Variasi Abnormal pada Plasenta:
1. Infark plasenta: Pada awalnya berwarna merah gelap, kemudian berubah menjadi kuning, coklat seperti terbakar matahari, dan berwarna keputih-putihan. Infark pada plasenta bayi prematur, pada dasar plasenta maternal (sindrom yang kembali terjadi), atau pada pusar plasenta adalah tidak normal.
2. Terkotori mekonium, berbau, berwarna pucat (dapat menyertai anemia pada janin), atau kemerahan gelap (dapat mengesankan polisitemia), plasenta berukuran besar (dikaitkan dengan penyakit seperti sifilis, diabetes, dan eritroblastosis fecalis).
3. Lobus succenturiate (asesori): Dapat di indikasikan dengan adanya pembuluh darah yang robek pada selaput ketuban. Pada bagian tempat implantasi kurang dari optimal dan atrofi terjadi sehingga mengisolasi suatu lobus.
4. Edema, indurasi, atau kista: Banyak lesi dapat dipalpasi, tetapi tidak terlihat, lakukan palpasi plasenta untuk melihat homogenitasnya.
5. Plasenta yang mengalami gangguan secara keseluruhan: Dapat mengesankan plasenta akreta, yang harus didiagnosis dari suatu spesimen uterus setelah dilakukan histerektomi.
Kamis, 31 Maret 2011
Variasi Abnormal pada Plasenta
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
Bentuk plasenta yang tidak serasi,
Edema,
hemangioma plasenta,
indurasi,
Infark plasenta,
kista,
Korioangioma,
lasenta membranosa,
Lobus succenturiate,
mekonium,
Plasenta berbentuk cincin,
Plasenta bipartite,
plasenta difusa,
plasenta dwilobus,
Plasenta ekstrakorialis,
Plasenta fenestrasi,
Plasenta sirkummarginal,
Plasenta sirkumvalata,
Trombosis pembuluh darah janin
Penanganan gawat janin akut
Gawat janin akut biasanya disebabkan oleh gangguan pernapasan janin yang mengancam jiwa dan merupakan kedaruratan medis sejati. Jika tidak diambil langkah-langkah tertentu, janin kemungkinan mati atau mengalami bahaya berat. Karena icu, petugas kesehatan harus mempunyai rencana pengobatan yang teratur dan jelas. Gawat Janin, yang paling akut terdeteksi selama persalinan. Seringkali EFM akan memperlihatkan penurunan perfusi plasenta saat terjadi kontraksi. Sebagian besar kriteria gawat janin didasarkan pada keterangan EFM. Pengobatan gawat janin (penyelamatan) berusaha mengembalikan atau mempertahankan aliran darah uteroplasenta-janin dan keseimbangan asam basa. Pengobatan gawat janin sudah jelas. Namun demikian, prognosis sangat tergansung pada penyebab gawat janin yang mendasari dan keadaan janin saat ini.
Label:
asam basa,
Gawat janin,
Hiperoksigenasi,
Kedaruratan Ginekologi,
Kurangi aktivitas uterus,
Pastikan diagnosis,
pengobatan,
Perbaiki hipotensi,
Perbaiki ketidakseimbangan metabolik,
persalinan,
Siapkan tenaga keadaan darurat,
Ubah posisi ibu
Permasalahan perinatologi di negara berkembang
Di negara maju—industri dengan penghasilan tinggi, masalah perinatologi yang mendapat sorotan adalah tingginya kelainan kongenital yang menyebahkan kematian. Di samping itu, kemampuan untuk memberikan perawatan dan pelayanan medis terhadap kelahiran dengan berat badan lahir rendah, sudah memuaskan sehingga kematiannya dapat ditekan serendah mungkin.
Label:
Kasus Obgin,
kehamilan,
Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah,
Kelainan kongenital,
Morbiditas,
Mortalitas,
pelayanan kesehatan,
pelayanan medis,
perinatologi,
perkembangan janin dalam rahim,
persalinan lama,
persalinan terlantar,
well born baby
Indikasi Fetal
Indikasi Fetal:
Gawat janin: Gawat janin, yang ditunjukkan dengan adanya bradycardia berat, irregularitas denyut jantung anak atau adanya pola deselerasi yang terlambat, kadang-kadang menyebabkan perlunya sectio caesarea darurat. Angka sectio caesarea tinggi pada pasien-pasien yang dimonitor. Hal ini tidak mengherankan karena indikasi utama untuk tindakan monitoring adalah kasus-kasus dengan predisposisi hipoksia janin. Namun demikian, gawat janin bukanlah alalan utama bagi meningkatnya angka sectio caesarea. Permasalahan yang disertai dystocia merupakan indikasi utama bagi persalinan per abdominam. Suatu indikasi sectio caesarea yang baru disebut sebagai intoleransi janin pada persalinan /feral intolerance of labor). Keadaan ini terlihat pada pasien-pasien yang persalinannya tidak menentu. Stimulasi dengan oxytocin menghasilkan abnormalitas pada frekuensi denyut jantung anak. Dikerjakan sectio caesarea dan dilahirkan bayi normal tanpa gejala kegawatan.
Gawat janin: Gawat janin, yang ditunjukkan dengan adanya bradycardia berat, irregularitas denyut jantung anak atau adanya pola deselerasi yang terlambat, kadang-kadang menyebabkan perlunya sectio caesarea darurat. Angka sectio caesarea tinggi pada pasien-pasien yang dimonitor. Hal ini tidak mengherankan karena indikasi utama untuk tindakan monitoring adalah kasus-kasus dengan predisposisi hipoksia janin. Namun demikian, gawat janin bukanlah alalan utama bagi meningkatnya angka sectio caesarea. Permasalahan yang disertai dystocia merupakan indikasi utama bagi persalinan per abdominam. Suatu indikasi sectio caesarea yang baru disebut sebagai intoleransi janin pada persalinan /feral intolerance of labor). Keadaan ini terlihat pada pasien-pasien yang persalinannya tidak menentu. Stimulasi dengan oxytocin menghasilkan abnormalitas pada frekuensi denyut jantung anak. Dikerjakan sectio caesarea dan dilahirkan bayi normal tanpa gejala kegawatan.
Label:
Diabetes maternal,
dystocia,
funiculus,
Gawat janin,
hipoksia,
induksi persalinan,
Inkompatibilitas rhesus,
Insulisiensi placenta,
Kedaruratan Ginekologi,
kematian janin,
melahirkan bayi,
oxytocin,
persalinan,
Postmortem caesarean,
prematur,
Prolapsus litniculus umbilicalis,
sectio caesarea
Senin, 28 Maret 2011
Konsep Rumah Sakit Sayang Bayi
Konsep lama, yang pernaj melanda Indonesia, bahwa bayi harus dilatih minum berjadwal dan mandiri dengan pemberian "susu formula" ternyata sangat merugikan karena angka kematian semakin tinggi. Dengan kembali pada konsep "bayi minum sesuai dengan kemampuannya", terbukti morbiditas dais mortalitas menurun. Untuk Meningkatkan perhatian dan pelayanan terhadap bayi untuk menurunkan AKP, pelaksanaan "Rumah Sakit Sayang Bayi" diperlombakan di tingkat Nasional.
Tujuan rumah sakit sayang bayi
1. Mengupayakan penurunan angka kematian neonatus, dengan jalan meningkatkan antenatal care dalam arti luas.
2. Memberikan pertolongan persalinan demi well born baby. Untuk Menurunkan angka kematian neonatus, penggunaan ASI ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan anjuran Bapak Soeharto tanggal 22 Desember 1990. Pemberian asi merupakan titik awal peningkatan peranan perempuan sebagai seorang ibu sejati.
Tujuan rumah sakit sayang bayi
1. Mengupayakan penurunan angka kematian neonatus, dengan jalan meningkatkan antenatal care dalam arti luas.
2. Memberikan pertolongan persalinan demi well born baby. Untuk Menurunkan angka kematian neonatus, penggunaan ASI ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan anjuran Bapak Soeharto tanggal 22 Desember 1990. Pemberian asi merupakan titik awal peningkatan peranan perempuan sebagai seorang ibu sejati.
Label:
10 Langkah Menuju Rumah Sakit Sayang Bayi,
antenatal care,
dukun beranak,
ekstraksi,
ibu hamil,
imunisasi,
kolostrum,
Konsep rooming in,
mencegah kehamilan,
pelayanan kesehatan,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pertolongan persalinan,
Posyandu,
rumah sakit,
seksio sesarea,
susu formula,
Tujuan rumah sakit sayang bayi,
vaksin,
well born baby
Minggu, 27 Maret 2011
Efek samping kontrasepsi oral
Penggunaan utama estrogen dan progestin ialah untuk kontrasepsi oral. Banyak jenis sediaan di pasaran yang dikemas sedemikian rupa sehingga penggunaannya mudah. Umumnya sediaan ini sangat efektif bila digunakan dengan tepat dan menurut aturan, dan kemungkinan konsepsi sangat kecil. Kehamilan hanya terjadi pada 0,5-1% dengan sediaan kombinasi dan agak lebih tinggi pada sediaan sekuensial.
Bila preparat ini digunakan tidak menurut aturan dan sate atau 2 kali terlupakan, kemungkinan untuk hamil cukup besar. Hal ini terutama terjadi pada sediaan sekuensial dibandingkan dengan sediaan kombinasi. Karena itu, bila ingin menghindari kehamilan, penggunaan sediaan kombinasi adalah lebih baik dibandingkan sediaan sekuensial.
Bila preparat ini digunakan tidak menurut aturan dan sate atau 2 kali terlupakan, kemungkinan untuk hamil cukup besar. Hal ini terutama terjadi pada sediaan sekuensial dibandingkan dengan sediaan kombinasi. Karena itu, bila ingin menghindari kehamilan, penggunaan sediaan kombinasi adalah lebih baik dibandingkan sediaan sekuensial.
Label:
amenore,
anabolik,
estrogen,
fenomena tromboembolik,
hamil,
hirsutisme,
IUS,
kehamilan,
kelainan serebrovaskular,
masa kehamilan,
mastalgia,
menstruasi,
metabolisme,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
pil kb,
progestin,
tekanan darah,
testosteron,
tromboflebitis,
wanita
Jenis-jenis kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi merupakan upaya untuk menunda kehamilan. Bagi Anda yang ingin menunda kehamilan karena berbagai alasan, ada beberapa cara yang bisa kontrasepsi. Ada dua jenis kontrasepsi, yaitu kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang menggunakan hormon, sebaliknya nonhormonal berarti tidak menggunakan hormon. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai jenis-jenis kontrasepsi hormonal serta penggunaanya yang mungkin akan membuat Anda tertarik untuk memilihnya.
Label:
hormon levonorgestrel,
Intra Uterine System,
IUD,
IUS,
kehamilan,
kesuburan,
Kontrasepsi,
kontrasepsi hormonal,
kurang darah,
lendir,
nyeri haid,
ovulasi,
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi,
penyakit kanker,
pil kb,
Pil KB Kombinasi,
sakit kepala,
sel telur,
Suntik KB,
Susuk KB
Persalinan dengan ekstraktor vakum
Di Amerika Serikat, alat yang digunakan untuk melakukan penyedotan-tarikan pada kulit kepala janin untuk membantu pelahirannya disebut sebagai ekstraktor vakum. Di Eropa, alat ini disebut sebagai venlouse.
Keunggulan teoritis ekstraktor vakum dibandingkan dengan forsep antara lain adalah:
(1) tidak adanya sendok baja yang mengambil ruang di dalam vagina,
(2) kita tidak perlu memosisikan secara tepat sendok baja pada kepala janin,
(3) kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, dan
(4) tekanan intrakranium yang lebih rendah selama tarikan.
Keunggulan teoritis ekstraktor vakum dibandingkan dengan forsep antara lain adalah:
(1) tidak adanya sendok baja yang mengambil ruang di dalam vagina,
(2) kita tidak perlu memosisikan secara tepat sendok baja pada kepala janin,
(3) kemampuan memutar kepala janin tanpa mengganggu jaringan lunak ibu, dan
(4) tekanan intrakranium yang lebih rendah selama tarikan.
Jumat, 25 Maret 2011
Manfaat USG
Dengan teknologi gelombang bunyi berfrekuensi tinggi dok¬ter dapat mengukur janin agar tanggal persalinan diketahui, melihat jumlah janin yang ada di rahim, mengetahui komplikasi dengan melihat anggota tubuh, organ, otak dan tulang belakang serta melihat posisi janin dan letak plasenta. Lewat USG pun dokter bisa melihat kelainan-kelainan di rahim ibu, misalnya kista, myoma atau lainnya. Manfaat lain pemeriksaan USG untuk mendeteksi apakah kehamilan terjadi di dalam atau di luar kandungan. Kehamilan yang terjadi di luar kandungan atau disebut juga kehamilan ektopik merupakan kehamilan tidak normal dan perlu ditangani segera.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
bayi,
gelombang bunyi,
haid,
ibu hamil,
janin,
kehamilan,
kelainan kromosom,
kista,
myoma,
persalinan,
plasenta,
rahim,
teknologi,
tulang belakang,
usg
Peranan Bidan dalam Sistem Kesehatan Nasional
Peranan bidan dalam masyarakat sebagai tenaga terlatih pada Sistem Kesehatan Nasional adalah memberi pelayanan sebagai tenaga terlatih, meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat, meningkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana, memberi pendidikan "dukun beranak", dan meningkatkan sistem rujukan.
Memberi pelayanan dengan tenaga terlatih.
Di Indonesia persalinan dukun sebesar 50-60% terutama di daerah pedesaan. Pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan berbagai masalah dan penyebab utama tingginya angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal. Dukun tidak dapat mengetahui tandatanda bahaya perjalanan persalinan. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat dapat terjadi persalinan kasep, kematian janin dalam rahim, ruptur uteri, perdarahan (akibat pertolongan salah, robekan jalan lahir, retensio plasenta, plasenta rest), dan bayi mengalami asfiksia, infeksi, atau trauma persalinan.
Memberi pelayanan dengan tenaga terlatih.
Di Indonesia persalinan dukun sebesar 50-60% terutama di daerah pedesaan. Pertolongan persalinan oleh dukun menimbulkan berbagai masalah dan penyebab utama tingginya angka kematian dan kesakitan ibu dan perinatal. Dukun tidak dapat mengetahui tandatanda bahaya perjalanan persalinan. Akibat pertolongan persalinan yang tidak adekuat dapat terjadi persalinan kasep, kematian janin dalam rahim, ruptur uteri, perdarahan (akibat pertolongan salah, robekan jalan lahir, retensio plasenta, plasenta rest), dan bayi mengalami asfiksia, infeksi, atau trauma persalinan.
Label:
angka kematian,
asfiksia,
bidan,
dukun beranak,
ibu hamil
Pertolongan Persalinan Bekas Seksio Sesarea
Diktum tentang "once a cesarean always a cesarean" mendominasi praktik obstetri sampai sekitar tahun 1970. Konsep ini mengalami perubahan sekitar 25-30 tahun dengan memperkenalkan "trial of labor" yang menyatakan bahwa ternyata tidak selalu harus melakukan seksio sesarea. Pada kasus yang memiliki panggul normal dalam indikasi seksio sesarea tidak bersifat permanen, trial of labor mempunyai tempat khusus dan hasilnya makin banyak dilaporkan persalinan per vaginam setelah persalinan seksio sesarea profilaksis plasenta previa, sungsang, lintang, atau hamil ganda.
Label:
informed consent,
Kasus Obgin,
Ketuban pecah,
pertolongan persalinan,
plasenta previa,
seksio sesarea,
sungsang,
transvaginal,
trial of labor,
uteri,
vagina,
well born baby,
well health mother
ERITROBLASTOSIS FETALIS
Eritroblastosis fetalis merupakan komplikasi hemolitik karena Rh isoimunisasi, ibu yang mengandung mempunyai Rh negatif, sedangkan suaminya Rh positif.
Setiap invasi eritrosit janin ke dalam darah ibunya, selalu menimbulkan reaksi untuk membentuk anti-Rh.
Kelahiran anak pertama, beelum memberikan akibat yang serius, tetapi kehamilan berikutnya menimbulkan komplikasi klinis yang dapat menyebabkan:
• Kematian intrauterin.
• Serebral palsi.
• Ikterus neonatorum.
• Pembesaran pada lever dan limpa.
Setiap invasi eritrosit janin ke dalam darah ibunya, selalu menimbulkan reaksi untuk membentuk anti-Rh.
Kelahiran anak pertama, beelum memberikan akibat yang serius, tetapi kehamilan berikutnya menimbulkan komplikasi klinis yang dapat menyebabkan:
• Kematian intrauterin.
• Serebral palsi.
• Ikterus neonatorum.
• Pembesaran pada lever dan limpa.
Label:
eritrosit,
ginjal,
ibu hamil,
kehamilan,
kelahiran anak,
kernikterus,
Penyakit ObsGin,
rhesus negatif,
rhesus positif,
rhogam,
serebral palsi
Kamis, 24 Maret 2011
ABORTUS TERTUNDA (MISSED ABORTION)
Apabila buah kehamilan yang telah mati tertahan dalam rahim selama 8 minggu atau lebih. Dengan pemeriksaan USG tampak janin tidak utuh, dan membentuk gambaran kompleks, diagnosis USG tidak selalu harus tertahan 8 minggu.
Label:
amenore,
bunyi jantung,
fibrinogen,
kehamilan,
laminaria stift,
Penyakit ObsGin,
trombosit,
usg
Infertilitas Pria: Penyebab Spermatogenesis defektif
Dua masalah utama spermatogenesis ialah bahwa sperma terlalu sedikit diproduksi atau motilitas sperma buruk. Produksi sperma yang rendah (oligospermia, didefinisikan sebagai jumlah sperma yang lebih kecil dari 20 x 106 per ml) atau kegagalan memproduksi sperma (azoospermia) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda. Supaya sperma dalam kondisi normal dapat dihasilkan, jumlah testosteron perlu dipertahankan pada kadar yang adekuat, dan karena produksi testosteron bergantung kepada kadar FSH dan LH, setiap disfungsi kelenjar hipofisis dan hipotalamus, yang mengontrol kadar hormon-hormon ini, pada akhirnya memengaruhi spermatogenesis.
Label:
antibiotik,
endokrin,
fsh,
Kasus Obgin,
kelenjar hipofisis,
kelenjar tiroid,
merokok,
oligospermia,
pria,
Spermatogenesis defektif,
Terapi hormon,
testis,
testosteron,
varikokel,
wanita
Gambaran Klinis dan Diagnostik Kehamilan Mola Hidatidosa
Gambaran Klinis Kehamilan Mola
Gambaran klinis sebagian besar kehamilan mola telah berubah selama 20 tahun terakhir karena pemeriksaan ultrasonografi transvagina dan pengukuran kadar hCG serum telah menyebabkan diagnosis dapat ditegakkan lebih Perdarahan uterus hampir selalu terjadi dan dapat bervariasi dan sekedar bercak hingga perdarahan hebat. Pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diperkirakan. Biasanya tidak dijumpai aktivitas jantung janin.
Gambaran klinis sebagian besar kehamilan mola telah berubah selama 20 tahun terakhir karena pemeriksaan ultrasonografi transvagina dan pengukuran kadar hCG serum telah menyebabkan diagnosis dapat ditegakkan lebih Perdarahan uterus hampir selalu terjadi dan dapat bervariasi dan sekedar bercak hingga perdarahan hebat. Pada sekitar separuh kasus, ukuran uterus jelas melebihi yang diperkirakan. Biasanya tidak dijumpai aktivitas jantung janin.
Label:
bunyi jantung,
Bunyi jantung janin,
Hamil Anggur,
hiperemesis gravidarum,
Mola Hidatidosa,
Mual,
muntah,
Penyakit ObsGin,
Preeklamsia,
ultrasonografi,
usia kehamilan
Auskultasi bunyi jantung janin
Jantung janin merupakan observasi esensial tentang kesejahteraan janin dan harus diauskultasi pada setiap pemeriksaan abdomen dan setelah pemeriksaan apapun. Bunyi jantung janin terdengar paling jelas di bahu janin (skapula). Terkadang dapat didengar pada dinding dada, bergantung pada posisi janin.
Rabu, 23 Maret 2011
Tujuan mempelajari ilmu kebidanan
Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta kembalinya alat reproduksi ke keadaan normal. Tujuan ilmu kebidanan adalah untuk mengantarkan kehamilan, persalinan, dan kala nifas serta pemberian ASI dengan selamat dengan kerusakan akibat persalinan sekecil-kecilnya dan kembalinya alat reproduksi kekeadaan normal. Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Dikemukakan bahwa angka kematian perinatal lebih mencerminkan kesanggupan satu negara untuk memberikan pelayanan kesehatan.
Label:
Anatomi Obstetri Ginekologi,
anemia pada ibu hamil,
angka kematian ibu,
angka kematian ibu dan bayi,
asfiksia neonatorum,
cacat bawaan,
ilmu kebidanan,
kematian bayi,
tentang kehamilan
Penyakit paru-paru pada kehamilan
Umumnya, penyakit paru-paru tidak mempengaruhi kehamilan, persalinan, dan setelah persalinan, kecuali jika penyakit yang diderita tidak terkontrol, tambah berat, disertai dengan sesak napas. Selama kehamilan fungsi paru paru sangat panting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dalam hal ini akan menjadi proses pertukaran CO2 don 02 antara ibu dan janinnya. Gangguan fungsi paru-paru yang cukup berat akan mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin.
Label:
asma,
bcg,
kehamilan,
Penyakit ObsGin,
penyakit paru paru,
perkembangan janin,
pernapasan,
pertumbuhan janin,
pneumonia,
proses persalinan,
radang paru paru,
sesak napas,
tbc,
test mantoux,
vaksin
Kehamilan Pada Remaja
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin meningkat dan menjadi masalah. Terdapat dua faktor yang mendasari perilaku seks pada remaja. Pertama, harapan untuk kawin dalam usia yang relatif muda (20 tahun) dan kedua, makin derasnya arus informasi yang dapat mcnimbulkan rangsangan seksual remaja terutama remaja di daerah perkotaan yang mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah di mana pada akhirnya memberikan dampak pada terjadinya penyakit hubungan seks dan kehamilan di luar perkawinan pada remaja.
Label:
hamil di luar nikah,
hubungan seksual,
kalangan remaja,
Kasus Obgin,
kawin,
kehamilan pada remaja,
liberalisasi,
masalah kehamilan,
menikah,
perkawinan,
seks pranikah
Konsep Pemeriksaan Obstetri
KONSEP PEMERIKSAAN OBSTETRI
Keluhan yang menyebabkan kedatangan untuk memeriksakan diri:
a. Berkaitan dengan kehamilan.
• Ingin mengetahui tentang terjadinya kehamilan. 0 Ingin menggugurkan kehamilan dengan alasan khusus.
• Terjadi penyulit hamil muda:
• Gangguan mual muntah berlebihan.
• Terjadi perdarahan.
• Sakit pada perut.
Keluhan yang menyebabkan kedatangan untuk memeriksakan diri:
a. Berkaitan dengan kehamilan.
• Ingin mengetahui tentang terjadinya kehamilan. 0 Ingin menggugurkan kehamilan dengan alasan khusus.
• Terjadi penyulit hamil muda:
• Gangguan mual muntah berlebihan.
• Terjadi perdarahan.
• Sakit pada perut.
Senin, 21 Maret 2011
Kanker Rahim (Indung Telur)
Penyebab atau etiologi penyakit kanker rahim belum diketahui dengan pasti. Akan tetapi, Mac Gawan menduga kondisi ini berhubungan dengan pengeluaran hormon dari kelenjar pituari. Beberapa faktor epidemiologis yang berhubungan dengan penyakit adalah infertilitas, pembengkakan payudara abnormal, kanker payudara, multiparitas, wanita bujangan, dan faktor lingkungan. Sekitar 70-80% tumor indung telur adalah tumor pada jaringan epitel. Tumor yang paling umum dari kanker indung telur adalah kistadenokarsinoma serasa. Terhitung kurang lebih separuh dari semua keganasan yang terdapat pada indung telur adalah karena virus tersebut.
Label:
Indung Telur,
jaringan epitel,
kanker payudara,
Kanker Rahim,
kelenjar pituari,
kemoterapi,
kistadenokarsinoma serasa,
pembengkakan payudara,
pendarahan rahim abnormal,
Penyakit ObsGin,
tumor
Alasan bed rest pada ibu dengan penyakit obstetri ginekologi
Upaya untuk mengurangi aktivitas dengan beristirahat di tempat tidur. Umumnya, dokter akan memberi petunjuk mengenai hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama bed rest dan tentunya bergantung pada penyakit yang diderita. Ada bermacam-macam katagori bed rest. Ada yang memang benar-benar harus beristirahat di tempat tidur dan tidak boleh melakukan aktivitas apa pun. Ada yang diizinkan untuk ke kamar mandi sendiri. Bahkan, ada yang hanya diminta untuk mengurangi aktivitasnya dan hanya beristirahat di tempat tidur dalam periode yang lebih singkat.
Label:
Inkompetensi serviks,
keracunan kehamilan,
Ketuban pecah,
Masa pemulihan,
Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh,
Mengurangi tekanan pada janin,
migren,
nutrisi untuk janin,
Perawatan Obstetri,
Preeklamsia,
vlek
Cara Mengukur Sendiri Suhu Basal Tubuh
CARA MENGUKUR SENDIRI SUHU BASAL TUBUH
Yang Anda perlukan adalah termometer basal yang mudah dibeli di apotek. Prosedurnya sebagai berikut:
• Guncang termometer hingga di bawah 36 derajat Celsius, dan siapkan di dekat tempat tidur Anda sebelum tidur.
• Saat terbangun di pagi hari, letakkan termometer di mulut Anda (termometer oral) selama 10 menit. Penting diingat agar Anda tidak banyak bergerak. Tetap berbaring dan istirahat dengan mata tertutup adalah cara yang terbaik. Jangan bangun selama 10 menit hingga selesai pengukuran.
Yang Anda perlukan adalah termometer basal yang mudah dibeli di apotek. Prosedurnya sebagai berikut:
• Guncang termometer hingga di bawah 36 derajat Celsius, dan siapkan di dekat tempat tidur Anda sebelum tidur.
• Saat terbangun di pagi hari, letakkan termometer di mulut Anda (termometer oral) selama 10 menit. Penting diingat agar Anda tidak banyak bergerak. Tetap berbaring dan istirahat dengan mata tertutup adalah cara yang terbaik. Jangan bangun selama 10 menit hingga selesai pengukuran.
Label:
apotek,
dokter,
Perawatan Obstetri,
Suhu Basal Tubuh,
suhu tubuh,
termometer
Jumat, 18 Maret 2011
Kontraksi uterus
Kontraksi uterus selama persalinan sama dengan gelombang di pantai. Kontraksi tersebut berirama, teratur, dan involunter, serta mengikuti pola yang berulang.
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase:
1. Increment—ketika intensitas terbentuk
2. Acme—puncak atau maksimum
3. Decement—ketika otot relaksasi
Setiap kontraksi uterus memiliki tiga fase:
1. Increment—ketika intensitas terbentuk
2. Acme—puncak atau maksimum
3. Decement—ketika otot relaksasi
Metode Mempersiapkan Servik dan Induksi Persalinan
- Stimulasi puling susu
Gunakan pedoman CST untuk stimulasi payudara. Pantau DJJ dengan auskultasi atau pernantauan janin elektronik. Observasi adanya hiperstimulasi pada uterus.
- Hubungan seksual
Hanya dilakukan apabila ketuban dalam keadaan utuh. Orgasme pada wanita akan menyebabkan kontraksi uterus. Semen mengandung prostaglandin.
Gunakan pedoman CST untuk stimulasi payudara. Pantau DJJ dengan auskultasi atau pernantauan janin elektronik. Observasi adanya hiperstimulasi pada uterus.
- Hubungan seksual
Hanya dilakukan apabila ketuban dalam keadaan utuh. Orgasme pada wanita akan menyebabkan kontraksi uterus. Semen mengandung prostaglandin.
Label:
Amniotomi,
cairan,
Cervidil,
CST,
Cystotec,
dilator,
DJJ,
hubungan seksual,
infus,
misoprostol,
multipara,
Perawatan Obstetri,
persalinan,
prostaglandin,
prostaglandin e2,
sintosinon,
vagina,
vasa previa
Perdarahan Uterus Disfungsional
I. Definisi.
Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus abnormal tanpa bukti atau penyebab organis. Perdarahan ini bukan merupakan diagnosis.
II. Insidens
A. Lima puluh persen penderita berusia antara 40-50 tahun.
B. Dua puluh persen penderita adalah remaja.
Perdarahan uterus disfungsional adalah perdarahan uterus abnormal tanpa bukti atau penyebab organis. Perdarahan ini bukan merupakan diagnosis.
II. Insidens
A. Lima puluh persen penderita berusia antara 40-50 tahun.
B. Dua puluh persen penderita adalah remaja.
Label:
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim,
chorionic gonadotropin,
depo provera,
endometritis,
kanker,
kanker serviks,
pap smear,
Penyakit ObsGin,
perimenopause,
tuberkulosis,
tumor ovarium,
ultrasonografi
Kamis, 17 Maret 2011
3 cara membersihkan vulva periode pascanatal
Membersihkan vulva
Membersihkan vulva merupakan prosedur yang dilakukan pada ibu yang berada pada periode pascanatal awal, terutama setelah seksio sesaria atau persalinan menggunakan alat. Melakukan higine perineum juga dapat menjadi tindakan analgesik yang menenangkan, dan oleh karena itu sedikit berbeda dengan pembersihan perineum saat memandikan ibu di tempat tidur. Bidan mencatat aspek asuhan ini dan harus mematuhi kebijakan tentang pengendalian infeksi. Prosedur ini dapar dilakukan oleh bidan atau diajarkan pada ibu untuk melakukannya sendiri. Gunakan air bersih; Sleep & Grant (1988) mengemukakan bahwa air bersih memiliki efek menyembuhkan dan menenangkan yang sama dengan larutan garam atau Savlon.
Membersihkan vulva merupakan prosedur yang dilakukan pada ibu yang berada pada periode pascanatal awal, terutama setelah seksio sesaria atau persalinan menggunakan alat. Melakukan higine perineum juga dapat menjadi tindakan analgesik yang menenangkan, dan oleh karena itu sedikit berbeda dengan pembersihan perineum saat memandikan ibu di tempat tidur. Bidan mencatat aspek asuhan ini dan harus mematuhi kebijakan tentang pengendalian infeksi. Prosedur ini dapar dilakukan oleh bidan atau diajarkan pada ibu untuk melakukannya sendiri. Gunakan air bersih; Sleep & Grant (1988) mengemukakan bahwa air bersih memiliki efek menyembuhkan dan menenangkan yang sama dengan larutan garam atau Savlon.
Label:
air hangat,
analgesik,
bidan,
infeksi,
Perawatan Obstetri,
perineum,
persalinan,
savlon,
tempat tidur,
vagina,
Vulva
Mengapa perlu mengajar posisi pada masa kehamilan?
Postur tubuh tegak dan mobilitas pada kala satu persalinan telah terbukti meningkatkan efisiensi kontraksi dan menurunkan kebutuhan akan pereda nyeri farmakologis. Selain itu, memperpendek kala dua dan mengurangi episode nyeri hebat (Enkit et al., 2000, hlm. 263-4, 291). Selain itu, banyak wanita yang merasa lebih berenergi dan merasa lebih baik, baik secara emosional maupun secara fisik, bila posisi kepala mereka di atas rahim baik secara harfiah maupun kiasan. Kebanyakan wanita sedikit sekali mengambil posisi tegak dan bergerak di masa persalinan mereka, dan, bergantung pada pilihan mereka dan pandangan pendamping persalinannya, sebagian besar wanita bersalin tetap seperti itu.
Label:
masa kehamilan,
mobilitas,
Perawatan Obstetri,
persalinan,
rahim,
wanita bersalin,
wanita hamil
Biopsi Serviks
Tujuan
Tujuannya adalah untuk diagnosis pasti keganasan dan/atau mengetahui jenis histopatologik kanker serviks.
Indikasi
1. Hasil sitologi seviks yang meragukan
2. Hasil kolposkopi tidak memuaskan
3. Lesi abnormal pada serviks terlihat secara makros.
Tujuannya adalah untuk diagnosis pasti keganasan dan/atau mengetahui jenis histopatologik kanker serviks.
Indikasi
1. Hasil sitologi seviks yang meragukan
2. Hasil kolposkopi tidak memuaskan
3. Lesi abnormal pada serviks terlihat secara makros.
Label:
Bedah Ginekologi,
diagnosis,
formalin,
informed consent,
kanker serviks,
patologi anatomi,
specimen
Rabu, 16 Maret 2011
Penelitian Cam Dalam Asuhan Maternitas
Hanya sedikit riset yang telah dilakukan mengenai efektivitas terapi dan teknik CAM selama kehamilan dan melahirkan, dan sering kali jumlah subjeknya sedikit, kurangnya kelompok kontrol dalam studi atau terdapat kekhawatiran lain mengenai metodologi. Kadang kala sulit memastikan apakah hasil positif disebabkan oleh intervensi CAM atau apakah sifat hubungan klien-terapis (atau pada banyak terapi, hanya menggunakan sentuhan kemanusiaan) memiliki hubungan dengan persepsi pasien tentang efektivitas (Kiernan, 2002).
Perawatan Infeksi Intrapartum (IIP)
DEFINISI
Infeksi intrapartum (IIP) ialah suatu keadaan infeksi yang terjadi pada kehamilan viable pada saat persalinan berlangsung.
Infeksi dapat pula terjadi ante partuni dan keadaan ini disebut sebagai Chorioamnionitis, yang sering kali justru terjadi secara asimtomatik
KRITERIA DIAGNOSIS
IIP biasanya terjadi pada keadaan KPD, khususnya bila KPD telah terjadi lama.
Tiga kriteria utama IIP ialah:
• Hitung leukosit/WBC >15.000/ml.
• Suhu tubuh >38°C.
• Air ketuban hijau keruh dan yang penting telah berbau seperti tinja (fecal odor).
Jika hanya satu dari ketiga kriteria itu positif, disebut dengan cenderung IIP dan keadaan ini telah memberikan suatu indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan.
Jika terdapat dua dari ketiga kriteria itu positif, disebut sebagai IIP.
Infeksi intrapartum (IIP) ialah suatu keadaan infeksi yang terjadi pada kehamilan viable pada saat persalinan berlangsung.
Infeksi dapat pula terjadi ante partuni dan keadaan ini disebut sebagai Chorioamnionitis, yang sering kali justru terjadi secara asimtomatik
KRITERIA DIAGNOSIS
IIP biasanya terjadi pada keadaan KPD, khususnya bila KPD telah terjadi lama.
Tiga kriteria utama IIP ialah:
• Hitung leukosit/WBC >15.000/ml.
• Suhu tubuh >38°C.
• Air ketuban hijau keruh dan yang penting telah berbau seperti tinja (fecal odor).
Jika hanya satu dari ketiga kriteria itu positif, disebut dengan cenderung IIP dan keadaan ini telah memberikan suatu indikasi untuk segera mengakhiri kehamilan.
Jika terdapat dua dari ketiga kriteria itu positif, disebut sebagai IIP.
Label:
chorioamnionitis,
cul de sac,
distosia,
fecal odor,
informed consent,
intrapartum,
Ketuban Pecah Dini,
penisilin,
Perawatan Obstetri,
sepsis,
Syok,
wbc
Penggunaan alkohol oleh wanita selama kehamilan
Di Amerika Serikat terdapat lebih dari dua juta wanita alkoholik. Kebanyakan adalah wanita yang sedang mengandung. Sindrom alkohol janin (fetal alcohol syndrome (FAS)), suatu sindrom gambaran wajah yang abnormal, pertumbuhan kerdil, masalah perilaku, dan kecacatan intelektual dengan berbagai tingkat keparahan merupakan akibat dari konsumsi alkohol berlebihan selama masa hamil dan merupakan penyebab retardasi mental kongenital. Ketika anak FAS beranjak dewasa, biasanya mereka memiliki masalah dengan daya ingat, pemikiran dan penilaian yang abstrak, serta kontrol impuls. Perhatian mereka mudah beralih, mereka hipersensitif terhadap kritik, dan sulit mengikuti/menyelesaikan tugas. Masalah psikososial menetap sampai dewasa.
Label:
alkoholik,
bayi,
developmental disorder,
fetal alcohol effects,
fetal alcohol syndrome,
janin,
Kasus Obgin,
metabolisme,
sindrom,
wanita hamil
Minggu, 13 Maret 2011
Penyakit-penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan
Jika seorang wanita mengidap penyakit bawaan atau penyakit tertentu yang cukup serius, harus waspada dan berhati-hati dalam menghadapi kehamilan. Dengan perawatan dan pengobatan yang teratur, umumnya kehamilan dapat berjalan dengan lancar. Walaupun demikian, risiko munculnya sesuatu yang tidak diinginkan dapat saja terjadi. Beberapa penyakit yang perlu mendapat perhatian khusus jika diidap oleh wanita hamil diuraikan berikut ini:
Label:
AIDS,
awal kehamilan,
cairan dan elektrolit,
hipertensi,
HIV,
hubungan seksual,
ibu hamil,
infeksi hiv,
janin,
kematian ibu,
melahirkan,
mulut,
pengobatan,
penyakit jantung,
Penyakit ObsGin,
persalinan,
sesak napas,
Solusio Plasenta,
tekanan darah,
wanita hamil
Kamis, 10 Maret 2011
Ginekologi Remaja
Bayi wanita yang baru lahir dalam ovariumnya dijumpai data sebagai berikut:
• Baru lahir : 750.000 primer ovum.
• Umur 6-15 tahun : 439.000 primer ovum.
• Umur 16-25 tahun : 159.000 primer ovum.
• Umur 26-35 tahun : 59.000 primer ovum.
• Umur 36-45 tahun : 34.000 primer ovum.
• Menopause: menghilang semuanya
• Baru lahir : 750.000 primer ovum.
• Umur 6-15 tahun : 439.000 primer ovum.
• Umur 16-25 tahun : 159.000 primer ovum.
• Umur 26-35 tahun : 59.000 primer ovum.
• Umur 36-45 tahun : 34.000 primer ovum.
• Menopause: menghilang semuanya
Pereda Nyeri untuk Luka Perineum dan Hemoroid
Proses kelahiran merupakan suatu stresor bagi jaringan lunak di perineum. Jaringan tersebut dapat menjadi memar, bengkak ataupun infeksi. Jaringan ini akan mengalami stres yang lebih berat, dengan kemungkinan timbulnya memar, edema, dan nyeri pada perineum apabila terjadi laserasi atau episiotomi pada waktu melahirkan. Klien mungkin juga mendapatkan hemoroid selama kehamilan, yang akan memberat akibat proses mendorong bayi selama persalinan. Tindakan-Tindakan penolong dan obat-obat topikal terpilih mungkin dapat meringankan.
Label:
alergi,
hemoroid,
kehamilan,
nyeri,
Perawatan Obstetri,
perineum,
proses kelahiran
Rabu, 09 Maret 2011
Penanganan Ruptura Uteri
Penyebab
1) Tindakan obstetri (versi)
2) Ketakseimbangan fetopelvik
3) Letak lintang yang diabaikan (kasep)
4) Kelebihan dosis obat bagi nyeri persalinan atau induksi persalinan
5) Jaringan parut pada uterus: keadaan setelah seksio sesaria, miomenukleasi, operasi Strassmann, eksisi baji suatu tuba
6) Kecelakaan (kecelakaan lalu lintas), sangat jarang "Kasus klasik" pada ruptura uterus (1-3) jarang terjadi.
1) Tindakan obstetri (versi)
2) Ketakseimbangan fetopelvik
3) Letak lintang yang diabaikan (kasep)
4) Kelebihan dosis obat bagi nyeri persalinan atau induksi persalinan
5) Jaringan parut pada uterus: keadaan setelah seksio sesaria, miomenukleasi, operasi Strassmann, eksisi baji suatu tuba
6) Kecelakaan (kecelakaan lalu lintas), sangat jarang "Kasus klasik" pada ruptura uterus (1-3) jarang terjadi.
Sejarah Histerektomi
Istilah histerektomi berasal dan bahasa latin histera yang berarti kandungan, rahim, atau uterus, dan ectomi yang berarti memotong. Jadi, histerektomi adalah suatu prosedur pembedahan mengangkat rahim yang dilakukan oleh ahli kandungan. Dikatakan histerektomi total jika prosedur pembedahan mengangkat seluruh rahim termasuk serviks/ mulut rahim, korpus dan fundus uteri. Dikatakan histerektomi parsial jika prosedur pembedahan mengangkat rahim, tetapi meninggalkan serviks uteri atau mulut rahim. Dalam prosedur pembedahan tersebut, dapat dikerjakan juga pengangkatan ovarium dan tuba falopi.
Minggu, 06 Maret 2011
Kehamilan Dengan Diabetes Melitus
Berdasarkan pola makanan di Indonesia, tidak banyak dijumpai kehamilan disertai diabetes melitus, hanya sekitar 0,7-1%. Kecurigaan terhadap kemungkinan hamil dengan diabetes melitus:
1. Sejarah kehamilan:
• Penderita gemuk, sejarah keluarga banyak diabetes melitus.
• Persalinan dengan berat bayi di atas 4 kg.
• Kejadian abortus berulang tanpa sebab, sampai terjadi kematian janin dalam rahim.
2. Pada pemeriksaan akan dijumpai:
a. Umur hamil di atas 30 tahun.
b. Disertai:
- Gemuk dan berat badan lebih.
- Hipertensi.
- Kehamilan dengan komplikasi:
• Hidramnion.
• Kesan makrosomia.
• Pre-eklampsia-eklampsia.
c. Komplikasi dapat terjadi:
• Nefropati.
• Retinopati.
• Penyakit jantung koroner.
• Gagal ginjal-total.
1. Sejarah kehamilan:
• Penderita gemuk, sejarah keluarga banyak diabetes melitus.
• Persalinan dengan berat bayi di atas 4 kg.
• Kejadian abortus berulang tanpa sebab, sampai terjadi kematian janin dalam rahim.
2. Pada pemeriksaan akan dijumpai:
a. Umur hamil di atas 30 tahun.
b. Disertai:
- Gemuk dan berat badan lebih.
- Hipertensi.
- Kehamilan dengan komplikasi:
• Hidramnion.
• Kesan makrosomia.
• Pre-eklampsia-eklampsia.
c. Komplikasi dapat terjadi:
• Nefropati.
• Retinopati.
• Penyakit jantung koroner.
• Gagal ginjal-total.
Label:
diabetes melitus,
hidramnion,
hiperemesis gravidarum,
hipoglisemia,
Kasus Obgin,
penyakit jantung,
pre eklampsia
Fase-fase persalinan
Persalinan merupakan proses saat janin dan plasenta serta membrannya keluar dari uterus ke dunia luar. Persalinan didefinisikan sebagai kontraksi uterus yang teratur yang menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks sehingga hasil konsepsi dapat keluar dari uterus. Persalinan meliputi tiga proses kunci: (i) perubahan aktivitas miometrium, dari pola kontraksi iregular yang lama dengan frekuensi rendah yang disebut kontraktur menjadi pola yang regular, sering, dan berintensitas tinggi yang disebut 'kontraksi'; (ii) perlunakan dan dilatasi serviks; dan (iii) pecahnya membran janin. Walaupun persalinan pada awalnya menampakkan ketiga elemen ini secara terpisah. namun peristiwa-peristiwa fisiologis yang mendasar biasanya terjadi secara simultan.
Label:
calcitonin gene,
gap junction,
intestinal peptide,
parathyroid,
parathyroid hormone-related peptide,
Perawatan Obstetri,
prostaglandin,
vasoactive intestinal peptide
Keluhan dan Gejala Endometriosis
Endometriosis adalah suatu penyakit dimana terdapat bercak-bercak selaput lendir rahim (endometrium) di jaringan di luar rahim. Padahal normalnya hanya terdapat di dalam jaringan rahim.
Keluhan dan gejala
• Meningkat periode rasa nyeri pada waktu menstruasi.
• Rasa nyeri bagian bawah perut, kadang-kadang rasa nyeri malahan seperti kramp perut, yang dikeluhkan seminggu atau dua minggu sebelum hari siklus menstruasi atau rasa sakit selama menstruasi.
• Rasa nyeri daerah bagian bawah pinggang yang terjadi selama waktu menstruasi.
• Rasa nyeri sewaktu berhubungan seksual.
• Rasa nyeri sewaktu buang air besar.
• Keluar bercak darah melalui vagina sebelum hari siklus menstruasi.
• Mandul.
Keluhan dan gejala
• Meningkat periode rasa nyeri pada waktu menstruasi.
• Rasa nyeri bagian bawah perut, kadang-kadang rasa nyeri malahan seperti kramp perut, yang dikeluhkan seminggu atau dua minggu sebelum hari siklus menstruasi atau rasa sakit selama menstruasi.
• Rasa nyeri daerah bagian bawah pinggang yang terjadi selama waktu menstruasi.
• Rasa nyeri sewaktu berhubungan seksual.
• Rasa nyeri sewaktu buang air besar.
• Keluar bercak darah melalui vagina sebelum hari siklus menstruasi.
• Mandul.
Partograf Model WHO
Berdasarkan pengamatan WHO, angka kematian ibu adalah sebesar 500.000 jiwa dan angka kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa setiap tahunnya. Jumlah tersebut sebenarnya masih diragukan karena besar kemungkinan kematian ibu dan bayi yang tidak dilaporkan. Kejadian kematian ibu dan bayi sebagian besar terdapat di negara berkembang yaitu sekitar 98% sampai 99%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemungkinan kematian ibu dan bayi di negara berkembang 100 kali lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju.
Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah trial klasik (perdarahan, infeksi, gestosis). Sedangkan penyebab kematian perinatal adalah asfiksia neonatorum, trauma persalinan, prematuritas atau berat bayi lahir rendah (BBLR), dan infeksi neonatorum.
Kematian maternal dapat terjadi pada saat pertama pertolongan persalinan. Penyebab utama kematian ibu adalah trial klasik (perdarahan, infeksi, gestosis). Sedangkan penyebab kematian perinatal adalah asfiksia neonatorum, trauma persalinan, prematuritas atau berat bayi lahir rendah (BBLR), dan infeksi neonatorum.
Selasa, 01 Maret 2011
Penyakit Herpes Zoster (Penyakit sinaga)
Tanda-tanda Penyakit Herpes Zoster
Penyakit sinaga ini ditandai dengan segaris atau sekelompok lepuhan-lepuhan kecil yang sakit dan timbul secara tiba-tiba pada salah satu sisi tubuh. Penyakit ini paling sering terjadi pada bagian belakang, dada, leher atau wajah. Biasanya lepuhan-lepuhan tersebut berlangsung selama 2 atau 3 minggu, kemudian menghilang sendiri. Kadang-kadang rasa sakit berlangsung terus atau timbul kembali setelah lepuhan-lepuhannya lenyap.
Penyakit sinaga ini ditandai dengan segaris atau sekelompok lepuhan-lepuhan kecil yang sakit dan timbul secara tiba-tiba pada salah satu sisi tubuh. Penyakit ini paling sering terjadi pada bagian belakang, dada, leher atau wajah. Biasanya lepuhan-lepuhan tersebut berlangsung selama 2 atau 3 minggu, kemudian menghilang sendiri. Kadang-kadang rasa sakit berlangsung terus atau timbul kembali setelah lepuhan-lepuhannya lenyap.
Label:
antibiotik,
aspirin,
cacar air,
herpes,
Penyakit ObsGin,
Penyakit sinaga,
virus penyakit,
zoster
Langganan:
Postingan (Atom)
Topik
Penyakit ObsGin
(56)
Kasus Obgin
(43)
Perawatan Obstetri
(42)
kehamilan
(27)
persalinan
(27)
Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi
(21)
Kedaruratan Ginekologi
(20)
Bedah Ginekologi
(17)
vagina
(15)
ibu hamil
(14)
janin
(13)
Anatomi Obstetri Ginekologi
(12)
infeksi
(11)
pertolongan persalinan
(11)
wanita hamil
(11)
plasenta previa
(10)
plasenta
(9)
proses persalinan
(9)
bayi
(8)
bidan
(8)
menstruasi
(8)
seksio sesarea
(8)
Vulva
(7)
hubungan seksual
(7)
informed consent
(7)
pembuluh darah
(7)
well born baby
(7)
Serviks
(6)
asfiksia
(6)
diabetes melitus
(6)
distosia
(6)
endometrium
(6)
muntah
(6)
ovarium
(6)
perineum
(6)
ultrasonografi
(6)
usia kehamilan
(6)
Amnion
(5)
Syok
(5)
abortus
(5)
atonia uteri
(5)
berat badan
(5)
estrogen
(5)
hipertensi
(5)
medis
(5)
menarche
(5)
peritonitis
(5)
rahim
(5)
uterus
(5)
wanita
(5)
well health mother
(5)
ASI
(4)
KPD
(4)
Ketuban Pecah Dini
(4)
Primigravida
(4)
Solusio Plasenta
(4)
air susu ibu
(4)
amenore
(4)
anamnesis
(4)
antibiotik
(4)
diagnosis
(4)
ginekologi
(4)
hiperemesis gravidarum
(4)
intervensi
(4)
kanker serviks
(4)
kematian ibu
(4)
kolostrum
(4)
kontraksi otot
(4)
melahirkan
(4)
metabolisme
(4)
multipara
(4)
oligohidramnion
(4)
ovulasi
(4)
payudara
(4)
pelayanan kesehatan
(4)
pengobatan
(4)
penyakit kandungan
(4)
pre eklampsia
(4)
sepsis
(4)
tekanan darah
(4)
tumor ovarium
(4)
usg
(4)
HIV
(3)
Hamil Anggur
(3)
Mola Hidatidosa
(3)
Morbiditas
(3)
Mortalitas
(3)
Perdarahan Antepartum
(3)
Polihidramnion
(3)
Preeklamsia
(3)
Retensio Plasenta
(3)
Robekan Perineum
(3)
angka kematian ibu
(3)
antibiotika
(3)
aterm
(3)
berat badan lahir rendah
(3)
biopsi
(3)
dehidrasi
(3)
dispareunia
(3)
dukun beranak
(3)
emesis
(3)
endokrin
(3)
episiotomi
(3)
gangguan haid
(3)
genitalia
(3)
ginjal
(3)
hemoroid
(3)
hidramnion
(3)
himen
(3)
histerektomi
(3)
induksi persalinan
(3)
infeksi hiv
(3)
infertilitas
(3)
kehamilan ektopik
(3)
kehamilan ganda
(3)
kelahiran anak
(3)
kelainan kromosom
(3)
kemandulan
(3)
kematian bayi
(3)
lendir
(3)
melahirkan bayi
(3)
mioma uteri
(3)
nyeri
(3)
obat obatan
(3)
patologi anatomi
(3)
pemeriksaan abdomen
(3)
penyakit jantung
(3)
peredaran darah
(3)
progesteron
(3)
rektum
(3)
rumah sakit
(3)
sectio caesarea
(3)
sel telur
(3)
sindrom
(3)
tiroid
(3)
tulang belakang
(3)
uteri
(3)
AIDS
(2)
ASI eksklusif
(2)
Aborsi
(2)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(2)
Amniosentesis
(2)
Bunyi jantung janin
(2)
Contraction stress test
(2)
DJJ
(2)
EVALUASI
(2)
Edema
(2)
Gawat janin
(2)
Hipotensi berat
(2)
IUD
(2)
IUS
(2)
Inversio Uteri
(2)
Kanker Rahim
(2)
Kasus Kedaruratan Ginekologi
(2)
Ketuban pecah
(2)
Kontrasepsi
(2)
Korion
(2)
Mual
(2)
Multigravida
(2)
Partograf
(2)
Perdarahan post partum
(2)
Plasenta Manual
(2)
SOAP
(2)
abnormal
(2)
air hangat
(2)
alergi
(2)
analisis fase luteal
(2)
analisis hormonal
(2)
analisis sperma
(2)
anamnesa
(2)
angka kematian ibu dan bayi
(2)
asuhan antenatal
(2)
awal kehamilan
(2)
bakteri patogen
(2)
bartholin
(2)
buah anggur
(2)
bunyi jantung
(2)
cairan dan elektrolit
(2)
cairan tubuh
(2)
cervix
(2)
denyut jantung
(2)
depo provera
(2)
depresi
(2)
dokter
(2)
dokumentasi kebidanan
(2)
epidural
(2)
fibrinogen
(2)
gejala
(2)
gizi ibu hamil
(2)
haid
(2)
hamil
(2)
harapan hidup
(2)
hipofisis
(2)
hipotensi
(2)
hirsutisme
(2)
hormon
(2)
hydramnion
(2)
ibu dan bayi
(2)
imunisasi
(2)
infertil
(2)
infus
(2)
intrapartum
(2)
kanker
(2)
kanker payudara
(2)
kebidanan
(2)
kelahiran
(2)
kelahiran bayi
(2)
keluarga berencana
(2)
kematian
(2)
kematian janin
(2)
kesuburan
(2)
kista
(2)
konsultasi
(2)
kortikosteroid
(2)
leukorea
(2)
lingkungan
(2)
malnutrisi
(2)
masa kehamilan
(2)
mastalgia
(2)
membran
(2)
mencegah kehamilan
(2)
meninggal dunia
(2)
menyusui
(2)
merokok
(2)
metronidazol
(2)
myoma
(2)
nekrosis
(2)
neonatus
(2)
obstetri dan ginekologi
(2)
oxytocin
(2)
pap smear
(2)
pelayanan medis
(2)
pelepasan prematur plasenta
(2)
pelvis
(2)
penilaian ovulasi
(2)
penyakit keturunan
(2)
penyakit malaria
(2)
perdarahan
(2)
perinatal
(2)
perkawinan
(2)
perkembangan bayi
(2)
perkembangan janin
(2)
pernapasan
(2)
pertumbuhan janin
(2)
pethidine
(2)
pil kb
(2)
pneumonia
(2)
proses kelahiran
(2)
prostaglandin
(2)
pubertas
(2)
puting susu
(2)
radiasi
(2)
rasional
(2)
sakit kepala
(2)
sanggama
(2)
seksual
(2)
sesak napas
(2)
sinus urogenital
(2)
sungsang
(2)
susu formula
(2)
syok hipovolemik
(2)
tekanan
(2)
teknologi kedokteran
(2)
tempat tidur
(2)
tenaga kesehatan
(2)
tentang kehamilan
(2)
terapi antibiotik
(2)
testosteron
(2)
tipis
(2)
trombosit
(2)
tuba
(2)
tuberkulosis
(2)
tumbuh kembang bayi
(2)
tumor
(2)
vaksin
(2)
vasa previa
(2)
10 Langkah Menuju Rumah Sakit Sayang Bayi
(1)
ABC
(1)
AKDR
(1)
Abortus provocatus
(1)
Abrupsio Plasenta
(1)
Amniocentesis
(1)
Amniotomi
(1)
Antenatal Screening
(1)
Aspek hukum dari tindakan abortus buatan
(1)
Bahaya mioma terhadap kehamilan
(1)
Beberapa tanda yang menunjukkan kehamilan ganda
(1)
Bentuk plasenta yang tidak serasi
(1)
CMI Tender Touch
(1)
CST
(1)
Cancer Surgery
(1)
Cara melakukan IMD
(1)
Cervidil
(1)
Changing Childbirth
(1)
Chorionic Villous Sampling
(1)
Cystotec
(1)
DIC
(1)
Diabetes maternal
(1)
Diameter biparietalis
(1)
Diameter bitemporalis
(1)
Diameter occipitofrontalis
(1)
Diameter submentobregmatica
(1)
Diameter suboccipitobregmatica
(1)
Diameter verticomentalis
(1)
Doppler Warna dan Berpulsa
(1)
Early rupture of membrane
(1)
Edema Vulva
(1)
Endometrial Cancer
(1)
Episode depresi pascanatal
(1)
Eritroblastosis fetalis
(1)
Estriol urine
(1)
Female Pelvic Anatomy
(1)
Gambaran klinik tetanus neonatorum
(1)
Gambaran klinis depresi pascanatal
(1)
Gangguan hormon
(1)
Glomerulonefritis
(1)
Gum disease
(1)
Haid Abnormal
(1)
Hematokrit
(1)
Hematoma Vagina
(1)
Hematoma vulva
(1)
Hiperoksigenasi
(1)
Hitung Leukosit
(1)
Hormon Chorionic Gonadotropin
(1)
IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA
(1)
IMD Setelah Bedah Cesar
(1)
IMPLEMENTASI
(1)
IUD copper
(1)
IUGR
(1)
Imunoglobulin Anti-D
(1)
Indikasi Episiotomi
(1)
Indung Telur
(1)
Infark plasenta
(1)
Infeksi Pelvis
(1)
Infeksi Toksoplasma
(1)
Infertilitas sekunder
(1)
Inkompatibilitas rhesus
(1)
Inkompetensi serviks
(1)
Inkontinensia Uteri
(1)
Insulisiensi placenta
(1)
Intra Uterine System
(1)
Istilah Kebidanan
(1)
Jenis pemeriksaan Mola Hidatidosa
(1)
Kasus hamil anggur
(1)
Kauterisasi tuba falopii
(1)
Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri
(1)
Kehamilan prekoks
(1)
Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah
(1)
Kelainan Air Ketuban
(1)
Kelainan kelenjar pankreas
(1)
Kelainan kelenjar tiroid
(1)
Kelainan kongenital
(1)
Kerugian Kontap
(1)
Keuntungan Episiotomi
(1)
Keuntungan Kontap
(1)
Konsep Dasar Asuhan Antenatal
(1)
Konsep rooming in
(1)
Kontrasepsi IUD
(1)
Kordosentesis
(1)
Korioangioma
(1)
Kurangi aktivitas uterus
(1)
Kutil vulva
(1)
Leiomioma Degenerasi Merah
(1)
Lingkup asuhan kebidanan
(1)
Lobus succenturiate
(1)
Malaria berat
(1)
Manfaat IMD
(1)
Masa pemulihan
(1)
Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh
(1)
Mengurangi tekanan pada janin
(1)
Metode kuretase
(1)
Metode tindak lanjut
(1)
MgSO4
(1)
Mixedema
(1)
Mola kruenta
(1)
Mola tuberosa
(1)
Morbus basedowi
(1)
Nilai Skor Bishop
(1)
Observasi bayi
(1)
P3
(1)
PASG
(1)
PID
(1)
Parametritis
(1)
Partus Terlantar
(1)
Partus kasep
(1)
Partus lama
(1)
Pastikan diagnosis
(1)
Pelvic Lymphadenectomy
(1)
Pembengkakan vulva
(1)
Pemeriksaan Fisik
(1)
Penapisan Antenatal
(1)
Pengobatan Hamil Anggur
(1)
Pengukuran-serf ultrasonik
(1)
Penyakit gusi
(1)
Penyakit sinaga
(1)
Perbaiki hipotensi
(1)
Perbaiki ketidakseimbangan metabolik
(1)
Perdarahan Kanker Serviks
(1)
Persalinan percobaan
(1)
Pil KB Kombinasi
(1)
Plasenta berbentuk cincin
(1)
Plasenta bipartite
(1)
Plasenta ekstrakorialis
(1)
Plasenta fenestrasi
(1)
Plasenta sirkummarginal
(1)
Plasenta sirkumvalata
(1)
Postmortem caesarean
(1)
Posyandu
(1)
Primum noncere first do no harm
(1)
Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus
(1)
Prolaps Uteri
(1)
Prolapsus litniculus umbilicalis
(1)
Pruritus vulva
(1)
Radical Hysterectomy
(1)
Radical vaginal trachelectomie
(1)
Referensi teknik pemeriksaan fisik
(1)
Rekanalisasi Kontap
(1)
Riwayat Kesehatan
(1)
Riwayat haid
(1)
SC
(1)
Salpingo-ooforitis
(1)
Sasaran pengembangan desa siaga
(1)
Seksio sesarea pada kombinasi hamil dan mioma uteri
(1)
Siapkan tenaga keadaan darurat
(1)
Sikatriks Vulva
(1)
Sindroma Down
(1)
Sindroma HELLP
(1)
Spermatogenesis defektif
(1)
Suhu
(1)
Suhu Basal Tubuh
(1)
Suntik KB
(1)
Susuk KB
(1)
Teknologi Obstetri
(1)
Terapi hormon
(1)
Test nonstress
(1)
Toksikum eritema
(1)
Torsi tumor adneksa
(1)
Trachelectomie
(1)
Trauma dada
(1)
Trisomy 13
(1)
Trisomy 18
(1)
Trombosis pembuluh darah janin
(1)
Tujuan rumah sakit sayang bayi
(1)
Tujuan umum desa siaga
(1)
Tumor Adneksa Permagna
(1)
Ubah posisi ibu
(1)
Varises vena
(1)
WHO
(1)
abdomen
(1)
abdominal contents
(1)
ablasio plasenta
(1)
abortus spontan
(1)
adrenalin
(1)
aerobik
(1)
aesculapius
(1)
agenesis
(1)
air bersih
(1)
alkoholik
(1)
allantois
(1)
american cancer society
(1)
amniosintesis
(1)
ampicillin
(1)
ampul
(1)
ampula
(1)
anabolik
(1)
analgesik
(1)
anc
(1)
androgen
(1)
andrologi
(1)
anemia
(1)
anemia berat
(1)
anemia pada ibu hamil
(1)
aneuploidi
(1)
angka kematian
(1)
angka kematian bayi
(1)
anomali
(1)
anomali kongenital
(1)
anovulatoir
(1)
ante natal care
(1)
antenatal care
(1)
anti hipertensi
(1)
antihistamin
(1)
antineoplastic agents
(1)
apotek
(1)
apusan Papanicolaou
(1)
areola
(1)
asam basa
(1)
asfiksia neonatorum
(1)
asinklitismus
(1)
asites
(1)
asma
(1)
aspirasi pneumonia
(1)
aspirin
(1)
aturan Nagele
(1)
ayah
(1)
ayurvedic college
(1)
bartolin
(1)
batasan
(1)
batuk
(1)
bayi bayi
(1)
bayi kembar
(1)
bcg
(1)
benadryl
(1)
berat badan bayi
(1)
berenang
(1)
berhenti merokok
(1)
bersih dan sehat
(1)
bina keluarga balita
(1)
bkkbn
(1)
blighted ovum
(1)
blood sampling
(1)
bnf
(1)
bokong
(1)
breech presentation
(1)
broad spectrum antibiotics
(1)
buah buahan
(1)
bunuh diri
(1)
cacar air
(1)
cacat bawaan
(1)
cacing tambang
(1)
cairan
(1)
calcitonin gene
(1)
caput succedaneum
(1)
carcinoma
(1)
cedera saraf kranialis
(1)
cemas
(1)
cephal hematom
(1)
cervical cancer
(1)
charting by exception
(1)
chignon
(1)
chorioamnionitis
(1)
chorionic gonadotropin
(1)
ciri
(1)
ciri-ciri desa siaga
(1)
clostridium welchii
(1)
complete mole
(1)
cross match
(1)
ct scan
(1)
ctg
(1)
cuci tangan
(1)
cul de sac
(1)
curcuma domestica
(1)
daging
(1)
darurat
(1)
decrement
(1)
demam
(1)
demam berdarah
(1)
demerol
(1)
depot medroxyprogesterone acetate
(1)
desa siaga
(1)
desidua
(1)
developmental disorder
(1)
dewa
(1)
diagnosis tuba falopii
(1)
diameter kepala janin
(1)
diazepam
(1)
dilator
(1)
displasia
(1)
distosia bahu
(1)
distribusi
(1)
dna
(1)
dokter anak
(1)
donor darah
(1)
doptone
(1)
downward trend
(1)
dystocia
(1)
early pregnancy factor
(1)
ekstraksi
(1)
ekstrauterin
(1)
emansipasi wanita
(1)
emboli
(1)
emosi
(1)
endometriosis
(1)
endometritis
(1)
ensefalitis
(1)
enukleasi mata
(1)
epididimis
(1)
epinefrin
(1)
ergometrine
(1)
ergotrate
(1)
eritrosit
(1)
erythroblastosis
(1)
erythromycin
(1)
escherichia coli
(1)
etik
(1)
etika profesi
(1)
evaporasi
(1)
evisceration
(1)
fecal odor
(1)
fenomena tromboembolik
(1)
fetal alcohol effects
(1)
fetal alcohol syndrome
(1)
fetal heart rate
(1)
fetoscope
(1)
fibrosis
(1)
figure of eight
(1)
filament nylon
(1)
filsafat
(1)
fimbriae
(1)
fistula
(1)
flowsheet
(1)
foetus compressus
(1)
foetus papyraceus
(1)
footling presentation
(1)
formalin
(1)
formula 3
(1)
fosfor
(1)
four pillars
(1)
frank breech
(1)
freenulum linguae
(1)
frekuensi
(1)
fsh
(1)
ft3 ft4
(1)
fundus
(1)
fungsi ginjal
(1)
funiculus
(1)
gagal ginjal
(1)
galaktosa
(1)
gangguan asam-basa
(1)
gangguan metabolisme
(1)
gangguan pernapasan
(1)
gap junction
(1)
gas exchange
(1)
gejala kanker rahim
(1)
gejala kehamilan
(1)
gelombang bunyi
(1)
genetalia
(1)
genetika
(1)
genital
(1)
gerakan janin
(1)
gizi dan istirahat
(1)
gizi masyarakat
(1)
glukosamin
(1)
gram negatif
(1)
granulosa
(1)
gula garam
(1)
halotan
(1)
hambatan pertumbuhan janin
(1)
hamil di luar nikah
(1)
handuk
(1)
hari pertama haid terakhir
(1)
health
(1)
hemangioma
(1)
hemangioma plasenta
(1)
hematoma
(1)
herbal vitamin
(1)
herpes
(1)
herpes genitalis
(1)
herpes simpleks
(1)
hidrosefalus
(1)
high risk pregnancy
(1)
hiperkeratosis
(1)
hiperplasia
(1)
hipertensi kehamilan
(1)
hipertiroidismus
(1)
hipnotis
(1)
hipoglisemia
(1)
hipoksia
(1)
hipotermia
(1)
hipotiroidismus
(1)
hipovolemia
(1)
histamin
(1)
holistik
(1)
hormon estrogen
(1)
hormon levonorgestrel
(1)
hormon tiroid
(1)
hpv
(1)
hubungan dokter
(1)
hukum
(1)
human being
(1)
hymen
(1)
ibu kartini
(1)
ibu melahirkan
(1)
ilmu kebidanan
(1)
ilmu pengetahuan dan teknologi
(1)
immunoassay
(1)
impending eklamsia
(1)
increment
(1)
induction of labor
(1)
indurasi
(1)
infeksi saluran kemih
(1)
infiltrasi
(1)
inseminasi buatan
(1)
insulin diabetes
(1)
intestinal peptide
(1)
intra uterine growth retardation
(1)
iud paragard
(1)
jagung
(1)
jantung
(1)
jaringan epitel
(1)
journal of obstetrics
(1)
kalangan remaja
(1)
kanker endometrium
(1)
kardiovaskular
(1)
kariotipe
(1)
kateter
(1)
kateter Foley
(1)
kawin
(1)
keamanan
(1)
kecemasan
(1)
keguguran
(1)
kehamilan kembar
(1)
kehamilan pada remaja
(1)
kehamilan pertama
(1)
kejang otot
(1)
keju
(1)
kekurangan kalsium
(1)
kekurangan vitamin
(1)
kelainan serebrovaskular
(1)
kelamin
(1)
kelenjar hipofisis
(1)
kelenjar pituari
(1)
kelenjar tiroid
(1)
kemaluan
(1)
kematian bayi baru lahir
(1)
kematian ibu hamil
(1)
kembar siam
(1)
kemoterapi
(1)
keperawatan
(1)
kepribadian
(1)
keputihan
(1)
keracunan kehamilan
(1)
kernikterus
(1)
kesehatan
(1)
kesehatan bayi
(1)
kesehatan lingkungan
(1)
kesehatan masyarakat
(1)
kesehatan reproduksi
(1)
keseimbangan cairan dan elektrolit
(1)
kista ovarium
(1)
kistadenokarsinoma serasa
(1)
klamidia
(1)
klinik
(1)
klinik bersalin
(1)
klitoris
(1)
klostridium tetani
(1)
kolagen
(1)
koma
(1)
komplit
(1)
konduksi
(1)
konsepsi
(1)
konsultasi dokter
(1)
kontrasepsi hormonal
(1)
konveksi
(1)
korioamnionitis
(1)
korona radiata
(1)
korpus
(1)
korteks
(1)
kreatinin
(1)
kromosom
(1)
kronik
(1)
kronis
(1)
kualitas hidup
(1)
kurang darah
(1)
kurang gizi
(1)
kuret
(1)
kutukan
(1)
labia mayora
(1)
labia minora
(1)
laboratorium
(1)
lactobacilus
(1)
lafal sumpah dokter
(1)
laki laki
(1)
laktosa
(1)
laminaria stift
(1)
lasenta membranosa
(1)
lepra
(1)
liberalisasi
(1)
lintah
(1)
lokia
(1)
lumen
(1)
luteinizing hormone
(1)
magnetic resonance imaging
(1)
makanan bergizi
(1)
makanan tambahan
(1)
malaria
(1)
malaria falciparum
(1)
malaria kongenital
(1)
malaria serebral
(1)
malpraktek
(1)
masa nifas
(1)
masalah kehamilan
(1)
masker bag-valve
(1)
maternity care
(1)
maturitas
(1)
medroxyprogesterone
(1)
megap
(1)
meig
(1)
meig syndrome
(1)
mekonium
(1)
meneteki
(1)
mengandung
(1)
menghisap
(1)
menikah
(1)
meningitis
(1)
menometroragia
(1)
menopause
(1)
menorrhagia
(1)
merangsang
(1)
metabolisme tubuh
(1)
metastasis
(1)
metil salisilat
(1)
metode kontrasepsi
(1)
midwifery
(1)
mielin
(1)
migrain
(1)
migren
(1)
minyak kelapa
(1)
misoprostol
(1)
mobilitas
(1)
mongolisme
(1)
moniliasis
(1)
mood swing
(1)
morning sickness
(1)
mortality rate
(1)
moulage
(1)
multiple pregnancy
(1)
mulut
(1)
national maternity hospital
(1)
natrium
(1)
neglected labour
(1)
neisseria gonorrhoeae
(1)
neuralgia
(1)
nimo
(1)
non stress test
(1)
nutrisi
(1)
nutrisi untuk janin
(1)
nyaman
(1)
nyeri haid
(1)
nyeri otot
(1)
nyeri persalinan
(1)
nyeri punggung
(1)
obat kencing manis
(1)
oksitosin
(1)
olahraga
(1)
oligospermia
(1)
ostium
(1)
ostium uteri internum
(1)
otot
(1)
ovariotomi
(1)
overstreet
(1)
ovulatoir
(1)
parametrium
(1)
parathyroid
(1)
parathyroid hormone-related peptide
(1)
pars
(1)
partial mole
(1)
partogram
(1)
partus
(1)
pasca
(1)
patogen
(1)
pelecehan seksual
(1)
pelvic inflammatory disease
(1)
pemasangan chest tube
(1)
pembekuan darah
(1)
pembengkakan payudara
(1)
pembiakan
(1)
pemeriksaan bakteriologi
(1)
pemeriksaan pap smear
(1)
pendarahan
(1)
pendarahan rahim abnormal
(1)
pendarahan spontan
(1)
penelitian
(1)
pengetahuan
(1)
pengobatan alternatif
(1)
penicillin
(1)
penisilin
(1)
penyakit
(1)
penyakit diabetes
(1)
penyakit diare
(1)
penyakit genitalia
(1)
penyakit gula
(1)
penyakit infeksi
(1)
penyakit kanker
(1)
penyakit kencing manis
(1)
penyakit menular seksual
(1)
penyakit paru paru
(1)
penyakit psikiatrik pascanatal
(1)
penyebaran infeksi
(1)
penyediaan air bersih
(1)
perawatan bayi
(1)
perawatan paliatif
(1)
perawatan tali pusat
(1)
perdarahan aksidental
(1)
perhiasan
(1)
perilaku seksual remaja
(1)
perimenopause
(1)
perinatologi
(1)
perineotomi
(1)
peritonium
(1)
perkembangan janin dalam rahim
(1)
persalinan lama
(1)
persalinan per vaginam
(1)
persalinan prematuritas IUGR
(1)
persalinan terlantar
(1)
pertumbuhan tulang
(1)
pertumhuhan janin terhambat
(1)
perut
(1)
pheromones
(1)
pitocin
(1)
placenta
(1)
plasenta difusa
(1)
plasenta dwilobus
(1)
plasenta letak rendah
(1)
plasmodium falciparum
(1)
pneumatic anti-shock garment
(1)
polip
(1)
polip endometrium
(1)
portio
(1)
posisi
(1)
preeklamsi berat
(1)
prematur
(1)
premature rupture of membrane
(1)
prevost
(1)
pria
(1)
primipara
(1)
progestin
(1)
program Kontap
(1)
prolaktin
(1)
proses kehamilan
(1)
proses menstruasi
(1)
proses penyembuhan luka
(1)
prostaglandin e2
(1)
protein c
(1)
protrusion
(1)
psikolog
(1)
psikologi
(1)
pt ptt
(1)
pubarche
(1)
pubis
(1)
puerperalis
(1)
puerperium
(1)
puting
(1)
radang
(1)
radang paru paru
(1)
radiologi
(1)
rawat inap
(1)
refleksologi
(1)
releasing hormone
(1)
reproduksi
(1)
resiko
(1)
resistensi insulin
(1)
resusitasi
(1)
rhesus negatif
(1)
rhesus positif
(1)
rhogam
(1)
rigor mortis
(1)
rileks
(1)
ringer laktat
(1)
riwayat menyakiti diri sendiri
(1)
rubela
(1)
rumah tangga
(1)
ruptur
(1)
safety efficacy
(1)
saluran napas
(1)
saluran reproduksi
(1)
sarkoma
(1)
sarung tangan
(1)
savlon
(1)
sayuran
(1)
seks pranikah
(1)
selaput dara
(1)
sensitif
(1)
sepeda
(1)
septum
(1)
serebral palsi
(1)
sesak nafas
(1)
siklus kreb
(1)
siklus menstruasi
(1)
sindrom pre-baby blues
(1)
sindroma Edward
(1)
sindroma Patau
(1)
sintosinon
(1)
sistem pembiayaan kesehatan
(1)
sistem reproduksi
(1)
snow flake
(1)
solusio Burowi
(1)
sonicaid
(1)
specimen
(1)
spermatozoa
(1)
standar profesi
(1)
status asmatikus
(1)
stein leventhal
(1)
steril
(1)
sterilisasi
(1)
stetoskop
(1)
stetoskop Pinard
(1)
stomata
(1)
streptomycin
(1)
suhu tubuh
(1)
sumpah dokter
(1)
suprarenal
(1)
susu buatan
(1)
susu ibu
(1)
tali pusat
(1)
tanda Naujoke
(1)
tanda Spalding
(1)
target goal
(1)
tay sachs
(1)
tbc
(1)
tekanan hidrostatik
(1)
tekanan intrakranial
(1)
tekanan osmotik
(1)
teknologi
(1)
telapak
(1)
telarche
(1)
telor
(1)
tempat penitipan anak
(1)
tenaga kerja
(1)
tengkorak janin
(1)
terapi
(1)
termometer
(1)
test mantoux
(1)
testis
(1)
tetanus neonatorum
(1)
tidur
(1)
tifus
(1)
tinospora crispa
(1)
tokoh kedokteran
(1)
trakeostomi
(1)
transfusi darah
(1)
transvaginal
(1)
transverse incision
(1)
trauma
(1)
treponema pallidum
(1)
trial of labor
(1)
trofoblas gestasional
(1)
tromboflebitis
(1)
trombosis
(1)
tumor ganas
(1)
uji pasca-sanggama
(1)
ujian darah
(1)
ujian kompetensi dokter
(1)
ukcc
(1)
ukuran payudara
(1)
ulkus
(1)
ureter
(1)
uretra
(1)
urologi
(1)
usus buntu
(1)
uteritonika
(1)
uterus bikornu
(1)
vakum
(1)
vanished twin
(1)
variabel
(1)
varikokel
(1)
vascular bed
(1)
vasektomi
(1)
vasoactive intestinal peptide
(1)
vili korialis
(1)
virus hpv
(1)
virus penyakit
(1)
visera
(1)
vitamin yang larut dalam lemak
(1)
vlek
(1)
vulvar disease
(1)
waktu subur perempuan
(1)
wanita bersalin
(1)
wbc
(1)
wound closure
(1)
wound dehiscence
(1)
yunani
(1)
zoster
(1)