Sebelum kelahiran, membran amniotik dan membran korionik dapat terinfeksi jika ketuban pecah (ruptur membran) terjadi berjam - jam sebelum persalinan dimulai.
Bakteri kemudian mempunyai cukup waktu untuk berjalan dari vagina ke dalam uterus dan menginfeksi membran, plasenta, bayi, dan ibu. Korioamnionitis merupakan suatu masalah yang sangat serius dan dapat membahayakan hidup ibu dan bayinya.
Setelah persalinan, sepsis puerperalis mungkin terlokalisasi di perineum, vagina, serviks, atau uterus. Infeksi pada uterus dapat menyebar dengan cepat sehingga menyebabkan infeksi pada tuba fallopi atau ovarium, parametritis, peritonitis, dan menyebar ke pembuluh limfe, yang kemudian akan menyebabkan septikemia jika masuk ke aliran darah.
Ini kemudian semakin diperumit dengan adanya syok septik dan koagulasi intravaskular diseminata (disseminated intravaskular coagulation (DIC) yang dapat menimbulkan masalah perdarahan. Sepsis puerperalis dengan cepat dapat berakibat fatal.
Ibu di masa postpartum (masa nifas) memang rentan terhadap infeksi karena adanya faktor - faktor berikut :
1. Sisi perlekatan plasenta merupakan tempat yang besar,
hangat, gelap, dan basah. Ini memungkinkan bakteri untuk tumbuh dengan sangat cepat. Tempat seperti ini merupakan suatu media yang ideal untuk pembiakan bakteri. Di laboratorium, kondisi - kondisi yang hangat, gelap, dan basah sengaja dibuat untuk membantu bakteri tumbuh dan berbiak.
2. Sisi plasenta memiliki persediaan darah yang kaya, dengan pembuluh - pembuluh darah besar yang langsung menuju sirkulasi vena utama. Hal ini memungkinkan bakteri di sisi plasenta untuk bergerak dengan sangat cepat ke dalam aliran darah. Ini disebut septikemia. Septikemia dapat menyebabkan kematian dengan sangat cepat.
3. Sisi plasenta tidak jauh dari bagian luar tubuh ibu. Hanya panjang vagina (9 - 10 cm) yang memisahkan jalan masuk ke uterus dan lingkungan luar. Ini berarti bahwa bakteri yang biasanya hidup di rektum (seperti E Coli) dapat dengan mudah pindah ke dalam vagina dan kemudian menuju uterus. Di sini bakteri menjadi berbahaya atau "patogenik" karena menyebabkan infeksi pada sisi plasenta.
4. Selama pelahiran, area serviks ibu, vagina, atau area perineunmya mungkin robek atau diepisiotomi. Area jaringan yang terluka ini rentan terhadap infeksi, terutama jika teknik steril pada pelahiran tidak digunakan. Infeksi biasanya terlokalisasi, tetapi pada kasus - kasus berat infeksi ini dapat menyebar ke jaringan di bawahnya.
Pustaka
Safe Matherhood : Modul Sepsis Puerperalis Materi Pendidikan Kebidanan, EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar