1. Dukungan psikologis. Agar menyusui lebih berhasil, seorang ibu memerlukan rasa pereaya diri, yaitu:
a. Ibu yakin bahwa ia dapat menyusui dan ASI adalah yang terbaik untuk bayinya. Ibu juga harus yakin bahwa ASI akan meneukupi kebutuhan bayinya, terutama pada awal bulan setelah lahir. Produksi
ASI tidak bergantung pada ukuran payudara.
b. Diperlukan dukungan psikologis dari:
• Keluarga dekat, terutama wanita seperti ibu, ibu mertua, kakak wanita, atau teman wanita lain yang telah berpengalaman dan berhasil dalam menyusui
• Suami yang mengerti bahwa ASI adalah makanan yang baik untuk bayinya merupakan pendukung yang baik demi keberhasilan menyusui
• Kelompok pendukung ASI (KPASI)
• Petugas kesehatan
2. Pesan penting dalam menyusui:
a. Susui bayi segera dalam 30 menit pertama setelah lahir, berikan kolostrum.
b. Hindarkan pemberian minuman pralakteal (air gula, aqua, dan lainnya) sebelum ASI keluar, retapi usahakan agar bayi diberi kesempatan mengisap untuk merangsang produksi ASI sehingga ASI akan lebih cepat keluar.
c. Susui bayi pada kedua payudara secara bergantian.
d. Bayi hanya diberi ASI selama 4 bulan pertama (ASI eksklusif).
e. Berikan ASI tanpa jadwal.
f. Perhatikan cara/posisi menyusui yang benar, yaitu puting dan areola payudara harus masuk ke dalam mulut bayi agar puting terhindar dari lecet.
g. Mulai untuk memberi makanan pendamping ASI (MPASI) pada umur 4 bulan dalam bentuk makanan lumat.
h. Menyusui sebaiknya dilanjutkan sampai anak berumur 2 tahun. Penyapihan dilakukan secara bertahap.
i. Teruskan menyusui walaupun ibu/bayi sedang sakit. Kecuali ibu/ bayi sakit berat, sesuai dengan petunjuk dokter.
j. Perhatikan gizi ibu hamil/menyusui karena ibu memerlukan ekstra makanan dan minum lebih banvak.
k. Bila ibu bekerja di luar rumah, beri ASI sebelum dan sesudah pulang kerja. Hanya selama ibu bekerja, bayi boleh diberikan susu formula.
3. Perawatan payudara. Untuk mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul pada ibu menyusui, sebaiknya perawatan payudara dilakukan secara rutin. Seperti dikemukakan bahwa salah satu usaha untuk memperbanyak ASI adalah dengan memberi perawatan khusus, yaitu dengan pemberian rangsangan pada otot-otot payudara. Perawatan payudara untuk memperbanyak ASI ada dua cara, yang dapat dilakukan bersamaan. Cara tersebut ialah pengurutan dan penyiraman payudara. Pengurutan atau masase dilakukan untuk memberikan rangsangan pada kelenjar air susu ibu untuk memproduksi air susu ibu. Pengurutan int dilakukan pada pagi dan sore, sebaiknya sebelum mandi, dan diteruskan dengan penyiraman yang dilakukan bersamaan ketika mandi. Alat-alat yang diperlukan untuk pengurutan dan penyiraman payudara:
a. Pelumas kulit, biasanya digunakan minyak kelapa, bedak talc, sabun dapat dipilih yang disukai oleh ibu.
b. Handuk kecil/waslap/kain yang bersih, lembut, cukup tebal, dan mudah menyerap air, sebanyak dua lembar untuk menggosok payudara sesudah diurut.
e. Handuk besar dua lembar, yang satu lembar untuk menutup punggung dan satu lembar lagi untuk mengeringkan yang dapat dipakai juga untuk mandi.
d. Kom besar dua buah untuk menampung air panas dan dingin.
e. Kutang/bra bersih yang sesuai dengan ukuran payudara ibu, serta perlengkapan pakaian lainnya.
Cara mengerjakan:
a. Alat-alat disediakan di dekat ibu. Cuci tangan dan lakukan pengurutan lebih dulu. Caranya:
• Kedua telapak tangan diberi bedak talc atau dibasuh dengan minyak.
• Payudara kiri diurut dengan tangan kiri dan yang kanan diurut dengan tangan kanan (bila yang mengerjakan ibu sendiri). Bila dikerjakan bidan atau perawat, payudara kiri diurut dengan tangan kanan, dan yang kanan dengan tangan kiri.
• Pengurutan dari arah tengah memutar ke samping, lalu ke bawah, dan kerjakan berulang selama 10-15 menit.
• Bagian samping payudara diurut dart pangkal ke arah puting 10-15 kali.
• Pengurutan bagian bawah payudara ke arah puting 15-20 kali.
b. Setelah pengurutan, teruskan dengan penyiraman.
• Pasien duduk atau berdiri, pakaian bagian atas dibuka, punggung ditutup dengan handuk.
• Kom air panas dan dingin disediakan, sebaiknya di kamar mandi.
• Pertama, siram payudara dengan air hangat.
• Penyiraman dilakukan dengan cepat sampai kurang lebih 10 kali, bergantian antara air dingin dan air hangat, sampai air hangat turun suhunva.
• Penyiraman atau pengguyuran terakhir ialah dengan air hangat.
Untuk menjaga keseimbangan besarnya kedua payudara, sebaiknya setiap kali menyusui gunakan kedua payudara secara bergantian. Usahakan sampai payudara terasa kosong agar produksi ASI tetap baik. Setiap menyusui dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui, sebaiknya ibu menggunakan kutang (bra/BH) yang dapat menyangga payudara dan tidak terlalu ketat.
Pustaka
Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal Oleh Bahiyatun, S.Pd, S.Si.T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar