupakan standar yang dapat mencakup
dan mendeteksi secara dini adanya risiko dan komplikasi.
3. Jelaskan pada klien tentang kehamilannya. Dengan mengerti kehamilan, ibu dapat menjaga dan ?nazi melakukan nasihat bidan.
4. Anjurkan pada klien agar memeriksakan kehamilan secara rutin sesuai usia kehamilan. Deteksi dini adanya kelainan, baik pada klien matzpun janin.
5. Anjurkan pada klien untuk beristirahat dan mengurangi kerja berat. Relaksasi otot sehingga aliran darah lancar.

Masalah:
1. Sakit pinggang

Tujuan: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit, diharapkan klien mengerti penyebab sakit pinggang.
Kriteria: klien mengerti penjelasan petugas.
Intervensi:
a. Jelaskan tentang penyebab sakit pinggang. Titik berat badan pindah ke depan karena perut yang membesar. Hal ini diimbangi lordosis yang nzenyebabkan spasme otot pinggang.
b. Anjurkan klien untuk memakai sandal/sepatu bertumit rendah. Hal ini akan mengurangi beban klien.
c. Anjurkan klien untuk istirahat yang cukup. Terjadi relaksasi sehingga aliran darah ke seluruh tubuh lancar.
d. Jelaskan pada klien bahwa sakit pinggang akan menghilang setelah melahirkan. Dengan berakhirnya kehamilan, postur tubuh kembali seperti sernula.

2. Masalah sering berkemih
Tujuan: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit, klien mengerti penyebab sering berkemih. Kriteria:
- Klien dapat beradaptasi dengan perubahan eliminasi urine.
- Klien mengerti penyebab sering berkemih.

Intervensi:
a. Jelaskan penyebab sering berkemih. Turunnya kepala janin ke rongga panggul sehingga kandung kemih tertekan.
b. Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan. Hal ini dapat menzpertahankan keselzatan.
c. Ajarkan teknik relaksasi untuk membebaskan rahim yang menekan. Posisi relaksasi dapat mengurangi penekanan pada kandung kemih.

3. Masalah cemas menghadapi proses persalinan
Tujuan: setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 15 menit, rasa cemas berkurang.
Kriteria:
- Klien tidak merasa cemas.
- Ekspresi wajah tenang.
Intervensi:
a. Jelaskan pada klien tentang proses persalinan normal. Dengan pengetaluzan tentang proses persalinan, klien slap menghadapi snot persalinan.
b. Jelaskan pada klien tanda persalinan. Upaya persiapan fisik dan mental menjelang persalinan.
c. Anjurkan klien untuk mempersiapkan fisik dan mental dalam menghadapi persalinan. Motivasi mendorong penerimaan dan meningkatkan keinginan untuk tetap berhati-hati dalam menjaga kehamilannya.
d. Anjurkan klien untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Dengan ban yak berdoa dan lebih mendekatkan diri kepada Tithan, akan timbal rasa percaya diri yang kuat.

4. Masalah konstipasi
Tujuan: setelah ibu melaksanakan anjuran bidan, defekasi kembali normal.
Kriteria: klien mengetahui tindakan yang dilakukan untuk mengatasi konstipasi, defekasi setiap 1-2 kali /hari. Intervensi:
a. Jelaskan tentang penyebab gangguan eliminasi alvi. Turunnya kepala menekan kolon, ditambah penurunan kerja otot perut karena tingginya hormon progesteron sehingga terjadi konstipasi.

b. Anjurkan klien agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung alkohol. Dengan mengetaltui penyebab sembelit, klien dapat mencegahnya.
c. Anjurkan klien untuk banyak bergerak. Hal ini dilakukan agar peredaran darah lancar dan menatnbah tonus peristaltik alat pencernaan.
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat laksatif. Pelimpahan fungsi dependen.

5. Masalah gangguan tidur
Tujuan: waktu tidur klien terpenuhi (8-10 jam)
Kriteria:
- Klien dapat tidur nyenyak.
- Klien tidak merasa lelah.
Intervensi:
a. Jelaskan penyebab gangguan tidur. Dengan mengetahui penyebab gangguan tidur, klien mengerti tindakan yang akan dilakukan.
b. Sarankan klien untuk tidur dengan kepala ditinggikan dan posisi miring. Posisi rileks dapat mengurangi ketegangan otot.
c. Ciptakan lingkungan yang tenang. Lingkungan yang tenang dapat menyebabkan klien beristirahat dan tidur tanpa gangguan secara teratur sehingga meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk perkembangan dan pertumbuhan janin.

6. Potensial terjadi penyulit persalinan
Tujuan: tidak terjadi penyulit saat persalinan.
Kriteria:
- Ibu dapat partus pada kehamilan aterm.
- Tidak terjadi komplikasi pada klien atau janin. Intervensi:
a. Siapkan fisik dan mental ibu untuk menghadapi persalinan. Persiapan fisik dan mental merupakan modal klien untuk dapat menerima dan bekerja sama dalam mengambil keputusan.
b. Sarankan ibu untuk mengikuti senam hamil. Hal ini dapat memperkuat dan tnempertalzankan elastisitas otot dasar panggul yang berhubungan dengan persalinan.
c. Sarankan klien untuk melahirkan di rumah sakit yang mempunyai fasilitas yang memadai. Fasilitas yang memadai dapat memberikan pelayanan dan pertolongan yang efektif.

IMPLEMENTASI (LANGKAH VI)
Implementasi yang komprehensif merupakan perwujudan rencana yang disusun pada tahap perencanaan. Perencanaan dapat terealisasi dengan baik apabila diterapkan berdasarkan masalah. Jenis tindakan atau pelaksanaan dapat dikerjakan oleh bidan sendiri, klien, atau berkolaborasi dengan tim kesehatan lain dan rujukan ke profesi lain.

EVALUASI (LANGKAH VII)
Evaluasi adalah seperangkat tindakan yang saling berhubungan untuk mengukur pelaksanaan dan berdasarkan pada tujuan dan kriteria. Tujuan evaluasi adalah menilai pemberian dan efektivitas asuhan kebidanan, memberi umpan balik untuk memperbaiki asuhan kebidanan, menyusun langkah baru dan tunjang tanggung jawab serta tanggung gugat dalam asuhan kebidanan. Dalam evaluasi, gunakan format SOAP, yaitu:
SOAP

S Data yang diperoleh dari wawancara langsung.
0 Data yang diperoleh dari observasi dan pemeriksaan.
A Pernyataan yang terjadi atas data subjektif dan data
objektif.
P Perencanaan yang ditentukan sesuai dengan masalah.

Pustaka
Kehamilan normal Seri asuhan kebidanan Oleh Hj. Saminem, SKM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topik

Penyakit ObsGin (56) Kasus Obgin (43) Perawatan Obstetri (42) kehamilan (27) persalinan (27) Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi (21) Kedaruratan Ginekologi (20) Bedah Ginekologi (17) vagina (15) ibu hamil (14) janin (13) Anatomi Obstetri Ginekologi (12) infeksi (11) pertolongan persalinan (11) wanita hamil (11) plasenta previa (10) plasenta (9) proses persalinan (9) bayi (8) bidan (8) menstruasi (8) seksio sesarea (8) Vulva (7) hubungan seksual (7) informed consent (7) pembuluh darah (7) well born baby (7) Serviks (6) asfiksia (6) diabetes melitus (6) distosia (6) endometrium (6) muntah (6) ovarium (6) perineum (6) ultrasonografi (6) usia kehamilan (6) Amnion (5) Syok (5) abortus (5) atonia uteri (5) berat badan (5) estrogen (5) hipertensi (5) medis (5) menarche (5) peritonitis (5) rahim (5) uterus (5) wanita (5) well health mother (5) ASI (4) KPD (4) Ketuban Pecah Dini (4) Primigravida (4) Solusio Plasenta (4) air susu ibu (4) amenore (4) anamnesis (4) antibiotik (4) diagnosis (4) ginekologi (4) hiperemesis gravidarum (4) intervensi (4) kanker serviks (4) kematian ibu (4) kolostrum (4) kontraksi otot (4) melahirkan (4) metabolisme (4) multipara (4) oligohidramnion (4) ovulasi (4) payudara (4) pelayanan kesehatan (4) pengobatan (4) penyakit kandungan (4) pre eklampsia (4) sepsis (4) tekanan darah (4) tumor ovarium (4) usg (4) HIV (3) Hamil Anggur (3) Mola Hidatidosa (3) Morbiditas (3) Mortalitas (3) Perdarahan Antepartum (3) Polihidramnion (3) Preeklamsia (3) Retensio Plasenta (3) Robekan Perineum (3) angka kematian ibu (3) antibiotika (3) aterm (3) berat badan lahir rendah (3) biopsi (3) dehidrasi (3) dispareunia (3) dukun beranak (3) emesis (3) endokrin (3) episiotomi (3) gangguan haid (3) genitalia (3) ginjal (3) hemoroid (3) hidramnion (3) himen (3) histerektomi (3) induksi persalinan (3) infeksi hiv (3) infertilitas (3) kehamilan ektopik (3) kehamilan ganda (3) kelahiran anak (3) kelainan kromosom (3) kemandulan (3) kematian bayi (3) lendir (3) melahirkan bayi (3) mioma uteri (3) nyeri (3) obat obatan (3) patologi anatomi (3) pemeriksaan abdomen (3) penyakit jantung (3) peredaran darah (3) progesteron (3) rektum (3) rumah sakit (3) sectio caesarea (3) sel telur (3) sindrom (3) tiroid (3) tulang belakang (3) uteri (3) AIDS (2) ASI eksklusif (2) Aborsi (2) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (2) Amniosentesis (2) Bunyi jantung janin (2) Contraction stress test (2) DJJ (2) EVALUASI (2) Edema (2) Gawat janin (2) Hipotensi berat (2) IUD (2) IUS (2) Inversio Uteri (2) Kanker Rahim (2) Kasus Kedaruratan Ginekologi (2) Ketuban pecah (2) Kontrasepsi (2) Korion (2) Mual (2) Multigravida (2) Partograf (2) Perdarahan post partum (2) Plasenta Manual (2) SOAP (2) abnormal (2) air hangat (2) alergi (2) analisis fase luteal (2) analisis hormonal (2) analisis sperma (2) anamnesa (2) angka kematian ibu dan bayi (2) asuhan antenatal (2) awal kehamilan (2) bakteri patogen (2) bartholin (2) buah anggur (2) bunyi jantung (2) cairan dan elektrolit (2) cairan tubuh (2) cervix (2) denyut jantung (2) depo provera (2) depresi (2) dokter (2) dokumentasi kebidanan (2) epidural (2) fibrinogen (2) gejala (2) gizi ibu hamil (2) haid (2) hamil (2) harapan hidup (2) hipofisis (2) hipotensi (2) hirsutisme (2) hormon (2) hydramnion (2) ibu dan bayi (2) imunisasi (2) infertil (2) infus (2) intrapartum (2) kanker (2) kanker payudara (2) kebidanan (2) kelahiran (2) kelahiran bayi (2) keluarga berencana (2) kematian (2) kematian janin (2) kesuburan (2) kista (2) konsultasi (2) kortikosteroid (2) leukorea (2) lingkungan (2) malnutrisi (2) masa kehamilan (2) mastalgia (2) membran (2) mencegah kehamilan (2) meninggal dunia (2) menyusui (2) merokok (2) metronidazol (2) myoma (2) nekrosis (2) neonatus (2) obstetri dan ginekologi (2) oxytocin (2) pap smear (2) pelayanan medis (2) pelepasan prematur plasenta (2) pelvis (2) penilaian ovulasi (2) penyakit keturunan (2) penyakit malaria (2) perdarahan (2) perinatal (2) perkawinan (2) perkembangan bayi (2) perkembangan janin (2) pernapasan (2) pertumbuhan janin (2) pethidine (2) pil kb (2) pneumonia (2) proses kelahiran (2) prostaglandin (2) pubertas (2) puting susu (2) radiasi (2) rasional (2) sakit kepala (2) sanggama (2) seksual (2) sesak napas (2) sinus urogenital (2) sungsang (2) susu formula (2) syok hipovolemik (2) tekanan (2) teknologi kedokteran (2) tempat tidur (2) tenaga kesehatan (2) tentang kehamilan (2) terapi antibiotik (2) testosteron (2) tipis (2) trombosit (2) tuba (2) tuberkulosis (2) tumbuh kembang bayi (2) tumor (2) vaksin (2) vasa previa (2) 10 Langkah Menuju Rumah Sakit Sayang Bayi (1) ABC (1) AKDR (1) Abortus provocatus (1) Abrupsio Plasenta (1) Amniocentesis (1) Amniotomi (1) Antenatal Screening (1) Aspek hukum dari tindakan abortus buatan (1) Bahaya mioma terhadap kehamilan (1) Beberapa tanda yang menunjukkan kehamilan ganda (1) Bentuk plasenta yang tidak serasi (1) CMI Tender Touch (1) CST (1) Cancer Surgery (1) Cara melakukan IMD (1) Cervidil (1) Changing Childbirth (1) Chorionic Villous Sampling (1) Cystotec (1) DIC (1) Diabetes maternal (1) Diameter biparietalis (1) Diameter bitemporalis (1) Diameter occipitofrontalis (1) Diameter submentobregmatica (1) Diameter suboccipitobregmatica (1) Diameter verticomentalis (1) Doppler Warna dan Berpulsa (1) Early rupture of membrane (1) Edema Vulva (1) Endometrial Cancer (1) Episode depresi pascanatal (1) Eritroblastosis fetalis (1) Estriol urine (1) Female Pelvic Anatomy (1) Gambaran klinik tetanus neonatorum (1) Gambaran klinis depresi pascanatal (1) Gangguan hormon (1) Glomerulonefritis (1) Gum disease (1) Haid Abnormal (1) Hematokrit (1) Hematoma Vagina (1) Hematoma vulva (1) Hiperoksigenasi (1) Hitung Leukosit (1) Hormon Chorionic Gonadotropin (1) IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA (1) IMD Setelah Bedah Cesar (1) IMPLEMENTASI (1) IUD copper (1) IUGR (1) Imunoglobulin Anti-D (1) Indikasi Episiotomi (1) Indung Telur (1) Infark plasenta (1) Infeksi Pelvis (1) Infeksi Toksoplasma (1) Infertilitas sekunder (1) Inkompatibilitas rhesus (1) Inkompetensi serviks (1) Inkontinensia Uteri (1) Insulisiensi placenta (1) Intra Uterine System (1) Istilah Kebidanan (1) Jenis pemeriksaan Mola Hidatidosa (1) Kasus hamil anggur (1) Kauterisasi tuba falopii (1) Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri (1) Kehamilan prekoks (1) Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah (1) Kelainan Air Ketuban (1) Kelainan kelenjar pankreas (1) Kelainan kelenjar tiroid (1) Kelainan kongenital (1) Kerugian Kontap (1) Keuntungan Episiotomi (1) Keuntungan Kontap (1) Konsep Dasar Asuhan Antenatal (1) Konsep rooming in (1) Kontrasepsi IUD (1) Kordosentesis (1) Korioangioma (1) Kurangi aktivitas uterus (1) Kutil vulva (1) Leiomioma Degenerasi Merah (1) Lingkup asuhan kebidanan (1) Lobus succenturiate (1) Malaria berat (1) Manfaat IMD (1) Masa pemulihan (1) Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh (1) Mengurangi tekanan pada janin (1) Metode kuretase (1) Metode tindak lanjut (1) MgSO4 (1) Mixedema (1) Mola kruenta (1) Mola tuberosa (1) Morbus basedowi (1) Nilai Skor Bishop (1) Observasi bayi (1) P3 (1) PASG (1) PID (1) Parametritis (1) Partus Terlantar (1) Partus kasep (1) Partus lama (1) Pastikan diagnosis (1) Pelvic Lymphadenectomy (1) Pembengkakan vulva (1) Pemeriksaan Fisik (1) Penapisan Antenatal (1) Pengobatan Hamil Anggur (1) Pengukuran-serf ultrasonik (1) Penyakit gusi (1) Penyakit sinaga (1) Perbaiki hipotensi (1) Perbaiki ketidakseimbangan metabolik (1) Perdarahan Kanker Serviks (1) Persalinan percobaan (1) Pil KB Kombinasi (1) Plasenta berbentuk cincin (1) Plasenta bipartite (1) Plasenta ekstrakorialis (1) Plasenta fenestrasi (1) Plasenta sirkummarginal (1) Plasenta sirkumvalata (1) Postmortem caesarean (1) Posyandu (1) Primum noncere first do no harm (1) Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus (1) Prolaps Uteri (1) Prolapsus litniculus umbilicalis (1) Pruritus vulva (1) Radical Hysterectomy (1) Radical vaginal trachelectomie (1) Referensi teknik pemeriksaan fisik (1) Rekanalisasi Kontap (1) Riwayat Kesehatan (1) Riwayat haid (1) SC (1) Salpingo-ooforitis (1) Sasaran pengembangan desa siaga (1) Seksio sesarea pada kombinasi hamil dan mioma uteri (1) Siapkan tenaga keadaan darurat (1) Sikatriks Vulva (1) Sindroma Down (1) Sindroma HELLP (1) Spermatogenesis defektif (1) Suhu (1) Suhu Basal Tubuh (1) Suntik KB (1) Susuk KB (1) Teknologi Obstetri (1) Terapi hormon (1) Test nonstress (1) Toksikum eritema (1) Torsi tumor adneksa (1) Trachelectomie (1) Trauma dada (1) Trisomy 13 (1) Trisomy 18 (1) Trombosis pembuluh darah janin (1) Tujuan rumah sakit sayang bayi (1) Tujuan umum desa siaga (1) Tumor Adneksa Permagna (1) Ubah posisi ibu (1) Varises vena (1) WHO (1) abdomen (1) abdominal contents (1) ablasio plasenta (1) abortus spontan (1) adrenalin (1) aerobik (1) aesculapius (1) agenesis (1) air bersih (1) alkoholik (1) allantois (1) american cancer society (1) amniosintesis (1) ampicillin (1) ampul (1) ampula (1) anabolik (1) analgesik (1) anc (1) androgen (1) andrologi (1) anemia (1) anemia berat (1) anemia pada ibu hamil (1) aneuploidi (1) angka kematian (1) angka kematian bayi (1) anomali (1) anomali kongenital (1) anovulatoir (1) ante natal care (1) antenatal care (1) anti hipertensi (1) antihistamin (1) antineoplastic agents (1) apotek (1) apusan Papanicolaou (1) areola (1) asam basa (1) asfiksia neonatorum (1) asinklitismus (1) asites (1) asma (1) aspirasi pneumonia (1) aspirin (1) aturan Nagele (1) ayah (1) ayurvedic college (1) bartolin (1) batasan (1) batuk (1) bayi bayi (1) bayi kembar (1) bcg (1) benadryl (1) berat badan bayi (1) berenang (1) berhenti merokok (1) bersih dan sehat (1) bina keluarga balita (1) bkkbn (1) blighted ovum (1) blood sampling (1) bnf (1) bokong (1) breech presentation (1) broad spectrum antibiotics (1) buah buahan (1) bunuh diri (1) cacar air (1) cacat bawaan (1) cacing tambang (1) cairan (1) calcitonin gene (1) caput succedaneum (1) carcinoma (1) cedera saraf kranialis (1) cemas (1) cephal hematom (1) cervical cancer (1) charting by exception (1) chignon (1) chorioamnionitis (1) chorionic gonadotropin (1) ciri (1) ciri-ciri desa siaga (1) clostridium welchii (1) complete mole (1) cross match (1) ct scan (1) ctg (1) cuci tangan (1) cul de sac (1) curcuma domestica (1) daging (1) darurat (1) decrement (1) demam (1) demam berdarah (1) demerol (1) depot medroxyprogesterone acetate (1) desa siaga (1) desidua (1) developmental disorder (1) dewa (1) diagnosis tuba falopii (1) diameter kepala janin (1) diazepam (1) dilator (1) displasia (1) distosia bahu (1) distribusi (1) dna (1) dokter anak (1) donor darah (1) doptone (1) downward trend (1) dystocia (1) early pregnancy factor (1) ekstraksi (1) ekstrauterin (1) emansipasi wanita (1) emboli (1) emosi (1) endometriosis (1) endometritis (1) ensefalitis (1) enukleasi mata (1) epididimis (1) epinefrin (1) ergometrine (1) ergotrate (1) eritrosit (1) erythroblastosis (1) erythromycin (1) escherichia coli (1) etik (1) etika profesi (1) evaporasi (1) evisceration (1) fecal odor (1) fenomena tromboembolik (1) fetal alcohol effects (1) fetal alcohol syndrome (1) fetal heart rate (1) fetoscope (1) fibrosis (1) figure of eight (1) filament nylon (1) filsafat (1) fimbriae (1) fistula (1) flowsheet (1) foetus compressus (1) foetus papyraceus (1) footling presentation (1) formalin (1) formula 3 (1) fosfor (1) four pillars (1) frank breech (1) freenulum linguae (1) frekuensi (1) fsh (1) ft3 ft4 (1) fundus (1) fungsi ginjal (1) funiculus (1) gagal ginjal (1) galaktosa (1) gangguan asam-basa (1) gangguan metabolisme (1) gangguan pernapasan (1) gap junction (1) gas exchange (1) gejala kanker rahim (1) gejala kehamilan (1) gelombang bunyi (1) genetalia (1) genetika (1) genital (1) gerakan janin (1) gizi dan istirahat (1) gizi masyarakat (1) glukosamin (1) gram negatif (1) granulosa (1) gula garam (1) halotan (1) hambatan pertumbuhan janin (1) hamil di luar nikah (1) handuk (1) hari pertama haid terakhir (1) health (1) hemangioma (1) hemangioma plasenta (1) hematoma (1) herbal vitamin (1) herpes (1) herpes genitalis (1) herpes simpleks (1) hidrosefalus (1) high risk pregnancy (1) hiperkeratosis (1) hiperplasia (1) hipertensi kehamilan (1) hipertiroidismus (1) hipnotis (1) hipoglisemia (1) hipoksia (1) hipotermia (1) hipotiroidismus (1) hipovolemia (1) histamin (1) holistik (1) hormon estrogen (1) hormon levonorgestrel (1) hormon tiroid (1) hpv (1) hubungan dokter (1) hukum (1) human being (1) hymen (1) ibu kartini (1) ibu melahirkan (1) ilmu kebidanan (1) ilmu pengetahuan dan teknologi (1) immunoassay (1) impending eklamsia (1) increment (1) induction of labor (1) indurasi (1) infeksi saluran kemih (1) infiltrasi (1) inseminasi buatan (1) insulin diabetes (1) intestinal peptide (1) intra uterine growth retardation (1) iud paragard (1) jagung (1) jantung (1) jaringan epitel (1) journal of obstetrics (1) kalangan remaja (1) kanker endometrium (1) kardiovaskular (1) kariotipe (1) kateter (1) kateter Foley (1) kawin (1) keamanan (1) kecemasan (1) keguguran (1) kehamilan kembar (1) kehamilan pada remaja (1) kehamilan pertama (1) kejang otot (1) keju (1) kekurangan kalsium (1) kekurangan vitamin (1) kelainan serebrovaskular (1) kelamin (1) kelenjar hipofisis (1) kelenjar pituari (1) kelenjar tiroid (1) kemaluan (1) kematian bayi baru lahir (1) kematian ibu hamil (1) kembar siam (1) kemoterapi (1) keperawatan (1) kepribadian (1) keputihan (1) keracunan kehamilan (1) kernikterus (1) kesehatan (1) kesehatan bayi (1) kesehatan lingkungan (1) kesehatan masyarakat (1) kesehatan reproduksi (1) keseimbangan cairan dan elektrolit (1) kista ovarium (1) kistadenokarsinoma serasa (1) klamidia (1) klinik (1) klinik bersalin (1) klitoris (1) klostridium tetani (1) kolagen (1) koma (1) komplit (1) konduksi (1) konsepsi (1) konsultasi dokter (1) kontrasepsi hormonal (1) konveksi (1) korioamnionitis (1) korona radiata (1) korpus (1) korteks (1) kreatinin (1) kromosom (1) kronik (1) kronis (1) kualitas hidup (1) kurang darah (1) kurang gizi (1) kuret (1) kutukan (1) labia mayora (1) labia minora (1) laboratorium (1) lactobacilus (1) lafal sumpah dokter (1) laki laki (1) laktosa (1) laminaria stift (1) lasenta membranosa (1) lepra (1) liberalisasi (1) lintah (1) lokia (1) lumen (1) luteinizing hormone (1) magnetic resonance imaging (1) makanan bergizi (1) makanan tambahan (1) malaria (1) malaria falciparum (1) malaria kongenital (1) malaria serebral (1) malpraktek (1) masa nifas (1) masalah kehamilan (1) masker bag-valve (1) maternity care (1) maturitas (1) medroxyprogesterone (1) megap (1) meig (1) meig syndrome (1) mekonium (1) meneteki (1) mengandung (1) menghisap (1) menikah (1) meningitis (1) menometroragia (1) menopause (1) menorrhagia (1) merangsang (1) metabolisme tubuh (1) metastasis (1) metil salisilat (1) metode kontrasepsi (1) midwifery (1) mielin (1) migrain (1) migren (1) minyak kelapa (1) misoprostol (1) mobilitas (1) mongolisme (1) moniliasis (1) mood swing (1) morning sickness (1) mortality rate (1) moulage (1) multiple pregnancy (1) mulut (1) national maternity hospital (1) natrium (1) neglected labour (1) neisseria gonorrhoeae (1) neuralgia (1) nimo (1) non stress test (1) nutrisi (1) nutrisi untuk janin (1) nyaman (1) nyeri haid (1) nyeri otot (1) nyeri persalinan (1) nyeri punggung (1) obat kencing manis (1) oksitosin (1) olahraga (1) oligospermia (1) ostium (1) ostium uteri internum (1) otot (1) ovariotomi (1) overstreet (1) ovulatoir (1) parametrium (1) parathyroid (1) parathyroid hormone-related peptide (1) pars (1) partial mole (1) partogram (1) partus (1) pasca (1) patogen (1) pelecehan seksual (1) pelvic inflammatory disease (1) pemasangan chest tube (1) pembekuan darah (1) pembengkakan payudara (1) pembiakan (1) pemeriksaan bakteriologi (1) pemeriksaan pap smear (1) pendarahan (1) pendarahan rahim abnormal (1) pendarahan spontan (1) penelitian (1) pengetahuan (1) pengobatan alternatif (1) penicillin (1) penisilin (1) penyakit (1) penyakit diabetes (1) penyakit diare (1) penyakit genitalia (1) penyakit gula (1) penyakit infeksi (1) penyakit kanker (1) penyakit kencing manis (1) penyakit menular seksual (1) penyakit paru paru (1) penyakit psikiatrik pascanatal (1) penyebaran infeksi (1) penyediaan air bersih (1) perawatan bayi (1) perawatan paliatif (1) perawatan tali pusat (1) perdarahan aksidental (1) perhiasan (1) perilaku seksual remaja (1) perimenopause (1) perinatologi (1) perineotomi (1) peritonium (1) perkembangan janin dalam rahim (1) persalinan lama (1) persalinan per vaginam (1) persalinan prematuritas IUGR (1) persalinan terlantar (1) pertumbuhan tulang (1) pertumhuhan janin terhambat (1) perut (1) pheromones (1) pitocin (1) placenta (1) plasenta difusa (1) plasenta dwilobus (1) plasenta letak rendah (1) plasmodium falciparum (1) pneumatic anti-shock garment (1) polip (1) polip endometrium (1) portio (1) posisi (1) preeklamsi berat (1) prematur (1) premature rupture of membrane (1) prevost (1) pria (1) primipara (1) progestin (1) program Kontap (1) prolaktin (1) proses kehamilan (1) proses menstruasi (1) proses penyembuhan luka (1) prostaglandin e2 (1) protein c (1) protrusion (1) psikolog (1) psikologi (1) pt ptt (1) pubarche (1) pubis (1) puerperalis (1) puerperium (1) puting (1) radang (1) radang paru paru (1) radiologi (1) rawat inap (1) refleksologi (1) releasing hormone (1) reproduksi (1) resiko (1) resistensi insulin (1) resusitasi (1) rhesus negatif (1) rhesus positif (1) rhogam (1) rigor mortis (1) rileks (1) ringer laktat (1) riwayat menyakiti diri sendiri (1) rubela (1) rumah tangga (1) ruptur (1) safety efficacy (1) saluran napas (1) saluran reproduksi (1) sarkoma (1) sarung tangan (1) savlon (1) sayuran (1) seks pranikah (1) selaput dara (1) sensitif (1) sepeda (1) septum (1) serebral palsi (1) sesak nafas (1) siklus kreb (1) siklus menstruasi (1) sindrom pre-baby blues (1) sindroma Edward (1) sindroma Patau (1) sintosinon (1) sistem pembiayaan kesehatan (1) sistem reproduksi (1) snow flake (1) solusio Burowi (1) sonicaid (1) specimen (1) spermatozoa (1) standar profesi (1) status asmatikus (1) stein leventhal (1) steril (1) sterilisasi (1) stetoskop (1) stetoskop Pinard (1) stomata (1) streptomycin (1) suhu tubuh (1) sumpah dokter (1) suprarenal (1) susu buatan (1) susu ibu (1) tali pusat (1) tanda Naujoke (1) tanda Spalding (1) target goal (1) tay sachs (1) tbc (1) tekanan hidrostatik (1) tekanan intrakranial (1) tekanan osmotik (1) teknologi (1) telapak (1) telarche (1) telor (1) tempat penitipan anak (1) tenaga kerja (1) tengkorak janin (1) terapi (1) termometer (1) test mantoux (1) testis (1) tetanus neonatorum (1) tidur (1) tifus (1) tinospora crispa (1) tokoh kedokteran (1) trakeostomi (1) transfusi darah (1) transvaginal (1) transverse incision (1) trauma (1) treponema pallidum (1) trial of labor (1) trofoblas gestasional (1) tromboflebitis (1) trombosis (1) tumor ganas (1) uji pasca-sanggama (1) ujian darah (1) ujian kompetensi dokter (1) ukcc (1) ukuran payudara (1) ulkus (1) ureter (1) uretra (1) urologi (1) usus buntu (1) uteritonika (1) uterus bikornu (1) vakum (1) vanished twin (1) variabel (1) varikokel (1) vascular bed (1) vasektomi (1) vasoactive intestinal peptide (1) vili korialis (1) virus hpv (1) virus penyakit (1) visera (1) vitamin yang larut dalam lemak (1) vlek (1) vulvar disease (1) waktu subur perempuan (1) wanita bersalin (1) wbc (1) wound closure (1) wound dehiscence (1) yunani (1) zoster (1)