Produk dari laktosa adalah galaktosa dan glukosamin. Galaktosa merupakan nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan juga merupakan kebutuhan nutrisi medula spinalis, yaitu untuk pembentukan mielin (selaput pembungkus sel saraf). Dari hasil penelitian, semakin tinggi kadar laktosa dari jenis susu mamalia, semakin besar pertumbuhan otaknya. Kita ketahui otak terbesar dari seluruh makhluk hidup adalah otak manusia, hal ini menunjukkan bahwa sel-sel otak akan berkembang secara optimal sekaligus dengan fungsinya. Laktosa sangat diperlukan untuk pertumbuhan juga merupakan sumber kalori bagi serabut saraf otak.
Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium fosfor dan magnesium yang sangat penting untuk pertumbuhan tulang, terutama pada masa bayi untuk proses pertumbuhan gigi dan perkembangan tulang. Hasil pengamatan terhadap bayi yang mendapat ASI eksklusif menunjukkan rata-rata pertumbuhan gigi sudah terlihat pada bayi berusia 5 atau 6 bulan, dan gerakan motorik kasarnya lebih cepat.
Laktosa oleh fermentasi di dalam usus akan diubah menjadi asam laktat. Asam laktat ini membuat suasana di usus menjadi lebih asam. Kondisi ini sangat menguntungkan karena akan menghambat pertumbuhan bakteri yang berbahaya dan menjadikan tempat yang subur bagi bakteri usus yang baik, yaitu Lactobacilus bifidus. Kondisi ini disebut faktorbifidus karena proses pertumbuhan dibantu oleh glukosamin (produk lain dari laktosa).
Kerugian pertama dari faktor bifidus adalah faktor ini akan rusak dalam 2 hari setiap kali bayi diberi susu buatan (susu sapi). Hal ini disebabkan oleh adanya protein asing atau protein asal mamalia lain yang akan menimbulkan alergi dan bayi akan mengalami diare. Kerugian kedua adalah vitamin yang harusnya dibentuk di usus tidak dapat dibentuk sehingga sangat merugikan perkembangan bayi yang sedang mengalami tumbuh-kembang pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan bayi yang mendapat tambahan susu buatan (ASS) sebelum 6 bulan. Ia akan lebih sering diare karena seringnya faktor bifidus ini rusak dan kondisinya baru pulih setelah 2 hari setiap kali bayi diberi susu.sapi. Akan term diperberat bila setiap hari bayi mendapat tambahan susu buatan maka alergi pada usus bayi bisa terjadi secara terus menerus.
Dari hasil pengamatan pada praktik lapangan, bayi yang mendapat ASI eksklusif 6 bulan frekuensi terkena diare sangat kecil bahkan mulai minggu ke-4 sampai bulan ke-6 bayi jarang defekasi dan sering menjadi keluhan ibu yang datang ke klinik karena bayinya tidak defekasi lebih dari 3 hari. Keadaan ini menggambarkan seluruh produk ASI dapat terserap oleh sistem pencernaan bayi. Pada kelompok bayi yang mendapat susu tambahan (ASS) lebih sering mengalami diare.
Dengan demikian, kesehatan bayi yang mendapat ASI akan lebih baik bila dibandingkan dengan kelompok bayi yang diberi susu sapi. Hasil penelitian membuktikan bayi yang tidak diberi ASI mempunyai kemungkinan 14,2 kali lebih sering terkena diare dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI eksklusif. ASI juga menurunkan kemungkinan bayi terkena infeksi telinga, flu, dan penyakit alergi. Hal ini disebabkan peran kolostrum sebagai imunisasi pasif yang dikeluarkan segera setelah bayi lahir. Kolostrum pada hari pertama tiap 100 ml mengandung 600 IgA, 80 IgG, dan 125 IgM. Komposisi ini akan terus berubah sesuai dengan ketahanan tubuh bayi.
Peran kolostrum sampai hari ke-3 setelah persalinan selain sebagai imunisasi pasif juga mempunyai fungsi sebagai pencahar untuk mengeluarkan mekonium dari usus bayi. Oleh karenanya, bayi sering defekasi dan feces berwarna hitam. Proses ini dapat membersihkan mekonium yang ada dalam sistem pencernaan bayi, tetapi kondisi ini sering disalah artikan oleh para ibu. Mereka mengira bayi tidak cocok mendapat ASI sehingga ibu takut untuk menyusui dan memberinya susu buatan. Hal ini tidak akan terjadi bila bidan menjelaskan kepada ibu tentang peran dan fungsi kolostrum yang sangat bermanfaat pada bayi. Ketika sistem pencernaan telah bersih, usus bayi siap mencerna ASI.
Kesimpulan, hidrat arang dalam ASI merupakan nutrisi yang vital untuk pertumbuhan sel saraf otak dan pemberi kalori untuk kerja sel-sel saraf, memudahkan penyerapan kalsium, mempertahankan faktor bifidus di dalam usus, dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibodi bayi.
Pustaka
Konsep Penerapan Asi Eksklusif Oleh Hubertin Sri Purwanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar