Selasa, 16 November 2010

Diabetes Melitus dan Kehamilan

Diabetes
Diabetes melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis dan terjadi karena defisiensi insulin atau resistensi insulin. Penyakit diabetes tipe I (awitan pada usia remaja [juvenile onset]) ditandai dengan defisiensi absolut insulin yang terjadi karena kekurangan sel-sel beta dalam pulau-pulau Langerhans pankreas; penanganannya berupa terapi sulih hormon. Penyakit diabetes tipe II (awitan pada usia dewasa [maturity onset]) berkaitan dengan pelbagai derajat defisiensi insulin dan resistensi insulin; penanganannya dapat berupa pengaturan makan atau diet, pemberian obat-obat hipoglikemi oral atau insulin. Untuk menghasilkan pengendalian gula darah yang adekuat, semua ibu hamil yang menderita diabetes harus mendapatkan terapi insulin.

Diabetes gestasional (diabetes kehamilan) terjadi bila simpanan insulin ibu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan ekstra pada kehamilan. Lima puluh persen ibu hamil yang terkena diabetes gestasional akan menderita diabetes tipe II di kemudian hari. Meskipun mungkin tanpa gejala, penyakit diabetes gestasional harus ditemukan karena bila tidak, kelainan seperti makrosomia neonatal serta hipoglikemia neonatal mungkin tidak diketahui dan tidak ditangani dengan tepat. Risiko terjadinya anomali kongenital berkaitan langsung dengan derajat hiperglikemia pada saat diagnosis ditegakkan (Schaefer-Graf et al, 2000). Diabetes gestasional yang tidak terdeteksi juga berkaitan dengan peningkatan insidens pre-eklampsia. Sebagian pakar kesehatan yang berwenang berpendapat bahwa semua ibu hamil harus menjalani skrining untuk menemukan diabetes gestasional lewat pemeriksaan kadar glukosa plasma dan/atau tes toleransi glukosa (Soares et al, 1997; Jarrett, 1997; Perucchini et al, 1999; Van Way, 1999; Dornhorst & Frost, 2000). Namun demikian, manfaat pemeriksaan yang intensif pada ibu hamil dengan penyakit diabetes gestasional yang ada dalam kadar perbatasan atau borderline (kadar glukosa puasa dalam plasma 4,8-7,8 mmo1/1) memerlukan penyelidikan lebih lanjut (Bancroft et al, 2000).


• Pemeriksaan glukosa urine tidak dapat diandalkan, khususnya pada kehamilan.
• Diabetes didiagnosis berdasarkan hasil pengukuran glukosa darah. Jika glukosa darah puasa di alas 4,8 mmol/liter, ibu hamll harus dikonsulkan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan/atau pengukuran ulang (Griffith et al, 1996).
• Tes toleransi glukosa yang mini dapat diatur. Tes ini meliputi minum 50 g glukosa (Lucozade.) yang dilakukan oleh pasien dan satu jam kemudian diikuti dengan pengukuran kadar glukosa darah. Jika nilainya lebih besar dari 7,7 mmol/liter, maka diperlukan tes toleransi glukosa yang lengkap (Campbell & Lees, 2000).
• ibu hamil dengan diabetes gestasional harus menjalani pemeriksaan ulang diabetes pada waktu enam minggu postpartum (Griffith et ., 1996).

Pengendalian glukosa darah
Karna tubuh selalu mengalami perubahan antara saat makan dan puasa, maka glukagon merupakan hormon utama yang menjaga agar konsentrasi glukosa plasma berada dalam batas normal. Insulin mengontrol penyimpanan serta metabolisme makanan yang dimakan dan menjaga pasokan energi tubuh. Tanpa insulin dengan jumlah yang cukup, lintasan metabolik tubuh tidak mampu menghadapi glukosa. Secara langsung atau tidak langsung, insulin akan mempengaruhi fungsi setiap jaringan yang ada di dalam tubuh. Kendati demikian, ada hormon lain yang juga mengatur konsentrasi glukosa plasma, khususnya dalam keadaan stres.

Stres menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan oleh pelepasan glukagon, kortisol, hormon pertumbuhan dan adrenalin (epinefrin). Karena itu, stresor seperti infeksi, persalinan, sakit, luka, trauma atau pembedahan mengakibatkan hiperglikemia.

Pada hiperglikemia, adrenalin (epinefrin) dilepaskan dengan cepat. Keadaan ini menimbulkan gejala klasik hipoglikemia, yaitu: perspirasi, mual dan mimpi buruk yang secara bersama-sama memberikan 'kesadaran hipoglikemia.' Akan tetapi, sebagian penyandang diabetes kehilangan kesadaran hipoglikemia dan tidak mengalami gejala ape pun ketika kadar gula darahnya turun. Jika pasien mengalami hipoglikemia, keadaan ini tanpa peringatan akan membawa masalah serius yang meliputi konfusi, perilaku abnormal, konvulsi dan koma. Karena adanya bahaya inilah, begitu seorang pasien diabetes kehilangan 'kesadaran hipoglikemia,' ia tidak bisa menjalani terapi insulin yang intensif.

Kebutuhan insulin pada kehamilan
Mortalitas perinatal dan insidens malformasi kongenital yang utama pada ibu hamil dengan diabetes menunjukkan angka 2-15 kali lebih besar dibandingkan pada ibu hamil yang tidak menderita diabetes; angka ini tergantung apakah perawatan yang diterima oleh ibu hamil tersebut berlangsung di rumah sakit lokal atau rumah sakit spesialis (Vaughan, 1995; Casson et al, 1997). Semakin tinggi konsentrasi glukosa ketika diukur untuk pertama kalinya pada saat hamil, semakin jelek prognosis janinnya (Schaefer-Graf et al, 2000). Dalam salah satu seri penelitian, 26 persen kehamilan memiliki basil akhir yang buruk (en 113) (Hawthorne et al, 1997). Angka ini menggambarkan perbaikan yang cukup besar dalam penatalaksanaan kehamilan diabetik selama 20 tahun terakhir ini. Banyak perbaikan tersebut disebabkan oleh kontrol glikemia yang ketat sebelum terjadinya pembuahan dan di sepanjang kehamilannya.

Hiperglikemia
1. Hiperglikemia tidak mudah dikenali tanpa pengukuran kadar glukosa darah yang teratur. Pasien diabetes dan keluarganya harus waspada terhadap tanda dan gejala diabetes seperti ketidakmampuan untuk mengatasi persoalan sehari-hari, perasaan mudah letih, daya ingat yang menurun, perubahan pada suasana perasaan dan penglihatan yang kabur. Hiperglikemia pada kehamilanbahkan hiperglikemia yang sedang sekalipun dapat membahayakan hasil-akhir kehamilan.

2. Pada keadaan hiperglikemia, glukosa akan terikat dengan berbagai protein sehingga terjadi disrupsi protein tersebut dalam pelbagai taraf yang berlainan. Hemoglobin akan mengalami glikosilasi dan hemoglobin yang terglikosilasi ini diukur sebagai HbA1c. Ukuran ini mencerminkan kontrol glikemia selama waktu 8-12 minggu sebelumnya dan meramalkan risiko malformasi janin, khususnya malformasi kardiak (Vaughan, 1995). Defek pada neural tube lebih sering terjadi dan dengan demikian suplemen asam folat harus diberikan sebelum hamil serta dilakukan pemeriksaan skrining.

3. Hiperglikemia akan mempengaruhi pertumbuhan janin yang secara khas mengakibatkan makrosomia. Keadaan ini dan peningkatan risiko distosia bahu akan meningkatkan angka seksio Caesarea hingga melebihi 60 persen dalam satu seri (Hawthorne et al, 1997). Polisitemia fetal dapat menyebabkan ikterus neonatal bila sel-sel darah merahnya mengalami hemolisis pada saat bayi lahir.

4. Hiperglikemia akan merusak jaringan misalnya lensa mats dan saraf. Kerusakan saraf dapat menyebabkan paresis lambung dan hiperernesis.

5. Pada hiperglikemia dapat terjadi kerusakan mikrovaskuler yang mengenai retina dan ginjal. Kerusakan pada ginjal menyebabkan mikroalbuminuria dan hipertensi; kedua komplikasi ini harus dipantau secara teratur. Bagi ibu hamil dengan kenaikan konsentrasi kreatinin serum (> 180 mikromol/l), prognosisnya buruk dalam pengertian hasil-akhir kehamilan, faal ginjal, harapan hidup dan fungsi penglihatannya. Retinopati dapat terjadi atau berjalan dengan cepat selama kehamilan; karena itu, harus diupayakan pemeriksaan mata secara teratur (sebaiknya dengan fotograf) sehingga pengobatannya dapat segera dimulai jika terjadi retinopati. Timbulnya retinopati atau progresivitas retinopati yang berlangsung secara tiba-tiba berkaitan dengan perbaikan kontrol glikemia yang cepat (Pearson, 1993).

6. Sel-sel darah putih pasien diabetes akan terbungkus dengan glukosa sehingga sel-sel tersebut kurang mampu melawan infeksi dan mempercepat kesembuhan. Infeksi seperti ISK merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada pasien diabetes yang hamil dan menjelaskan mengapa terjadi peningkatan risiko keguguran pada pasien tersebut. Terapi profilaksis antibiotik dapat diberikan sesudah dilakukan bedah Caesar (GilImer, 1996).

Kelainan metabolisme lemak
1. Ateroma akan semakin cepat terbentuk pada pasien diabetes dan hal ini meningkatkan risiko timbulnya penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler serta vaskuler perifer pada segala umur. Profil lipid darah harus dipantau.
2. Pasokan darah ke dalam ekstremitas akan terganggu oleh at seance maupun kerusakan mikrovaskuler. Insufisiensi plasenta, polihidramnion dan pre-eklampsia akan terjadi lebih sering.

Ketoasidosis.
Ketoasidosis pada kehamilan merupakan keadaan emerjensi obstetrik dengan angka mortalitas janin berkisar sekitar 50 persen dan angka mortalitas ibu sekitar 5 persen (Griffith et al, 1996). Kehamilan meningkatkan risiko ketoasidosis. Muntah dapat memicu ketosis. Jika muntah hdak dapat dicegah, pasien harus segera masuk rumah sakit dan mendapatkan perawatan yang intensif (Steel dan Johnstone, 1996). Awitan gangguan kesadaran dan gejala konfusi biasanya terjadi secara berangsur-angsur. Kematian janin akibat asidosis dapat terjadi sebelurn ibu jatuh be dalam keadaan sakit yang berat. Poliuria dan muntah akan menimbulkan penipisan cairan serta elektrolit yang beredar dalam sirkulasi darah dan akhirnya akan terjadi kolaps sirkulasi.
Senyawa betas pertama yang diproduksi pada keadaan ketosis (crass keto hidroksibutirat) tidak terdeteksi dengan penieriksaan Ketostix yang standar. Karena its, keadaan ketosis dapat terjadi tanpa diketahui.

Risiko hipoglikemia
Janis bergantung pada glukosa yang bukan hanya sebagai sumber energi tetapi juga untuk sintesis lipid. Kebutuhan ekstra in menyebabkan peningkatan kebutuhan diet ibu sebesar 200-300 kkal per hari (pada ibu yang kurus, kebutuhannya lebih besar lagi). Pengambilan glukosa yang meningkat dari dalam plasma membuat ibu hamil yang bukan pasien diabetes merasa lapar sementara pada ibu hamil yang menderita diabetes menyebabkan hipoglikemia. Selama trimester pertama kehamilan, kadar glukosa plasma akan turtm sekitar 12 persen, dan penurunan ini sebagian terjadi karena hemodilusi; keadaan ini kadang-kadang mengurangi kebutuhan akan insulin (Gillmer, 1996). Hipoglikemia dalam periode perkembangan organ yang menentukan itu (kehamilan hari ke-18 hingga ke-55) dapat menimbulkan malformasi (Campbell & Lees, 2000).

Referensi
Farmakologi Kebidanan Oleh Sue Jordan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Topik

Penyakit ObsGin (56) Kasus Obgin (43) Perawatan Obstetri (42) kehamilan (27) persalinan (27) Pelayanan Kesehatan Obtetri Ginekologi (21) Kedaruratan Ginekologi (20) Bedah Ginekologi (17) vagina (15) ibu hamil (14) janin (13) Anatomi Obstetri Ginekologi (12) infeksi (11) pertolongan persalinan (11) wanita hamil (11) plasenta previa (10) plasenta (9) proses persalinan (9) bayi (8) bidan (8) menstruasi (8) seksio sesarea (8) Vulva (7) hubungan seksual (7) informed consent (7) pembuluh darah (7) well born baby (7) Serviks (6) asfiksia (6) diabetes melitus (6) distosia (6) endometrium (6) muntah (6) ovarium (6) perineum (6) ultrasonografi (6) usia kehamilan (6) Amnion (5) Syok (5) abortus (5) atonia uteri (5) berat badan (5) estrogen (5) hipertensi (5) medis (5) menarche (5) peritonitis (5) rahim (5) uterus (5) wanita (5) well health mother (5) ASI (4) KPD (4) Ketuban Pecah Dini (4) Primigravida (4) Solusio Plasenta (4) air susu ibu (4) amenore (4) anamnesis (4) antibiotik (4) diagnosis (4) ginekologi (4) hiperemesis gravidarum (4) intervensi (4) kanker serviks (4) kematian ibu (4) kolostrum (4) kontraksi otot (4) melahirkan (4) metabolisme (4) multipara (4) oligohidramnion (4) ovulasi (4) payudara (4) pelayanan kesehatan (4) pengobatan (4) penyakit kandungan (4) pre eklampsia (4) sepsis (4) tekanan darah (4) tumor ovarium (4) usg (4) HIV (3) Hamil Anggur (3) Mola Hidatidosa (3) Morbiditas (3) Mortalitas (3) Perdarahan Antepartum (3) Polihidramnion (3) Preeklamsia (3) Retensio Plasenta (3) Robekan Perineum (3) angka kematian ibu (3) antibiotika (3) aterm (3) berat badan lahir rendah (3) biopsi (3) dehidrasi (3) dispareunia (3) dukun beranak (3) emesis (3) endokrin (3) episiotomi (3) gangguan haid (3) genitalia (3) ginjal (3) hemoroid (3) hidramnion (3) himen (3) histerektomi (3) induksi persalinan (3) infeksi hiv (3) infertilitas (3) kehamilan ektopik (3) kehamilan ganda (3) kelahiran anak (3) kelainan kromosom (3) kemandulan (3) kematian bayi (3) lendir (3) melahirkan bayi (3) mioma uteri (3) nyeri (3) obat obatan (3) patologi anatomi (3) pemeriksaan abdomen (3) penyakit jantung (3) peredaran darah (3) progesteron (3) rektum (3) rumah sakit (3) sectio caesarea (3) sel telur (3) sindrom (3) tiroid (3) tulang belakang (3) uteri (3) AIDS (2) ASI eksklusif (2) Aborsi (2) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (2) Amniosentesis (2) Bunyi jantung janin (2) Contraction stress test (2) DJJ (2) EVALUASI (2) Edema (2) Gawat janin (2) Hipotensi berat (2) IUD (2) IUS (2) Inversio Uteri (2) Kanker Rahim (2) Kasus Kedaruratan Ginekologi (2) Ketuban pecah (2) Kontrasepsi (2) Korion (2) Mual (2) Multigravida (2) Partograf (2) Perdarahan post partum (2) Plasenta Manual (2) SOAP (2) abnormal (2) air hangat (2) alergi (2) analisis fase luteal (2) analisis hormonal (2) analisis sperma (2) anamnesa (2) angka kematian ibu dan bayi (2) asuhan antenatal (2) awal kehamilan (2) bakteri patogen (2) bartholin (2) buah anggur (2) bunyi jantung (2) cairan dan elektrolit (2) cairan tubuh (2) cervix (2) denyut jantung (2) depo provera (2) depresi (2) dokter (2) dokumentasi kebidanan (2) epidural (2) fibrinogen (2) gejala (2) gizi ibu hamil (2) haid (2) hamil (2) harapan hidup (2) hipofisis (2) hipotensi (2) hirsutisme (2) hormon (2) hydramnion (2) ibu dan bayi (2) imunisasi (2) infertil (2) infus (2) intrapartum (2) kanker (2) kanker payudara (2) kebidanan (2) kelahiran (2) kelahiran bayi (2) keluarga berencana (2) kematian (2) kematian janin (2) kesuburan (2) kista (2) konsultasi (2) kortikosteroid (2) leukorea (2) lingkungan (2) malnutrisi (2) masa kehamilan (2) mastalgia (2) membran (2) mencegah kehamilan (2) meninggal dunia (2) menyusui (2) merokok (2) metronidazol (2) myoma (2) nekrosis (2) neonatus (2) obstetri dan ginekologi (2) oxytocin (2) pap smear (2) pelayanan medis (2) pelepasan prematur plasenta (2) pelvis (2) penilaian ovulasi (2) penyakit keturunan (2) penyakit malaria (2) perdarahan (2) perinatal (2) perkawinan (2) perkembangan bayi (2) perkembangan janin (2) pernapasan (2) pertumbuhan janin (2) pethidine (2) pil kb (2) pneumonia (2) proses kelahiran (2) prostaglandin (2) pubertas (2) puting susu (2) radiasi (2) rasional (2) sakit kepala (2) sanggama (2) seksual (2) sesak napas (2) sinus urogenital (2) sungsang (2) susu formula (2) syok hipovolemik (2) tekanan (2) teknologi kedokteran (2) tempat tidur (2) tenaga kesehatan (2) tentang kehamilan (2) terapi antibiotik (2) testosteron (2) tipis (2) trombosit (2) tuba (2) tuberkulosis (2) tumbuh kembang bayi (2) tumor (2) vaksin (2) vasa previa (2) 10 Langkah Menuju Rumah Sakit Sayang Bayi (1) ABC (1) AKDR (1) Abortus provocatus (1) Abrupsio Plasenta (1) Amniocentesis (1) Amniotomi (1) Antenatal Screening (1) Aspek hukum dari tindakan abortus buatan (1) Bahaya mioma terhadap kehamilan (1) Beberapa tanda yang menunjukkan kehamilan ganda (1) Bentuk plasenta yang tidak serasi (1) CMI Tender Touch (1) CST (1) Cancer Surgery (1) Cara melakukan IMD (1) Cervidil (1) Changing Childbirth (1) Chorionic Villous Sampling (1) Cystotec (1) DIC (1) Diabetes maternal (1) Diameter biparietalis (1) Diameter bitemporalis (1) Diameter occipitofrontalis (1) Diameter submentobregmatica (1) Diameter suboccipitobregmatica (1) Diameter verticomentalis (1) Doppler Warna dan Berpulsa (1) Early rupture of membrane (1) Edema Vulva (1) Endometrial Cancer (1) Episode depresi pascanatal (1) Eritroblastosis fetalis (1) Estriol urine (1) Female Pelvic Anatomy (1) Gambaran klinik tetanus neonatorum (1) Gambaran klinis depresi pascanatal (1) Gangguan hormon (1) Glomerulonefritis (1) Gum disease (1) Haid Abnormal (1) Hematokrit (1) Hematoma Vagina (1) Hematoma vulva (1) Hiperoksigenasi (1) Hitung Leukosit (1) Hormon Chorionic Gonadotropin (1) IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA (1) IMD Setelah Bedah Cesar (1) IMPLEMENTASI (1) IUD copper (1) IUGR (1) Imunoglobulin Anti-D (1) Indikasi Episiotomi (1) Indung Telur (1) Infark plasenta (1) Infeksi Pelvis (1) Infeksi Toksoplasma (1) Infertilitas sekunder (1) Inkompatibilitas rhesus (1) Inkompetensi serviks (1) Inkontinensia Uteri (1) Insulisiensi placenta (1) Intra Uterine System (1) Istilah Kebidanan (1) Jenis pemeriksaan Mola Hidatidosa (1) Kasus hamil anggur (1) Kauterisasi tuba falopii (1) Kehamilan dapat mempengaruhi mioma uteri (1) Kehamilan prekoks (1) Kelahiran dengan berat bayi lahir rendah (1) Kelainan Air Ketuban (1) Kelainan kelenjar pankreas (1) Kelainan kelenjar tiroid (1) Kelainan kongenital (1) Kerugian Kontap (1) Keuntungan Episiotomi (1) Keuntungan Kontap (1) Konsep Dasar Asuhan Antenatal (1) Konsep rooming in (1) Kontrasepsi IUD (1) Kordosentesis (1) Korioangioma (1) Kurangi aktivitas uterus (1) Kutil vulva (1) Leiomioma Degenerasi Merah (1) Lingkup asuhan kebidanan (1) Lobus succenturiate (1) Malaria berat (1) Manfaat IMD (1) Masa pemulihan (1) Memperbaiki fungsi kerja organ-organ tubuh (1) Mengurangi tekanan pada janin (1) Metode kuretase (1) Metode tindak lanjut (1) MgSO4 (1) Mixedema (1) Mola kruenta (1) Mola tuberosa (1) Morbus basedowi (1) Nilai Skor Bishop (1) Observasi bayi (1) P3 (1) PASG (1) PID (1) Parametritis (1) Partus Terlantar (1) Partus kasep (1) Partus lama (1) Pastikan diagnosis (1) Pelvic Lymphadenectomy (1) Pembengkakan vulva (1) Pemeriksaan Fisik (1) Penapisan Antenatal (1) Pengobatan Hamil Anggur (1) Pengukuran-serf ultrasonik (1) Penyakit gusi (1) Penyakit sinaga (1) Perbaiki hipotensi (1) Perbaiki ketidakseimbangan metabolik (1) Perdarahan Kanker Serviks (1) Persalinan percobaan (1) Pil KB Kombinasi (1) Plasenta berbentuk cincin (1) Plasenta bipartite (1) Plasenta ekstrakorialis (1) Plasenta fenestrasi (1) Plasenta sirkummarginal (1) Plasenta sirkumvalata (1) Postmortem caesarean (1) Posyandu (1) Primum noncere first do no harm (1) Prinsip dasar kehamilan dan mioma uterus (1) Prolaps Uteri (1) Prolapsus litniculus umbilicalis (1) Pruritus vulva (1) Radical Hysterectomy (1) Radical vaginal trachelectomie (1) Referensi teknik pemeriksaan fisik (1) Rekanalisasi Kontap (1) Riwayat Kesehatan (1) Riwayat haid (1) SC (1) Salpingo-ooforitis (1) Sasaran pengembangan desa siaga (1) Seksio sesarea pada kombinasi hamil dan mioma uteri (1) Siapkan tenaga keadaan darurat (1) Sikatriks Vulva (1) Sindroma Down (1) Sindroma HELLP (1) Spermatogenesis defektif (1) Suhu (1) Suhu Basal Tubuh (1) Suntik KB (1) Susuk KB (1) Teknologi Obstetri (1) Terapi hormon (1) Test nonstress (1) Toksikum eritema (1) Torsi tumor adneksa (1) Trachelectomie (1) Trauma dada (1) Trisomy 13 (1) Trisomy 18 (1) Trombosis pembuluh darah janin (1) Tujuan rumah sakit sayang bayi (1) Tujuan umum desa siaga (1) Tumor Adneksa Permagna (1) Ubah posisi ibu (1) Varises vena (1) WHO (1) abdomen (1) abdominal contents (1) ablasio plasenta (1) abortus spontan (1) adrenalin (1) aerobik (1) aesculapius (1) agenesis (1) air bersih (1) alkoholik (1) allantois (1) american cancer society (1) amniosintesis (1) ampicillin (1) ampul (1) ampula (1) anabolik (1) analgesik (1) anc (1) androgen (1) andrologi (1) anemia (1) anemia berat (1) anemia pada ibu hamil (1) aneuploidi (1) angka kematian (1) angka kematian bayi (1) anomali (1) anomali kongenital (1) anovulatoir (1) ante natal care (1) antenatal care (1) anti hipertensi (1) antihistamin (1) antineoplastic agents (1) apotek (1) apusan Papanicolaou (1) areola (1) asam basa (1) asfiksia neonatorum (1) asinklitismus (1) asites (1) asma (1) aspirasi pneumonia (1) aspirin (1) aturan Nagele (1) ayah (1) ayurvedic college (1) bartolin (1) batasan (1) batuk (1) bayi bayi (1) bayi kembar (1) bcg (1) benadryl (1) berat badan bayi (1) berenang (1) berhenti merokok (1) bersih dan sehat (1) bina keluarga balita (1) bkkbn (1) blighted ovum (1) blood sampling (1) bnf (1) bokong (1) breech presentation (1) broad spectrum antibiotics (1) buah buahan (1) bunuh diri (1) cacar air (1) cacat bawaan (1) cacing tambang (1) cairan (1) calcitonin gene (1) caput succedaneum (1) carcinoma (1) cedera saraf kranialis (1) cemas (1) cephal hematom (1) cervical cancer (1) charting by exception (1) chignon (1) chorioamnionitis (1) chorionic gonadotropin (1) ciri (1) ciri-ciri desa siaga (1) clostridium welchii (1) complete mole (1) cross match (1) ct scan (1) ctg (1) cuci tangan (1) cul de sac (1) curcuma domestica (1) daging (1) darurat (1) decrement (1) demam (1) demam berdarah (1) demerol (1) depot medroxyprogesterone acetate (1) desa siaga (1) desidua (1) developmental disorder (1) dewa (1) diagnosis tuba falopii (1) diameter kepala janin (1) diazepam (1) dilator (1) displasia (1) distosia bahu (1) distribusi (1) dna (1) dokter anak (1) donor darah (1) doptone (1) downward trend (1) dystocia (1) early pregnancy factor (1) ekstraksi (1) ekstrauterin (1) emansipasi wanita (1) emboli (1) emosi (1) endometriosis (1) endometritis (1) ensefalitis (1) enukleasi mata (1) epididimis (1) epinefrin (1) ergometrine (1) ergotrate (1) eritrosit (1) erythroblastosis (1) erythromycin (1) escherichia coli (1) etik (1) etika profesi (1) evaporasi (1) evisceration (1) fecal odor (1) fenomena tromboembolik (1) fetal alcohol effects (1) fetal alcohol syndrome (1) fetal heart rate (1) fetoscope (1) fibrosis (1) figure of eight (1) filament nylon (1) filsafat (1) fimbriae (1) fistula (1) flowsheet (1) foetus compressus (1) foetus papyraceus (1) footling presentation (1) formalin (1) formula 3 (1) fosfor (1) four pillars (1) frank breech (1) freenulum linguae (1) frekuensi (1) fsh (1) ft3 ft4 (1) fundus (1) fungsi ginjal (1) funiculus (1) gagal ginjal (1) galaktosa (1) gangguan asam-basa (1) gangguan metabolisme (1) gangguan pernapasan (1) gap junction (1) gas exchange (1) gejala kanker rahim (1) gejala kehamilan (1) gelombang bunyi (1) genetalia (1) genetika (1) genital (1) gerakan janin (1) gizi dan istirahat (1) gizi masyarakat (1) glukosamin (1) gram negatif (1) granulosa (1) gula garam (1) halotan (1) hambatan pertumbuhan janin (1) hamil di luar nikah (1) handuk (1) hari pertama haid terakhir (1) health (1) hemangioma (1) hemangioma plasenta (1) hematoma (1) herbal vitamin (1) herpes (1) herpes genitalis (1) herpes simpleks (1) hidrosefalus (1) high risk pregnancy (1) hiperkeratosis (1) hiperplasia (1) hipertensi kehamilan (1) hipertiroidismus (1) hipnotis (1) hipoglisemia (1) hipoksia (1) hipotermia (1) hipotiroidismus (1) hipovolemia (1) histamin (1) holistik (1) hormon estrogen (1) hormon levonorgestrel (1) hormon tiroid (1) hpv (1) hubungan dokter (1) hukum (1) human being (1) hymen (1) ibu kartini (1) ibu melahirkan (1) ilmu kebidanan (1) ilmu pengetahuan dan teknologi (1) immunoassay (1) impending eklamsia (1) increment (1) induction of labor (1) indurasi (1) infeksi saluran kemih (1) infiltrasi (1) inseminasi buatan (1) insulin diabetes (1) intestinal peptide (1) intra uterine growth retardation (1) iud paragard (1) jagung (1) jantung (1) jaringan epitel (1) journal of obstetrics (1) kalangan remaja (1) kanker endometrium (1) kardiovaskular (1) kariotipe (1) kateter (1) kateter Foley (1) kawin (1) keamanan (1) kecemasan (1) keguguran (1) kehamilan kembar (1) kehamilan pada remaja (1) kehamilan pertama (1) kejang otot (1) keju (1) kekurangan kalsium (1) kekurangan vitamin (1) kelainan serebrovaskular (1) kelamin (1) kelenjar hipofisis (1) kelenjar pituari (1) kelenjar tiroid (1) kemaluan (1) kematian bayi baru lahir (1) kematian ibu hamil (1) kembar siam (1) kemoterapi (1) keperawatan (1) kepribadian (1) keputihan (1) keracunan kehamilan (1) kernikterus (1) kesehatan (1) kesehatan bayi (1) kesehatan lingkungan (1) kesehatan masyarakat (1) kesehatan reproduksi (1) keseimbangan cairan dan elektrolit (1) kista ovarium (1) kistadenokarsinoma serasa (1) klamidia (1) klinik (1) klinik bersalin (1) klitoris (1) klostridium tetani (1) kolagen (1) koma (1) komplit (1) konduksi (1) konsepsi (1) konsultasi dokter (1) kontrasepsi hormonal (1) konveksi (1) korioamnionitis (1) korona radiata (1) korpus (1) korteks (1) kreatinin (1) kromosom (1) kronik (1) kronis (1) kualitas hidup (1) kurang darah (1) kurang gizi (1) kuret (1) kutukan (1) labia mayora (1) labia minora (1) laboratorium (1) lactobacilus (1) lafal sumpah dokter (1) laki laki (1) laktosa (1) laminaria stift (1) lasenta membranosa (1) lepra (1) liberalisasi (1) lintah (1) lokia (1) lumen (1) luteinizing hormone (1) magnetic resonance imaging (1) makanan bergizi (1) makanan tambahan (1) malaria (1) malaria falciparum (1) malaria kongenital (1) malaria serebral (1) malpraktek (1) masa nifas (1) masalah kehamilan (1) masker bag-valve (1) maternity care (1) maturitas (1) medroxyprogesterone (1) megap (1) meig (1) meig syndrome (1) mekonium (1) meneteki (1) mengandung (1) menghisap (1) menikah (1) meningitis (1) menometroragia (1) menopause (1) menorrhagia (1) merangsang (1) metabolisme tubuh (1) metastasis (1) metil salisilat (1) metode kontrasepsi (1) midwifery (1) mielin (1) migrain (1) migren (1) minyak kelapa (1) misoprostol (1) mobilitas (1) mongolisme (1) moniliasis (1) mood swing (1) morning sickness (1) mortality rate (1) moulage (1) multiple pregnancy (1) mulut (1) national maternity hospital (1) natrium (1) neglected labour (1) neisseria gonorrhoeae (1) neuralgia (1) nimo (1) non stress test (1) nutrisi (1) nutrisi untuk janin (1) nyaman (1) nyeri haid (1) nyeri otot (1) nyeri persalinan (1) nyeri punggung (1) obat kencing manis (1) oksitosin (1) olahraga (1) oligospermia (1) ostium (1) ostium uteri internum (1) otot (1) ovariotomi (1) overstreet (1) ovulatoir (1) parametrium (1) parathyroid (1) parathyroid hormone-related peptide (1) pars (1) partial mole (1) partogram (1) partus (1) pasca (1) patogen (1) pelecehan seksual (1) pelvic inflammatory disease (1) pemasangan chest tube (1) pembekuan darah (1) pembengkakan payudara (1) pembiakan (1) pemeriksaan bakteriologi (1) pemeriksaan pap smear (1) pendarahan (1) pendarahan rahim abnormal (1) pendarahan spontan (1) penelitian (1) pengetahuan (1) pengobatan alternatif (1) penicillin (1) penisilin (1) penyakit (1) penyakit diabetes (1) penyakit diare (1) penyakit genitalia (1) penyakit gula (1) penyakit infeksi (1) penyakit kanker (1) penyakit kencing manis (1) penyakit menular seksual (1) penyakit paru paru (1) penyakit psikiatrik pascanatal (1) penyebaran infeksi (1) penyediaan air bersih (1) perawatan bayi (1) perawatan paliatif (1) perawatan tali pusat (1) perdarahan aksidental (1) perhiasan (1) perilaku seksual remaja (1) perimenopause (1) perinatologi (1) perineotomi (1) peritonium (1) perkembangan janin dalam rahim (1) persalinan lama (1) persalinan per vaginam (1) persalinan prematuritas IUGR (1) persalinan terlantar (1) pertumbuhan tulang (1) pertumhuhan janin terhambat (1) perut (1) pheromones (1) pitocin (1) placenta (1) plasenta difusa (1) plasenta dwilobus (1) plasenta letak rendah (1) plasmodium falciparum (1) pneumatic anti-shock garment (1) polip (1) polip endometrium (1) portio (1) posisi (1) preeklamsi berat (1) prematur (1) premature rupture of membrane (1) prevost (1) pria (1) primipara (1) progestin (1) program Kontap (1) prolaktin (1) proses kehamilan (1) proses menstruasi (1) proses penyembuhan luka (1) prostaglandin e2 (1) protein c (1) protrusion (1) psikolog (1) psikologi (1) pt ptt (1) pubarche (1) pubis (1) puerperalis (1) puerperium (1) puting (1) radang (1) radang paru paru (1) radiologi (1) rawat inap (1) refleksologi (1) releasing hormone (1) reproduksi (1) resiko (1) resistensi insulin (1) resusitasi (1) rhesus negatif (1) rhesus positif (1) rhogam (1) rigor mortis (1) rileks (1) ringer laktat (1) riwayat menyakiti diri sendiri (1) rubela (1) rumah tangga (1) ruptur (1) safety efficacy (1) saluran napas (1) saluran reproduksi (1) sarkoma (1) sarung tangan (1) savlon (1) sayuran (1) seks pranikah (1) selaput dara (1) sensitif (1) sepeda (1) septum (1) serebral palsi (1) sesak nafas (1) siklus kreb (1) siklus menstruasi (1) sindrom pre-baby blues (1) sindroma Edward (1) sindroma Patau (1) sintosinon (1) sistem pembiayaan kesehatan (1) sistem reproduksi (1) snow flake (1) solusio Burowi (1) sonicaid (1) specimen (1) spermatozoa (1) standar profesi (1) status asmatikus (1) stein leventhal (1) steril (1) sterilisasi (1) stetoskop (1) stetoskop Pinard (1) stomata (1) streptomycin (1) suhu tubuh (1) sumpah dokter (1) suprarenal (1) susu buatan (1) susu ibu (1) tali pusat (1) tanda Naujoke (1) tanda Spalding (1) target goal (1) tay sachs (1) tbc (1) tekanan hidrostatik (1) tekanan intrakranial (1) tekanan osmotik (1) teknologi (1) telapak (1) telarche (1) telor (1) tempat penitipan anak (1) tenaga kerja (1) tengkorak janin (1) terapi (1) termometer (1) test mantoux (1) testis (1) tetanus neonatorum (1) tidur (1) tifus (1) tinospora crispa (1) tokoh kedokteran (1) trakeostomi (1) transfusi darah (1) transvaginal (1) transverse incision (1) trauma (1) treponema pallidum (1) trial of labor (1) trofoblas gestasional (1) tromboflebitis (1) trombosis (1) tumor ganas (1) uji pasca-sanggama (1) ujian darah (1) ujian kompetensi dokter (1) ukcc (1) ukuran payudara (1) ulkus (1) ureter (1) uretra (1) urologi (1) usus buntu (1) uteritonika (1) uterus bikornu (1) vakum (1) vanished twin (1) variabel (1) varikokel (1) vascular bed (1) vasektomi (1) vasoactive intestinal peptide (1) vili korialis (1) virus hpv (1) virus penyakit (1) visera (1) vitamin yang larut dalam lemak (1) vlek (1) vulvar disease (1) waktu subur perempuan (1) wanita bersalin (1) wbc (1) wound closure (1) wound dehiscence (1) yunani (1) zoster (1)