Di negara berkembang, masih berhadapan dengan berbagai faktor sosial ekonomi, yang hesar pengaruhnya terhadap mortalitas dan morbiditas perinatologi sehingga pemakaian alat canggih dan berorientasi di rumah sakit masih belum mampu dibiayai masyarakat secara individu.
Pendidikan yang masih rendah dan kemiskinan masyarakat, sangat bestir pengaruhnya terhadap tingginya mortalitas dan morbiditas perinatal sehingga pelayanan perinatal, tidak akan mungkin dapat menurunkan kematian tanpa memperhatikan keadaan sosial-ekonomi dan pendidikan masyarakat.
Permasalahan perinatologi di negara berkembang sebagai berikut:
1. Mortalitas masih tinggi
- Kehamilan tanpa perawatan antenatal.
- Terlambat melakukan rujukan ke pusat pelayanan kesehatan.
- Terlambat memberikan pertolongan adekuat di pusat pelayanan.
- Persalinan masih ditolong oleh tenaga nonmedis (dukun).
- Akibat persalinan terlantar atau persalinan lama.
- Karena komplikasi kehamilan.
2. Morbiditas masih tinggi
- Trauma persalinan yang tidak legeartis.
- Terlambat melakukan rujukan, pertolongan tidak adekuat karena sarana dan kemampuan belum memadai.
- Sebagai akibat penyakit yang menyertai kehamilan atau komplikasi kehamilan.
3. Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah
a. Disebabkan:
- Prematuritas tinggi.
- Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim terhambat.
- Berat lahir rendah untuk kehamilan.
b. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh:
- Penyakit ibu dan komplikasi kehamilan
- Gizi rendah dan anemia.
- Grandemultipara dengan interval pendek.
4. Kelainan kongenital
Di negara maju—industri, kelainan kongenital penyebab kematian makin menonjol.
Bentuk kelainan kongenital:
- Kelainan genetik (kromosom) 20-25%
- Infeksi TORCH dan sifilis 2-3%
- Penyakit ibu: DM, jantung, asma, dan kecanduan 4%
- Pengaruh obat-taledomida 1%
- Faktor multipel atau tidak diketahui 65-75%
Dengan melakukan pemantauan intrauterin, dapat diketahui kelainan kongenital sehingga dapat dipertimbangkan:
- Operasi—perbaikan intrauterin.
- Melakukan gugur kandung dengan indikasi medis.
Di negara berkembang, upaya untuk menurunkan angka kematian perinatal dengan menjabarkan aspek sosial perinatologi melalui pendekatan epidemiologi sehingga berbagai faktor dalam masyarakat dapat diketahui sebagai matarantai "penyebabnya".
Dengan penjabaran sosial, perinatologi diupayakan agar dapat ditekan faktor dalam masyarakat untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan dengan jalan:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan pendidikan masyarakat.
b. Meningkatkan fasilitas yang dapat memberikan pertolonean medis modern:
- Melakukan intensive antenatal care.
- Menempatkan bidan di tengah masyarakat.
- Meningkatkan fasilitas:
- Puskesmas dapat melakukan POED-PONED
- Rumah sakit kabupaten POEK-PONEK.
- Meningkatkan sistem rujukan.
- Menggalakkan penerimaan KB sehingga faktor individu makin kecil, dalam arti tidak terlalu muda atau tua hamil, jarak kehamilan lebih dari dua tahun serta mengikuti NKKBS
c. Secara nyata diupayakan agar dapat melakukan:
- Menurunkan persalinan dengan berat bayi lahir rendah. Persalinan dengan tenaga terlatih dan legeartis.
- Mempercapat pelaksanaan sistem rujukan.
d. Mengikuti tumbuh kembang janin dalam rahim menuju well born baby dan well health mother mempergunakan alat tepat dan berhasil guna.
e. Orientasi well born baby dengan rekomendasi:
- Persalinan spontan B.
- Outlet vakum atau forceps ekstraksi.
- Seksio sesarea.
f. Mengikutsertakan peran masyarakat melalui posyandu dan PKK atau LSM, dengan mengambil bagian aktif dalam berbagai kegiatan perinatologi.
Pustaka
Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri, ginekologi, dan KB Oleh Ida Bagus Gde Manuaba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar