Masalah
- Kunjungan pasien mencari pelayanan kesehatan sangat kecil.
- Klasifikasi derajat diagnostik pop belum menurut standarisasi.
- Terapi inkontinensia dan pop masih secara konvensional.
SEBAB KUNJANGAN SEDIKIT
1. Penderita dan masyarakat menganggap kelainan POP dan UI merupakan suatu hal yang biasa terjadi pada orang yang telah melahirkan atau usia lanjut dan tidak mengancam jiwa penderita
2. Merasa malu menceritakan pada famili ataupun pada orang lain termasuk pada tenaga kesehatan
3. Tidak tahu kemana harus berobat
4. Tenaga kesehatan kurang perhatian terhadap kedua kelainan tersebut diatas sehingga kelainan yang diderita penderita diabaikan. Hampir semua penderita telah lama mengalami kelainan diatas, serta ditemukan banyak kasus seperti infeksi saluran kemih, iritasi daerah genitalia, prolaps, sudah terinfeksi dan sulit direposisi kedalam vagina.
Klasifikasi pop menurut Baden walker
Stadium i bila bagian prolapsus masih diatas introitus vagina
Stadium ii bila bagian prolapsus sudah mencapai introitus vagina
Stadium iii bila bagian prolapsus sudah keluar dari introitus vagina
KLASIFIKASI
- Yang dianjurkan dipakai ICS sejak 1996
- Agar komunikasi ≠ sulit -> 1 kata
- Adaptasi sistem Baden & Walker
- Kunci -> Titik tertentu dengan patokan anatomi yang jelas
- Patokan : Himen
- Diukur 6 titik , 2 ukuran eksterna & panjang total vagina
- Struktur diatas himen : - cm
- Struktur dibawah himen : + cm
- Cara Mudah :
Patokan Himen
-Di atas - 1cm Grade I
-1 cm sp + 1cm Grade II
-Di bawah + 1cm Grade III
-Eversi komplit Grade IV
ANJURAN
Dipergunakan klasifikasi secara ICS untuk mendapat kesamaan penentuan derajat prolaps organ pelviks
TINDAKAN OPERASI KONVENSIONAL
- Kolporafi anterior
- Kolporafi posterior
- Kolpoperineografi
- Histerektomi
- Kolpoklisis
- Sakro kolpopeksi
- Sakro spinopeksi
Tindakan operasi untuk kasus POP secara konvensional sudah berlangsung hampir 100 th dan rekurensi cukup tinggi 30%:
- Kolporafi anterior 30%
- Kolporafi posterior 20%
- Histerektomi vaginal 0,1-18,2%
PENGGUNAAN MESH PADA JENIS TINDAKAN OPERASI UNTUK KASUS POP
- Kolporafi anterior untuk sentral sistokel dengan bantuan mesh/graft
- Kolporafi anterior diperluas ke lateral kanan dan kiri dengan jahitan puboservikalis pada ATFP dengan bantuan mesh/graft
- Sakro spinosus ligamen suspensi dengan bantuan mesh/graft
- Sakrokolpopeksi - dengan mesh/graft
- Sakrospinopeksi - dengan mesh
- Iliokoksigius suspensi- dengan mesh
OPERASI UNTUK INKONTINENSIA URIN(konvensional)
1. Kelly Plication (kolporafi anterior)
2. MMK dan Burchs kolposuspensi
3. Sling autograft
Operasi Terbaru Untuk Stres Inkontinensia TVT dan TVTO dengan menggunakan Mesh
SARAN
- Perlu dilakukan sosialisasi dan informasi tentang kasus POP dan UI pada masyarakat dan tenaga kesehatan
- Para dokter terutama ahli Obsgin perlu meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman penanganan kasus-kasus POP dan UI
Artikel Masalah prolaps organ pelvik dan inkontinensia di indonesia oleh:
Prof. Junizaf, SpOG(K)
Divisi Uroginekologi Rekonstruksi
Departemen Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rs. Dr. Cipto Mangunkusumo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar