Perawatan paliatif adalah perawatan yang dilakukan secara aktif pada penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminal akibat penyakit yang dideritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang disebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta melibatkan keluarganya.
Tujuan
Terapi paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada stadium terminal. Upayanya adalah dengan pencegahan, deteksi dini, serta mengatasi gejala dan masalah psikososial.
Indikasi
Pedoman terapi paliatif sebaiknya digunakan untuk meningkatkan harapan hidup dan terapi antikanker paliatif jika prognosis hidupnya tinggal 1 tahun atau kurang.
Indikator yang potensial adalah pasien pada akhir tahun masa hidupnya termasuk penurunan keadaan umum (ECOG >3 atau karnofsky 50) hiperkalsemia, metastasis ke SSP, sindrom vena kava superior, kaekeksia, efusi ganas, gagal hati, gagal ginjal, atau kondisi komorbiditas lain yang berat. Kriteria skrining terakhir adalah permintaan khusus untuk terapi paliatif.
Kontraindikasi
Pasien atau keluarga menolak. Prosedur Tindakan
Manajemen yang dilakukan adalah:
- Perawatan untuk mencegah timbulnya gejala serta keluhan klinis, dan langkah-langkah untuk mengatasinya
- Penanggulangan nyeri
- Penanganan praktis masalah klinis perawatan paliatif
- Memberikan dukungan emosional, sosial, dan spiritual
Perawatan untuk mencegah timbulnya gejala serta keluhan klinis, dan langkah-langkah untuk mengatasinya:
1. Nutrisi
- Melakukan intervensi program pengaturan nutrisi yang adekuat untuk mengurangi gejala penyakit, meningkatkan kenyamanan, mencegah atau sebagai terapi malnutrisi.
- Manajemen nutrisi yang diberikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengurangi gejala hipoproteinemia dan mengurangi edema perifer sehingga dapat memaksimalkan stamina.
- Mempertimbangkan: cara pemberian makanan, masalah psikologis dan klinis, serta yang penting adalah ekonomis. Cara pemberian bila memungkinkan adalah enteral dan bila tidak adalah parenteral. Pemberian deksametason atau progesteron sebagai stimulasi nafsu makan dapat dipertimbangkan walaupun hasilnya sangat terbatas.
2. Terapi oksigen
- Memberikan wawasan tentang pemanfaatan oksigen secara efektif
- Memberikan petunjuk teknis perawatan peralatan oksigenasi
3. Pengobatan simtomatik
- Pendekatan terhadap keluhan nyeri ataupun keluhan
lainnya, berdasarkan tahapan eveluasi berkala pada pasien
- Terapi individu: bisaberupa terapi fisikatau psikologis, dan farmakologis ataupun nonfarmakologis
- Supervisi: pencatatan rencana terapi, riwayat terapi, perjalanan penyakit, hasil evaluasi, dll.
4. Rehabilitasi
- Membawa dan membimbing penderita untuk mencapai pemenuhan kualitas hidup sampai akhir hayatnya
- Melakukan upaya reintegrasi dari kondisi fisik, psikis, sosial, dan spiritual untuk menuju kesatuan yang harmonis sehingga adaptasi terhadap kehidupan setelah mengalami sakit atau trauma dapat diperoleh
5. Psikoterapi
- Melakukan penilaian terhadap kemungkinan terjadinya gangguan psikososial
Pustaka
Panduan Pelayanan Medik Model Interdisiplin Penatalaksanaan Oleh Dr. Imam Rasjidi, Sp.OG(K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar