Penyebab kematian janin, yaitu:
1. Lues, diabetes, nefritis kronis, dan gestosis.
2. Penyakit infeksi akut atau in toksikasi.
3. Kelainan bawaan yang berat.
4. Eritroblastosis fetalis.
Patologi Kematian Janin
Apabila janin mati pada kehamilan yang telah lanjut, terjadilah perubahan-perubahan sebagai berikut:
1. Rigor mortis (tegang mati)—Berlangsung 2 1/2 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
2. Stadium maserasi I—Timbulnya lepuh-lepuh pada kulit. Lepuh ini mula-mula terisi cairan jernih, tetapi kemudian menjadi merah. Berlangsung sampai 48 jam setelah anak mati.
3. Stadium maserasi lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat. Terjadi 48 jam setelah anak mati.
4. Stadium maserasi III—Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin sangat lemas dan hubungan antara tulang-tulang sangat longgar. Edema di bawah kulit.
Gejala-gejala Kematian Janin
1. BJA tidak terdengar lagi.
2. Rahim tidak membesar dan fundus uteri bahkan turun.
3. Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa.
4. Palpasi anak menjadi tidak jelas.
5. Reaksi biologis menjadi negatif setelah anak mati ±10 hari.
6. Pada foto rontgen dapat terlihat:
a. Tulang-tulang tengkorak tutup menutupi (tanda Spalding).
b. Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda Naujokes).
c. Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin.
Kalau janin yang mati tertahan 5 minggu atau lebih, kemungkinan terjadi hipofibrinogenemi 25%.
Terapi Kematian Janin
Sebaiknya ditunggu 2 minggu karena 75% dari pasien.akan melahirkan anaknya yang ma ti secara spontan dalam masa thi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar